Share

Tunangan

Author: Maitra Tara
last update Last Updated: 2020-10-26 13:24:49

"Keyla? Ayo masuk!"

Lamat-lamat Keyla seperti mendengar suara Mama yang sedang memanggil dirinya. Dan yang benar saja ketika gadis itu menoleh, ia melihat Mama sedang melambaikan tangan dengan gemulai seperti ratu kecantikan saat menyapa penggemarnya dari atas panggung yang megah dan spektakuler!

Keyla mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari-cari pria yang tadi di belakangnya.

Ke mana dia? Kenapa aku tidak menyadari kalau dia sudah pergi? Ahh ... tidak, Key! Kamu benar-benar terhipnotis. Pikir Keyla agak bingung.

Gadis itu menggoyang-goyangkan kepalanya agar tersadar kembali. Supaya kata-kata yang menghipnotis dia beberapa menit lalu menghilang dan enyah dari pikirannya.

Keyla berlari ke arah mama dan memeluknya dengan tiba-tiba. "Eh, ada apa ini? Datang-datang main peluk aja!" protes Mama melihat tingkah putrinya yang jarang-jarang bermanja dengannya. Karena, favorit Keyla adalah Papa bukan Mama!

"Mah, tadi ada laki-laki di taman. Tapi tiba-tiba hilang."

"Laki-laki apaan? Mama lihat kamu sendirian kok."

"Seriusan, Mah. Masak Key bohong, sih?"

"Kamu kan memang sering bohong sama Mama!"

Jleb! Ternyata radar Mama selama ini bekerja dengan sangat akurat dan tidak pernah meleset! Keyla memang sering berbohong pada Mama. Terutama kalau soal Bima. Ia sering memakai uang pribadinya untuk membeli kebutuhan Bima. Well, sebagai pacar, tidak tega melihat jika bengkel motor kekasihnya itu sepi. Itu sebabnya Keyla membantu ekonomi Bima yang naik turun gak jelas juntrungannya. Dan alasan ekonomi itu jugalah yang membuatnya belum siap menikahi Keyla meski mereka sudah lama berpacaran.

"Mama gitu deh sukanya," balas Keyla kemudian bergelendotan manja dan berjalan ke arah Papa yang masih duduk di pojokan.

"Wah ... kuenya besar banget, Mah? Keyla belum pernah makan kue yang sebesar itu."

Keyla tergakum seperti anak kecil ketika melihat kue yang sangat besar di tengah ruangan. Makanan yang lain juga banyak dan aromanya menggoda. Harus siap-siap melihat timbangan geser ke kanan, nih.

"Gimana bunganya, Key? Cantik?" tanya Papa kemudian memeluk wanita yang baru saja lepas dari gandengannya. Mereka terlihat mesra dan seperti pengantin baru saja. Membuat jiwa kejombloan Keyla meronta-ronta seperti cacing yang disiram air sabun. Kelojotan!

"Cantik, Pah. Tapi lebih cantik Keyla!" balas Keyla sambil nyengir lebar-lebar.

"Tentu saja. Keyla kan anak Papa."

"Anak Mama juga dong, Pa," sahut Mama tak mau kalah dan mereka bertiga pun tertawa bersama.

Kok, aku merasa ada yang aneh, ya? Seperti ada orang yang mengamatiku sejak tadi? Brrrr ... tubuhku jadi merinding disko! Seram! Batin Keyla sambil mengusap tengkuk lehernya yang terasa dingin.

"Ayo kita ke tengah." Papa menggandeng kami anak dan istrinya. Mama di sebelah kiri dan Keyla di sebelah kanan. Sedangkan Papa berada di tengah.

Meskipun tak bisa dipungkiri perut Papa sedikit maju ke depan, tetap saja gagahnya tak mau hilang. Lagipula, Mama tergila-gila dan sudah cinta setengah mati pada perut gendut Papa. Setiap saat ketika mereka berdua, dielus-elusnya perut itu seakan-akan ada bayi di dalamnya.

Orang-orang telah berkumpul di tengah. Tidak terlalu banyak. Kira-kira lima belas orang termasuk mereka dan anak-anak. Dan rumah yang seperti kastil tersebut, terlihat terlalu besar untuk mereka semua.

Keyla membatin, seandainya acara ini diadakan di rumahku, barangkali tamu-tamu harus makan di luar rumah. 

"Sabrina? Bisa dimulai acaranya sekarang?"

Oh ... jadi nama tante yang pakai baju biru itu namanya Sabrina? Keyla manggut-manggut.

Tante sabrina berjalan menuju ke arah Keyla dengan menggandeng seorang pria yang kira-kira seumuran Papa. Pasti itu suaminya! Gak mungkin kan itu anaknya. Tapi kalau mereka punya anak lelaki pasti tampan dan gagah. Perpaduan antara kedua orang tuanya yang terlihat sempurna.

"Keyla, sayang. Ini Om Markus. Dulu dia sering gendong kamu loh di pundaknya." Tante Sabrina mencoba memperkenalkan suaminya.

Mereka bersalaman dan Keyla tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang putih dan berjajar rapi. " Halo Om Markus," sapa Keyla dengan kaku. Meski usianya kini dua puluh lima tahun, Keyla sama sekali tidak tahu bagaimana caranya bersikap basa-basi.

Keyla mengerutkan dahinya, dia sama sekali tidak mengingat dulu pernah digendong laki-laki berdarah bule itu. Ya, rambutnya pirang, kulit putih, dan kumisnya juga kemerahan. Meskipun begitu, dia lancar berbahasa Indonesia.

"Hai, Keyla. Om tahu kamu tidak ingat. Karena kamu dulu masih kecil sekali saat kita bertemu."

Baguslah kalau om Markus berpikiran begitu. Lagipula, jika mereka bertemu saat umurnya lima tahun, mana mungkin Keyla ingat? Iya kan?!

Selain ada tante Sabrina, Om Markus, juga ada beberapa orang lainnya yang melihat Keyla secara bersamaan. Dan ia pun memutuskan untuk menyapa mereka hanya dengan melambaikan tangan dan membungkukkan badan sambil pasang senyum lebar. Ini adalah cara yang praktis dan kekinian agar tak perlu berputar untuk bersalaman!

Semua orang tersenyum dan melambaikan tangannya pada Keyla. Sedangkan anak-anak yang jumlahnya ada lima orang meneriakkan namanya. 

Ha? Namaku? Dari mana mereka tahu namaku Keyla?

Gadis itu berjalan mundur. Menuju arah Mama dan berbisik, " Dari mana anak-anak itu tahu namaku?" tanya Keyla penasaran.

"Pergilah ke tengah. Dan lihat nama siapa yang ada di kue itu!" Mama balas berbisik dan mendorong tubuh Keyla ke depan.

Dengan hati yang dag dig dug der, Keyla berjalan ke tengah dan semua mata di ruangan itu tertuju ke arahnya. Dan ada satu hal yang membuat dirinya merasa tak nyaman sejak tadi adalah sepasang mata yang menyorot ke arahnya dengan tajam sehingga Keyla tidak berani untuk membalas tatapannya.

Happy Enggagement. Keyla Laksaman & Stevan Antonius.

Keyla Laksamana dan Stevan Antonius? Bertunangan? Siapa mereka? Aku? Lalu siapa Stevan Antonius? Stop stop stop! Ini bukan mimpi, kan? Jadi, dari tadi Mama dan Papa tidak bercanda? Haloha ... adakah yang bisa menjelaskannya padaku? Apa maksud semua ini? Apakah ini sebuah prank? Keyla terus-terusan bertanya pada pikirannya sendiri. Dia berharap segera bangun dari tidurnya kalau ini hanya mimpi.

Keyla melihat ke sekelilingnya dan mengoceh sendiri dalam hati. Bertanya, namun tak ada yang menjawab. Ia merasa kebingungan sementara Mama dan Papa terlihat bahagia.

 Keyla melihat gemas ke arah Papa dan Mama. Oh, Tuhan! Orangtua macam apa mereka yang tertawa diatas penderitaan putri kandungnya sendiri?!

"Jangan pingsan di sini!" Tiba-tiba Keyla mendengar suara itu berbisik di telinganya. Suara yang tadi ia dengar saat di taman. Persis. Tak salah lagi. Tangannya yang terasa kokoh pun mendarat di pinggang Keyla dengan mulus tanpa permisi. Dan sekali lagi ia hanya bisa terdiam dan menerima semua perlakuannya. Sekali lagi, Keyla terhipnotis.

Stevan Antonius?

Related chapters

  • Suamiku Dingin!   Stevan Antonius

    "Kamu tahu soal pertunangan ini?" tanya Keyla pelan dengan perlahan agar orang lain tak mendengarnya berbicara. Padahal, kalau mendengar pun tak masalah. Namanya juga manusia, punya telinga dan memiliki kebebasan mendengar selama orang tersebut gendang telinganya tidak pecah."Tentu saja," jawab pria di sampingnya dengan santai. Datar dan seolah dia adalah pria yang paling tampan dan berwibawa di seluruh jagat raya ini. Meskipun jujur, Keyla juga mengakui itu secara diam-diam dan malu-malu seperti seekor kura-kura yang bersembunyi dalam tempurung miliknya."Kamu menyetujuinya?" tanya Keyla lagi. Penasaran. Habisnya, pemuda masa kini mana ada yang mau dijodohkan-jodohkan kecuali dia penyuka sesama jenis, cacat, atau bahkan ...? STOP! Keyla mulai memikirkan yang memang ingin dia pikirkan. Apakah pria berbadan tinggi tegap yang berdiri di belakangnya tidak bisa 'berdiri'?! Oh, No!! Lebih baik Keyla mati digigit Bulldog Ant yang masuk dalam Guinness Wor

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Malam yang Menakutkan

    Kruuuk ... kruuuk ... perut Keyla yang berbunyi membuat gadis itu terbangun. Rupanya, ia tertidur karena kelelahan menangis di atas ranjang empuk yang ada di kamar Stevan Antonius."Mmmmhhh ... kenapa sih harus kelaparan tengah malam? Hey, cacing-cacing di perut! Apa kalian tidak tahu kalau aku sangat mengantuk?!" Keyla berbicara sambil menunjuk-nunjuk perutnya sendiri dan dia baru sadar kalau masih memakai gaun yang hari ini dipakainya saat acara pertunangan.Keyla bangkit dari tidurnya. Membuka resleting belakang dan meletakkan baju itu begitu saja di lantai lalu memilih berbaring di balik selimut."Pantas saja sejak tadi aku merasa tubuhku sulit bernapas. Ternyata aku masih memakai gaun. Duh, Keyla ... Keyla," keluh gadis itu pada dirinya sendiri.Kruk ... kruk ... perutnya kembali berbunyi. "Ahhh!!! Lapar yang sungguh sialan!" umpat Keyla memandang ke arah langit-langit yang gelap. Tak ada cahaya yang sedikit pu

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Bahaya!

    Brrr!!! Tubuh Keyla tiba-tiba mulai menggigil. Ia menaikkan selimut hingga menutupi bagian kepalanya.Gadis itu masih belum ingin bangun dari tidurnya. Masih lelah, masih ingin bermalas-malasan, dan masih ... ingin menikmati semerbaknya aroma mawar di pagi hari? Wait wait wait ... aroma bunga mawar?!Keyla mencium aroma mawar bercampur dengan hawa dingin menyusup ke dalam selimutnya yang hangat. Karena penasaran, gadis itu terpaksa membuka mata dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.Rupanya, lampu yang kekuningan telah menyala, jendela sudah terbuka lebar dengan langit yang masih gelap terpampang di depan netra. Keyla melihat sosok Stevan yang sedang duduk memangku laptop. Jam berapa dia bangun? Dan apa yang ingin dia lakukannya dini hari begini? Tanya Keyla dalam pikirannya sendiri."Bangunlah. Udara pagi baik untukmu." Suara Stevan terdengar seperti sedang memerintah bawahannya.Keyla meng

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Lil Cat

    Setelah sarapan tadi pagi, Keyla memutuskan untuk kembali ke kamar dan tidur lagi. Dan sekarang, tepat jam 12 siang dia bangun karena perut gadis itu keroncongan.Ketika membuka mata, Keyla tidak melihat sosok Stevan duduk di sofa samping tempat tidur. Laptopnya pun tidak ada. Keyla lalu berdiri dan melongok keluar jendela. Pria juga tidak ada disana. Karena penasaran, Keyla memutuskan keluar kamar dan menuruni tangga. Melihat ke arah dapur, lelaki itu pun tidak ada di sana.Apakah dia ada di salah satu ruangan kamar yang tertutup itu? Huffttt. Pikir Keyla yang penasaran ke mana lelaki itu pergi.Tak sanggup menerima kenyataan bahwa apa yang dicari Keyla tak ada, ia memutuskan untuk duduk di anak tangga terakhir."Ngelamunin apa Mbak, Key?" tanya Bibi penasaran sekaligus berpikir bahwa majikan barunya itu pasti merasa kesepian di rumah yang sebesar ini.Mata Keyla langsung bersinar ketika mendengar

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Cemburu

    Keyla Laksamana mengerjapkan matanya. Belum sadar sepenuhnya. Tubuhnua yang terbaring di sofa rasanya enggan diajak kompromi meskipun hanya untuk menggerakkan tangan.Mata Keyla mengedarkan pandangan dan mencari-cari Stevan. Melihat ke sekeliling dengan mata setengah mengantuk. Tidak ada. Ia pasti menghilang saat aku memejamkan mata barusan! Pikir Keyla agak kecewa karena orang yang ingin dilihat pertama kali saat dia bangun adalah pria itu. Pria menyebalkan yang dengan sukarela masuk ke dalam hatinya dengan pelan namun pasti.Keyla bangkit dari pembaringannya dan berkeliling menyusuri rak-rak warna coklat yang terisi buku-buku. Penataannya sangat rapi dan koleksinya juga cukup lengkap. Mulai dari buku kesehatan, ekonomi, bisnis, dan juga novel. Semua buku ditempatkan di rak yang berbeda agar lebih mudah untuk mencarinya. Pun disesuaikan dengan urutan abjad.Mata Keyla tertuju pada rak novel yang berada di pojokan. Koleksinya lebih

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Pria Menyebalkan

    Keyla membanting tubuhnya ke atas tempat tidur dengan bersungut-sungut. Ia masih bisa merasakan napas Stevan yang memburu di telinganya. Dan aroma itu ... aroma maskulin yang membuat Keyla marah sekaligus mendamba. Sulitkah memperlakukan dirinya dengan cara yang lebih halus dan manusiawi? Seharusnya pria itu tahu semua gadis ingin diperlakukan dengan lembutKeyla memiringkan tubuhnya ke kanan dan memandang ke luar jendela. Dihirupnya lekat-lekat udara yang masuk ke dalam kamar. Segar dan aroma mawar menyapa hidungnya.SOS ... SOS ... SOS ....Suara ponsel Keyla berbunyi dan dengan sigap, ia bangkit dari tempat tidur dan mengambil ponselnya yang ada di sofa."Halo ...," jawab Keyla dengan malas. Bukan karena tahu siapa yang menghubunginya. Tapi, karena dia memang sedang malas untuk bicara. Stevan merusak suasana hati dan pikirannya."Hai, Beb. Lagi di mana? Aku datang ke rumah, Om bilang

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Gadis Cerewet

    "Hmmmphh! Dasar pria tidak tahu malu!" geram Keyla yang menaruh kedua tangannya di pinggang. Matanya melotot ke arah Stevan saking kesalnya."Sebentar lagi kita akan menikah.""YA TUHAN!!!" erang Keyla sambil menggerakkan giginya. Kini, ia tidak peduli lagi dengan Stevan dan buru-buru mengganti rok dengan celana kulot. Terserah kalau memang pria itu ingin melihat dirinya ganti baju!Keyla langsung keluar dari kamar mandi begitu selai mengganti pakaian. Suara ponselnya terdengar jelas dan cepat-cepat ia mengangkatnya."Halo? Sampai mana, Bim?""Di depan, Beib. Bener ini, kan, rumhanya? Bukan penjara?""Hahaha! Tunggu di sana, ya. Biar aku jemput.""Oke."Keyla melempar ponselnya ke atas tempat tidur kemudian berlari menuju pintu namun langkahnya terhenti oleh panggilan Stevan. "Tunggu!""What?""Akan aku

    Last Updated : 2020-10-26
  • Suamiku Dingin!   Do You Love Me?

    Keyla membuka jendela kamar dan memutuskan berbaring di sofa. Dingin sekaligus segar karena udara malam yang masuk ke kamar akan menjadi saksi bagaimana malam pertamanya dengan Stevan Antonius. Pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya namun Keyla sama sekali tidak tahu siapa lelaki itu sesungguhnya. Keyla tak tahu apa pekerjaan pria itu karena sejak pertama kali datang, Stevan hanya di rumah saja dan sibuk dengan laptop miliknya."Tutuplah jendelanya. Nanti masuk kau angin," perintah Stevan ketika baru memasuki kamar. Tapi sayangnya Keyla tidak mau menurutinya. Enak saja main perintah-perintah. Dia saja kalau ditanya tidak pernah menjawab. Pikir Keyla jengkel dan masih memposisikan tubuhnya dengan nyaman di atas sofa dengan mata yang terpejam."Key?"Keyla tak menyahut kemudian berpaling dan memposisikan tubuhnya menghadap punggung sofa. Gadis itu menganggap suara Stevan barusan seperti angin lalu."Kenap

    Last Updated : 2020-10-26

Latest chapter

  • Suamiku Dingin!   Wedding Day (End Season 2)

    Hampir sepuluh menit Keyla dan Darrel duduk di pinggir pantai. Matahari yang mulai meninggi memberi kehangatan di tubuh mereka. Tak ada kata-kata yang keluar dari bibir keduanya. Yang ada hanya Keyla yang duduk di depan Darrel dan diapit kakinya serta pelukan pria itu yang menenggelamkan tubuh Keyla di dalam dadanya."Kau ingin pulang?" tanya Darrel pada Keyla yang masih melihat ke arah laut lepas. Tempat di mana kapal yang dinaiki James perlahan menjauh dan mulai menghilang.Keyla menggeleng pelan. "Bisakah kita di sini lebih lama, Steve?""Oke. Kau aku akan menemanimu di sini. Kau ingin memesan sesuatu?""Tidak untuk sekarang," jawab Keyla sembari memejamkan matanya dan bersandar dengan nyaman di dada suaminya. Dia ingin lebih lama seperti ini dengan orang yang dicintai. Mencium aroma laut, ditemani desiran ombak yang tak begitu besar. Keyla seolah tak ingin waktu terus be

  • Suamiku Dingin!   Goodbye, James ....

    "James akan kembali ke Afrika hari ini," ucap Darrel di sela-sela sarapan mereka. Karena kaget, Keyla pun tersedak. "Kau yakin tidak ingin berbicara dengannya?" Darrel bertanya dengan nada rendah namun penuh penekanan. Dia penasaran apakah istrinya benar-benar tak ingin bicara pada James dan menyelesaikan masalah diantara mereka berdua?Keyla meletakkan roti yang baru ia gigit separo kemudian melihat ke dalam mata suaminya. "Haruskah?" Keyla bertanya ragu.Dia tak yakin apa yang ingin dia bicarakan dengan lelaki yang seharusnya masih berstatus suaminya itu. Setelah Darrel berbicara dengannya semalam, Keyla bisa memahami dan berusaha mengikhlaskan apa yang terjadi. Itu adalah pilihan hidup James, dan bagaimanapun juga, karena James menetap di Afrika dan memalsukan kematiannya lah dia bisa bertemu dan menikah lagi dengan Darrel.Ini adalah takdir, Key. Takdir Tuhan yang tak bisa dicegah atau dihentikan. Ucapnya pada diri s

  • Suamiku Dingin!   Let Me Help You

    "Sayang, James sudah pergi. Tolong buka pintunya," pinta Darrel yang sejak tadi mengetuk pintu kamar namun diabaikan oleh Keyla.Keyla tidak membalas. Dia lebih memilih diam karena dia sedang tak ingin bicara. Baik itu pada James atau Darrel. Keyla memang merasa tidak berhak menyalahkan apapun yang menjadi keputusan James. Tapi, tidak bisakah lelaki itu berkata jujur?Seandainya James menceraikan dirinya, Keyla juga tak menolak. Dia akan bisa menerima meski menyakitkan. Setidaknya, Bintang tidak kehilangan sosok ayah. Terlebih lagi, kematian James meninggalkan penyesalan di hati Keyla karena sampai detik-detik kepergiannya ke Afrika, Keyla belum bisa memberikan sepenuh hatinya pada pria itu. Dan itu juga lah yang mendasari penyesalan keyla. Dia sungguh merasa bersalah."Key ... kalau kau ingin marah, marah lah padaku. Kau boleh memukulku. Asalkan jangan diam, Key." Darrel mencoba mengetuk pintu itu sekali lagi. Dadanya n

  • Suamiku Dingin!   Karena Cinta Tak Bisa Dipaksa

    Tidak ada satu patah kata pun yang yang keluar dari bibir Keyla. Matanya hanya tertuju pada pria yang berdiri di hadapannya. Antara kecewa, marah dan juga bingung. Bagaimana bisa James membohongi dirinya dan keluarganya? Memalsukan kematiannya dan membiarkan dirinya merawat anak-anak mereka seorang diri? Sebegitu berdosakah hingga James ingin menghukum dirinya? Mengkhianati kepercayaan dirinya?Mata Keyla mendadak buram oleh air mata yang ingin tertumpah namun ia tahan. Ia berharap ini bukalah hal nyata."Aku bisa menjelaskan semuanya, Key," ucap James dengan tatapan nanar dan tubuh yang makin mendekat ke arah Keyla. James tak pernah menyangka bahwa dia akan bertemu lagi dengan Keyla.Keyla mengambil langkah mundur. Meskipun dia meyakini itu James, Keyla tetap sulit menerima. Ini semua terlalu mendadak dan dia merasa dikhianati. "Kamu bohong. Kamu bukan James. Suamiku James sudah meninggal beberapa tahun lalu. Kamu pasti

  • Suamiku Dingin!   Hutang Bulan Madu

    "Selamat datang, Angel. Terima kasih telah meluangkan waktumu," sapa Keyla begitu Angel dan suaminya memasuki pintu rumah."Dengan senang hati, Keyla. Aku juga akan menghabiskan makananmu. Kau tak perlu khawatir!"Kedua wanita itu tertawa renyah sementara Darrel langsung mengundang suami Angel untuk duduk dan meminum wine yang telah disediakan. "Biarkan kedua wanita itu menggosip," ucap Darrel tersenyum ramah."Dan kita para pria membicarakan hobi?""Hahaha. Benar sekali. Karena lelaki tak suka bergosip.""Kecuali dia pria jadi-jadian," timpal suami Angel dengan renyah. Dan Darrel pun dengan cepat menjadi akrab dengannya. Dan memang begitulah pria. Mudah akrab tanpa harus berbasa-basiAcara makan malam yang sederhana dan hangat itu berjalan dengan lancar. Anak-anak sibuk bermain dan menonton film kesukaan mereka, para ayah mengobrol tentang hobi dan juga bisn

  • Suamiku Dingin!   Kehamilan Ammy

    Keyla terperangah begitu mobil Darrel berhenti di depan sebuah gedung yang telah dikelilingi oleh wartawan yang terlihat sedang bersiap-siap meliput sebuah berita besar. Lampu flash dari kamera-kamera yang dinyalakan,membuat Keyla merinding. Keyla harap Darrel benar-benar tidak akan masuk ke dalam gedung itu untuk menemui Ammy. Tapi sayangnya, harapan Keyla sirna begitu Darrel mengajaknya untuk keluar."Kau sudah siap sayang?" tanya Darrel mengendurkan dasinya yang berwarna merah tua. Dia persis sekali seperti seorang direktur perusahaan. Jas dari benang woll asli yang terlihat mahal, jam tangan di sebelah kiri yang membuatnya makin terlihat maskulin serta rambut klimis yang mempertegas rahangnya yang kokoh.Keyla menatap mata suaminya. Berharap dia salah dengar. "Apa ini?" tanya Keyla ragu. Inikah alasannya Darrel memesankan gaun terbaik dan juga makeup artist untuk mendandani wajah serta rambutnya? Agar istrinya tak begitu memalukan saat tam

  • Suamiku Dingin!   Sarapan Pagi (21+)

    Keyla mengerang ketika merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya. Matanya yang berat terpaksa ia buka. Ketika hendak menggerakkan tangan, kedua tangannya sudah ada di atas kepala dengan posisi terikat. Ketika mencoba menggerakkan tangan kembali, suaranya gemerincing. Barulah Keyla sadar bahwa yang melingkar di pergelangan tangannya adalah sebuah borgol."Kau sudah bangun, sayang?" tanya Darrel yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuhnya sudah dikeringkan dan di pinggangnya terlilit handuk warna putih. Keyla bisa mencium aroma lelaki itu. Wangi sabun yang seperti embun pagi. Kalau habis mandi seperti itu, Keyla merasa suaminya seperti dewa yang gagah perkasa pada jaman Romawi kuno."Jam berapa sekarang, Steve? Apa yang kamu lakukan pada tanganku? Cepat lepaskan, Steve.""Enam lewat tiga puluh." Darrel membalas santai dan mengabaikan wajah panik Keyla.Mendengar kata enam tiga puluh, Key

  • Suamiku Dingin!   Bikin Adik

    "Bin, kau ingin adik perempuan atau laki-laki?" tanya Missy yang baru saja merebahkan diri di ranjang dan menutupi tubuhnya dengan selimut tepat di samping Bintang yang berbaring terlebih dahulu."Mana yang lebih lucu?" Bintang langsung memiringkan tubuhnya ke arah Missy.Gadis cilik itu menyipitkan matanya. Menaruh kedua jari telunjuk tepat di pelipis. "Kalau laki-laki, aku takut dia akan seperti Awan. Mmmm ... memang ganteng, tapi tidak lucu."Bintang manggut-manggut. Setuju dengan perkataan Missy. Kakaknya memang tidak lucu meskipun ganteng. Seperti kanebo kering!" ... jika perempuan, maka akan cantik dan lucu sepertimu!" lanjut Missy mencubit pipi Bintang yang lucu dan halus."Kalau begitu, sudah diputuskan. Kau harus meminta perempuan pada Papa dan Mamamu. Oke?"Mata Bintang yang bulat terlihat berkilauan. Ia mengangguk dan mulai membayangkan adik perempuan berambut hita

  • Suamiku Dingin!   Let's Make Baby

    "Hhmmmmmmph!" Keyla berusaha melepaskan diri dari kegilaan suaminya. Mula-mula hanya melumat bibirnya. Tapi lama kelamaan, tangan kekar suaminya itu mulai meraba dadanya."Ssshhh," Darrel berdesis begitu Keyla menggigit bibirnya. "Kau membuatku semakin bergairah, sayang.""Steve, jagalah sikapmu. Kita sedang ada di jalan raya. Dengarlah suara klakson-klakson itu. Bagaimana kalau kita ditilang?" ucap Keyla kesal. Tapi, suaminya itu justru tersenyum sambil memegangi bibirnya yang sedikit berdarah."Bagaimana kalau kita bikin anak sekarang?" goda Stevan yang tak mempedulikan bunyi klakson dan umpatan dari pengendara lain.Keyla mendorong tubuh lelaki itu dengan gemas. "Steve, kumohon.""Apa, sayang?" Darrel menjilat lidahnya sendiri. Tatapannya terlihat tajam dan menggairahkan."Ya Tuhan! Lelaki ini terlalu sulit ditolak!" ucap Keyla pada dirinya sen

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status