Share

Bab 66b. Harapan Nabilah

Hari demi hari berlalu, Bara belum juga pulang. Nabilah menatap penuh harap ke arah jalanan suaminya kembali dengan selamat. Namun, kali ini Nabilah tidak menangis seperti yang sudah-sudah. Seolah dia sudah tahu dan siap, kalau suaminya tidak akan pulang. Apalagi ponsel Bara tidak bisa dihubungi

"Serahkan semuanya kepada Allah, Nak. Teruslah berdoa untuk keselamatan suami dan anakmu!" ujar Pak Jamal yang tahu kecemasan putrinya.

"Sebenarnya malam sebelum Bang Bara pergi Bilah bermimpi. Kami sedang naik perahu berdua di laut mencari ikan. Tiba-tiba datang sebuah ombak besar menghantam. Bang Bara tergulung ombak, tetapi aku tetap berada di atas perahu dan pulang dengan selamat," ujar Nabilah yang baru menceritakan mimpinya. Ia ingin mencegah kepergian Bara waktu itu. Akan tetapi, sebuah harapan membungkam mulutnya.

Pak Jamal kembali menimpali, "Perasaan Bapak juga tidak enak ketika melepaskan Bara pergi. Tapi kita tidak bisa mencegah takdir yang akan terjadi."

Tiba-tiba sebuah ponsel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status