Share

Suamiku Bukan Kekasihku
Suamiku Bukan Kekasihku
Penulis: DeAnggraeni

Don't Touch Me!

Penulis: DeAnggraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-28 14:50:10

[Sorry, Sydney. Aku melihat Sky di bar X, dia mabuk parah bersama para wanita penghibur. Sebaiknya kamu segera menyusulnya ke sana.]

Pesan dari Yuan yang membawa Sydney tengah malam harus pergi ke sebuah club. Beruntungnya dia memiliki asisten pribadi- Barel, yang selalu siaga untuknya.

Padahal dia baru saja tiba di rumah setelah manggung di luar kota, namun rupanya situasi belum mengizinkannya untuk beristirahat.

"Sampai kapan kamu akan bertahan dengan laki-laki macam suamimu itu? Padahal jika kamu melepaskannya, kamu bisa berdiri di kakimu sendiri. Kamu masih bisa hidup dengan baik tanpa dia!"

Barel tak mengerti dengan pikiran bos cantiknya itu. Sydney memiliki segalanya tanpa harus bergantung pada suami. Menurutnya, Sky tidak layak untuk dicintai begitu besar oleh Sydney yang sempurna.

Di matanya, Sky tidak lebih baik dari seorang pria yang tidak bisa menghargai ketulusan serta kesetiaan Sydney.

"Aku tidak akan sampai di titik ini tanpa dia, bagaimana pun kesuksesan yang aku dapatkan saat ini berkat support darinya. Aku tidak akan menyandang gelar 'penyanyi papan atas', bila dia mintaku hanya jadi ibu rumah tangga biasa. Setidaknya, dengan kesabaran aku membalas semua pengertian juga dukungannya."

Sosok suaminya bukanlah pria yang menuntut istrinya untuk berdiam diri di rumah. Sky membebaskannya untuk memilih jalan hidupnya. Saat Sydney memutuskan untuk menjadi penyanyi, Sky menjadi support system terbaik untuknya. 

"Dan aku berharap, kesabaran kamu bersambut baik. Kita sama-sama tahu bagaimana kelakuan buruk Sky sejak menikah denganmu. Aku sampai bingung sendiri ke mana perginya Sky yang dulu saat menjadi pacarmu. Sikapnya yang dulu sebelum menikah denganmu dan setelah menikah, itu ibarat bumi dan langit. Jauh sekali perbedaannya!"

Ya, jika mengingat pada hal itu, Sydney pun tak menyangkal pernyataan Varel. Sikap sang suami saat berpacaran dan setelah menikah, sangat jauh berbeda. 

Padahal saat berpacaran mereka begitu dekat seakan tidak ada sekat yang memisahkan mereka, namun setelah menikah keduanya seperti orang asing yang dipaksa oleh keadaan untuk hidup satu atap.

Mereka tinggal satu atap, namun seolah ada tembok besar tak kasat mata yang dibangun sangat kokoh oleh Sky. Satu tahun pernikahan, Sydney berusaha merobohkan tembok pemisah tersebut dengan berbagai macam cara, namun hasilnya nihil!

Setiap usahanya seolah menjadi sebuah bahan untuk menguatkan pondasi tembok yang dibangun oleh Sky agar semakin kokoh.

Mobil akhirnya masuk ke parkiran basement sebuah gedung yan menjadi pusatnya dunia malam. Bar, restoran, lounge, hotel, cafe, karaoke, semua tersedia di dalam gedung yang sama.

Setelah Barel memarkirkan mobil dengan sempurna, Sydney segera turun dan berjalan dengan tergesa masuk ke dalam gedung dengan menggunakan lift.

"Sky, sampai sekarang aku tidak pernah tahu alasan kamu menginjakkan kaki di tempat kayak seperti ini, apa semua karena aku yang terlalu sibuk sampai kamu cari kesenangan di luar?" gumamnya bermonolog.

Begitu masuk, hidung mancungnya langsung mengernyit kala indera penciumannya langsung disuguhkan dengan aroma alkohol yang begitu menyengat.

Pandangannya beredar mencari sang suami, hingga tatapannya terhenti pada sosok Sky yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya di dance floor dengan dikelilingi para wanita penghibur.

Tangannya menyentuh dadanya yang terasa sesak bagai terhimpit bebatuan besar.

"Aku berdoa semoga kesabaranmu habis malam ini," celetuk Barel dengan nada sinis.

Bagaimana bisa Sydney masih bisa sabar ketika di depan mata kepalanya sendiri Sky menjelajahi bibir para wanita itu secara bergilir.

"Seharusnya kamu berdoa untuk kesadaran suamiku, kamu justru berdoa habisnya kesabaranku!" keluh Sydney.

Wanita itu menyeka air mata yang terlanjur jatuh, kemudian menghela nafas dalam guna menata emosinya.

Barel terkekeh sinis, menatap jijik ke arah suami dari bos cantiknya sembari menggosok ujung hidung.

"Kalau pun dia sadar aku rasa percuma ...."

Sejenak pria berparas tampan itu menggantung perkataannya, menatap ke arah Sydney yang tengah menatapnya dengan penuh tuntutan.

"Kamu hanya mendapatkan laki-laki bekas banyak wanita penghibur," lanjutnya.

Sydney menggeleng pelan. Daripada mendengarkan perkataan Barel yang jelas memprovokasinya, dia memilih untuk melangkah ke dance floor.

Dengan menahan gempuran rasa sakit menyaksikan bagaimana Sky merengkuh bahkan menyatukan bibir dengan bibir dengan polesan lipstik merah dengan cara yang begitu mesra, Sydney menarik tangan pria itu dengan lembut.

"Ayo, pulang!" ajaknya dengan nada datar ketika Sky menoleh ke arahnya.

Pria itu tersenyum miring, tatapannya seperti seekor singa yang begitu lapar. Siap menerkam Sydney saat itu juga. Dengan langkah sempoyongan, Sky melangkah mengikis jarak diantara mereka.

"Apa hakmu mengatur hidupku, hah?" 

Sydney memalingkan wajah seraya menyeka air mata. "Aku istrimu, jadi aku berhak melarang apapun yang akan membuat rumah tangga kita hancur, Sky!"

Tanpa menunggu balasan dari Sky, dia memapahnya untuk segera keluar dari club dengan dibantu Barel.

Umpatan bahkan caci makian dari Sky mengiringi perjalanan mereka. Sydney hanya duduk dengan menunduk dalam, percuma juga dia membalas semua itu. Semua hanya akan sia-sia, berbicara dengan orang mabuk sama seperti berbicara dengan binatang. 

Sesampainya di rumah, Varel dengan sigap membantu Sydney menurunkan Sky dari mobil. Ketika mereka sampai di depan pintu ....

Hoek!Hoek!Hoek!

"Arrrgghhhhh, sh*t!" umpat Barel menggeram kesal.

Bagaimana tidak, bajunya penuh dengan cairan kuning yang keluar lagi dari dalam perut Sky.

Sydney dengan segera membuka pintu, lalu memanggil pelayan untuk membantunya memapah Sky ke dalam kamar.

"Sebaiknya kamu bersihkan diri di kamar tamu. Pelayan akan membawakan baju bersih milik Sky untukmu setelah membantuku."

Barel hanya mengangguk tanpa banyak bicara, dia berlalu ke kamar tamu. Sementara Sydney dan pelayan membawa Sky ke kamar yang ada di lantai dua.

Bruk!

Sydney berhasil menjatuhkan Sky di atas sofa, kemudian memberikan pakaian bersih untuk Barel pada pelayan.

Kembali air mata terjatuh ketika dia membuka satu persatu kancing kemeja. Di bagian dadanya banyak meninggalkan noda lipstick.

"Don't touch me, B*tch!" 

Dengan kasar Sky menepis tangan sang istri hingga tubuhnya ikut terhuyung. Dengan kepayahan pria itu berusaha duduk, menatap sembari menunjuk wajah Sydney.

"Jangan pernah berani kamu menyentuh tubuhku!"

"Kenapa?" Sydney mengangkat wajahnya. Mata indah miliknya menyiratkan luka yang begitu besar. Tangannya yang menempel di atas lantai perlahan terkepal erat.

"Kenapa hanya aku yang tidak boleh menyentuh, sementara kamu membebaskan wanita lain untuk menyentuhmu?!" desaknya dengan nada sedikit tinggi.

"Aku jauh lebih berhak, Sky! Aku istrimu!" teriak Sydney dengan nafas memburu.

Telunjuk Sky yang menunjuk ke wajah Sydney bergerak pelan. Dia tertawa campur berdecih, sesekali bersendawa dengan kerutan di kening yang begitu dalam.

"Karena, aku bukan ...."

Venus pun ikut mengerutkan keningnya dengan pikiran yang menerka-nerka kelanjutan dari kalimat yang menggantung itu. Tak biasanya dia begitu penasaran hingga tak sabar menunggu.

"Karena, aku bukan S-"

Bruk!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Umbara
cukup menarik, lanjutin siapa tahu cocok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Memenuhi Nafkah Batin

    *Seorang wanita yang diduga mirip dengan Sydney Anggunia, tengah menarik seorang pria yang juga diduga suaminya, Skysello Petrav dari kerumunan para wanita di dance floor sebuah club X. Ini dia cuplikan video amatir yang direkam oleh salah seorang pengunjung club!*Sydney mematikan televisi, kemudian mengusap wajahnya dengan berat. Belum masalah semalam selesai, kini dia dihadapkan dengan masalah baru.Citra baik suaminya mungkin akan tercemar dengan pemberitaan panas hari ini.Getaran di ponsel menyita atensi wanita itu, dia meraih ponselnya di atas meja.[Mr Sky: Bawakan makan siang untukku!]Wanita itu mencampakkan ponselnya, kemudian menyandarkan punggungnya di sofa sembari memijat pangkal hidung."Aku lelah harus terus-menerus bersandiwara setiap ada pemberitaan miring tentangmu, Sky!" gumamnya.Sky pasti akan memintanya untuk bersandiwara di depan umum juga media seolah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja, guna menepis pemberitaan miring tentang mereka.Kini deringan po

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamiku Bukan Kekasihku   Affair

    "Kenapa kamu ada di sini?"Seiring dengan langkah kakinya, berbagai pertanyaan juga prasangka buruk hinggap di dalam benaknya. Tangannya refleks menaikkan kembali baju yang sempat diturunkan olehnya.Wanita yang ada di hadapannya terlihat gelisah dalam diamnya. Bola matanya bergerak liar ketika tatapan Sydney begitu tajam mengarah padanya."Anggun-"Sky menyambar kembali kemejanya, memakai secara tergesa, kemudian melangkah mengejar istrinya."Kita selesaikan masalah ini di rumah!" tandasnya.Akan tetapi, Sydney yang biasanya selalu patuh apapun perintahnya, kini justru mengangkat tangannya- menghindar ketika dia hendak menggandengnya."Ok, tapi sekarang aku ingin tahu kenapa 'dia' ada di sini!" Bola mata indah berwarna almond itu kembali menatap wanita yang masih bertahan dengan diamnya, kemudian bergerak meneliti penampilan dari ujung kaki hingga tatapan keduanya bertemu."Yuan, ini pertanyaan terakhir dariku. Kenapa kamu bisa ada di sini? KENAPA KAMU BISA ADA DI RUANGAN SUAMIKU?!"

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamiku Bukan Kekasihku   Kejujuran

    Sydney berdiri di tepi kolam renang, melipat tangannya di dada dengan tatapan lurus menatap air kolam yang jernih. Dia masih memikirkan kejadian di kamar mandi. Sky tidak menjawab pertanyaannya, bahkan pria itu langsung keluar dari kamar mandi dan pergi dari rumah. Entah ke mana, Sydney berusaha untuk tidak peduli lagi.Tring!Satu pesan masuk berhasil mengerjapkan mata indah almond itu seiring dengan kesadarannya yang kembali. Dia merogoh ponselnya di saku jubah tidur, kemudian membuka pesan yang ternyata pesan suara dari ... Sky.[Nggun, aku di lounge hotel H. Bisa kamu jemput aku di sini?]Wanita itu berdecih sinis. Tanpa membalas, kembali memasukkan ponsel ke dalam saku. Pantang baginya menjilat ludahnya sendiri!Terdengar suara derap langkah kaki dari belakang membuatnya menggerakkan ekor mata tanpa menoleh."Bu, ada telepon dari pak Bos. Beliau mengatakan bila Ibu diminta-""Aku sudah mengetahuinya, Bi. Biarkan saja, aku sudah lelah mengurus orang yang setiap menghadapi masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamiku Bukan Kekasihku   Ikuti Kata Hati

    [Sesuai dengan permintaanmu kemarin, aku sudah booking private room untuk nanti sore.]Sydney yang sedang memakan salad sebagai menu sarapannya mengangguk ke layar ponsel."Jam berapa tepatnya? Apa kamu juga sudah menghubunginya?"[Jam lima, aku juga sudah menghubungi-]Tut!Wanita itu terpaksa mengakhiri telepon bersama Barel ketika mendengar suara derap langkah kaki mendekat. Sudah pasti itu Sky yang juga hendak sarapan.Tak ingin terjebak di ruangan yang sama dengan pria itu, Sydney memilih menyudahi sarapan paginya. Dia beranjak, namun ketika berbalik Sky berdiri di belakang tubuhnya."Kamu sudah tidak pernah lagi menyiapkan pakaian kerja untukku, dan aku harap kamu tidak melupakan kebiasaanmu yang setiap ada waktu selalu menawarkan diri untuk memasangkan dasi."Pria itu memberikan dasi di tangannya yang beruntungnya diterima oleh Sydney meski dengan raut wajah datar tanpa ekspresi. Saat wanita itu memasangkan dasi, Sky mengambil kesempatan untuk menatap wajah cantiknya."Sampai k

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Suamiku Bukan Kekasihku   Bertemu & Bertengkar

    Dua pasang mata saling menatap dengan sorot yang jelas jauh berbeda. Aura di dalam ruangan yang hanya diisi oleh mereka pun begitu dingin dan canggung. "Kamu pasti sudah mengetahui tujuanku memintamu untuk datang, kan?" Sydney menyilang kedua kakinya dengan punggung yang bersandar dengan nyaman di sofa. Sikapnya begitu tenang, namun dibalik ketenangan itu menyimpan banyak hal yang mungkin mampu menghancurkan wanita yang duduk di hadapannya. "Sydney, jangan naif! Apa yang kamu lihat tidak seperti kamu pikirkan! Aku dan Sky tidak ada hubungan apapun, selain dia suamimu juga pemilik agensi yang menaungi kita. Just it! Tidak ada hubungan-" "Jika kalian tidak ada hubungan, lalu ada urusan apa kamu di ruangannya?" tanya Sydney dengan cepat. Sangat klise alasan yang diberikan oleh Yuan. Memang benar yang dikatakan oleh Barel, selain licik dan licin, rupanya wanita yang dia anggap sebagai sahabatnya itu juga pandai memakai kedok. Bersikap seolah semua hanya kesalahpahaman yang muncul dar

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07

Bab terbaru

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Bertemu & Bertengkar

    Dua pasang mata saling menatap dengan sorot yang jelas jauh berbeda. Aura di dalam ruangan yang hanya diisi oleh mereka pun begitu dingin dan canggung. "Kamu pasti sudah mengetahui tujuanku memintamu untuk datang, kan?" Sydney menyilang kedua kakinya dengan punggung yang bersandar dengan nyaman di sofa. Sikapnya begitu tenang, namun dibalik ketenangan itu menyimpan banyak hal yang mungkin mampu menghancurkan wanita yang duduk di hadapannya. "Sydney, jangan naif! Apa yang kamu lihat tidak seperti kamu pikirkan! Aku dan Sky tidak ada hubungan apapun, selain dia suamimu juga pemilik agensi yang menaungi kita. Just it! Tidak ada hubungan-" "Jika kalian tidak ada hubungan, lalu ada urusan apa kamu di ruangannya?" tanya Sydney dengan cepat. Sangat klise alasan yang diberikan oleh Yuan. Memang benar yang dikatakan oleh Barel, selain licik dan licin, rupanya wanita yang dia anggap sebagai sahabatnya itu juga pandai memakai kedok. Bersikap seolah semua hanya kesalahpahaman yang muncul dar

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Ikuti Kata Hati

    [Sesuai dengan permintaanmu kemarin, aku sudah booking private room untuk nanti sore.]Sydney yang sedang memakan salad sebagai menu sarapannya mengangguk ke layar ponsel."Jam berapa tepatnya? Apa kamu juga sudah menghubunginya?"[Jam lima, aku juga sudah menghubungi-]Tut!Wanita itu terpaksa mengakhiri telepon bersama Barel ketika mendengar suara derap langkah kaki mendekat. Sudah pasti itu Sky yang juga hendak sarapan.Tak ingin terjebak di ruangan yang sama dengan pria itu, Sydney memilih menyudahi sarapan paginya. Dia beranjak, namun ketika berbalik Sky berdiri di belakang tubuhnya."Kamu sudah tidak pernah lagi menyiapkan pakaian kerja untukku, dan aku harap kamu tidak melupakan kebiasaanmu yang setiap ada waktu selalu menawarkan diri untuk memasangkan dasi."Pria itu memberikan dasi di tangannya yang beruntungnya diterima oleh Sydney meski dengan raut wajah datar tanpa ekspresi. Saat wanita itu memasangkan dasi, Sky mengambil kesempatan untuk menatap wajah cantiknya."Sampai k

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Kejujuran

    Sydney berdiri di tepi kolam renang, melipat tangannya di dada dengan tatapan lurus menatap air kolam yang jernih. Dia masih memikirkan kejadian di kamar mandi. Sky tidak menjawab pertanyaannya, bahkan pria itu langsung keluar dari kamar mandi dan pergi dari rumah. Entah ke mana, Sydney berusaha untuk tidak peduli lagi.Tring!Satu pesan masuk berhasil mengerjapkan mata indah almond itu seiring dengan kesadarannya yang kembali. Dia merogoh ponselnya di saku jubah tidur, kemudian membuka pesan yang ternyata pesan suara dari ... Sky.[Nggun, aku di lounge hotel H. Bisa kamu jemput aku di sini?]Wanita itu berdecih sinis. Tanpa membalas, kembali memasukkan ponsel ke dalam saku. Pantang baginya menjilat ludahnya sendiri!Terdengar suara derap langkah kaki dari belakang membuatnya menggerakkan ekor mata tanpa menoleh."Bu, ada telepon dari pak Bos. Beliau mengatakan bila Ibu diminta-""Aku sudah mengetahuinya, Bi. Biarkan saja, aku sudah lelah mengurus orang yang setiap menghadapi masalah

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Affair

    "Kenapa kamu ada di sini?"Seiring dengan langkah kakinya, berbagai pertanyaan juga prasangka buruk hinggap di dalam benaknya. Tangannya refleks menaikkan kembali baju yang sempat diturunkan olehnya.Wanita yang ada di hadapannya terlihat gelisah dalam diamnya. Bola matanya bergerak liar ketika tatapan Sydney begitu tajam mengarah padanya."Anggun-"Sky menyambar kembali kemejanya, memakai secara tergesa, kemudian melangkah mengejar istrinya."Kita selesaikan masalah ini di rumah!" tandasnya.Akan tetapi, Sydney yang biasanya selalu patuh apapun perintahnya, kini justru mengangkat tangannya- menghindar ketika dia hendak menggandengnya."Ok, tapi sekarang aku ingin tahu kenapa 'dia' ada di sini!" Bola mata indah berwarna almond itu kembali menatap wanita yang masih bertahan dengan diamnya, kemudian bergerak meneliti penampilan dari ujung kaki hingga tatapan keduanya bertemu."Yuan, ini pertanyaan terakhir dariku. Kenapa kamu bisa ada di sini? KENAPA KAMU BISA ADA DI RUANGAN SUAMIKU?!"

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Memenuhi Nafkah Batin

    *Seorang wanita yang diduga mirip dengan Sydney Anggunia, tengah menarik seorang pria yang juga diduga suaminya, Skysello Petrav dari kerumunan para wanita di dance floor sebuah club X. Ini dia cuplikan video amatir yang direkam oleh salah seorang pengunjung club!*Sydney mematikan televisi, kemudian mengusap wajahnya dengan berat. Belum masalah semalam selesai, kini dia dihadapkan dengan masalah baru.Citra baik suaminya mungkin akan tercemar dengan pemberitaan panas hari ini.Getaran di ponsel menyita atensi wanita itu, dia meraih ponselnya di atas meja.[Mr Sky: Bawakan makan siang untukku!]Wanita itu mencampakkan ponselnya, kemudian menyandarkan punggungnya di sofa sembari memijat pangkal hidung."Aku lelah harus terus-menerus bersandiwara setiap ada pemberitaan miring tentangmu, Sky!" gumamnya.Sky pasti akan memintanya untuk bersandiwara di depan umum juga media seolah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja, guna menepis pemberitaan miring tentang mereka.Kini deringan po

  • Suamiku Bukan Kekasihku   Don't Touch Me!

    [Sorry, Sydney. Aku melihat Sky di bar X, dia mabuk parah bersama para wanita penghibur. Sebaiknya kamu segera menyusulnya ke sana.]Pesan dari Yuan yang membawa Sydney tengah malam harus pergi ke sebuah club. Beruntungnya dia memiliki asisten pribadi- Barel, yang selalu siaga untuknya.Padahal dia baru saja tiba di rumah setelah manggung di luar kota, namun rupanya situasi belum mengizinkannya untuk beristirahat."Sampai kapan kamu akan bertahan dengan laki-laki macam suamimu itu? Padahal jika kamu melepaskannya, kamu bisa berdiri di kakimu sendiri. Kamu masih bisa hidup dengan baik tanpa dia!"Barel tak mengerti dengan pikiran bos cantiknya itu. Sydney memiliki segalanya tanpa harus bergantung pada suami. Menurutnya, Sky tidak layak untuk dicintai begitu besar oleh Sydney yang sempurna.Di matanya, Sky tidak lebih baik dari seorang pria yang tidak bisa menghargai ketulusan serta kesetiaan Sydney."Aku tidak akan sampai di titik ini tanpa dia, bagaimana pun kesuksesan yang aku dapatk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status