Mobil sedan mewah Mercedez Benz Maybach S-Class warna hitam meluncur menuju gerbang kediaman keluarga Fletcher begitu gerbang itu terbuka. Seorang gadis cantik yang baru saja akan melangkah masuk hanya bisa menghela napas panjang melihatnya.Security rumah tersebut membukakan gerbang, karena Eleanor datang lebih dahulu. Namun, Aaron Fletcher nyelonong begitu saja tanpa permisi."Mentang-mentang Bos, memangnya boleh seangkuh itu?" gerutunya. Meski Eleanor Wilson karyawan baru di rumah itu, di tahu siapa orang yang ada di dalam mobil itu. Sang Tuan Muda Fletcher yang tempo hari sudah membuatnya kesal setengah mati dengan semua kecurigaannya.Dari gerbang menuju pintu utama mansion, masih harus berjalan cukup jauh. Alangkah baiknya jika Aaron memberinya tumpangan. "Aah, sudahlah. Jangan terlalu mengharapkan kebaikan dari kulkas tujuh pintu!" gerutunya lagi."Lagipula, aku masih mempunyai sepasang kaki yang sehat. Aku bisa berjalan tanpa.harus diberi tumpangan oleh monster tua itu." Ele
"Tuan Muda Fletcher, Nona Wilson ingin berbicara dengan Anda." Begitu masuk, Edger memberi laporan. Tak biasanya Eleanor datang untuk menemui Tuan Muda Fletcher.Dahi Aaron mengernyit dalam. Ada keperluan apa gadis itu menemuinya?"Biarkan dia masuk!" titahnya. Di detik berikutnya, Edger sudah keluar. Tak berselang lama, seorang gadis cantik masuk di ruangan kerja Aaron Fletcher. Ruangan yang sering dipakai Aaron untuk bekerja lembur di rumah ini.Ini pertemuan kali kedua antara Eleanor dan Aaron di ruangan ini. Tak seperti sebelumnya, Aaron yang sama sekali tak menatap Eleanor, kali ini pria dingin itu menatap tajam dengan mata elangnya."Maaf jika mengganggu kesibukan Anda, Sir." Eleanor merasa tidak nyaman mendapatkan tatapan setajam itu."Ada keperluan apa? Katakan!" "Saya mohon izin, besok saya akan datang sedikit malam. Sahabat saya mengadakan pesta kecil-kecilan. Saya tidak enak hati jika tidak datang, Sir." Tadi siang Fiona berkata setengah memohon pada Eleanor untuk bisa dat
"Berani sekali Anda mendorong saya!" raung Maribel ketika berhasil bangun. Gadis itu menggertakkan gigi penuh amarah. Saking kagetnya, Harry Walker sampai melotot menatap Aaron yang merengkuh Eleanor posesif. "Berani sekali Anda mengatai tunangan saya Jalang. Bersiaplah, pengacara keluarga Felecher akan melayangkan gugatan pencemaran nama baik pada Anda." Tanpa memberi kesempatan pada Meribel untuk bicara lebih banyak, Aaron Fletcher sudah lebih dahulu mengintimidasi."Edger, cari informasi tentang dua brengsek kecil yang mempunyai nyali begitu besar mengusik ketenangan tunanganku. Aku tidak akan tinggal diam. Edger hubungi pengacaraku!" titah Aaron dengan gaya bangsawan yang mendominasi. Semua orang bisa menyaksikan bahwa pria tampan ini tidak akan segan membalas berkali lipat pada orang yang berani mengusik ketenangannya. Kerumunan itu menatap iba pada Maribel dan Harry yang masih berdiri dengan bengong di tempatnya.Bagaimana bisa? Gadis yang baru saja dicampakkan oleh Harry ini t
Seketika, aura di dalam mobil itu terasa mencekam. Eleanor masih belum mempercayai apa yang didengarnya. Bagaimana bisa pria dingin itu mengajaknya menikah?Aaron mendeham mengusir kecanggungan. "Jangan salah paham. Kita sama-sama mempunyai kesulitan sendiri. Anda mempunyai masalah, saya juga sama." Ucapan Aaron Fletcher ini kembali menyadarkan lamunan Eleanor. "Bisakah Anda menjelaskan lebih detail?" sahut Eleanor bingung. Kesulitan apa yang dialami Aaron Fletcher, hingga mengajaknya menikah?"Anda ingat dengan Grace yang dibicarakan Floretta? Dia adalah gadis gila. Aku malas untuk melayaninya bermain-main. Jika aku menikah, bukankah dia akan berhenti mengejarku?" Eleanor menatap Aaron tajam. Dia sampai lupa, seberapa mengerikan pria ini saking penasarannya. "Maksud Anda, saya hanya harus berpura-pura menjadi istri Anda untuk menghindari kejaran Nona Grace, lalu Anda akan membayar jasa dengan melunasi hutang-hutangku?" Eleanor masih memperjelas."Ya, apakah Anda keberatan?" Dua pa
"Kamu hutang penjelasan padaku, El!" Begitu sampai kantor, Fiona menarik tangan Eleanor menuju salah satu space lengang di sana.Eleanor hanya pasrah tanpa melawan, mengikuti langkah Fiona. Dia tahu, sahabatnya itu pasti sangat kesal karena mengira Eleanor menyembunyikan rahasia darinya.Semalam, Aaron membawa Eleanor pergi begitu saja begitu mengeluhkan sakit perut. Bagaimana mungkin Fiona dan James tidak bertanya-tanya. Sesampai di kamar Floretta semalam, Eleanor yang gelisah lupa menghubungi Fiona untuk memberi penjelasan. Sahabatnya itu belum bisa tenang jika belum mendengarkan penjelasan secara langsung dari bibir Eleanor."Jadi, Aaron Fletcher itu yang kamu sebut monster tua, hmm?" tanya Fiona sambil melipat tangannya di depan dada."Fiona, jangan marah dulu. Aku ... akan menjelaskannya sekarang." Eleanor merasa bersalah, karena tidak mengatakan bahwa yang disebutnya sebagai monster tua adalah pria muda dan tampan."Sebaiknya kamu berkata jujur!" desis Fiona merasa kesal. Sejak
"Kak Elle, aku dengar kamu akan menikah dengan Paman Aaron, apa itu benar?" Floretta berseru girang begitu Eleanor memasuki kamarnya sore ini. Gadis kecil itu melompat-lompat saking girangnya. Eleanor tertegun beberapa saat ketika melihatnya. "Kamu mendengarnya dari siapa, Flow?" tanya Eleanor canggung. Dia tidak menyangka berita ini akan menyebar begitu cepat di rumah ini. "Oma yang memberitahuku. Tadi pagi Paman Aaron juga membicarakannya saat sarapan." Gadis kecil berumur tujuh tahun itu bersikap seperti mata-mata yang memberikan informasi apa yang didengar dan dilihatnya pada Eleanor. Terlihat menggelikan.Eleanor duduk di sisi ranjang dengan perasaan rumit. Dia tidak tahu harus bahagia atau tertekan. Semua terjadi sangat mendadak. Dia masih bingung harus bagaimana."Apa kalian berdua saling mencintai?" Pertanyaan absurd yang meluncur dari bibir bocah kecil berumur tujuh tahun itu tak urung mengundang tawa Eleanor."Hey, apa kamu tahu apa itu cinta, Nona kecil?" Eleanor menggel
Eleanor melangkah tergesa meninggalkan ruangan pribadi Aaron Fletcher dengan wajah memerah. Beberapa kali gadis bermanik biru itu mengelus dada lega seakan bersyukur karena bisa melarikan diri dari terkaman binatang buas. Melihat sosok dingin dan datar Aaron Fletcher, Eleanor tidak pernah menyangka kalau ternyata pria itu bisa melakukan hal gila seperti tadi.Buru-buru, dia menyelamatkan diri di kamar Floretta supaya Aaron tidak berani bersikap gila lagi padanya.Floretta menatap bingung melihat Eleanor yang terengah-engah mengatur napas."Bibi, kenapa Anda seperti dikejar orang jahat?" tanya gadis kecil itu penasaran."B-bukan, aku hanya takut kamu menungguku terlalu lama." Eleanor menemukan jawaban cukup brilian di kepalanya yang saat ini acak-acakan karena ulah Aaron Fletcher."Apa Paman Aaron memarahimu?" "Tidak, mana mungkin dia memarahiku." Ternyata sulit menghilangkan rasa penasaran gadis kecil itu."Bibi, bibirmu terlihat bengkak, itu---""Sudah, ayo kita lanjutkan mengerjaka
Dua orang yang duduk di jok belakang mobil sedan Mercedez Benz Maybach S-Class warna hitam milik Aaron Fletcher dilanda kebisuan. Sejak kejadian semalam, Eleanor benar-benar merasa canggung pada Aaron. Jangankan berbincang, gadis cantik itu selalu menghindari kontak mata dengan CEO Morgan Co tersebut demi menjaga kewarasan.Aaron Fletcher melirik sosok cantik Eleanor dengan ekor matanya beberapa kali, tak tahan dengan situasi yang sangat canggung ini. Pria itu mendengkus sebal melihat Eleanor yang mengabaikannya. Lalu, dia mengeluarkan draft kontrak yang semalam sudah dibuatnya. Diulurkannya dokumen tersebut pada Eleanor tanpa sepatah katapun."Ini apa?" tanya Eleanor dengan wajah bingung. Keduanya saling bertukar pandang sepersekian detik."Kamu tidak buta huruf, kan?" tanya Aaron Fletcher datar sambil membuang muka.Eleanor merasa kesal setengah mati melihat wajah datar tersebut. Di tempat umum bisa-bisanya bersikap datar seperti ini, sangat berkebalikan dengan sosok Aaron Fletcher