Waduh!
Daniel langsung menyeret Jasmine bersembunyi di balik tiang lebar di sebelah meja makan mereka. Semua orang kocar-kacir, menjerit dan penuh katakutan mendengar suara pistol itu.Hampir saja peluru itu mengenai kepala Jasmine kalau Daniel tidak segera menariknya ke dalam pelukannya. Daniel segera mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan pada sekelompok orang yang memakai topeng seperti perampok itu. Mereka berjas, tetapi menggunakan topeng.Mereka menggunakan senjata pistol yang jelas bukan pistol milik orang biasa, di Amerika memang beberapa orang memilikinya meskipun ilegal di beberapa tempat, termasuk Daniel ia memegang pistol tanpa izin pemerintah, artinya ia memegang pistol secara ilegal.Lalu ia melepas jasnya dan memakainnya pada Jasmine, hal itu membuat Jasmine bingung."Apa ini?""Ini jas anti peluru pakailah, jangan sampai dilepas.""Terus kamu gimana?" tanya Jasmine sambil menangis, bahkan tubuhnya bergetar dan wajahnya terlihat sangat ketakutan. Daniel pun mengelus kepalanya
"Hahahaha!" Daniel tertawa melihat ketegangan Jasmine yang memegangi tangannya dengan erat, bahkan sampai darahnya mengalir ke selang infus."Serius amat, Bu...." ledeknya.Jasmine mendelik, "Apa-apaan sih, tuh darahnya naik!" kesalnya langsung memanggil Perawat lewat bell yang disediakan."Haha, lagian kamu sih seriusan banget jadi orang," ledek Daniel lagi."Berisik deh!"Daniel masih tertawa membuat Jasmine tambah BT, tetapi ia membiarkannya. Donal memang memiliki selera humor receh sehingga membuat Jasmine kesal karena terlalu over bercanda.Tak lama, perawat pun datang dan membenahi infus dan mengecwk keadaan Daniel yang syukurlah sudah stabil.Jasmine pun berkata, "Yah, saya percaya Ners, lihat saja dia sudah mulai bercanda lagi," sindirnya. Daniel pun kembali tertawa, "Lihat, Ners, memang boleh tertawa seperti itu?" adu Jasmine kesal. Perawat itu pun hanya tersenyum kikuk, "Em.... sebenarnya tidak boleh. Apakah Anda tidak merasakan sakit di bagian pinggang Anda? Padahal itu
"Jasmine adalah anak kandung dari Tuan Arion Dallas," ujar pria itu. Jackson langsung melepas jambakkannya seketika, ia lalu memerintahkan bawahannya mengirim surat pada pihak Arion untuk bertemu, berani-beraninya mereka mencelakai anaknya. Namun, ia bingung dengan sejahar keluarga Arion yang rumit, ia tak pernah mendengar mereka memiliki anak lain selain dua anak tiri Tuan Arion yang dibawa oleh sang istri.Saat Jackson melamun sehabis mandi, Lyra terheran. "Kenapa Mas, ada yang salah? Daniel gimana?" tanya Lyra bertubi-tubi."Eng...enggak, Yang. Oh ya, lebih baik kita pergi ke rumah sakit besok Pagi, sekarang istirahat yuk!"Lyra hanya mengangguk, ia masih tak puas dengan jawaban Jackson, tapi ia tak berani bertanya lebih jauh, takutnya ia malah terkesan ikut campur dibandingkan membantu..Keesokan Paginya, Jasmine sedang cuci muka saat suara berisik databg dari luar kamar mandi. Ia segera menghampiri asal suara tatkala ia terkejut melihat orang itu. "Who are you?""Anakku...."
Jackson melihat wajah bosan istrinya, hal itu menbuatnya tak enak hati dan membawa pekerjaannya ke samping istrinya. "Bosen, Sayang?" tanya Jackson mengecup keningnya."Hem, pen pulang," balas Lyra manja.Jackson terkekeh, ia lalu mengelus kepalanya dan menggenggam tangannya. "Setelah Daniel bisa jalan ya," ujar Jackson."Iya, aku cuma mau ngomong aja kok. Maksudnya aku bilang pingin pulang tapi aku bisa nahan sampe Daniel bisa jalan, jadi jangan khawatir."Mendengar penjelasan itu Jackson merasa sangat beruntung memilikinya."Makasih pengertiannya Sayangku, maafin aku yah bikin kamu kesepian."Lyra menggeleng, "Aku gak papa."Namun setelah berkata 'gak papa', Lyra justru malah menangis. Hal itu sontak membuat Jackson panik."Loh, Yang. Kok nangie, kenapa? Katanya gak papa?" tanyanya bingung.Lyra menggeleng, "Gak papa, cuma mau nangis aja, biar lega. Soalnya kayak sesek gitu, aku cuma pingin nangis."Jackson pun meringis, 'dasar bumil' ujarnya dalam hati. Kadang ia merasa bingung de
Debur ombak membuat perasaan Jasmine yang berkecamuk berubah menjadi segar seketika, entah bagaimana itu terjadi, tapi alamiahnya manusia yang tak bisa hidup di air memiliki keterikatan pada elemen kehidupan satu itu. Jasmine selalu ke pantai ketika ia sedang gundah, tapi kali ini ditemani Daniel yang masih menggunakan tongkatnya saat berjalan, tak lupa ditemani para bodyguard yang menjaga mereka. Jackson masih khawatir jika mereka berdua dalam bahaya. "Ingin rasanya berenang," celetuk Daniel tak tahan. Biasanya ia akan langsung menyusul ombak untuk berenang ketika di pantai, sayangnya semua itu tidak berlaku sekarang, ia masih pasien yang harus menyembuhkan lukanya terlebih daulu, pun ia tak bisa mendekati pantai karena tongkatnya yang akan sulit digunakan di atas pasir. "Berenang saja sana," balas Jasmine."Nanti tambah patah kakiku."Jasmine terkekeh kecil, wajahnya tambah cantik ketika terdenyum dan tertawa. Namun, kali ini senyumnya bukan senyum bisnis seperti yang ia lemparka
Jackson dan Lyra pun menoleh ke arah Daniel dan Jasmine yang sedang berdiri menatap mereka dengan bingung. Lyra pun langsung merespon dengan menghapus air matanya, begitu juga dengan Jackson yang langsung mengambil tisu dan menyerahkannya pada sang istri dan untuk dirinya sendiri.Beberapa menit kemudian, mereka semua duduk di sofa."Nggak tahu kenapa, Ibumu itu apa-apa kayak jadi sesuatu yang serius," jelas Jackson.Sementara Lyra hanya tertawa, "Haha!""Apa Papa jadinya ketularan?" tanya Daniel. "Papa juga kayak gitu kan?""Ck, udah diem lu!" blas Jackson tak terima. Lyra pun tertawa lebih keras melihat mereka mulai berdebat lagi."Anak sama Bapak sama aja nggak ada yang bisa ngalah."Jackson dan Daniel pun berhenti berdebat, pada saat yang sama makanan datang, disiapkan oleh para pelayan."Oke, daripada itu... ayo kita makan malam, kebetulan tadi kita pesan makanan dari luar," ujar Lyra."Oke," balas Jackson.Namun, di tengah percakapan saat makan tiba-tiba Daniel bertanya."Hem, b
Daniel dan Jasmine mengantarkan Jackson dan Lyra ke bandara, mereka sudah seperti sepasang suami istri yang mengantarkan kedua orang tua mereka. Bagaimanapun Jackson masih merasa berat untuk menjaga Daniel dari jauh, tapi ia pun percaya pada Daniel kalau penjagaannya dari jauh sudah cukup.Ia paham pasti Daniel telah memiliki rencana terbaik untuk melindungi dirinya sendiri juga kekasihnya. Jackson juga berbicara dengan Arion sebelum pergi, Arion bersedia untuk menjaga putrinya dari saudara tirinya. Ia juga akan memastikan bahwa Daniel tidak akan menjadi sasaran juga, apalagi Daniel baru saja sembuh tetapi ia harus tetap melakukan aktivitasnya yang padat.Arion akan melindungi dua orang itu, anaknya dan kekasihnya. Jackson sedikit lega, tapi kata Daniel pun Arion tidak memiliki jejak kriminal selain kepada musuh-musuhnya, itu artinya Arion bukan orang yang akan ikut campur atau masuk ke situasi tidak menguntungkan. Arion jua memiliki kisah cinta yang tulus pada ibu kandung Jasmine di
Tiada tempat aman bagi para pengusaha atau orang-orang terkenal yang selalu disorot publik. Paparazzi selalu mengikuti di manapun Jackson berada, bahkan jika itu bukan Paparazi, akan ada orang yang menggunakan sebuah kejadian yang berputar di sekeliling Jackson untuk menaikkan tayangan akun media sosial mereka. Maka dari itulah, yang terjadi ketika sebuah postingan di mana tertangkap Jackson sedang merangkul pinggang seorang perempuan--selain istrinya di depan kantor pusat, langsung viral dalam sekejap. Di sana terlihat mereka saling bertatapan dengan tatapan mendalam.Sementara itu, Jackson pun hanya bisa menghela napas napas melihat skandal itu. Ia yang posisinya baru bangun tidur di kamar yang ada di kantornya setelah lembur sampai jam 4 pagi, pun menelpon Lyra untuk mengurangi kesalahpahaman pada istrinta."Sayang, aku tadi malam memang coba untuk bantu dia yang oleng hampir jatuh. Itu karena dia kecapean terus sakit, tapi itu cuma beberapa detik, habis itu satpam yang jaga bantui
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi