"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
“Lyra, aku bosan denganmu yang sok suci,” ucap pria itu dengan seorang perempuan berpakaian ketat di sampingnya, “Ayo, kita putus.”Lyra tertegun mendengar pernyataan Daniel–kekasihnya sejak lima tahun lalu itu. Ia menyadari perubahan sikapnya akhir-akhir ini. Namun, Lyra kira itu hanya sementara.Sayangnya, itu sungguh berbeda dari perkiraannya. Ternyata, Daniel sudah berubah. Pria yang dicintainya itu justru merasa dirinya sok suci karena tak mau melayani keinginan seksual sang kekasih. "Kalau itu maumu, aku hanya bisa setuju. Makasih dan maaf untuk lima tahun ini, Niel."Daniel bahkan tak menyatakan apapun lagi dan sibuk bersama seingkuhannya yang memang lebih seksi juga cantik. Tidak heran banyak yang mengejar Daniel yang tampan dan juga anak orang kaya, Lyra hanya beruntung pernah menjalin hubungan dengannya karena sering bertemu dalam OSIS saat SMA. Sejujurnya, Lyra sulit move on dari Daniel. Untungnya, sahabatnya yang religius mengajaknya untuk mulai kembali pada Allah. Pada
"Itu tidak mungkin ...." gumam Lyra tanpa sadar. Tak seharusnya, dia mendapatkan tuduhan seperti itu! Perempuan itu bahkan tidak pernah sekalipun menyakiti hati Daniel, tapi sebaliknya. Sekarang, ia sadar kesalahannya. Lyra terlalu polos untuk menyadari bahwa mantannya itu sangatlah manipulatif.Hanya saja, semua terlambat. Lyra kini harus duduk di depan orang yang merupakan ayah dari Daniel. Pria dewasa itu terlihat sekali menghakiminya dan tidak menerima argumen apapun darinya. Lyra menghela napas panjang. "Saya ... terlibat dengan narkoba? Bahkan, saya gak pernah menyentuh barang itu," ungkapnya sambil melirik Daniel.Namun, sang mantan justru menatapnya dengan arogan dan tak merasa bersalah sama sekali. Sejujurnya, hati Lyra sakit. Ia sepertinya tidak mengenal mantan kekasihnya itu lagi. Apa orang bisa berubah begitu cepat?"Baiklah, kamu memang tidak memberinya narkoba secara langsung. Tapi, kamu adalah alasan dia frustasi, hingga menggunakan barang menjijikan itu."Mata Ly
Setelah sang ibu pergi, Jackson menghela napas panjang. Belum surut masalah anaknya, sekarang sang Ibu datang membuat masalah juga. Kapan ia akan mendapatkan kedamaian hidup kalau seperti ini terus?Harusnya Jackson yang menggelarkan pernikahan untuk sang anak, tapi malah ia yang didesak nikah. Sungguh ironis. Pria itu memijat pelipisnya. Ia sangat pusing menghadapi keadaan ini.Secepatnya, Jackson harus mencari solusi bagaimana mempertemukan sang ibu dengan siapapun yang bisa menjadi “kekasihnya”.Ia pun lantas memaksa dirinya untuk untuk mengerjakan berkas-berkas yang bertumpuk di atas mejanya sebelum melaksanakan rencana besar itu. Di sisi lain, Lyra sedang terduduk lemas. Bukannya ingin menyerah, tapi ia sudah kehilangan akal dalam mencari uang 2 Miliar.Bahkan, ponsel iPhone pemberian Daniel sudah dijualnya, tapi tidak menambah jumlah uang yang signifikan.Oleh sebab itu, Lyra memutuskan untuk segera mencari tempat tinggal yang murah dan memilih makan-makanan hemat ke depanny
Jackson kembali menyeringai licik kala melihat ekspresi terkejut campur takut di wajah manis Lyra. "Pak, bagaimana bisa Anda berubah pikiran? Ini baru 9 hari," protes Lyra sehalus mungkin, “Saya memang sudah mengumpulkan uangnya, tapi lima juta pun belum ada.”"Dengar, Nona Lyra. Saya tahu aset apa saja yang diberikan Daniel dan apa yang dia lakukan untukmu selama lima tahun ini karena semua pengeluarannya masuk ke notifikasi akun saya," tekan Jackson, “Uang yang kau kumpulkan itu juga dari barang yang diberi Daniel, kan?”Ia kini berdiri dan mendengus melihat Lyra yang hanya bisa diam menunduk. Ia suka dengan ketidakberdayaan gadis di depannya ini."Jadi, kamu hanya perlu menyerah dan mengikuti keinginan saya ...." ujar Jackson sembari meminum Wine di tangannya dengan santai.Lyra berusaha mengumpulkan kekuatan. Dalam hati, ia merapalkan doa agar Allah bersamanya dalam menghadapi cobaan itu."Sebenarnya apa yang Anda inginkan dari saya?" tanyanya dingin.Jackson tersenyum ketika
"Astaga," keluh Lyra dalam hati.Dia dan Jackson masih terus berusaha keras agar tampak seperti sepasang kekasih.Hanya saja, orang-orang di sana tampak tak percaya.Lyra berusaha tak peduli. Mengikuti langkah Jackson, dia pun melangkah pasti menuju ruang nomor 1 yang diarahkan pegawai Tante Janete.Akan tetapi, Lyra terkejut melihat seorang wanita tua berpenampilan anggun, menatap gaun-gaun yang sudah dipesannya dengan tidak suka.Lyra menatap Jackson--ingin mencari tahu.Namun, calon "suaminya" itu justru melepaskan genggaman tangannya dan langsung memeluk wanita asing tadi."Hai, Mi! Apa kabar?" ucap Jackson akrab.Sayangnya, Renata mengabaikan sang putra. Ia justru fokus pada gadis yang digandeng Jackson tadi.."Jadi, ini calonmu?" tanya Renata to the point setelah Jackson melepas pelukannya."Ya, dia Yulyra,” ucap pria itu mengenalkan, “Sayang, ini Mamiku. Namanya Renata."Lyra mengangguk dan tersenyum gugup, "Salam kenal Bu, saya Lyra," ujarnya maju untuk menyalami Renata.Namu
Lyra terus saja diam meski fitting baju pengantin telah selesai karena memikirkan ucapan calon mertuanya itu.Untungnya, ia tak perlu berkomentar banyak mengenai pakaian yang dikenakan Jackson. Pria berusia 43 tahun itu masih tampak tampan dan muda di dalam semua jas yang dipilihnya. Bahkan, tak kalah dari Daniel. Kini, keduanya pun berpindah tempat–ke toko perhiasan mewah yang sudah menjadi langganan Jackson. Pria itu tak melepaskan pegangannya pada tangan Lyra yang gugup.Lagi-lagi, Lyra merasakan keduanya disambut bak Raja dan Ratu."Hai, Jack. Udah lama gak ke sini, gimana kabarnya?" sapa pemilik toko itu ramah. Namun, Lyra menyadari tatapan penasaran yang tertuju padanya."Baik, Tan. Bagaimana kabar Tante?" balas Jackson."Baik juga, kamu bawa siapa nih?" Berbeda dengan pemilik butik yang tadi dikunjungi Lyra, ia merasa wanita di hadapannya ini lebih ramah dan anggun–sikap bangsawan sejati."Ini calon istriku, Lyra. Kenalin Sayang, ini Tante Helena Clodan, istrinya pemilik tok
"Tapi, Pak ....""Kamu susah untuk nurut, ya?" kesal Jackson.Lyra menghela napas, ia berusaha agar tidak ikut terpancing emosi."Bapak dan Daniel sama, kalian memang anak dan Ayah," gerutunya pelan.“Apa?”Lyra sontak menggelengkan kepala. "Lupakan, Pak. Saya cuma ingin mengingatkan bahwa utang saya ke Bapak sudah sangat banyak, tapi Bapak malah ngasih banyak hal ke saya ," ucap Lyra tak habis pikir, “sampai kapan saya bisa melunasinya?”Jackson menaikkan alis.Ia lupa untuk menjelaskan sesuatu. Tampaknya, tak bisa ditunda lagi agar Lyra tak salah paham.“Jadi….”*****"Papa!" Jackson yang baru saja tiba di kamar miliknya, sontak memutar bola matanya mendengar suara sang anak.Ia melihat Daniel tampak tantrum."Kenapa?" tanyanya santai sambil melepas kemejanya."Kenapa Papa lakuin ini sama Daniel?!" kesalnya sambil menunjukkan foto sang ayah dan mantannya jalan berdua, "nih! Papa seriusan sama Lyra mau nikah?""Kata siapa?""Temenku liat kalian jalan berdua, terus Oma konfirmasi kala
"Mohon maaf, tapi Nyonya Besar Davidson sudah tiada pada jam 7.32 WIB." Seluruh keluarga besar Davidson langsung menangis tak karuan, apalagi Jackson yang merupakan orang tersayangnya. Nenek Davidson adalah penghubung keluarga setelah kepergian Kakek Davidson, tetapi ia sudah pergi juga, lalu siapa yang akan menghubungkan mereka kali ini. Lyra memeluk suaminya yang terus mengguncang tubuh Nenek Davidson yang tak bernyawa, ia tak sanggup kehilangannya. Sampai Daniel turun tangan menarik ayahnya agar tidak berskap seperti itu. "Stop, Pah! Kasian Uyut, Papa bakal bikin Uyut sedih!" "Nek!" Jackson lemas sampai seperti ingin pingsan, tetapi ia masih bisa berdiri dan memeluk istrinya yang juga menangis melihatnya sehancur itu. "Maafin aku Sayang, aku selemah ini." "Sssstt, diam," balas Lyra malah membuat Jackson tambah menangis kencang. Keluarga Davidson menatap Jackson yang paling terpukul, membuat Renata juga mendekatinya dan memeluknya. "Sabar, Nak." ••• Pasca
"Maafkan saya, Pak! Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya...." tangis karyawan yang kemarin menghina Lyra. Manajer yang menyampaikan surat pemecatan itu pun menghela napas, ia tak habis pikir dengan karyawan itu yang bisa-bisanya menyenggol istri kesayangan pemilik restoran. "Saya bukan Bosnya, Re. Jadi silahkan kamu jadiin ini pengalaman di tempat barumu. Kebetulan Bu Lyra kasih link kerjaan baru buat kamu tadi." "Serius, Pak?" tanya karyawan itu. "Iya, ini usaha baru, tapi kalo kamu tekun semua akan jadi lebih baik." "Terima kasih, Pak!" Karyawan itu pun berterima kasih pada sang Manager, tapi Manager itu berkata lagi di depan semua karyawan restoran itu. "Mungkin ini udah jadi rahasia publik kalau istrinya Pak Jackson gak cantik-cantik amat, tapi masalah bucin yang bucin banget malah Pak Jackson ke istrinya. Sebenarnya masalah ini udah selesai, tapi Pak Jackson yang tau perkara ini entah dari mana langsung kasih surat pemecatan ini. Saya harap, kalau kalian pingi
"Papa, Dedenya lucu... hihi!" ujar Adel pada Ayahnya saat Jackson menggendong cucunya pertamanya itu. "Iya Sayang, dulu kamu juga lucu, sekarang juga masih lucu." "Aku lucu, Papa?" tanya Adel lagi. Gadis kecil itu berusia 2,5 tahun tapi sudah pintar seperti Kakaknya. Ia juga memiliki fisik seperti Jackson, padahal Jackson ingin memiliki gadis kecil yang mirip seperti ibunya. Saking cintanya ia pada istrinya sampai-sampai ia sempat ngambek karena anak-anaknya menuruni fisiknya semua. "Iya dong, Sayang," jawab Jackson. Tak lama Lyra datang membawa perlengkapan untuk bayi laki-laki itu mandi. Seperti dirinya, Jasmine juga takut memandikannya pada awal-awal melahirkan. Sekarang ia berperan sebagai ibu mertua, setidaknya ia memiliki pengalaman lebih awal dari Jasmine. "Adel seneng ya liat Dede Bayi?" tanya Lyra melihat anaknya yang antusias. Daren malah sedang bermain dengan Kakaknya--Daniel. Ini seperti Jackson sedang tukeran anak dengan Daniel. "Dede bayinya lucu Ma,
Dua tahun berlalu ketika Daniel menyelesaikan gelar DBA (Doctor of Business Administration), ia langsung melamar Jasmine pada ayahnya. Tentu prosesnya lancar sekali, apalagi Jackson juga sudah cocok dengan Jasmine. Semakin dewasa Daniel, semakin ia bisa melihat siapa orang yang layak ia nikahi. Maka Jackson menyetujuinya. Lyra, Jackson, Baby Dam dan keluarga besar akhirnya tinggal di rumah yang ada di Amerika selama proses pernikahan Daniel, yakni seminggu karena mereka harus membantu proses menuju pernikahan juga. Melihat bagaimana Daniel bisa menemukan sosok baik seperti Jasmine, membuat Lyra lega, akhirnya Daniel tidak dihantui oleh bayang-bayang masa lalu bersamanya. Kisah mereka memang unik dan langka, tapi begitulah adanya. Mereka bisa sama-sama berdamai dengan masa lalu, saling belajar dari pengalaman yang berharga. "Sah?!" "Sah!" "Alhamdulillah...." Mereka tentu melangsungkan pernikahan secara Islam karena Jasmine juga sudah mualaf setengah tahun yang lalu da
"Aku gak bisa janji kalau aku bisa tega mempertahankan anak itu kalau misal ada kejadian di mana janin itu membahayakan kamu. Aku takut kamu kenapa-napa," ujarnya memeluk istrinya lebih erat lagi. "Kita usahain yang terbaik," balas Lyra meyakinkan suaminya. Jackson pun tak menjawab, ia merasa lega karena akhirnya ia tau apa yang membuat istrinya sekhawatir itu pada sesuatu. Ia akan berhati-hati lain kali agar istrinya tidak overthinking karena ucapannya. Maka, keduanya terus merawat Baby Daren bersama. Menjadi CEO dan orang sibuk tidak serta merta membuat Jackson mengabaikan peran sebagai ayah. Ia sudah kapok dengan pengabaiannya pada Daniel yang membuatnya lepas kendali. Ia tak ingin anaknya menjadi salah satu di antara banyaknya anak fatherless di negeri ini. Ia ingin memberikan contoh pada semua pria di dunia ini utamanya pada seorang ayah, bahwa keluarga lebih berharga dari segalanya. _+_+_ Jackson dan Lyra menghadiri sebuah pesta ulang tahun dari salah satu konglomer
Lyra langsung bad mood ketika Jackson menjawabnya dengan langsung seperti itu, bahkan tidak ada kata kiasan apa-apa langsung berkata 'Gak!'.Ia merasa kalau suaminya tidak mau memiliki anak lagi dengannya, karena mungkin Jackson sudah bosan dengannya dan berencana meninggalkannya. Lyra jadi overthinking sendiri tanpa berani mengungkapkan perasaannya pada sang suami. Ia jadi banyak melamun dan tidak fokus ketika bicara dengan suaminya. Jackson sebenarnya merasakan itu, tapi ia berasumsi mungkin Lyra butuh waktu untuk sendiri. Ia takut jika menanyakannya langsung, malah membuat Lyra stres. Ia paham kalau wanita pasca melahirkan akan mengalami yang namanya stres atau sampai pada Baby Blues yang sangat berbahaya.Ia berusaha memberikan perhatian-perhatian untuk sang istri, tetapi Lyra meresponnya dengan pasif. Hal itu tentu sangat mengganggunya juga, tapi apakah tindakannya tepat jika bertanya.Baby Daren juga tumbuh dengan baik, membuat Lyra merasa lega meski masih memiliki perasaan me
"Benar kan dugaanku," ujar Jackson melihat data di kepolisian. "Motifnya apa, Pak?" tanya sang detektif. "Maksudnya apakah kalian pernah mengalami perselisihan?" "Saya memutuskan kerjasama dengan Tuan Rohan, tapi ia tidak terima dan menyebarksn berita buruk tentang perusahaan saya. Tentu saya tak bisa diam, maka saya mengungkap kasus skandal usaha club-nya yang memang problematik, makanya saya putuskan kerjasama kami. Kasus ini sempat viral di tahun 2014, ada kasus pemerkosaan, pembunuhan dan perdagangan manusia. Club yang ia buat adalah club tempat berkumpul orang-orang di dunia gelap dan sudah memakan banyak korban." Jackson menghela napas, ia mencari data-data itu dari internet dan membiarkan detektif mulai menganalisis bersama ahlinya. "Intinya, ia ingin membalas dendam, tapi saya tidak tau kalau ia memanfaatkan orang sakit jiwa." "Berarti Anda dulu...." Jackson mengangguk, "Ya, tapi sudah berhenti, ini karena istri saya tidak ingin bersama saya kalau masih melakukann
Untung saja proses penyembuhan Baby Deren berjalan dengan cepat, karena memang kondisi fisiknya yang baik-baik saja, sehingga di hari keenam ia sudah boleh pulang. Lyra, Jackson dan seluruh keluarga mereka senang akhirnya di hari ketujuh Baby Daren sudah bisa hadir untuk proses syukuran adat Jawa. Prosesnya sangat unik, di mana si bayi akan dibawa keliling di mana melingkar di sana orang-orang yang nanti mencukur sedikit rambut si bayi. Sementara yang mencukur adalah Bapak-bapak yang merupakan orang penting di komplek, juga beberapa perempuan anggota inti seperti ibu dan nenek si bayi. Sementara itu, Daniel dan Jasmine sudah kembali ke Amerika lebih awal sebelum acara syukuran itu, tentu mereka harus kerja dan tak bisa libur terlalu lama. Lyra sangat bahagia sekali, akhirnya bisa memeluk anaknya setelah sekian hari menunggu dengan keadaan cemas. Tentu saja ia cemas, dirinya sudah dibawa pulang sementara anaknya masih harus dirawat di rumah sakit terlebih dahulu sebelum dipastikan
"Felicia dan di balik itu semua, aku belum bisa cerita ke kamu, tapi aku janji gak akan ada yang bisa lepas dari hukum setelah apa yang mereka lakukan pada kesayanganku," ungkap Jackson memeluk istrinya erat. Berkali-kali ia harus merasakan betapa ia takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai itu. Berkali-kali juga ia gagal mewujudkan keamanan baginya. Andai Prio tipe orang yang cepat mendidih, maka ia siap untuk babak belur di tangannya setelah apa yang terjadi pada anaknya. Lyra membalas pelukan suaminya, ia memang terluka secara fisik, tetapi sepertinya batin Jackson lebih terluka daripada dirinya. Maka ia akan mencoba memulihkannya dengan ketabahan dan rasa cintanya pada sang suami. +_+_+ Entah kenapa Daniel merasa sangat bahagia tatkala memposting foto adik tirinya yang jarak usianya samapai 30 tahun lebih. Ia memang bermimpi memiliki saudara di rumah yang sepi itu, menjadi anak tunggal dari orang kaya adalah sebuah niscaya kalau ujian yang akan ia rasakan adalah kesepi