Beranda / Romansa / Suamiku Anak Mommy / Komplikasi penyakit

Share

Komplikasi penyakit

Penulis: Wilia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-07 13:45:45

Dokter sudah memeriksa keadaan nyonya Amber yang sudah sadarkan diri setelah jam 3 pagi berlalu. Di dalam ruangan rawat itu sudah berkumpul tuan Harrison dan Melvin yang menatap cemas wajah pucat nyonya Amber.

"Mom!"

"Kau disini?!" Tanya nyonya Amber seraya meraih tangan Melvin yang berdiri di samping ranjang.

Dokter Farhat menatap nyonya Amber lalu bergulir pada tuan Harrison yang heran, kenapa bisa istrinya pingsan padahal sebelumnya baik-baik saja?!

"Apa yang terjadi padanya?"

"Nyonya.."

"Aku baik-baik saja. Tak ada yang serius!" Sela nyonya Amber membuat Melvin dan tuan Harrison saling pandang.

"Mom! Kau kenapa? Apa yang terjadi?"

"Mommy sehat-sehat saja, nak! Hanya kelelahan menyambut tamu tadi malam."

Namun, dokter Farhat tampak ingin mengatakan sesuatu yang serius. Tentu saja mereka jadi tak percaya ucapan nyonya Amber barusan.

"Apa yang terjadi pada mommyku?"

"Tuan! Nyonya.."

"Aku baik-baik saja. Kenapa kalian begitu heboh?!" Decah nyonya Amber ingin bangkit tapi segera di tahan oleh Melvin yang sudah sangat khawatir.

"Mom! Apa yang kau sembunyikan dari kami?" Tanya Melvin mengintimidasi. Tuan Harrsion juga bingung karna selama ini nyonya Amber terlihat sehat dan baik-baik saja.

"Aku.."

"Nyonya sudah lama mengidap penyakit jantung dan komplikasi paru-paru."

Degg ...

Sontak Melvin terkejut begitu juga tuan Harrison yang tak menduga hal ini terjadi. Mereka memandang tajam nyonya Amber yang menunduk seperti merasa bersalah.

"Mom! Apa-apaan ini, haa?? Kau sakit parah dan tak memberitahu kami??"

"Melvin! Mommy tak mau kalian khawatir. Apalagi kau dan Viona saat itu akan menikah dan mommy tak mau menjadi beban, nak!" Jawab nyonya Amber sungguh membuat Melvin merasa bersalah.

"Mom! Pernikahanku bisa di tunda dan yang terpenting itu kesehatanmu. Aku.."

"Sudahlah. Mommy minta maaf karna pingsan saat malam pernikahanmu. Seharusnya kau sekarang menemani istrimu, nak!" Sesal nyonya Amber menggenggam tangan Melvin yang menggeleng.

"Aku sudah memberitahu Viona! Dia akan kesini menjeguk mommy."

"Tidak. Kalian seharusnya menghabiskan malam pernikahan kalian. Mommy baik-baik saja dan.."

Nyonya Amber tiba-tiba memegangi kepalanya yang terasa pusing. Ia menggenggam erat tangan Melvin yang sungguh sangat khawatir.

"Mom!"

"Aku baik-baik saja. Hanya perlu istirahat," Gumam nyonya Amber memejamkan matanya tapi tak melepas genggamannya ke tangan kekar Melvin.

Tuan Harrsion diam sejenak. Ia di ajak dokter Farhat untuk bicara di ruangannya tentang kesehatan nyonya Amber yang menurutnya semakin menurun.

Saat tiba di luar. Mereka berpapasan dengan Viona yang tampak terburu-buru ke ruang rawat nyonya Amber seraya menyapa ayah mertuanya yang hanya mengangguk saja.

Gadis cantik bertubuh mungil dan berambut lurus hitam sampai ke pinggang itu berlari kecil dengan paper-bag coklat di genggamannya.

"Mom!" Panggilnya saat sudah di depan pintu ruangan rawat. Ia dorong pintu itu pelan hingga ia melihat Melvin yang duduk di kursi dekat ranjang seraya memandang sendu ke arahnya.

"Sayang!"

"Bagaimana keadaan Mommy?" Tanya Viona mendekati Melvin yang segera meraih pinggang ramping seksi Viona berdiri di dekatnya.

"Mommy mengidap penyakit jantung dan komplikasi paru-paru. Dia terlalu memaksakan dirinya, Sayang!"

Seketika Viona merasakan kesedihan Melvin. Ia pandang lembut wajah pucat nyonya Amber yang sejatinya tak tidur sama sekali.

Wanita paruh baya itu sangat geram mendengar suara lembut Viona yang hadir di telinganya.

"Kenapa gadis sialan ini harus datang ke sini?!" Batinnya mengumpat tapi masih dalam drama barunya.

Tentu sangat berbeda dengan Viona yang memang tulus hadir dan cemas akan dirinya. Gadis cantik itu mengusap rambut Melvin lembut seraya menyodorkan paper-bag di tangannya.

"Bersihkan tubuhmu dulu! Aku bawa pakaian ganti!"

"Tapi, mommy.."

"Aku akan menemaninya," Pungkas Viona memberi pengertian. Alhasil Melvin menurut segera berdiri mengambil paper-bag di tangan Viona seraya melepas pelan genggaman tangan sang ibu.

"Aku ke kamar mandi dulu, Sayang!"

"Iya," Jawab Viona beralih duduk di kursi Melvin tadi. Saat pria itu sudah masuk ke kamar mandi barulah Viona beraktifitas merapikan selimut nyonya Amber.

"Mommy cepat sembuh, ya!" Tulus Viona menggenggam tangan nyonya Amber yang jujur sangat jijik ingin menepisnya tapi ia tahan.

Viona dengan telaten membenarkan posisi tidur ibu mertuanya. Gadis belia yang suka sekali memakai pita kain di rambut panjangnya itu tak ada rencana jahat apapun bahkan hanya ada sebuah kehangatan.

Setelah beberapa lama mengurus nyonya Amber, Viona berinisiatif mengupas buah yang ada di nakas. Ia seorang desainer tentu tahu apa saja rangkaian dan desain yang indah yang akan ia ukir pada buah apel di tangannya.

Ia tak sadar jika Melvin sudah keluar dari kamar mandi dibaluti kaos lengan pendek dan celana Jogger santai yang melekat gagah di tubuh kekarnya.

Rambut basah itu ia usap dengan handuk seraya menutup pintu kamar mandi lalu memandang Viona yang asik mengukir buah apel yang ia bentuk seperti mawar.

Tatapan fokus imut Viona membuat Melvin jatuh cinta. Ia mendekati gadis ini dan segera duduk di pinggir ranjang.

"Istriku sedang apa?"

"Husst!!" Desis Viona meletakan telunjuk di tengah bibirnya pertanda harus pelankan suara.

"Mommy sedang istirahat. Jangan di ganggu!"

"Baiklah," lirih Melvin segera menarik Viona yang masih membawa pisau dan keranjang buahnya ke sofa di sudut ruangan.

Viona duduk di samping Melvin yang mengambil keranjang buah dan pisau di tangan mungil Viona lalu ia letakan di atas meja sofa di depan.

Viona diam masih bingung membiarkan Melvin duduk di lantai tepat di sela kedua kakinya lalu memberikan handuk tadi ke tangan gadis itu.

"Keringkan rambutku!"

Seketika Viona bersemu. Dengan malu ia mengusap kepala Melvin yang menaikan kedua kaki Viona ke atas pahanya.

Apalagi, Viona hanya memakai dress selutut hingga Melvin bebas mengusap lembut betis mulus dan lembut sang istri.

"Maaf, ya?"

"Untuk apa?" Tanya Viona seraya mengusap rambut Melvin yang wangi. Hawa orang kaya memang sangat melekat di tubuh seorang Melvin.

"Aku tadi meninggalkan-mu sendirian disana."

"Tak masalah. Lagi pula itu keadaan darurat, mommy harus cepat di tangani," Jawab bijak Viona mengerti.

Seketika Melvin menarik halus kedua tangan Viona untuk turun ke bahunya. Kepala gadis itu membungkuk dengan mata menyipit tak mengerti akan tatapan Melvin padanya.

"Apa?"

"Tundukan kepalamu lagi!" Pinta Melvin dan Viona menurut. Dalam sekejap mata Melvin mengecup bibir mungil merah berisi Viona yang sontak langsung meneggakkan tubuhnya.

"Kauu.." Syok Viona memegangi area bibir yang tadi di kecup nakal Melvin.

Semrawut merah di kedua pipinya tak bisa dielakkan karna Melvin tahu itu ciuman pertama untuk Viona.

"Itu milikku! Sudah ku ambil!"

"Ehmm.. jangan aneh-aneh," Gerutu Viona memukul kecil bahu Melvin yang berbalik menghadapnya.

Ia belit pinggang seksi Viona yang canggung karna takut jika seseorang melihat keintiman ini.

"Kau.. kau jangan aneh-aneh!"

"Apanya?! Aku hanya seperti ini saja. Mommy juga tidur," Jawab santai Melvin segera membaringkan kepalanya ke paha Viona yang tersigap.

"Elus kepalaku!"

"Kau ini manja sekali," Rutuk Viona tapi ia tetap melakukannya dengan sepenuh hati. Ia benar-benar membuat Melvin nyaman hingga tertidur di pangkuannya.

Hal itu bisa di sadari oleh nyonya Amber yang nyatanya mendengar semua perbincangan mesra Viona dan Melvin.

Sungguh, kedua tangannya mengepal ingin sekali melenyapkan gadis tak tahu diri itu.

"Lihat saja! Ini baru permulaan. Tak akan-ku biarkan kau melahirkan penerus Harrison apalagi mengandungnya," Batin nyonya Amber sudah menyusun rencana sejak lama.

Bab terkait

  • Suamiku Anak Mommy   Di banding-bandingkan

    Setelah seharian di rumah sakit. Akhirnya nyonya Amber mendesak untuk pulang, padahal Melvin dan tuan Harrison masih belum memperbolehkannya karna menurut dokter Farhat, dia harus di rawat inap di rumah sakit.Tapi, lagi-lagi nyonya Amber memaksa. Viona yang selalu setia menemani Melvin berulang kali membujuk ibu mertuanya agar tetap di rumah sakit tapi wanita itu bersikeras."Mom! Kau masih belum sehat. Lebih baik jangan pulang dulu!""Nak! Aku baik-baik saja. Bahkan, tubuhku terasa sakit jika selalu di rumah sakit," Jawab nyonya Amber menahan kebencian berusaha memakai topeng ibu mertua yang baik di hadapan Viona dan Melvin.Padahal, tuan Harrison tahu jika istrinya tak suka dengan Viona tapi, ntah apa rencana wanita ini?!Melvin yang melihat keras kepala mommynya segera memandang dokter Farhat yang langsung mengerti."Nyonya bisa pulang sekarang!""Nah, aku sudah bilang bukan?! Aku baik-baik aja," Timpal nyonya A

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Suamiku Anak Mommy   Di tinggalkan

    Ntah memang di sengaja atau lupa, Melvin meninggalkan Viona di depan rumah sakit. Karena kaki yang terkilir dan sakit itu, Viona tadi tak bisa buru-buru mendekati mobil hingga ia di tinggal pergi begitu saja.Para media yang tadi ada di depan rumah sakit seketika memburu Viona yang berusaha menghindar tapi, tetap saja kamera itu merekam dirinya yang sedang berdiri di depan pintu rumah sakit."Kenapa kau di tinggalkan tuan Melvin?""Kasihan sekali kau nona!"Mereka seperti terbagi menjadi dua kubu. Ada yang mengasihani Viona dan ada pula yang memanas-manasi suasana. Viona hanya diam, ia memilih untuk bungkam berusaha menutupi wajahnya yang terus di sorot kamera para media.Dua suster yang tadi mengambil obat di dalam rumah sakit segera berlari mendekat berusaha menolong Viona yang bertubuh kecil jadi mereka mudah mendesak-desak wanita itu.Karna melihat media semakin tak tertip, salah satu Suster itu memanggil penjaga yang semula

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-07
  • Suamiku Anak Mommy   Acuhnya ibu mertua

    Melvin tengah gelisah mencari Viona yang tak ia temukan di rumah sakit. Dua Suster tadi mengatakan jika Viona mengalami luka di kakinya karna desakan para media.Tentu Melvin merasa sangat bersalah dan khawatir. Ia terus menghubungi ponsel gadis itu seraya melaju pelan dengan mobilnya di sekitar jalanan yang tampaknya akan semakin ramai."Kau dimana?!" Gumam Melvin melihat kiri kanan jalanan. Karena tak menemukan apapun disini akhirnya Melvin ingin kembali ke rumah sakit tapi tiba-tiba ponselnya berdering.Melihat nama Viona di sana, tentu Melvin segera mengangkat dengan wajah gusar."Kau dimana? Aku mencarimu di sekeliling rumah sakit dan di sekitar jalanan di sini tapi tak ada.""Aku sudah pulang ke kediaman-mu. Maaf, aku tak mendengar panggilan barumu tadi karna masih di jalan."Suara Viona terdengar menahan sakit. Melvin tentu segera melaju cepat ke arah kediamannya karna cemas jika luka di kaki Viona parah dan wanita itu mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Suamiku Anak Mommy   Bertemu dokter Niko

    Viona hanya diam saat di periksa dokter Niko. Matanya yang sembab sudah membuktikan jika ia baru selesai menangis setelah membersihkan dirinya di kamar mandi.Disini tak ada Melvin. Pria itu tadi di panggil nyonya Amber hingga sudah 30 menit berlalu ia masih belum datang.Tentu saja dokter Niko yang juga teman bagi Melvin merasa canggung berdua di kamar ini dengan Viona yang tak memiliki pikiran negatif."Seharusnya saat terkilir tadi kau jangan paksakan berjalan. Itu makanya jadi bengkak seperti ini!" Jelas dokter Niko melihat-lihat kondisi kaki kiri Viona.Gadis cantik itu hanya diam membiarkan dokter Niko memegang kakinya tapi masih dalam batas normal."Aass!!"Viona mendesis saat dokter Niko tak sengaja memencet bagian pergelangannya yang bengkak."Maaf, tapi ini harus di benarkan! Apa kau bisa tahan sebentar?""Apa tak bisa dibiarkan saja dan sembuh sendiri?" Tanya Viona polos. Seketika dokter Niko ter

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Suamiku Anak Mommy   Gagal lagi

    Pagi ini Viona benar-benar menagih janji Melvin. Ia sama sekali tak membiarkan pria itu turun dari ranjang dan terus memeluknya posesif seakan ingin meluapkan semua rasa rindunya hari ini.Melvin juga tak keberatan. Lagi-pula ia sadar jika kemaren Viona terluka karna kecerobohannya. Saat sakit seperti ini tentu ia harus menemani sang istri."Kakimu masih sakit, hm?" Tanya Melvin seraya mengusap kepala Viona yang tersandar di dadanya."Sedikit. Untung saja dokter Niko pria yang bisa di andalkan.""Maksudmu? Aku tak bisa di andalkan begitu?" Tanya Melvin jengkel karna sedari kemaren Viona memuji-muji Niko yang pasti tertawa senang mendengarnya.Viona mengulum senyum geli. Ia menatap wajah tampan masam Melvin yang membuatnya jatuh cinta berulang kali."Bukan begitu. Hanya saja dia lucu.""Aku tak lucu?" Desaknya lagi menarik sayu alis penuh penghakiman. Viona melebarkan senyumannya sampai mata bulat indah itu ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Suamiku Anak Mommy   Rasa sakit Viona

    Penyakit yang di derita nyonya Amber ternyata sudah sangat parah tetapi, wanita itu kekeh untuk tak melakukan tindakan operasi bahkan berobat ke luar negeri.Tentu saja Melvin cemas jika kondisi seperti ini terus di biarkan maka, akan berdampak buruk bagi kesehatan nyonya Amber.Sejumlah usaha sudah di kerahkan. Nyonya Amber yang tadi baru sadar langsung mendapat desakan untuk pergi berobat secara intens tapi masih saja keras kepala."Mom! Sekali ini saja, turuti aku.""M..Melvin! Mommy baik-baik saja, nak! Sungguh," Ucapnya dengan nada lemah."Tapi, dokter mengatakan jika mommy sedang drop parah. Ini tak bisa di biarkan terlalu lama," Bantah Melvin sangat tak tenang.Nyonya Amber melirik Viona dari ambang pintu. Gadis lugu ini masih sedia menunggu bahkan terlihat jelas dari wajahnya menyimpan rasa cemas."Mom! Kau harus segera di tangani!""Nak! Mommy baik-baik saja. Lagi pula, disini ada kau dan istrimu yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Suamiku Anak Mommy   Teman pertama

    Di dapur besar kediaman Harrison. Viona tampak berdiri di depan wastafelnya dengan air mata yang tak kunjung berhenti mengalir.Ia berusaha untuk tetap tenang dan normal tapi tetap saja. Ucapan nyonya Amber tadi benar-benar menyakiti hatinya."A..aku harus apa?!" Gumam Viona bingung. Apa ia harus bicara pada Melvin tentang ini tapi, jika pria itu melanjutkan masalahnya maka kondisi nyonya Amber akan semakin parah.Ia berusaha tak memikirkan masa lalu Melvin tapi, kemesraan dan kisah cinta yang manis itu terlalu mendalami bahkan membuatnya tak sanggup untuk mendengar lebih jauh."Tidak. Mungkin saja mommy masih belum rela jika Hellen tak menjadi menantunya. Kata mama aku harus membuat kesan baik di kediaman ini. Barulah mereka bisa menerimaku," Gumam Viona menyemangati dirinya sendiri.Para pelayan yang tadi melihat dari jauh hanya diam saling pandang. Sebenarnya ada yang kasihan melihat itu tapi sebagian juga puas karna merasa Viona

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Suamiku Anak Mommy   Penasaran dengan Viona

    Setelah mengurus ibu mertuanya, Viona siang ini mendapat panggilan dari boutique-nya. Yah, Viona memang mendirikan sebuah boutique kecil yang baru hadir 1 tahun ini. Bisnis kecilnya itu memang selalu stabil tapi, semenjak ia menikah Viona jadi tak punya waktu mengurus pekerjaannya.Rencananya Viona mau minta izin pada Melvin untuk pergi ke Vio Boutique Fashion miliknya tapi, Melvin terlihat sibuk membicarakan soal bisnis dengan tuan Harrison yang terlihat berbincang di ruang kerja mereka."Melvin! Untuk sementara waktu kau pergilah dulu ke perusahaan. Aku ingin kau menyelesaikan beberapa masalah di sana menjelang kau menerima jabatan barumu!""Dad! Aku setuju. Lagi pula aku harus membiasakan diri dengan urusan bisnis kita," Jawab Melvin melihat beberapa berkas yang di ajukan tuan Harrison padanya."Yah, adikmu masih ada di luar negeri! Mungkin dia akan pulang beberapa bulan lagi."Melvin hanya diam. Hubungan Melvin dan adiknya meman

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • Suamiku Anak Mommy   Ternyata benar

    Tangan Viona gemetar memeggang test pack yang menampilkan dua garis merah. Viona bukanlah orang awam sampai tak tahu maksud dari tampilan benda itu sampai matanya mulai berkaca-kaca. "Kau sudah selesai?" Suara dokter Niko di depan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Bibir Viona bergetar hingga isak tangisnya luruh di depan kaca wastafel. Dokter Niko yang mendengar itu dari luar bergegas membuka pintu. "Viona!" Menghampiri wanita itu. Kedua tangannya memeggang bahu Viona yang bergetar sampai pupil matanya melihat dua garis test pack di tangan Viona. "A..aku..aku hamil.." Lirih Viona bergetar menatap dengan air mata wajah tenang dokter Niko. Sakit saat mendengar kabar jika wanita yang ia cintai hamil anak orang lain. Tetapi, di samping itu dokter Niko bahagia. "Yah. Kau hamil. Lalu, kenapa menangis, hm?" Mengusap pipi cubby menggemaskan Viona yang menggeleng tak tahu harus bagaimana. Antara senang dan s

  • Suamiku Anak Mommy   H..hamil?

    Viona sudah di bawa ke apartemen miliknya oleh dokter Niko. Sesampainya di sana Viona berbaring sedangkan kopernya sudah dibawa ke walkcloset oleh dokter Niko yang menata pakaian Viona di lemari karena wanita itu sedang istirahat. "Apa kepalamu masih pusing?" Tanya dokter Niko dari ruang ganti. Viona tak menjawab. Dokter Niko buru-buru menyelesaikan pekerjaannya lalu keluar. Tapi, Viona tak ada di atas ranjang dan suara muntah seseorang di kamar mandi menyita perhatian dokter Niko. "Viona!" "Hoeekmm!!" Muntah di wastafel dengan keadaan lemah.Dokter Niko segera menopang bahu Viona yang ingin tumbang hingga tubuh wanita itu bersandar padanya. Wajah Viona pucat dengan perut bergejolak dan kembali memuntahkan isi perutnya walau hanya lendir putih yang keluar. "Hoeekmm..p..pergilah. A..aku muntah," Lirih Viona berusaha mendorong bahu kokoh dokter Niko yang tak bergerak sama sekali. Tak ada rasa jijik atau muak karena perasaan cemas lebih mendominasi. "Keluarkan saja. Aku akan memij

  • Suamiku Anak Mommy   Punya kepribadian ganda

    Sudah satu minggu lamanya Melvin mendampingi nyonya Amber di kediaman Harrison. Wanita paruh baya itu tak bisa keluar dari kamarnya dan hanya berbaring di atas ranjang dengan selang infus melekat. "Mom! Apa sudah baikan?" Tanya Melvin duduk di samping ranjang seraya menyuapi nyonya Amber bubur. "Kau pasti sangat repot ya, nak?" Mulai berkaca-kaca dengan wajah pucat dibuat-buat. "Mom! Bukan seperti itu. Aku ingin mommy sehat seperti semula," Ucap Melvin menggenggam tangan nyonya Amber penuh kasih sayang. Yah, Melvin memang sangat dekat dengan nyonya Amber di banding dengan adiknya yang sampai sekarang tak pernah memberi kabar apapun. "Seandainya Vero sama sepertimu, mommy pasti akan sangat bahagia." "Vero masih kuliah di luar negeri. Dia akan pulang sebentar lagi, mom! Jangan khawatir," Jelas Melvin mengusap lembut punggung tangan wanita itu. Nyonya Amber mengangguk. Sebenarnya ia jiga berharap seperti itu tapi Vero tak pernah mau pulang sama sekali. "Mom! Istirahatlah. Aku akan

  • Suamiku Anak Mommy   Membunuhnya

    Cahaya mentari di atas sana dengan lantang mengusik sepasang manusia yang masih asik berpelukan. Viona membuka matanya perlahan terbuka dan mengernyit karena tubuhnya terasa lumayan pegal.Namun, Viona terkejut saat dada bidang dokter Niko langsung terpampang jelas di wajahnya. Benar-benar seksi dan kekar sampai wajah Viona memerah namun ia dengan cepat sadar menarik diri dari dekapan dokter Niko yang terusik akan pergerakan Viona. "Kau sudah bangun?" Serak khas bangun tidur dokter Niko mengusap wajahnya. Viona sedikit menjauh. Tampilan dokter Niko terlihat lebih tampan dengan rambut acak-acakan dan kacamata masih bertengger rapi. "Maaf. Semalam kau demam dan kedinginan. Aku tak bermaksud untuk.." "Aku tahu. Terimakasih," Sela Viona percaya pada dokter Niko karena sekarang ia memakai kemeja pantai pria itu jadi tak ada yang terbuka atau berantakan. Dokter Niko duduk. Ia lega Viona tak berburuk sangka padanya. "Jik

  • Suamiku Anak Mommy   Sangat menyiksa

    Langit sudah berubah gelap tak berujung. Taburan bintang dan rembulan abu di atas sana bersinar dan cukup memberi penerangan bagi sepasang manusia yang sedang menikmati santapan seafood di panggang di atas bara api unggun. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kedatangan team penyelamat sampai keduanya pasrah dan fokus mengisi perut. "Hati-hati. Masih panas," Ucap dokter Niko meniup-niup udang yang di tusuk dengan ranting kecil sudah matang lalu memberikannya pada Viona. "Kau juga makan. Jangan asik meniupkan makananku saja!" "Iya," Jawab dokter Niko mengambil kerang yang sudah matang dengan dedaunan basah sebagai alasnya. Dokter Niko makan tapi matanya menatap dalam dan hangat Viona yang sedang menikmati udang bakarnya. Vions makan dengan lahap walau bisa di katakan semua rasa yang ada memang begitu alami dan segar. "Kau seperti orang yang tak makan satu bulan," Kelakar dokter Niko seraya mengunyah daging kerangnya. Viona malu tapi ia tak bisa menghentikan mulutnya untuk mengu

  • Suamiku Anak Mommy   Aku harus pergi

    Langit sudah mau berubah gelap. Bayang-bayang mentari akan terbenam di ufuk barat terlihat sangat indah di pandang. Nuansa jingga pekat yang sebentar lagi akan menghitam membentang di seluruh langit pulau. Sudah lama Viona dan Niko menunggu dengan duduk di tengah-tengah tulisan yang mereka buat tadi. Wajah keduanya terlihat lelah bahkan Viona bersandar ke bahu dokter Niko yang dengan senang hati membiarkan hal itu. "Ini sudah lama. Kenapa tak ada satu-pun orang mencari kita?" Gumam Viona memandangi mentari terbenam yang mengobati rasa bosannya. "Mungkin pulau ini memang terpencil. Mereka kesusahan mencari kita." Grrr.. Suara perut Viona berbunyi hingga membuat wajah cantiknya bersemu malu. Dokter Niko tersenyum gemas kala Viona menunduk seraya memeggangi perutnya yang sudah membuat kegaduhan. "Lapar?" "I..iya," Gumam Viona mengangguk malu-malu. Dokter Niko mengusap lembut kepala Viona lalu mengedarkan pandangan ke area laut dan pesisir pulau. "Tunggu disini. Aku akan coba men

  • Suamiku Anak Mommy   KAMI DISINI

    Wajah Viona masih mematung kosong seakan tak menyangka jika nyonya Amber tega melakukan itu. Ia kira selama ini ketidaksukaan mertuanya hanya sekedar belum menerima pernikahan mereka tapi, ternyata wanita itu mencoba melenyapkan dirinya dengan cara yang begitu kejam. Dokter Niko melihat keterkejutan Viona sampai wanita itu tak dapat berkata-kata. Kedua mata menyorot kosong dan seakan ini pukulan berat untuknya. "Maafkan aku. Jika tak memberitahumu aku hanya takut jika kedepannya akan ada lagi rencana pembunuh untukmu. Mungkin, saat itu aku tak bisa menghentikannya lagi." Viona hanya diam. Kenyataan ini terlalu berat baginya sampai kedua mata indah itu di genangi air bening siap tumpah kapan saja. Ibu mertuaku sendiri mencoba membunuhku. Apa aku seburuk itu sampai dia tak pernah sudi menerimaku jadi istri putranya?! Memikirkan itu Viona semakin tak bisa membendung air mata. Kepala tertunduk dengan tangan mengusap bulir bening yang jatuh tanpa di pinta. "A..apa aku seburuk itu?"

  • Suamiku Anak Mommy   Keterkejutan Viona

    Gelombang air laut pantai ini perlahan lebih kuat kala sudah menjauh dari bibir pantai. Jet sky milik Viona masih melaju dengan stabil bahkan, tampaknya wanita itu menikmati suguhan pemandangan dan riak air yang dingin."Vionaa!!" Panggil dokter Niko setengah berteriak membuat Viona di depan sana menoleh. "Niko?" Gumam Viona bingung kala dokter Niko tampak mengejarnya dengan Jet Sky berkecepatan penuh. Raut wajah pria itu juga terlihat panik dan melambaikan tangan agar ia berhenti. "Vionaa!! Berhentii!!" "Ada apaa?" Tanya Viona ingin memelankan laju kendaraanya tapi, tiba-tiba benda ini sama sekali tak bisa berhenti. "Kenapa ini?!" Bingung Viona berusaha memelankan kecepatan benda itu tapi nihil. Jet sky yang Viona kendarai semakin melaju pesat melalang buana di lautan lepas. Bahkan, dokter Niko yang tadi ada di belakang seketika berusaha mengejar Viona yang sudah sangat menjahui wilayah aman di pantai. "Vionaa!!!" "Nikoo!! Ini..ini tak bisa berhenti!" Panik Viona mulai tak

  • Suamiku Anak Mommy   Viona dalam bahaya

    Pagi ini Melvin mengajak Viona untuk bermain Jetski di pantai. Mentari hangat yang tak begitu panas juga mendukung kegiatan mereka seakan melupakan kejadian buruk tadi malam. Melvin sudah terlihat tampan dan gagah dengan celana pendek tanpa atasan memamerkan bentuk tubuh atletisnya berdiri di dekat Jetski. Sementara dokter Niko masih dengan kesantaian yang tak bisa di ganggu. Ia berbaring di atas kursi pantai dengan tampilan tak kalah mempesona walau berkacamata. Celana pendek selutut dengan atasan kemeja pantai lengan pendek. Dua kancing di atas terbuka memperlihatkan tonjolan otot dada bidang seksi tanpa bulunya. Di lihat dari segi tampilan, Melvin dan dokter Niko sudah jelas berbeda. Meski keduanya tampak begitu tampan penuh pesona hanya saja, dokter Niko tak begitu suka memamerkan bentuk tubuh. "Heeey!!! Kalian tak menunggukuu??" Suara Barbara datang dari arah resort berlari hanya menggunakan boxer membuat Melvin dan dokter Niko membelo jengah. "Istriku akan kesini! Pakailah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status