Beranda / Romansa / Suamiku Anak Mommy / Bertemu dokter Niko

Share

Bertemu dokter Niko

Penulis: Wilia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-19 09:05:35

Viona hanya diam saat di periksa dokter Niko. Matanya yang sembab sudah membuktikan jika ia baru selesai menangis setelah membersihkan dirinya di kamar mandi.

Disini tak ada Melvin. Pria itu tadi di panggil nyonya Amber hingga sudah 30 menit berlalu ia masih belum datang.

Tentu saja dokter Niko yang juga teman bagi Melvin merasa canggung berdua di kamar ini dengan Viona yang tak memiliki pikiran negatif.

"Seharusnya saat terkilir tadi kau jangan paksakan berjalan. Itu makanya jadi bengkak seperti ini!" Jelas dokter Niko melihat-lihat kondisi kaki kiri Viona.

Gadis cantik itu hanya diam membiarkan dokter Niko memegang kakinya tapi masih dalam batas normal.

"Aass!!"

Viona mendesis saat dokter Niko tak sengaja memencet bagian pergelangannya yang bengkak.

"Maaf, tapi ini harus di benarkan! Apa kau bisa tahan sebentar?"

"Apa tak bisa dibiarkan saja dan sembuh sendiri?" Tanya Viona polos. Seketika dokter Niko tersenyum tipis dengan pertanyaan gadis ini.

Tapi, yang ditanyakan Viona itu bukan tertuju pada kakinya melainkan hal lain yang menyangkut perasaan.

"Nona Viona! Kau bukan penyihir yang bisa menyembuhkan diri sendiri. Tentu saja luka seperti ini harus segera di tangani jika tidak kakimu bisa diamputasi."

"Amputasi?" Syok Viona karna tadi ia hanya sedikit oleng tapi nyatanya itu beresiko.

Pria berjas putih dengan kacanata dan senyuman hangat itu seketika gemas melihat mata bulat Viona melebar. Dokter Niko memang blasteran indo Belanda hingga wajahnya tak kalah dengan Melvin. Mereka sama-sama memiliki keunggulan sendiri.

"Itu karenanya kau harus menurut. Sakit sebentar itu tak masalah dari pada kau dilema tak punya kaki selama bertahun-tahun. Mau?"

"Tidak mau!" Jawab Viona menggeleng seperti anak kecil. Dokter Niko tersenyum geli membuat pipinya terangkat manis.

"Genggam atau gigit selimutmu untuk meredam rasa sakit!"

"A..apa begitu sakit?" Tanya Viona masih ragu-ragu. Dokter Niko menggeleng, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kerjanya.

"Ini!"

Dahi Viona mengkerut melihat ada mainan bebek-bebekan karet yang biasa di pakai untuk mandi.

"Untuk apa?"

"Gigit jika terasa sakit!" Pinta dokter Niko memberikan itu ke tangan Viona yang agak ragu-ragu menerimanya.

"Kau siap?"

"Hm," Jawab Viona mengangguk masih memeggang mainan bebek itu. Dokter Niko dengan hati-hati memeggang pergelangan kaki Viona yang sudah bengkak dan membiru.

Dengan perlahan-lahan ia putar sedikit sampai Viona terperanjat segera mengigit mainan itu. Tapi, karna ditekan gigi Viona tentu bebek itu berbunyi hingga Viona menahan geli sekaligus sakit.

"Sekali lagi! Ingat, gigit yang benar agar suaranya merdu!" Kelakar dokter Niko membuat Viona tak lagi takut.

Pria berkepribadian hangat itu kembali memutar pergelangan kaki Viona dan kali ini agak kuat hingga bunyi bebek itu kembali meracau.

Antara ingin tertawa dan sakit bercampur aduk membuat Viona lupa dengan sakit di hatinya. Dokter Niko-pun tak bisa menyembunyikan kekehannya saat setiap ia memutar pergelangan kaki si mungil ini maka suara bebek terjepit itu mengocok perutnya.

Setelah beberapa lama, dokter Niko sudah berhasil melenturkan pergelangan kaki Viona yang seketika langsung tertawa kecil memeggang bebek yang sudah lecet.

"Ini...ini konyol!!" Ucap Viona masih tertawa kecil seraya mengusap sudut matanya yang berair.

Dokter Niko juga sama. Ia mengambil nafas dalam agar menyudahi kegelian ini dan barulah ia mengeluarkan salep di dalam tasnya.

"Ini! Oleskan ke pergelangan-mu agar cepat sembuh!"

"Ini sudah sembuh-kan?" Tanya Viona memutar-mutar pergelangan kakinya yang sudah tak begitu sakit.

Dokter Niko meletakan salep itu di atas nakas dekat ranjang. Ia tatap wajah cantik Viona yang tak membuat orang bosan memandangnya.

"Masih belum. Jangan dipaksakan berjalan dulu. Mengerti?"

"Mengerti," Jawab Viona dengan anggukan patuhnya. Dokter Niko tersenyum tipis. Ia menatap bebek mainan di tangan Viona yang sadar belum mengembalikannya.

"Ini! Terimakasih pak dokter!"

"Ambil saja. Lagi pula sudah ada bekas gigimu di sana," Kelakar dokter Niko membuat Viona bersemu malu.

"Nanti ku ganti. Aku.."

"Sudahlah. Ambil saja! Besok-besok kalau kau sedang sakit bisa gunakan cara yang sama," Sela dokter Niko santai.

Seketika Viona senang. Ia tak lupa berterimakasih pada dokter Niko yang begitu bersahabat dan sangat terbuka.

"Terimakasih, pak dokter!"

"Satu lagi. Jangan panggil aku pak, ok? Usiaku sama dengan suamimu itu," Jengkel dokter Niko tapi Viona bingung mau memanggil apa.

Tahu akan isi pikiran Viona, dokter Niko tentu tak segan memperkenalkan namanya. Ia dengan ringan mengulurkan tangan pada Viona.

"Niko! Panggil saja Niko!"

"Viona!" Timpalnya menyambut jabatan tangan itu tak kalah ramah. Dokter Niko hanya menggeleng saja segera mengemas barang-barangnya bersiap untuk keluar tapi, tiba-tiba Melvin baru datang.

"Sayang!"

Panggilnya pada Viona yang seketika tak lagi seceria tadi. Perubahan raut wajah Viona dapat di tangkap oleh dokter Niko yang seketika beralih menatap Melvin.

"Kau kemana saja?"

"Tadi mommy membutuhkan aku. Bagaimana dengan istriku? Kakinya.."

"Sudah selesai. Kakinya akan sembuh dalam beberapa hari," Sela dokter Niko sesekali menatap Viona yang kembali diam.

Ia pamit pergi pada Melvin yang hanya mengangguk membiarkan teman masa kecilnya itu pergi dan barulah ia mendekati Viona.

"Sayang! Bagaimana? Apa sudah lebih baik?"

"Sudah," Singkat Viona tapi tak memandang Melvin. Ia lebih tertarik pada mainan bebek yang tadi diberikan dokter Niko.

Ada seuluas senyum geli di bibirnya melihat ada bekas gigitan di benda ini. Melvin yang juga melihat itu tahu jika ini dari dokter Niko.

"Niko memang seperti itu. Dia pria yang konyol dan suka bercanda. Pasti dia memberimu ini-kan?"

"Iya," Jawab Viona mengangguk saja masih tak mau melakukan kontak mata dengan Melvin yang merasa gusar.

Ia mulai perlahan menggenggam satu tangan Viona lembut bahkan Viona bisa merasakan kesenduan pria ini.

"Kau masih marah? Sayang!"

Viona tetap diam. Matanya mulai memanas karna sekuat apapun ia menahan pasti akan tetap luruh juga.

"Maafkan aku! Aku janji aku tak akan seperti itu lagi, hm? Janji!"

"K..kau sama sekali tak mau bercerita denganku. Banyak hal yang..yang tak ku tahu darimu," Lirih Viona parau menunduk dengan air mata yang menetes.

Melvin segera memeluknya. Pria dengan bahu lebar ini mengukuhkan kepala Viona di sana.

"Aku rasa hal itu tak penting. Aku tak ingin membebanimu apalagi kita baru menikah. Aku ingin kita nikmati saja masa-masa pernikahan kita tanpa memikirkan masalah kecil seperti itu, Sayang!"

"Tapi, aku jadi istri yang konyol!! Aku tak mau di banding-bandingkan dengan Hellen mantan kekasihmu itu!!" Bantah Viona memukul halus bahu Melvin yang seketika heran.

"Siapa yang membanding-bandingkanmu dengan dia? Katakan! Aku akan memberinya pelajaran agar.."

"Mommymu!" Sela Viona membuat ucapan Melvin terhenti. Pria itu menakup kedua pipinya dalam raupan tangan besar itu.

"Mommy?"

"Hm, mommy!" Jawab Viona mengangguk. Melvin diam sejenak, ia masih belum berpikiran negatif soal ibunya.

"Sayang! Mungkin, mommy hanya teringat tentang dia saja. Jangan terlalu di pikirkan."

"Tapi.."

"Susst! Sekarang kau istirahat. Besok aku akan menemai mu full seharian, bagaimana?" Sela Melvin mengecup kilas bibir manis Viona yang seketika berbinar.

"Benar ya? Besok temani aku."

"Iya, janji!" Jawab Melvin membaringkan Viona di atas ranjang dengan hati-hati. Viona yang tak sabar menunggu momen besok hari hanya menuruti Melvin yang memaksanya tidur.

....

Vote and like sayang..

Bab terkait

  • Suamiku Anak Mommy   Gagal lagi

    Pagi ini Viona benar-benar menagih janji Melvin. Ia sama sekali tak membiarkan pria itu turun dari ranjang dan terus memeluknya posesif seakan ingin meluapkan semua rasa rindunya hari ini.Melvin juga tak keberatan. Lagi-pula ia sadar jika kemaren Viona terluka karna kecerobohannya. Saat sakit seperti ini tentu ia harus menemani sang istri."Kakimu masih sakit, hm?" Tanya Melvin seraya mengusap kepala Viona yang tersandar di dadanya."Sedikit. Untung saja dokter Niko pria yang bisa di andalkan.""Maksudmu? Aku tak bisa di andalkan begitu?" Tanya Melvin jengkel karna sedari kemaren Viona memuji-muji Niko yang pasti tertawa senang mendengarnya.Viona mengulum senyum geli. Ia menatap wajah tampan masam Melvin yang membuatnya jatuh cinta berulang kali."Bukan begitu. Hanya saja dia lucu.""Aku tak lucu?" Desaknya lagi menarik sayu alis penuh penghakiman. Viona melebarkan senyumannya sampai mata bulat indah itu ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Suamiku Anak Mommy   Rasa sakit Viona

    Penyakit yang di derita nyonya Amber ternyata sudah sangat parah tetapi, wanita itu kekeh untuk tak melakukan tindakan operasi bahkan berobat ke luar negeri.Tentu saja Melvin cemas jika kondisi seperti ini terus di biarkan maka, akan berdampak buruk bagi kesehatan nyonya Amber.Sejumlah usaha sudah di kerahkan. Nyonya Amber yang tadi baru sadar langsung mendapat desakan untuk pergi berobat secara intens tapi masih saja keras kepala."Mom! Sekali ini saja, turuti aku.""M..Melvin! Mommy baik-baik saja, nak! Sungguh," Ucapnya dengan nada lemah."Tapi, dokter mengatakan jika mommy sedang drop parah. Ini tak bisa di biarkan terlalu lama," Bantah Melvin sangat tak tenang.Nyonya Amber melirik Viona dari ambang pintu. Gadis lugu ini masih sedia menunggu bahkan terlihat jelas dari wajahnya menyimpan rasa cemas."Mom! Kau harus segera di tangani!""Nak! Mommy baik-baik saja. Lagi pula, disini ada kau dan istrimu yang s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Suamiku Anak Mommy   Teman pertama

    Di dapur besar kediaman Harrison. Viona tampak berdiri di depan wastafelnya dengan air mata yang tak kunjung berhenti mengalir.Ia berusaha untuk tetap tenang dan normal tapi tetap saja. Ucapan nyonya Amber tadi benar-benar menyakiti hatinya."A..aku harus apa?!" Gumam Viona bingung. Apa ia harus bicara pada Melvin tentang ini tapi, jika pria itu melanjutkan masalahnya maka kondisi nyonya Amber akan semakin parah.Ia berusaha tak memikirkan masa lalu Melvin tapi, kemesraan dan kisah cinta yang manis itu terlalu mendalami bahkan membuatnya tak sanggup untuk mendengar lebih jauh."Tidak. Mungkin saja mommy masih belum rela jika Hellen tak menjadi menantunya. Kata mama aku harus membuat kesan baik di kediaman ini. Barulah mereka bisa menerimaku," Gumam Viona menyemangati dirinya sendiri.Para pelayan yang tadi melihat dari jauh hanya diam saling pandang. Sebenarnya ada yang kasihan melihat itu tapi sebagian juga puas karna merasa Viona

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Suamiku Anak Mommy   Penasaran dengan Viona

    Setelah mengurus ibu mertuanya, Viona siang ini mendapat panggilan dari boutique-nya. Yah, Viona memang mendirikan sebuah boutique kecil yang baru hadir 1 tahun ini. Bisnis kecilnya itu memang selalu stabil tapi, semenjak ia menikah Viona jadi tak punya waktu mengurus pekerjaannya.Rencananya Viona mau minta izin pada Melvin untuk pergi ke Vio Boutique Fashion miliknya tapi, Melvin terlihat sibuk membicarakan soal bisnis dengan tuan Harrison yang terlihat berbincang di ruang kerja mereka."Melvin! Untuk sementara waktu kau pergilah dulu ke perusahaan. Aku ingin kau menyelesaikan beberapa masalah di sana menjelang kau menerima jabatan barumu!""Dad! Aku setuju. Lagi pula aku harus membiasakan diri dengan urusan bisnis kita," Jawab Melvin melihat beberapa berkas yang di ajukan tuan Harrison padanya."Yah, adikmu masih ada di luar negeri! Mungkin dia akan pulang beberapa bulan lagi."Melvin hanya diam. Hubungan Melvin dan adiknya meman

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Suamiku Anak Mommy   Club!

    Viona sudah ada di boutique miliknya. Ia tengah berbincang dengan Lily asisten pribadinya yang mengontrol tempat ini ketika ia tak ada.Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Hanya saja, ada beberapa pelanggan yang meminta gaun pernikahan di desain langsung oleh Viona dan mereka ingin berjumpa secara empat mata sekaligus."Nona! Gaun pernikahan Flower yang kau buat memang sangat di nantikan. Nyonya Melinda yang selalu menantikan desain barumu itu ingin sekali memesannya langsung padamu!" Jelas Lily duduk berhadapan di meja kerja Viona yang tengah melihat bagaimana penjualan minggu ini."Hasilnya lumayan. Kapan nyonya Melinda ingin bertemu denganku?" Tanya Viona menutup pembukuan yang tadi ia baca.Gadis berambut kecoklatan dengan mata agak sipit itu membuka buku catatan jadwal di tangannya."Dua hari lagi jam 10. Dia menunggu nona di restoran Cina tak jauh dari area boutique.""Baiklah. Aku setuju! Beberapa desain yang tadi a

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Suamiku Anak Mommy   Ketakutan Viona

    Viona yang di kelilingi banyak orang yang tak di kenal itu semakin bertambah takut. Ia berdiri di tengah-tengah lantai club dimana banyak wanita berpakaian terbuka yang tengah melancarkan aksinya.Justin berdiri di dekat meja yang ada beberapa pria seumuran dengannya. Terlihat jelas jika Justin sudah sering datang kesini sampai mereka tak asing lagi dengan sosok itu."Sepertinya gadis yang kau bawa itu tak asing.""Yah, aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat."Desas-desus mereka membicarakan Viona. Bahkan, ada yang dengan terang-terangan mendekati Viona yang tengah mengukuhkan pertahanan diri."Nona manis! Kenapa kau tampak sangat takut?" Tanya pria itu mendekat dan membawa segelas wine.Justin hanya melihat dari sudut. Ia ingin tahu, sampai-mana Viona akan bertahan untuk tetap diam disana dengan tatapan waspadanya."Nona! Minumlah!"Pria tadi menyodorkan gelas yang ia peggang ke wajah Viona yang seg

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Suamiku Anak Mommy   Dia tak akan datang

    Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Viona yang tadi pingsan masih terbaring di ranjang rumah sakit. Ia masih belum sadar hingga Niko yang memang seorang dokter terus memantau keadaanya.Tadi ia sudah menelpon Melvin agar datang ke rumah sakit tapi, sepertinya pria itu ada kendala hingga belum juga muncul."Dok! Tubuhnya menderita syok berat. Saat sadar nanti dia mungkin akan ketakutan," Prihatin suster Imay yang berdiri di samping Niko yang tengah memeriksa Viona.Pria dengan alis tebal dan wajah tampan yang hangat itu tampak berulang kali menggenggam tangan Viona yang tak juga merespon."Kau pergilah!""Baik, dok!"Suster Imay pergi dari ruangan rawat Viona. Niko beralih melihat jam di pergelangan tangannya dengan perasaan kelut karna Melvin belum juga datang."Istrinya sudah seperti ini dan dia belum juga datang," Gumam Niko mulai tak suka dengan sikap Melvin.Ia duduk di kursi di samping ranjang seraya bermai

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Suamiku Anak Mommy   Bujukan Melvin

    Pagi ini Niko tampak sibuk di dapur utama rumah sakit. Ia membuat sub untuk Viona yang tadi masih tidur. Suster Imay yang selalu mendampingi pria itu di dapur ini terlihat kagum dengan keahlian memasak Niko. "Dokter! Kau luar biasa. Nona Viona pasti suka." "Aku harap begitu," Jawab Niko memasukan sub di panci ke dalam mangkuk lalu ia juga sudah tata nasi dan beberapa buah di atasnya. Setelah semuanya selesai, Niko melepas apron di tubuhnya lalu membawa nampan itu keluar dari dapur dengan suster Imay yang mengikutinya. "Dia sudah bangun?" "Tampaknya sudah, dok!" Jawab suster Imay dan Niko-pun bergegas menuju ruang rawat Viona. Ia tampak lebih semangat menjawab sapaan dari beberapa team medis yang berpapasan dengannya sampai ke pintu ruang rawat Viona. Niko membukanya bersiap untuk bicara tapi ia mematung saat melihat Melvin yang sudah datang tengah memeluk Viona yang tampak diam memandang ke arahnya. "Kau

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28

Bab terbaru

  • Suamiku Anak Mommy   Ternyata benar

    Tangan Viona gemetar memeggang test pack yang menampilkan dua garis merah. Viona bukanlah orang awam sampai tak tahu maksud dari tampilan benda itu sampai matanya mulai berkaca-kaca. "Kau sudah selesai?" Suara dokter Niko di depan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Bibir Viona bergetar hingga isak tangisnya luruh di depan kaca wastafel. Dokter Niko yang mendengar itu dari luar bergegas membuka pintu. "Viona!" Menghampiri wanita itu. Kedua tangannya memeggang bahu Viona yang bergetar sampai pupil matanya melihat dua garis test pack di tangan Viona. "A..aku..aku hamil.." Lirih Viona bergetar menatap dengan air mata wajah tenang dokter Niko. Sakit saat mendengar kabar jika wanita yang ia cintai hamil anak orang lain. Tetapi, di samping itu dokter Niko bahagia. "Yah. Kau hamil. Lalu, kenapa menangis, hm?" Mengusap pipi cubby menggemaskan Viona yang menggeleng tak tahu harus bagaimana. Antara senang dan s

  • Suamiku Anak Mommy   H..hamil?

    Viona sudah di bawa ke apartemen miliknya oleh dokter Niko. Sesampainya di sana Viona berbaring sedangkan kopernya sudah dibawa ke walkcloset oleh dokter Niko yang menata pakaian Viona di lemari karena wanita itu sedang istirahat. "Apa kepalamu masih pusing?" Tanya dokter Niko dari ruang ganti. Viona tak menjawab. Dokter Niko buru-buru menyelesaikan pekerjaannya lalu keluar. Tapi, Viona tak ada di atas ranjang dan suara muntah seseorang di kamar mandi menyita perhatian dokter Niko. "Viona!" "Hoeekmm!!" Muntah di wastafel dengan keadaan lemah.Dokter Niko segera menopang bahu Viona yang ingin tumbang hingga tubuh wanita itu bersandar padanya. Wajah Viona pucat dengan perut bergejolak dan kembali memuntahkan isi perutnya walau hanya lendir putih yang keluar. "Hoeekmm..p..pergilah. A..aku muntah," Lirih Viona berusaha mendorong bahu kokoh dokter Niko yang tak bergerak sama sekali. Tak ada rasa jijik atau muak karena perasaan cemas lebih mendominasi. "Keluarkan saja. Aku akan memij

  • Suamiku Anak Mommy   Punya kepribadian ganda

    Sudah satu minggu lamanya Melvin mendampingi nyonya Amber di kediaman Harrison. Wanita paruh baya itu tak bisa keluar dari kamarnya dan hanya berbaring di atas ranjang dengan selang infus melekat. "Mom! Apa sudah baikan?" Tanya Melvin duduk di samping ranjang seraya menyuapi nyonya Amber bubur. "Kau pasti sangat repot ya, nak?" Mulai berkaca-kaca dengan wajah pucat dibuat-buat. "Mom! Bukan seperti itu. Aku ingin mommy sehat seperti semula," Ucap Melvin menggenggam tangan nyonya Amber penuh kasih sayang. Yah, Melvin memang sangat dekat dengan nyonya Amber di banding dengan adiknya yang sampai sekarang tak pernah memberi kabar apapun. "Seandainya Vero sama sepertimu, mommy pasti akan sangat bahagia." "Vero masih kuliah di luar negeri. Dia akan pulang sebentar lagi, mom! Jangan khawatir," Jelas Melvin mengusap lembut punggung tangan wanita itu. Nyonya Amber mengangguk. Sebenarnya ia jiga berharap seperti itu tapi Vero tak pernah mau pulang sama sekali. "Mom! Istirahatlah. Aku akan

  • Suamiku Anak Mommy   Membunuhnya

    Cahaya mentari di atas sana dengan lantang mengusik sepasang manusia yang masih asik berpelukan. Viona membuka matanya perlahan terbuka dan mengernyit karena tubuhnya terasa lumayan pegal.Namun, Viona terkejut saat dada bidang dokter Niko langsung terpampang jelas di wajahnya. Benar-benar seksi dan kekar sampai wajah Viona memerah namun ia dengan cepat sadar menarik diri dari dekapan dokter Niko yang terusik akan pergerakan Viona. "Kau sudah bangun?" Serak khas bangun tidur dokter Niko mengusap wajahnya. Viona sedikit menjauh. Tampilan dokter Niko terlihat lebih tampan dengan rambut acak-acakan dan kacamata masih bertengger rapi. "Maaf. Semalam kau demam dan kedinginan. Aku tak bermaksud untuk.." "Aku tahu. Terimakasih," Sela Viona percaya pada dokter Niko karena sekarang ia memakai kemeja pantai pria itu jadi tak ada yang terbuka atau berantakan. Dokter Niko duduk. Ia lega Viona tak berburuk sangka padanya. "Jik

  • Suamiku Anak Mommy   Sangat menyiksa

    Langit sudah berubah gelap tak berujung. Taburan bintang dan rembulan abu di atas sana bersinar dan cukup memberi penerangan bagi sepasang manusia yang sedang menikmati santapan seafood di panggang di atas bara api unggun. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kedatangan team penyelamat sampai keduanya pasrah dan fokus mengisi perut. "Hati-hati. Masih panas," Ucap dokter Niko meniup-niup udang yang di tusuk dengan ranting kecil sudah matang lalu memberikannya pada Viona. "Kau juga makan. Jangan asik meniupkan makananku saja!" "Iya," Jawab dokter Niko mengambil kerang yang sudah matang dengan dedaunan basah sebagai alasnya. Dokter Niko makan tapi matanya menatap dalam dan hangat Viona yang sedang menikmati udang bakarnya. Vions makan dengan lahap walau bisa di katakan semua rasa yang ada memang begitu alami dan segar. "Kau seperti orang yang tak makan satu bulan," Kelakar dokter Niko seraya mengunyah daging kerangnya. Viona malu tapi ia tak bisa menghentikan mulutnya untuk mengu

  • Suamiku Anak Mommy   Aku harus pergi

    Langit sudah mau berubah gelap. Bayang-bayang mentari akan terbenam di ufuk barat terlihat sangat indah di pandang. Nuansa jingga pekat yang sebentar lagi akan menghitam membentang di seluruh langit pulau. Sudah lama Viona dan Niko menunggu dengan duduk di tengah-tengah tulisan yang mereka buat tadi. Wajah keduanya terlihat lelah bahkan Viona bersandar ke bahu dokter Niko yang dengan senang hati membiarkan hal itu. "Ini sudah lama. Kenapa tak ada satu-pun orang mencari kita?" Gumam Viona memandangi mentari terbenam yang mengobati rasa bosannya. "Mungkin pulau ini memang terpencil. Mereka kesusahan mencari kita." Grrr.. Suara perut Viona berbunyi hingga membuat wajah cantiknya bersemu malu. Dokter Niko tersenyum gemas kala Viona menunduk seraya memeggangi perutnya yang sudah membuat kegaduhan. "Lapar?" "I..iya," Gumam Viona mengangguk malu-malu. Dokter Niko mengusap lembut kepala Viona lalu mengedarkan pandangan ke area laut dan pesisir pulau. "Tunggu disini. Aku akan coba men

  • Suamiku Anak Mommy   KAMI DISINI

    Wajah Viona masih mematung kosong seakan tak menyangka jika nyonya Amber tega melakukan itu. Ia kira selama ini ketidaksukaan mertuanya hanya sekedar belum menerima pernikahan mereka tapi, ternyata wanita itu mencoba melenyapkan dirinya dengan cara yang begitu kejam. Dokter Niko melihat keterkejutan Viona sampai wanita itu tak dapat berkata-kata. Kedua mata menyorot kosong dan seakan ini pukulan berat untuknya. "Maafkan aku. Jika tak memberitahumu aku hanya takut jika kedepannya akan ada lagi rencana pembunuh untukmu. Mungkin, saat itu aku tak bisa menghentikannya lagi." Viona hanya diam. Kenyataan ini terlalu berat baginya sampai kedua mata indah itu di genangi air bening siap tumpah kapan saja. Ibu mertuaku sendiri mencoba membunuhku. Apa aku seburuk itu sampai dia tak pernah sudi menerimaku jadi istri putranya?! Memikirkan itu Viona semakin tak bisa membendung air mata. Kepala tertunduk dengan tangan mengusap bulir bening yang jatuh tanpa di pinta. "A..apa aku seburuk itu?"

  • Suamiku Anak Mommy   Keterkejutan Viona

    Gelombang air laut pantai ini perlahan lebih kuat kala sudah menjauh dari bibir pantai. Jet sky milik Viona masih melaju dengan stabil bahkan, tampaknya wanita itu menikmati suguhan pemandangan dan riak air yang dingin."Vionaa!!" Panggil dokter Niko setengah berteriak membuat Viona di depan sana menoleh. "Niko?" Gumam Viona bingung kala dokter Niko tampak mengejarnya dengan Jet Sky berkecepatan penuh. Raut wajah pria itu juga terlihat panik dan melambaikan tangan agar ia berhenti. "Vionaa!! Berhentii!!" "Ada apaa?" Tanya Viona ingin memelankan laju kendaraanya tapi, tiba-tiba benda ini sama sekali tak bisa berhenti. "Kenapa ini?!" Bingung Viona berusaha memelankan kecepatan benda itu tapi nihil. Jet sky yang Viona kendarai semakin melaju pesat melalang buana di lautan lepas. Bahkan, dokter Niko yang tadi ada di belakang seketika berusaha mengejar Viona yang sudah sangat menjahui wilayah aman di pantai. "Vionaa!!!" "Nikoo!! Ini..ini tak bisa berhenti!" Panik Viona mulai tak

  • Suamiku Anak Mommy   Viona dalam bahaya

    Pagi ini Melvin mengajak Viona untuk bermain Jetski di pantai. Mentari hangat yang tak begitu panas juga mendukung kegiatan mereka seakan melupakan kejadian buruk tadi malam. Melvin sudah terlihat tampan dan gagah dengan celana pendek tanpa atasan memamerkan bentuk tubuh atletisnya berdiri di dekat Jetski. Sementara dokter Niko masih dengan kesantaian yang tak bisa di ganggu. Ia berbaring di atas kursi pantai dengan tampilan tak kalah mempesona walau berkacamata. Celana pendek selutut dengan atasan kemeja pantai lengan pendek. Dua kancing di atas terbuka memperlihatkan tonjolan otot dada bidang seksi tanpa bulunya. Di lihat dari segi tampilan, Melvin dan dokter Niko sudah jelas berbeda. Meski keduanya tampak begitu tampan penuh pesona hanya saja, dokter Niko tak begitu suka memamerkan bentuk tubuh. "Heeey!!! Kalian tak menunggukuu??" Suara Barbara datang dari arah resort berlari hanya menggunakan boxer membuat Melvin dan dokter Niko membelo jengah. "Istriku akan kesini! Pakailah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status