Share

Bab 71 Tembakan Pak Ustadz Efendi

"Adit ngobrol dulu yuk sebentar," kata Pak Ustadz setelah selesai ngaji

"Iya Pak Ustadz saya siap mendengarkan," kataku segera menghampiri Pak Ustadz.

"Namanya ngobrol itu bukan cuma mendengarkan Adit," kata Pak Ustadz seraya tersenyum.

"Iya Ustadz saya jawab kalo bisa," jawabku seraya tertawa.

"Apa kamu pernah merasa kesulitan karena tidak bersama papahmu lagi?" tanya Pak Ustadz membuka obrolan.

"Tentu saja ada Ustadz, melihat mamah kerepotan memikirkan dan mengerjakan segala hal di rumah, itu adalah rasa sulit yang amat besar, apalagi jika saya tidak mampu membantu," ucapku sambil menarik nafas dalam.

"Tapi kamu kan selalu membantu mamahmu,dan mamahmu pasti bangga punya anak sepertimu," ucap Pak Ustadz memuji.

"Tapi tetap saja terasa kurang Ustadz, meski mamah tidak pernah mengeluh saya tau betul kalau hati dan pikirannya lelah dan kacau," ucapku seraya menghapus air mataku.

"Kalau ada orang yang serius mencintai mamahmu, apa kamu akan mendukung mamahmu untuk menikah lagi?" t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status