Share

kecurigaan sang kakek

"Kamu membentak cucu saya?"

Zea mulai panik dan gugup, awalnya dia hanya ingin membuat Gio tak emosi. Dirinya pun tak suka saat Gio bersikap tak sopan. Apalagi berbicara dengan sang kakek dengan nada tinggi.

Gio merasa cemas juga takut sang kakek malah marah pada Zea. Dia paham jika kakeknya tak suka jika anak cucu nya di hina atau direndahkan oleh orang lain.

"Saya hanya tidak suka jika Pak Gior seperti itu. Masa dia menginginkan kakeknya meninggal. Lagi pula, Pak Gior harus lebih merendah dan meredakan emosi pada Anda yang lebih muda. Saya, tidak bermaksud apa-apa," ujar Zea.

Zea, wanita cerdas. Dia berusaha bersikap sopan dan wajar. Terlihat Gio mengembuskan napas lega saat Zea bicara. Ya, memang dirinya keterlaluan dengan sang kakek.

"Nama kamu siapa tadi?" Pak Wicak malah bertanya pada Zea.

"Namanya Zea."

"Bukan kamu yang kakek tanya. Dia, kamu siapa namanya?" Sang kakek mengulang ucapannya.

"Zea nama saya." Zea menunduk hormat. "Sa--saya minta maaf, bukan maksud saya membe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status