“Menurutmu, mengapa aku bersedia menikah dengamu, meski status pernikahan kita disembunyikan Noah?” Noah mengerjap beberapa kali, mencerna pertanyaan Evelyn sampai akhirnya dia mendapatkan sebuah kesimpulan yang paling tepat untuk menjadi jawaban. “Apa kita kawin lari?” tebaknya dengan tatapan polos tanpa dosa.Kesedihan dimata Evelyn menghilang dalam sekejap begitu mendengar jawaban tidak masuk akal Noah Sylvester. Dalam gerakan cepat Evelyn meraih wajah Noah dan mencengkram pipinya sampai membuat bibir lelaki itu terbuka seperti seekor ikan yang terlempar ke daratan.“Apa katamu?” tanya Evelyn penuh tekanan, mengharapkan jawaban yang sedikit lebih baik dari sebelumnya.“Karena kita saling mencintai namun tidak mendapatkan restu karena perbedaan kelas social, kita kawin lari Eve, karena itu aku merahasiakanmu dari keluargaku dan semua orang,” jelas Noah semakin yakin dengan apa yang dia pikirkan.Evelyn mendengus jengkel, daya pikir Noah yang cetek ternyata tidak dapat Evelyn ajak b
Alis Moza sedikit bergerak, wanita itu tersenyum tanpa menghina ataupun tatapan merendahkan kepercayaan diri Milia. “Jadi, Anda yang bernama Milia. Ternyata lebih cantik dan muda dari apa yang Alex ceritakan.Senyuman Milia sedikit memudar, terjebak dalam perasaan canggung karena reaksi tidak terduga Moza yang kian tenang dan justru memujinya. “Saya juga sudah sering mendengar tentang Anda dari Alex, dia begitu terbuka bercerita tentang isteri tuanya.”“Anda sudah bertemua keluarga Alex?” tanya Moza tidak mempedulikan hinaan Milia.Milia menyampirkan helaian rambutnya dibelakang telinga, dengan anggukan samar dia menjawab, “Ya, hari ini saya menemui orang tua Alex dan memeriksa gaun pernikahan, Alex sangat bersemangat meski saya meminta dia melakukannya setelah sidang perceraian Anda dengannya selesai,” jawab Milia begitu lancang dan bangga dengan tindakan memalukannya.“Benarkah? Jadi, kapan tanggal pernikahan Anda dan Alex akan diselenggarakan? Saya juga harus mempersiapkan gaun unt
Masalah yang telah mengganggu akhirnya terselesaikan. Evelyn tidak peduli jika keputusannya membuang kamera akan membuat Matteo marah besar. Matteo telah salah mengartikan kepatuhan Evelyn selama beberapa hari ini, jika Matteo semakin semena-mena dan memperlakukan Evelyn seperti hewan yang dikekang lehernya. Ada saatnya Evelyn balas menggigit Matteo. Kesabaran Evelyn ada batasnya.. Mudah bagi Evelyn melanjutkan kasus Noah dan menjeblosknanya kedalam penjara karena semua barang bukti berada di kantor polisi. Tidak lagi mempedulikan ancaman Matteo yang akan menghancurkan kehidupannya. Sebelum Matteo menghancurkan hidupnya dan membunuhnya, Evelyn akan menghancurkan masa depan Noah dan mencoreng nama besar keluarga Sylvester sampai membuat mereka malu untuk menyandang nama itu lagi. Dengan begitu Evelyn maupun Matteo, mereka sama-sama hancur tanpa ada satupun yang benar-benar menang. Menang menjadi arang, kalah menjadi abu. Lampu-lampu ruangan kembali menyala meneranginya, Evel
“Noah, lelaki yang telah kau tabrak, dia sudah meninggal,” jawab Evelyn meratap.‘Lelaki itu suamiku, lelaki yang aku cintai’ batin Evelyn berteriak.Wajah Noah kian pucat, kulitnya meremang memperparah sakit yang kini bersarang didalam dada. Noah menggeleng dengan berat, “Tidak mungkin Eve, aku tidak mungkin telah membunuhnya! Itu tidak mungkin,” sangkalnya tidak percaya.“Tidak Noah, korban yang telah kau tabrak benar-benar telah meninggal dimalam itu juga,” jawab Evelyn meyakinkan.Noah menekan kuat keningnya yang mulai berdenyut sakit, dia kesulitan mengatur perasaannya yang semakin campur aduk menghadapi fakta yang jauh lebih mengerikan dari apa yang dia lihat didalam mimpi.“Kenapa kau tidak menceritakan hal ini kepadaku sejak kemarin Eve!” teriak Noah marah.“Kau pikir ini mudah? Aku juga mau bercerita jika saja kakek dan ibumu tidak mengancamku! Mereka melakukan berbagai cara agar kau tidak dipenjara!” balas Evelyn meluapkan amarah yang telah dipendamnya. “Ini tidak mungkin,
Ada sebuah deklarasi perdamaian yang tidak sengaja terjadi hasil dari percakapan semalam. Evelyn menemukan setitik ketenangan setelah menyadarkan Noah tentang seberapa pentingnya ingatan dia yang telah hilang. Evelyn melunakan hatinya untuk belajar lebih ikhlas, dan Noah, dia menyerahkan seluruh kepercayaannya kepada Evelyn seorang, menjadikannya seseorang yang akan mendampingi penyembuhannya dari semua beban penyesalan dan rasa bersalah yang telah terjadi.Keduanya mulai menemukan sebuah jalan yang sama, namun berbeda tujuan.Dua tujuan yang mungkin akan menjadi puncak masalah dalam rumah tangga mereka dimasa depan, sekaligus titik akhir dari masalah yang saat ini sedang berlangsung.“Selamat pagi Eve,” sapa Noah keluar dari lift, pria itu tersenyum lepas dalam keadaan sudah rapi dan sangat bersemangat.Sepanjang malam Noah berdiskusi panjang dengan Evelyn, mereka berdua mulai membuat planning kegitan untuk satu bulan kedepan sampai musim liburan natal berakhir.Dimulai dari jadwal
“Daniel, dia siapa kamu Eve?”Deg!Napas Evelyn tertahan didada, lidahnya berubah kelu kesulitan untuk berbicara. Evelyn terkejut, terjebak dalam diam rasa penasaran Noah yang terlihat begitu jelas di irish matanya yang biru jernih.Rasa penasaran semakin tidak terbendung melihat keterdiaman Evelyn dengan wajah pucat pasi seperti seseorang yang tertangkap basah telah ketahuan menyembunyikan sebuah rahasia penting.‘Memangnya siapa Daniel? Mengapa Evelyn bereaksi aneh saat aku bertanya?’ batin Noah.“Eve, kenapa diam?” Noah mendekat. “Kenapa ada lelaki yang pulang ke apartementmu?” tanya Noah lagi, menyadarkan Evelyn bahwa Noah telah mendengar percakapan Evelyn di telepon sejak awal.Tangan Evelyn berkeringat dingin, detak jantungnya berdebar kencang mencoba merangkai kata yang pantas untuk dijadikan alasan. “Daniel, Daniel teman lamaku yang tinggal di apartement, aku membiarkan dia tinggal sementara waktu karena aku tidak tinggal disana lagi, sekarang dia sudah pindah lagi,” jawab Ev
Tiga hari melakukan persiapan dan giat belajar berjalan, keadaan Noah semakin membaik. Dia mulai bisa berdiri dan berjalan dengan bantuan kruk meski harus tertatih, perkembangan yang mengesankan itu tidak lagi merepotkan Evelyn yang tengah hamil muda.Noah senang, selama tiga hari berturut-turut Evelyn tidak meninggalkan rumah dan terus berada disampingnya, meski dalam beberapa moment sikapnya masih mengandung teka-teki.Noah tidak kekurangan perhatian Evelyn, Evelyn adalah sosok isteri yang sempurna dimatanya, dan Noah tidak pernah berhenti bersyukur karena dia bisa mendapatkan perempuan yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.Namun jauh didalam lubuk hati Noah, dia masih merasakan sesuatu yang sangat mengganjal. Entah mengapa Noah tidak menemukan sedikitpun kasih sayang Evelyn, dia bertindak seperti perawat professional yang melakukan tugasnya dengan sempurna tanpa melihbatkan perasaan apapun.Jantung Noah masih bisa berdebar kencang setiap kali teringat kata-kata Evelyn beber
[Eve, aku sudah menghiasnya dengan suamiku semalam, kuharap kau suka. Selamat natal Evelyn, semoga Tuhan menyertaimu]Sebuah pesan singkat dari Indila bersama beberapa photo natal yang terpasang lampu-lampu. Pohon natal yang dibeli Daniel kini sudah menghiasi sudut apartementnya yang kecil, menerangi ruangan yang kosong dan sepi karena harus ditinggalkan.Sudut bibir Evelyn sedikit terangkat, tersenyum sendu dengan mata berkaca-kaca melihat photo-photonya bersama Daniel bergelantungan menghiasi pohon, tidak lupa dihiasi oleh pakaian anak kecil yang menandakan sebentar lagi akan ada bayi di apartement itu.Ini adalah natal pertamanya tanpa Daniel.Wajah Evelyn terangkat menengadah, menahan air matanya agar tidak terjatuh.Kali ini Evelyn tidak boleh menangis, dia harus bahagia karena pohon natal yang telah Daniel beli telah terpasang menjadi penghangat rumah mereka.Evelyn sangat bersyukur dia memiliki teman seperti Indila yang selalu menguatkannya, ditengah kesibukannya, Indila ber
Noah memang sangat irit bicara jika itu bukan tentang pekerjaan, namun diamnya Noah kali ini terasa berbeda. Lisa merasakan kulitnya sedikit meremang, terintimidasi oleh kesunyian dibalik keramaian kota.Langkah Noah perlahan terhenti, menghadap jalan buntu tanpa Lisa tahu apa alasannya.Lisa terdiam merasakan sesuatu berbahaya yang mengintainya, tapi Lisa tidak begitu yakin dengan perasaan gelisah yang menjalar di seluruh nadinya.Noah berbalik, menempatkan angannya dibelakang punggung. “Sepertinya kita salah berbelok,” ucap Noah beralasan.Lisa menghembuskan napasnya dengan penuh kelegaan, tenyata dia hanya mengalami kegelisahan semu. Noah hanya salah jalan, jadi Lisa tidak perlu mengkhawatirkan apapun, lagipula Lisa harusnya bersyukur bukan karena kini dia memiliki banyak waktu untuk bersama Noah? “Kau sudah lama mengenal ibuku?” tanya Noah berdiri dalam ketenagan, tidak menunjukan tanda-tanda akan segera pergi meninggalkan jalan buntu itu.Lisa menyampirkan rambut panjangnya di
“Aku tidak bisa melakukan apa yang kau minta Noah. assistant barumu dipilih melalui prosedur yang benar, aku tidak bisa memecatnya begitu saja tanpa alasan karena itu melanggar kontrak,” tolak Ester tidak bisa memenuhi keinginan Noah yang meminta untuk memecat Lisa.“Carikan saja assistant baru untukku dan pindahkan dia ke devisi lain.”“Meski kau tidak menyukainya, cobalah untuk bertahan karena masa kerjanya hanya tinggal tinggal tiga minggu lagi. Tidak mudah menyesuiakan semua pekerjaanmu pada pada pekerja baru,” nasihat Ester.Noah mengetuk-ngetuk permukaan jendela. “Masalahnya aku tidak bisa menunggu tiga minggu lagi.”“Apa sebenarnya masalahmu Noah?” tanya Ester dengan serius, tidak seperti biasanya Noah mengeluh tentang pekerjaan, apalagi tentang rekan kerjanya. Noah selalu bisa menyesuaikan diri dengan siapapun jika itu tentang pekerjaan, rasanya aneh jika kini tiba-tiba dia meminta pergantian assistant padahal mereka baru bertemu dua hari.“Katakan saja pada intinya, kau tidak
Lisa mellihat cermin yang dia sembunyikan dibawah buku, meneliti kerapihan make upnya sebelum pergi keluar karena hari ini beberapa anggota tim pemasaran ada jadwal kunjungan ke bebebrapa pusat perbelanjaan untuk melakukan beberapa riset pengembangan pemasaran tahunan.Noah akan ikut pergi ke lapangan, ini adalah kesempatan yang bagus untuknya mendekati Noah.Lisa memoles lipstick di bibirnya, terburu-buru dia merapikan semuanya begitu melihat manajer pemasaran dan beberapa orang lainnya keluar dari ruangan Noah, masih terdengar suara diskursi mereka ketika pergi berjalan menjauh.Sudut bibir Lisa terangkat mengukir senyuman begitu melihat Sarah datang.“Noah ada di dalam?” tanya Sarah dan dijawab dengan satu anggukan Lisa.Beberapa kali Sarah mengetuk pintu sebelum akhirnya masuk ke dalam ruangan Noah, dilihatnya putranya yang terlihat sibuk melakukan pembicaraan di telepon.Perlu menunggu waktu lebih dari dau menit bagi Sarah agar Noah segera menyelesaikan percakapannya.Noah menari
“Noah,” panggil Matteo di lobby perusahaan.Noah menghentikan langkahnya, berdiri menanti Matteo yang menghampirinya hendak mengatakan sesuatu.“Ada apa?” tanya Noah.Matteo melihat kepenjuru arah sekadar memastikan tidak ada siapapun yang dekat dengan mereka dan mendengarkan apa yang ingin dibicarakan, lalu dilihatnya kembali Noah yang menunggunya untuk berbicara. “Pagi ini aku sudah mendapatkan undangan dari Dominiq. Cobalah untuk mencari hadiah bagus untuk dibawa ke pesta.”Noah terdiam sejenak, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hadiah untuk kakek Evelyn, karena Noah sudah lebih dulu mendapat tugas dari Evelyn agar memperbaiki hubungan dengan Michaelin. “Hadiah apa yang harus aku berikan? Apa beberapa ribu lembar saham saja?” tanya Noah.“Ginseng berkualitas,” koreksi Matteo, menyadarkan Noah jika semuanya tidak melulu hanya tentang uang. “Ginseng? Bukankah itu terlalu sederhana?” Matteo menggeleng tidak setuju dengan pendapat cucunya. “Perlu kau tahu Noah, Dominiq memi
-Evelyn, wanita yang Anda sebut sebagai mantan isteri Noah, dia ada di rumah dan saya sudah berbicara empat mata dengannya. Apa Anda belum mengetahui hal ini?-Dengan wajah merah padam, Sarah menggenggam handponenya dengan erat, meyalurkan kemarahan yang langsung meletup didalam dada.Sarah teramat marah! Dia telah terkecoh hingga tidak mengetahui jika Evelyn telah kembali dan ini bersama Noah. Pantas saja, anak buah Sarah tidak dapat menemukan keberadaannya di Macau.Harusnya, begitu Noah kembali dari Macau, Sarah memeriksa keadaan putranya dan menyadari sikapnya yang begitu tenang kala dipertemuakan Lisa yang telah Sarah rancang sebagai duplikat Evelyn.Noah telah satu langkah lebih cepat didepannya, dan Evelyn, wanita rendahan itu telah kembali dengan cara yang tidak terduga.Sejak awal, sudah Sarah duga, mustahil wanita rendahan seperti Evelyn mustahil memiliki harga diri, mustahil Evelyn mengabaikan mangsa empuk seperti Noah.Kepergian Evelyn sementara waktu hanya alibi untuk men
Dentingan suara bel terdengar beberapa kali.Noah mengerang kesal karena tidurnya yang terusik oleh kebisingan, dalam keadaan yang masih tidur dia mengusap permukaan ranjangnya, merasakan jejak hangat yang telah Evelyn tinggalkan.Dengan berat Noah membuka matanya, pria itu berguling ke sisi dan samar-samar melihat keberadaan Evelyn yang beranjak dari kursi, meletakan sebuah buku yang sedang dia baca. “Eve..” panggil Noah suar serak.“Biar aku saja, tidurlah kembali,” jawab Evelyn mendekat sekadar untuk memperbaiki selimut karena suhu ruangan yang terlalu dingin dan Evelyn tidak menemukan keberadaan remote.“Biarkan saja. Sebaiknya kau yang kembalilah kesini,” pinta Noah membuka tangannya meminta Evelyn kembali naik ke ranjang.“Tidak Noah,” tolak Evelyn dengan tegas.Dalam keadaan yang masih mengantuk Noah memperhatian kepergian Evelyn yang keluar kamar, diliriknya jam yang sudah menunjukan pukul tujuh pagi.Noah menghela napasnya dengan berat, beberapa kali dia mengucek kelopak mat
Evelyn merangkak ke atas ranjang, menyandarkan bahunya pada kepala ranjang untuk melepas letih setelah seharian beraktifitas. Besok dia harus pergi mencari pakaian yang pantas untuk digunakan ke pesta keluarga Stalyn.Ini adalah pesta perdana Evelyn setelah sekian lama hanya melakukan hal-hal sederhana bersama Daniel.Reene telah berpesan bahwa Evelyn harus berpenampilan sebaik mungkin karena kakeknya akan memperkenalkan Evelyn secara resmi kepada semua orang. Evelyn akan berstatus sebagai putri sulung Martin dan Reene yang telah lama disembunyikan.Pihak keluarga Stalyn sepakat untuk mencantumkan Reene sebagai ibu kandung Evelyn, menutup hal-hal buruk yang bersangkutan dengan masa lalu Evelyn, terutama ibunya yang telah meniggal.Bukan hanya karena alasan meninggal, tampaknya kakek Evelyn marah dengan ibu kandung Evelyn yang merahasiakan Evelyn dalam waktu lama.Sesungguhnya Evelyn juga merasakan kekecewaan yang sama. Karena ketidak jujuran ibunya, Evelyn harus melalui banyak hal d
Evelyn bersedekap diambang pintu, melihat Noah yang dengan senang hati mengarahkan Michaelin keluar dari garasi bawah tanah membawa mobil sport miliknya.Derung suara knalpot terdengar. “Jaga sepedaku!” teriak Michaelin sebelum pergi membawa kendaraannya pergi melintasi jalanan dengan kecepatan penuh.‘Aku harap dia tidak akan menyesal memberikan Michaelin pinjaman mobil’ batin Evelyn berbicara.Bukan tanpa alasan, sudah terjadi beberapa kasus Michaelin membuat kendaraan rusak.Selain memasak, Michaelin sangat suka berburu dan pergi ke hutan, karena hobbynya yang tidak biasa itu, sering kali Michaelin membawa kendaraan ke dalam hutan. Tidak peduli kendaraan apapun yang dia bawa, dia akan terus membawanya sejauh mungkin, melintasi bebatuan, sungai, bukit lumpur, terkadang meninggalkannya begitu saja karena mogok.Karena kebiasaan Michaelin yang buruk, Martin sempat membelikannya truk tank lapis baja sisa-sisa perang.Evelyn khawatir, kepribadian adiknya yang liar akan merusak barang N
Noah dan Michaelin, kedua pria itu saling diam satu sama lain, saling membuang muka dan sibuk sendiri untuk menghindari percakapan. Keduanya menunjukan suatu permusuhan yang mungkin tidak bisa diselesaikan hanya dengan saling meminta maaf dan mengakui kesalahan.Evelyn sendiri tidak tahu harus mendamaikan keduanya seperti apa, keduanya sama-sama keras kepala dan memiliki sisi kekanakan yang sulit untuk dimengerti.Noah menopang dagunya dalam kepalan tangan, perhatiannya terus tertuju pada Evelyn yang mengenakan gaun tidur tipisnya. Andai saja tidak ada Michaelin, Noah sangat ingin melepas penatnya dari pekerjaan dengan meminta dimajan isterinya, sialnya ada pengganggu yang tidak diundang datang. Lebih menyebalkannya lagi, Noah tidak dapat mengusirnya dengan sesuka hati, justru dia harus mendapatkan dukungan Michaelin untuk melancarkan hubungannya bersama Evelyn.Apa yang harus Noah lakukan untuk memperbaiki hubungannya dengan anak menyebalkan itu?Noah mendengus kesal begitu tidak s