Derap langkah kaki anak-anak yang berlarian terdengar di lantai ubin, tawa bahagia mereka terdengar di lorong, membicarakan kue-kue lezat yang baru berdatangan dan akan mereka santap nanti malam.Malam ini, panti asuhan sedang membuat pesta untuk merayakan ulang tahun peminpin panti, sekaligus untuk merayakan Evelyn yang akan segera mendapatkan keluarga baru dan besok dia akan pergi dijemput, tinggal di rumah barunya.Evelyn adalah salah satu anak panti yang paling dewasa didalam panti asuhan, dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan orang tua angkat.Tidak ada data siapa orang tuanya dan asal usulnya membuat beberapa orang ragu untuk mengangkatnya, orang-orang kelas menengah ke atas sangat percaya bahwa gen dari orang tua akan menurun kepada anak.Mereka khawatir Evelyn memiliki sifat jahat dari orang tua kandungnya dan dimasa depan dia akan membawa kerugain dan mempermalukan mereka.Karena alasan menyedihkan itu, Evelyn selalu berusaha menjadi anak yang baik dan
Gemercing dari lonceng dream catcher terdengar kala angin berhembus masuk, lampu-lampu menerangi sekeliling panti asuhan tidak seperti malam-malam sebelumnya. Semua orang sedang bersuka cinta menantikan kedatangan orang yang selalu menjadi sponsor utama panti asuhan.Evelyn yang menyadari jika ini malam terakhirnya tinggal, tanpa menyia-nyiakan waktu, dia begitu bersemangat membantu siapapun yang ada disekitarnya.Matahari sore sudah tenggelam sepenuhnya, menyisakan warna kebiruan di langit berbintang.“Daniel! Aku mencarimu sejak tadi, rupanya kau disini,” panggil Evelyn diantara suara tawa manisnya, memanggil seorang anak laki-laki yang tengah duduk sendirian di depan jendela karena lelah.Daniel, dia panti asuhan lain yang diungsikan karena panti asuhan sebelumnya kebakaran, Evelyn yang sebaya dengannya menjadi teman terdekatnya.“Eve,” sapa Daniel tersenyum dengan mata berbinar, melihat penampilan Evelyn dari ujung kaki hingga kepala yang terlihat cantik meski mengenakan gaun bek
“Apa kota ini tidak cocok untuk usaha baru keluargamu? Sudah beberapa kali Juan berada disini, tampaknya dia tidak menemukan satupun tempat yang cocok untuk dijadikan peternakan kuda,” tanya Chirstina.Maori tertawa renyah mendengar pertanyaan sahabatnya. “Itu sudah tidak masalah lagi untuk Juan. Juan tidak begitu kecewa, meski kami tidak menemukan tempat peternakan kuda yang cocok, secara tidak terduga justru dia menemukan anak yang sudah membuatnya jatuh cinta.”Christina ikut tertawa menyetujui pernyataan sahabatnya itu. Sudah hampir lima belas tahun Juan dan Maori menikah, Maori tidak dapat memberikan anak pada suaminya karena dulu dia pernah melakukan operasi pengangkatan rahimnya akibat kanker.Juan sempat ingin mengadopsi anak, namun dia menahan diri demi menghargai Maori yang belum bisa berdamai dengan kenyataan. Juan tidak ingin Maori berkecil hati dan berpikir bahwa rumah tangga mereka belum sempurna jika tidak ada anak.Setelah Maori berdamai dengan keadaannya dan memahami
Evelyn bergerak mundur, semakin bersembunyi dikegelapan yang memisahkan dirinya dari keramaian yang berlangsung, melihat reaksi Maori yang cukup marah, Evelyn malu dan tidak memiliki keberanian untuk meminta maaf secara langsung kepadanya sekarang.Apa yang harus Evelyn lakukan sekarang? Semua orang dewasa meragukan dirinya dan memandangnya sebagai anak yang tidak tahu rasa terima kasih.Satu-satunya orang yang bisa memperbaiki kesalah pahaman ini semuanya hanyalah Milia.Tapi Milia..Evelyn meringis tidak kuasa menahan tangisannya, meremas kuat dadanya yang sakit.Disini, ditempat ini Evelyn sendirian menanggung rasa bersalah yang teramat dalam kepada semua orang. Sementara Milia, dia berada dikeramaian tengar tertawa riang tidak sedikitpun menunjukan rasa bersalah setelah berbohong kepada Evelyn.Lebih menyakitkannya lagi, kini Milia memamerkan gaun dan sepatu yang dia pakai didepan semua orang, mengarang cerita bahwa Evelyn telah memberikannya pada Milia. Tanpa ragu Milia memperpan
Acara pesta ulang taun Mischa akhirnya dimulai. Masalah gaun yang sempat terjadi telah berlalu dengan cepat, tidak ada yang meminta Milia melepaskan gaun yang telah dia pakai karena Maori tidak ingin Evelyn mengenakan pakaian bekas lagi.Maori kembali menunjukan kasih sayangnya, melupakan apa yang telah terjadi dan berpikir jika kenangan tidak menyenangkan itu harus dia tinggalkan di kota Lapolez yang akan segera dia tinggalkan esok pagi.Maori tidak ingin memperbesar masalah lagi.Anak-anak panti sempati menampilkan tarian dan nyanyian sebelum akhirnya mereka menikmati makan malam bersama dengan penuh kehangatan.Evelyn tidak kuasa menahan senyuman bahagiannya menikmati setiap menit waktu yang berjalan menuju malam dikelilingi orang-orang terkasihnya. Anehnya, senyuman itu selalu hilang begitu saja setiap kali dia tidak sengaja melihat Milia yang kini kembali terkucilkan tanpa ada yang mengajaknya bergabung. Tatapan polos penuh ketakutan yang sering kali Evelyn lihat selama ini hila
Suara deringan telepon terdengar dikesunyian, membangunkan Evelyn dari tidur lelapnya diranjang apartementnya berada. Beberapa hari kekurangan tidur waktu beristirahat membuat Evelyn sangat lelah sampai dia tidak sadar waktu telah berlalu dengan cepat.Dilihatnya layar handpone, tertera nama Matteo.Evelyn menguap melihat jendela yang kini mulai gelap menandakan malam akan segara tiba, sepertinya dia akan terlambat pulang dan mengingkari janjinya kepada Noah tadi pagi. Telepon kedua dari Mattep kembali terdengar memaksa Evelyn untuk mengangkatnya.“Kenapa kau belum pulang dan meninggalkan Noah sendirian yang sedang sakit? Dia menunggumu sejak tadi,” tegur Matteo begitu pangilan diterima.Evelyn memutar bola matanya seketika tidak menutupi ketidak sukaannya. Setiap kali berbicara dengan Matteo, entah mengapa Evelyn selalu saja harus mendengarkan sederet perintah seakan hidup Evelyn saat ini berada dibawah kendali Matteo Sylvester. Apa Noah mengadu pada kakeknya hanya karena Evelyn be
“Menurutmu, mengapa aku bersedia menikah dengamu, meski status pernikahan kita disembunyikan Noah?” Noah mengerjap beberapa kali, mencerna pertanyaan Evelyn sampai akhirnya dia mendapatkan sebuah kesimpulan yang paling tepat untuk menjadi jawaban. “Apa kita kawin lari?” tebaknya dengan tatapan polos tanpa dosa.Kesedihan dimata Evelyn menghilang dalam sekejap begitu mendengar jawaban tidak masuk akal Noah Sylvester. Dalam gerakan cepat Evelyn meraih wajah Noah dan mencengkram pipinya sampai membuat bibir lelaki itu terbuka seperti seekor ikan yang terlempar ke daratan.“Apa katamu?” tanya Evelyn penuh tekanan, mengharapkan jawaban yang sedikit lebih baik dari sebelumnya.“Karena kita saling mencintai namun tidak mendapatkan restu karena perbedaan kelas social, kita kawin lari Eve, karena itu aku merahasiakanmu dari keluargaku dan semua orang,” jelas Noah semakin yakin dengan apa yang dia pikirkan.Evelyn mendengus jengkel, daya pikir Noah yang cetek ternyata tidak dapat Evelyn ajak b
Alis Moza sedikit bergerak, wanita itu tersenyum tanpa menghina ataupun tatapan merendahkan kepercayaan diri Milia. “Jadi, Anda yang bernama Milia. Ternyata lebih cantik dan muda dari apa yang Alex ceritakan.Senyuman Milia sedikit memudar, terjebak dalam perasaan canggung karena reaksi tidak terduga Moza yang kian tenang dan justru memujinya. “Saya juga sudah sering mendengar tentang Anda dari Alex, dia begitu terbuka bercerita tentang isteri tuanya.”“Anda sudah bertemua keluarga Alex?” tanya Moza tidak mempedulikan hinaan Milia.Milia menyampirkan helaian rambutnya dibelakang telinga, dengan anggukan samar dia menjawab, “Ya, hari ini saya menemui orang tua Alex dan memeriksa gaun pernikahan, Alex sangat bersemangat meski saya meminta dia melakukannya setelah sidang perceraian Anda dengannya selesai,” jawab Milia begitu lancang dan bangga dengan tindakan memalukannya.“Benarkah? Jadi, kapan tanggal pernikahan Anda dan Alex akan diselenggarakan? Saya juga harus mempersiapkan gaun unt
Siapa sebenaranya orang yang telah menerima surat Evelyn? Sudah pasti orang itu membenci hubungan Evelyn dan Noah.Namun, siapa orang yang dapat memiliki akses menggunakan email pribadi Noah untuk mengirim pesan kepada Evelyn?Evelyn sama sekali tidak berbohong, dia tidak pernah melupakan janjinya, sama sekali tidak pernah. Bahkan ketika dia jauh dengan Noah, sesekali dia memikirkan pria itu dengan berbagai alasan.Satu bulan setelah menghabiskan waktu bersama keluarganya dan ditinggal meninggal oleh ayahnya, Evelyn kembali merasa sangat patah hati, terpuruk dalam kesedihan yang begitu dalam.Kebahagiaan yang dia dapat hanya datang sekilas, kembali terenggut oleh kematian.Evelyn memutuskan melanjutkan rencananya pergi ke negara berkonflik untuk menjadi relawan medis.Kehidupan ditengah medan perang sangat berat, namun setiap moment kecil dalam tugas itu, Evelyn selalu menemukan rasa syukur yang kembali menumbuhkan semangatnya untuk tidak terpuruk dan menghabiskan sisa hidupnya dengan
Evelyn tersentak, refleks dia mundur melihat Noah yang bertindak kasar secara spontan. Wajah Evelyn berubah pucat, diam mematung, kesulitan mencerna keadaan apa yang sebenarnya kini terjadi? Apa dia sedang berkhayal karena mabuk? Suara pukulan kembali terdengar, menyadarkan Evelyn untuk segera mendorong Noah menjauh sebelum kerumunan datang dan menyaksikan tindakan memalukan yang telah dia perbuat. Alfred berlari kencang, menarik Noah untuk menjauh dan menghentikan tindakannya yang diluar nalar. “Cukup Noah! hentikan!” bentak Evelyn marah, menunjuk wajah Noah.Suara napas menderu tidak beraturan, Noah mundur terhuyung, matanya melebar melihat Evelyn sorot mata Evelyn yang menghakimi tindakannya.Noah juga tidak mengerti mengapa dia harus memulai semuanya dengan tangan dibandingkan mulut.Dua hari ini dia berkeliaran ke penjuru kota dengan penuh perjuangan, mencari keberadaan Evelyn, menyingkirkan berbagai kerisauan yang mengganggu hatinya dari berbagai kemungkinan terburuk hubungan
Alfred memutar meja, mengambil beberapa makanan yang dihidangkan untuk mengisi perutnya yang kosong.Pagi-pagi sekali Alfred dan Noah telah pergi, sedikitpun tidak menyia-nyiakan waktu untuk melakukan pencarian. Menghabiskan waktu untuk menyusuri hampir sebagian kota Macau dengan penuh perjuangan yang cukup melelahkan, sayangnya hasilnya tetap sama, tidak ditemukan jejak Evelyn.Bukan hanya mereka berdua yang mencari, namun ada lebih dari sepuluh orang-orang terlatih yang ikut membantu, neberadaan wanita itu tidak ditemukan disudut tempat manapun, sedikitpun tidak ada jejaknya. Alfred merasa miris karena mencari keberadaan Evelyn di kota kecil dan penuh sesak ini ternyata jauh lebih sulit dari apa yang dipikirkan. Menyedihkannya, besarnya harapan Noah masih tidak sedikitpun berkurang untuk menemukan keberadaan isterinya.Alfred sedikit curiga, jika kemungkinan Evelyn tinggal di sebuah apartement atau rumah pribadi seseorang, dan kemungkinan berbagusnya dia tidak mempersiapkan pernika
Masih mengenakan gaun tidurnya, Milia berdiri di depan wastafel dengan segelas air seni dan tespek kehamilan di dalamnya. Wanita itu bergerak mundar-mandir terlihat sangat gelisah menantikan hasilnya.Milia telah telat datang bulan, dan akhir-akhir ini dia mulai sering mulai setiap kali bangun tidur, dia sensitif dengan aroma parfume. Milia khawatir jika dia hamil dan mengandung anak Alex, itu benar-benar sangat memalukan.Milia telah berusaha keras, sampai kapanpun dia tidak boleh mengandung, apalagi jika anak dalam kandungannya anak Alex. Jika Milia hamil, berat badan yang bertambah, dan perut yang membesar tidak bisa disembunyikan dari Alex, termasuk orang-orang disekitarnya yang selama ini tidak mengetahui bahwa Milia telah menikah dengan seorang lelaki yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke 60.Beberapa menit setelah terjebak menunggu, dengan jantung berdebar kencang Milia memberanikan diri untuk melihat hasil tespek yang dia gunakan. Napas Milia tertahan didada, meliha
Perjalanan ke Macau akhirnya dilakukan tanpa ada yang bisa menghentikan. Butuh waktu satu 12 jam untuk bisa segera mendapatkan perjalanan pribadi ke Macau. Kenekatan Noah membawanya pergi melintasi beberapa negara dan pulau.Noah tahu, apa yang dia lakukan saat ini mungkin dipandang sangat bodoh dan tergesa, dia tidak menggunakan akal sehatnya lagi dalam mengambil keputusan.Andai orang tahu apa yang dia lakukan, mungkin Noah akan diolok-olok dalam waktu yang berkepanjangan karena sudah tidak memiliki harga diri lagi setelah diperbudak oleh yang namanya cinta.Noah telah kehilangan akal sehatnya, cintanya pada pekerjaan mulai tersingkirkan semenjak satu setengah tahun yang lalu.Apa artinya uang setelah dia tahu kebahagiaan? Kebahagiaan yang sesungguhnya sederhana dan setiap insane berhak mendapatkannya. Kebahagiaan yang seharusnya tidak retak andai tidak ada scenario kebohongan apapun.Enam belas bulan menanti bukanlah waktu yang mudah bagi Noah, dia telah berhasil menepati janjinya
“Katakan saja, aku harus membayar berapa untuk tahu keberadaan Eve.” Mante meminta sekadar hanya untuk menguji keseriusan Noah, dia tidak mungkin menukarkan informasi keluarga orang-orangnya dengan uang yang tidak seberapa. Mante cukup banyak tahu hal-hal yang berhubungan dengan Evelyn karena kini mereka sudah cukup dekat, Evelyn sudah mulai menikmati kehidupannya yang sekarang setelah jatuh dalam keterpurukan. Lantas apa layak lelaki di hadapannya mengetahui keberadaan Evelyn? “Kenapa kau diam saja?” tanya Noah tidak sabaran. “Berikan kartu identitasmu,” pinta Mante. Tanpa ragu-ragu Noah mengeluarkan dompetnya dan membiarkan Mante memotret kartu identitasnya. Biasanya, orang-orang kelas atas selalu menyamarkan nama asli mereka dari public dan identitas penting mereka untuk menjaga keamanan, karena itu Mante membutuhkannya sebagai jaminan. “Eve ada di Macau, dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahan.” “Apa!” Noah yang berteriak menyelak marah, matanya melotot dan dengan kasar di
“Kenapa kau membawaku ke tempat sialan seperti ini?” omel Alfred mengikuti langkah Noah.“Memangnya aku harus membawamu kemana? Apa harus ke tempat perang agar kau melihat banyak pesawat tempur yang lewat?” tanya balik Noah dengan sinis.Alfred bersedekap kesal, mengikuti langkah Noah melewati antrian menuju tempat pacuan kuda. Mereka pergi ke salah satu kursi vip dan duduk di sana.Alfred tidak begitu suka dengan kebisingan yang tidak menenangkan, namun dia tahu saat ini Noah sedang membutuhkan sedikit hiburan. Entah mau sampai kapan Noah murung seperti ini terus, bergulat dengan pikirannya sendiri dan pertanyaan-pertanyaan tidak ada gunanya karena Evelyn belum kembali tidak memberinya kabar.Noah tidak belajar pada pada apa yang terjadi pada Alfred, jika menghabiskan seluruh cinta hanya pada satu orang wanita, mereka akan runtuh ketika ditinggalkan.Saat acara pacuan kuda dimulai, kursi-kursi kosong mulai diisi oleh tamu undangan, menariknya disalah satu kursi didekat Noah, dia me
Sarah menatap layarnya handpone dengan kesal, dia sudah mendengar kabar bahwa Noah telah pulang dari perjalanan bisnisnya beberapa hari yang lalu, namun sampai sekarang Sarah tidak pernah melihat Noah.Sejak perpisahannya dengan Evelyn, segalanya telah berubah.Termasuk hubungan Sarah dan Noah sudah tidak sebaik dulu lagi.Noah telah menjaga jarak sejauh mungkin, tidak pernah lagi membicarakan hal pribadi apapun lagi dengan Sarah kecuali kepentingan bisnis. Sarah telah berusaha memperbaiki hubungan mereka berdua, namun semuanya tidak lagi sama, Noah tetap dingin sekalipun dia tetap menunaikan tugasnya untuk menjaga nama baik dan kehormatan keluarga. Sudah beberapa kali, diam-diam Sarah telah mencoba mendatang beberapa perempuan untuk menggoda Noah, setidaknya untuk bisa mengisi kekosongnnya, sayangnya Noah telah berbeda, dia tidak lagi menerima kehadiran perempuan meski sekadar untuk pengobat bosannya.Sarah tidak tahu, seperti apa sebenarnya akhir dari hubungan Noah dan Evelyn, saat
Terik sinar matahari menyentuh kulit, air kanal biru jernih dilewati banyak gondola yang hilir mudik di depannya.Noah duduk termenung sambil memutar-mutar cincin pernikahan yang tidak pernah terlepas dijarinya.Suara musik terdengar disuatu tempat, para pejalan kaki yang sedang berbincang menemani keterdiamannya yang tidak melakukan apapun selain duduk di salah satu penjuru kota Venesia ditemani segelas vermouth.Noah sengaja datang ke Venesia setelah melakukan perjalanan bisnis di Roma selama satu minggu terakhir.Baru satu hari Noah berada di kota indah terapung ini, menghabiskan waktunya untuk berjalan melewati setiap sudut bangunan tanpa dia mengerti mengapa harus melakukannya.Menyaksikan banyak pasangan yang sedang menikmati waktu indah mereka, berbanding balik dengan Noah yang menjadikan Venesia sebagai pelarian sementara dari sebuah kekecewaan yang sulit dia utarakan.Sudah enam belas bulan lamanya dia dan Evelyn tidak saling berhubungan, waktu yang direncanakan hanya satu t