Beranda / Romansa / Suami Warisan / 128 - Sisa Semalam

Share

128 - Sisa Semalam

Penulis: Serafina
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-06 12:51:19

SUAMI WARISAN

128 – Sisa Semalam

Rengganis terbangun dengan kepala pusing.

Dia memegangi kepalanya yang berputar dan mengerang kesakitan. Erangannya membangunkan dua orang yang tidur di kedua sisinya.

“Honey, what happened?!” seru Mahesa panik.

Narendra mengambil air minum dan menyodorkannya pada Rengganis, “Minum.”

Rengganis meneguk air yang diberikan Narendra dan memandang berkeliling ruangan. Tak ada yang aneh. Mereka juga masih berpakaian lengkap, hanya berbagi selimut yang sama.

Dua lelaki dengan wajah bantal menatapnya khawatir.

“You OK, Baby?” tanya Mahesa sambil merapikan rambut Rengganis yang berantakan.

Rengganis menggeleng, “Aku mimpi aneh…”

Berbagai macam adegan berkelebatan dalam benaknya dengan tempo yang cepat, hingga kepalanya kembali terasa pusing.

“Aneh?” tanya Mahesa sementara Narendra menatapnya waspad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Queenof Ardian
dan aknag juga mulai ikutan gila hahahahaha
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
ckckckck.. no komen..
goodnovel comment avatar
indra sutisna
adohh si akang nyiri keun pisan eta seuri na.. ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Warisan   129 - Pingit

    SUAMI WARISAN129 – PingitHari pernikahan Rengganis dan Mahesa semakin mendekat.Rengganis semakin sibuk mengurus persiapan menjelang hari H sembari tetap menyicil pekerjaan sebelum dia benar-bnar mengambil cuti panjang.Namun di sela-sela kesibukan sebagai calon pengantin, Mahesa dan Rengganis tetap memenuhi kewajiban mereka berbakti kepada orang tua. Maka ketika Ibu Mahesa minta waktu untuk makan siang bersama, keduanya datang dengan senang hati, tidak menyangka bahwa di pertemuan itu Ibu menodong Rengganis untuk melakukan sesuatu sebagai calon manten.Tak lain, tak bukan… PINGITAN.“Ibu enggak pernah jalani pingit, sih… tapi impian Ibu punya menantu yang menjalani pingit, jadi ibu bisa ngurus calon menantu ibu sampai hari pernikahan.”Rengganis dan Mahesa saling bertukar pandang. Mereka tidak mengira acara makan siang bersama Ibu Mahesa ternyata bukan hanya membahas soal pernikahan, na

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Suami Warisan   130 - Pamitan

    SUAMI WARISAN130 – PamitanRengganis bimbang.Matanya nyalang memandang jarum jam yang bergerak pelan melewati detik demi detik yang terasa lama. Semakin dia menunda, semakin tegang rasanya.Dia tau maksud Narendra dengan ‘panggilan’ khusus mereka.Namun Rengganis ngeri. Kamarnya berada di paviliun atau rumah tamu yang terpisah dengan rumah utama, sedikit terpencil dan punya privasi tingkat tinggi. Tapi setiap jam ada satpam yang berpatroli.Kalau sampai ada orang yang melihat dia menyeludupkan orang ke dalam kamarnya, apalagi lelaki, tamat sudah riwayatnya.Nama Narendra kembali muncul di layar ponselnya, ini panggilan ke lima dalam satu jam terakhir. Tak satu pun panggilannya diterima oleh Rengganis, dia belum berani mengambil risiko.Narendra tidak menyerah begitu saja, selain membombardir Rengganis dengan panggilannya, dia juga mengiriminya banyak pesan.‘Ini kesempatan terakhir

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Suami Warisan   131 - Cinta: Sekarang, Nanti dan Selamanya

    SUAMI WARISAN131 – Cinta: Sekarang, Nanti dan Selamanya-Hari Pernikahan Rengganis dan Mahesa-“Alhamdulillah wa syukurillah, kalawan ridho Gusti nu Maha Welas tur nu Maha Asih, oge pangdu’a ti sadayana, akad nikah parantos engse kalayan lancar, mugia dua insan nu nembe resmi ngajadi tiada sarendeuk saigel, sabobot sapihanean, sabata sarimbangan dina ngawangun rumah tangga anu Sakinah, mawaddah warohmah. Amiin…”(Alhamdulillah wa syukurillah, dengan takbirAllah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta dari hadirin semuanya, akad nikah telah selesai dengan lancar. Semoga dua insan yang baru saja resmi menjadi suami-istri selalu bersama-sama tak pernah bertengkar karena berbeda pendapat, rukun dan saling menghargai dalam membangun rumah tangga yang Sakina, mawaddah warohmah. Amiin…)MC yang fasih berbahasa Sunda itu memimpin setiap prosesi dengan lancar, diikuti oleh MC yang berb

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Suami Warisan   132 - Malam Pertama

    SUAMI WARISAN132 – Malam Pertama“Honey, the tub’s ready…!”Panggilan Mahesa dari kamar mandi bersamaan dengan selesainya Rengganis menghapus makeupnya. Dia tersenyum dan beranjak dari meja rias. Sekali lagi memeriksa penampilannya. Walaupun wajahnya sudah dibersihkan oleh MUA, Rengganis melakukan ‘deep cleansing’ untuk membersihkan residu makeup yang mungkin saja masih tersisa.Sesuai dugaan, mereka baru bisa beristirahat dan masuk ke kamar setelah lewat tengah malam. Mahesa berinisiatif untuk mengisi bathtub untuk mereka mandi bersama sebelum melakukan malam pertama.Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan seks, namun rasanya mendebarkan melakukan seks di malam pertama mereka setelah sah sebagai suami-istri.“Ya, sebentar, Sayang…!” balas Rengganis, dia melepaskan bra dan celana dalamnya kemudian memakai baju handuk yang diikat asal-asalan, sengaja menampilkan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Suami Warisan   133 - Sarang Cinta

    SUAMI WARISAN133 – Sarang CintaSetelah menghabiskan dua malam mengurung diri di dalam kamar bulan madu, akhirnya Mahesa dan Rengganis keluar dari sarang cinta mereka.Keluar untuk berpindah tempat; membuat sarang cinta yang baru.“Aku ke toilet dulu sebentar…” Mahesa melepaskan genggaman tangan mereka dan beranjak dari sofa lounge bandara tempat mereka menunggu jadwal keberangkatan menuju tujuan bulan madu mereka;Rengganis mengangguk, dia menunggu sembari memeriksa ponselnya. Ada banyak notifikasi; pesan ucapan selamat, mention dan tag dari tamu undangan yang memposting foto-foto dan video pernikahan mereka.Kebanyakan dari mereka mengucapkan selamat dan mengagumi pesta pernikahan Mahesa dan Rengganis.Pesan panjang dari WO yang mengucapkan selamat sekaligus terima kasih. Setelah resepsi yang sukses besar, mereka kebanjiran order.Rengganis membalas pesan-pesan yang masuk. Senyum tak bi

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Suami Warisan   134 - Kerinduan dan Keinginan

    SUAMI WARISAN134 – Kerinduan dan Keinginan“Duuhh, Akang…! Gatel Eneng teh, buruan atuh dimasukin …. Ahhh… enak disitu, Kang… hayu, buruan…”“Udah mau keluar belum, Neng?”“Belom, Kang… masukin dulu, nanti Eneng cepet keluarnya.”“Ini udah cukup?”“Ahhh… ah… ahh… eng-enggak, Kang. Jangan pake jari aja. Itunya juga masukin atuh…”Tubuh Eneng menggeliat-geliat di atas tikar, matanya nanar memandang Narendra, memelas ingin permintaannya segera terpenuhi. Namun Narendra tidak mengindahkannya. Dia meremas buah dada Eneng yang terlepas dari branya, berharap dengan begitu Eneng bisa cepat keluar dan menciptakan energi baginya.“Argh… argh… argh, enak, Kang. Di situ. Iya… lagi, Kang… duh, enak banget. Enggak tahan…” rintih Eneng yang ribut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-12
  • Suami Warisan   135 - Fase Bulan Madu

    SUAMI WARISAN135 – Fase Bulan MaduGreece is a muse.Yunani punya sihir yang mengundang inspirasi untuk berkreasi dengan cara yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.Setelah menikmati waktu di Athena, pasangan Rengganis dan Mahesa bertolak ke sebuah pulau romantis Crete. Ibu kotanya bernama Chania (juga disebut Hania), yang dibangun di atas area Minoan Kidonia, di ujung jurang antara semenanjung Akrotiri dan Onicha.“Sejarahnya setelah Arab dan Byzantium ditaklukkan oleh Venesia pada tahun 1252 dan diberikan kepada Turki pada tahun 1669, kemudian pulau ini di aneksasi ke seluruh Negara Yunani pada Desember 1913 di bawah pemerintahan Eleftherios Venizelos dan Raja Konstantinos ke-1. Kota Chania ini merupakan kota tua tempat pemukiman yang dibatasi oleh tembok Venesia yang mengelilinginya.”“Dari mana kamu tau soal sejarahnya?” tanya Rengganis heran. Dia menoleh pada suaminya sembari menyuap se

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-13
  • Suami Warisan   136 - Lamunan sang Kekasih

    SUAMI WARISAN136 – Lamunan sang KekasihAtmosfer berbeda langsung terasa begitu mereka menginjakkan kaki di Resort and Spa Stella Island, apalagi dengan aturan ‘Adult Only’.Resort itu memang dimaksudkan sebagai hotel tempat berbulan madu bagi pasangan.Mahesa dan Rengganis mendapatkan kamar dengan private pool dan sunbed pribadi. Hari pertama mereka menginap di sana, Mahesa sama sekali tidak membawa Rengganis keluar kamar.Mereka benar-benar membuat sarang cinta di dalam honeymoon villa. Namun ada yang berbeda dengan Rengganis, Mahesa merasakan itu.Istrinya itu seringkali tepergok melamun, dia juga sering gelisah dalam tidurnya. Satu-satunya waktu Rengganis terlihat seperti dirinya ketika mereka bercinta. Seolah perempuan itu mengalihkan fokusnya pada aktivitas seksual mereka.Tapi lama-kelamaan mereka berdua kelelahan dan pada hari kedua, Mahesa dan Rengganis memilih untuk bersantai dan berjalan-jal

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14

Bab terbaru

  • Suami Warisan   SEKUEL SUAMI WARISAN

    KEKASIH AKHIR PEKAN Sekuel of Suami Warisan by Serafina Di umurnya yang telah menginjak angka 25 tahun, Sasikirana belum pernah pacaran. Dulu dia bersekolah di rumah karena sering berpindah-pindah hingga membuatnya kesulitan untuk bersosialisasi. Namun sekarang, Sasi seorang kurator galeri seni yang andal. Suatu hari, Sasi diminta Direktur Galeri untuk membuat pameran seorang pelukis misterius. Sasi berhasil menemukan alamatnya di pedesaan yang terpencil. Di sana dia bertemu sang pelukis. Tak disangka, di pertemuan pertama mereka, lelaki itu malah menawarinya untuk jadi kekasihnya setiap akhir pekan. Apakah Sasi menerima tawarannya? “Aku tau kamu kesepian, aku juga. Jadi maukah kamu jadi kekasihku setiap akhir pekan?” -SNIPPET KEKASIH AKHIR PEKAN- “Aku tau kamu kesepian, aku juga. Jadi maukah kamu menjadi kekasihku setiap akhir pekan?” Sasi memandang lelaki yang berdiri di ha

  • Suami Warisan   175 - Sailendra [TAMAT]

    SUAMI WARISAN 175 – Sailendra [TAMAT] -EMPAT TAHUN KEMUDIAN- Diri kita bisa pulih sekaligus merasa hancur di waktu yang bersamaan. Pulih adalah perjalanan yang melibatkan penerimaan atas diri selagi kita hancur, berbenah kemudian membangun kembali diri kita. Waktu menjadi satu-satunya obat bagi Rengganis. Menit berganti jam, kemudian hari berubah jadi minggu sampai tak terasa tiga tahun sudah berlalu. Bayi mungil itu kini tumbuh menjadi balita yang menggemaskan. Celotehannya menceriakan ruangan, derap langkah kakinya menggemakan keriuhan yang hanya berjeda ketika dia memejamkan mata. “Gimana kabarnya?” pertanyaan itu tidak pernah alpa ditanyakan Mahesa setiap kali dia menelepon Rengganis. “Baik.” Rengganis tersenyum sambil melirik lelaki kecilnya yang berlarian di sekeliling ruangan “makasih kadonya, ya. Dia seneng banget…” Terdengar tawa Mahesa di seberang telepon, “Ya, begitu liha

  • Suami Warisan   174 - Lembaran Baru

    SUAMI WARISAN 174 – Lembaran Baru Gemuruh guntur terdengar di kejauhan. Kilatan cahaya memantul di atas kaca jendela. Rengganis buru-buru menutup tirai jendela, udara terasa pengap ketika awan hitam menggumpal di atas langit Jakarta. Bayinya terbangun, matanya yang bulat mengerjap-ngerjap sementara badannya bergerak-gerak gelisah. Rengganis tersenyum kemudian mengangkat bayinya dari boks “Cup, cup, Sayang …. Kaget, ya?” Bayinya tak banyak menangis. Hanya sesekali gelisah dan merengek ketika popoknya basah. Dia begitu tenang, begitu mirip dengan ayahnya. Rengganis menimang-nimang bayinya, matanya lekat memandangi setiap inci wajah bayi lelaki yang paling tampan itu. Semakin dilihat, semakin terlihat jelas kemiripan antara buah hatinya dan Narendra. Hidungnya …. Matanya …. Caranya menatap mengingatkannya pada lelaki itu. Bayi yang baru berusia beberapa bulan itu bagaikan pinang dibelah dua dengan lelaki yan

  • Suami Warisan   173 - Terputus Kutukan

    SUAMI WARISAN173 – Terputus KutukanMak Saadah yang sudah renta masih mampu naik ke gunung untuk mencari kayu bakar. Tubuhnya yang kurus terbakar matahari tidak pernah meninggalkan gunung yang selama ini menjadi sumber penghidupannya.Walaupun anak-anaknya kerap kali mengingatkan untuk berhenti mencari kayu bakar karena di rumah sudah ada kompor gas, namun Mak Saadah tidak menghiraukan omongan anak-anaknya. Ada kesenangan sendiri berada di hutan gunung.Hidup di desa yang berubah sangat cepat membuat Mak Saadah kewalahan. Cucu-cucunya tidak mau diajak ke kebun apalagi ke hutan, mereka lebih senang diam di rumah dengan hapenya, bermain game dan marah-marah jika kuotanya habis.Daripada pusing mendengar cucu dan menantunya bertengkar soal kuota internet yang tak dimengerti olehnya, Mak Saadah memilih pergi ke hutan. Perasaannya mengatakan bahwa di sana ada sesuatu yang sedang menunggunya.“Mau kemana, Mak?” tan

  • Suami Warisan   172 - Perpisahan dan Kebenaran

    SUAMI WARISAN 172 – Perpisahan & Kebenaran Tak pernah sekalipun terlintas dalam benak Rengganis – begitu pun dengan orang tuanya – bahwa dia akan bercerai secepat ini, padahal pernikahan mereka masih seumur jagung. “Tapi masih mending lu, Kak. Daripada Kim Kardashian yang cuma nikah 72 hari.” Maya berusaha membesarkan hati Rengganis, namun tidak mempan. Rengganis masih mellow. Dulu dia memang berniat untuk menceraikan Mahesa dan memilih Narendra, namun sekarang Narendra tak tentu rimbanya. Dia ingin marah, namun tidak tau diarahkan kemana amarahnya itu. Sejak kepulangannya dari RS, kemudian tinggal kembali di kamarnya, tak sehari pun Rengganis melewatkan sehari tanpa menangis. Papa dan Mama jadi serba salah. Mereka sudah berusaha menghibur Rengganis, namun masih suka mendengar isak lirih anaknya itu di malam hari. Walau pada pagi dan siang harinya Rengganis bisa menutupi kesedihannya, tapi di malam ya

  • Suami Warisan   171 - Binasa

    SUAMI WARISAN171 – Binasa-FLASHBACK-Mobil yang dikendarai Narendra seolah tidak punya rem. Lelaki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, terburu-buru seperti dikejar setan.Dia keluar dari rumah sakit, terus masuk ke tol kemudian ngebut menuju hutan. Menurunkan kecepatan jika lalu lintas padat, namun setiap ada kesempatan, Narendra terus menginjak gas.Sang Akang baru berhenti ketika sampai di depan rumah warisan.Lelaki itu masuk ke dalam rumah, menaruh beberapa barang di kamarnya, kemudian kembali melanjutkan perjalanan.Kali ini dia pergi menuju hutan. Masuk ke dalam, terus ke tengah, meleburkan diri di antara rapatnya pepohonan. Tanpa bekal, tanpa persiapan. Hanya baju yang melekat di badan.Ingatannya yang masih segar menjadi modalnya untuk menyusuri jalan setapak yang dahulu mudah dia susuri. Sekarang, setelah kekuatannya menghilang, Narendra hampir kehabisan napas untuk mencapai tujuan.

  • Suami Warisan   170 - Hiduplah, Berbahagialah

    SUAMI WARISAN170 – Hiduplah, Berbahagialah Beberapa saat yang lalu, di ruang operasi ….Sekelompok orang yang terdiri dari dokter utama, dokter anestesi, asisten dan perawat mengelilingi meja operasi.Tubuh Rengganis tergolek di atasnya. Tak sadarkan diri namun sedang berjuang untuk melahirkan bayinya.Sementara itu di balik kaca jendela, berdesakan dokter-dokter muda yang menonton proses kelahiran. Mereka mengamati setiap tindakan dengan cermat, tak lupa mencatat untuk laporan.Semua orang gugup, juga bersemangat.“Coba perhatikan tekanan darahnya, kelihatannya normal, kaya orang tidur gitu, ya?” bisik seorang calon dokter spesialis, dia menyenggol temannya agar melihat angka yang menunjukkan tekanan darah Rengganis.“Iya, luar biasa. Kekuatan seorang perempuan yang melewati masa kritis kemudian melahirkan dalam keadaan koma. Ini jarang banget di Indonesia!”&ld

  • Suami Warisan   169 - Kelahiran

    SUAMI WARISAN 169 – Kelahiran -Beberapa Bulan Kemudian- “Pa, uangnya masih ada untuk biaya lahiran Rengganis?” tanya Mama dengan suara khawatir. Papa yang baru saja masuk ke kamar dengan handuk terlilit di pinggangnya mengangguk, “Masih banyak. Cukup untuk biaya Rengganis lahiran dan biaya hidup mereka.” Terdengar helaan napas lega dari Mama yang duduk di atas ranjang. Di sekitarnya tersebar tagihan rumah sakit, laptop dan kalkulator. Mama sedang sibuk menghitung biaya rumah sakit Rengganis dan biaya hidup mereka. “Untung saja si Narendra ini ngasih uang ya, Pa. Kalau enggak, aduh… Mama enggak tau apa jadinya nasib Rengganis sama bayinya.” Mama membetulkan letak kacamatanya kemudian menyipit memandang layar monitor laptop “ini gimana sih bikin rumusnya?” Papa membuka pintu lemari untuk mengambil baju. Pikirannya melayang kembali pada peristiwa sepeninggal Narendra. Kondisi Rengganis

  • Suami Warisan   168 - Satu Menit Saja

    SUAMI WARISAN 168 – Satu Menit Saja Sepeninggal Papa, Narendra menunggu dengan jantung berdebar sampai waktu bezuk tiba. Dia duduk di kursi panjang, terpisah dari orang-orang yang juga menunggui anggota keluarga mereka yang dirawat di ICU. Lelaki itu tertunduk memandang kedua tangannya di atas lutut. Matanya terpejam sementara bibirnya komat-komit. Pak Wawan yang penasaran dengan sosok lelaki yang terasa familiar itu tidak bisa lepas memandangi Narendra. Lelaki paruh baya yang mendengar cerita mengenai keributan tempo hari yang melibatkan keluarga Rengganis dan Narendra, tidak habis pikir kenapa lelaki yang bukan suami wanita yang terbaring koma di ICU itu bertahan terus di RS sementara lelaki yang katanya suaminya malah datang dan pergi dengan penampilan perlente. Seakan tenang-tenang saja dengan keadaan istrinya yang sedang koma. “Sepertinya cerita mereka lebih daripada perselingkuhan biasa…” gumam Pak Wawan tanpa sada

DMCA.com Protection Status