KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 35Setelah dua bulan aku pulang dari rumah sakit dan dirawat di rumah. Tidak sekali pun Ibu, Kak Arini dan Mbak Gina datang ke rumahku. Pernah sekali Mbak Gina datang sendiri untuk meminta uang sewa rumah, setelah itu, bayangannya tidak lagi kulihat.Mungkin, karena Ibu mertuaku ada di sini, dan membuat mereka sungkan untuk datang. Kedua kakak iparku sudah pulang sehari setelah aku pulang dari rumah sakit."Mas, Ibu kok belum ada datang ke sini ya? Aku khawatir sama Ibu, Mas." ucapku, aku yang selalu dipantau untuk istirahat total di rumah, tidak bisa pergi ke mana pun apa lagi pergi ke rumah sewaan yang Ibu tempati.Suamiku juga sibuk menjaga toko setelah melayaniku. Bukan aku yang minta dilayani bak seorang ratu, dialah yang mau sendiri melayaniku, dimulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, setelah itu barulah dia pergi ke toko."Sudah coba telpon Mbak Gina dan Kak Arini?" tanya Mas Ilham sambil mendinginkan bubur ayam buatannya menggunaka
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 36"Anggita, ini uang untukmu, rumah itu adalah bagianmu dan ini uangmu." Ibu menyerahkan uang berjumlah seratus juta padaku, rumah itu dibeli Ibu mertua dengan nominal yang sudah disepakati Ibuku."Simpan saja untuk Ibu," kataku, seraya meletakkan kembali uangnya ke tangan Ibu. Ibu menatapku sendu."Apa kamu masih marah pada ibumu ini? Sampai-sampai kamu tidak mau menerima uang ini," ucap Ibu sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela kamar yang terbuka. "Atau, uang ini terlalu sedikit dan kamu tidak mau menerimanya," ucap Ibu lagi, yang mulai meracau."Bu, baiklah, ini uangnya Anggita terima, jangan marah atau pun sedih lagi ya? Anggita cuma tidak enak sama Kak Arini, Mbak Gina dan Bang Usman, apa kata mereka kalau Ibu memberikan uang hasil jual rumah pada Anggita? Ini pasti akan membuat mereka membenci Anggita, Bu. Anggita ingin hidup tenang tanpa permusuhan." Aku berkata jujur.Karena aku tahu betul bagaimana sifat saudara-saudaraku. Mere
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGSelamat membaca ya teman-teman semua, 🥰😍BAB 37"Usman, kamu tidak mau cari kerja? Ibu malu kalau kamu ikut tinggal di sini, dan hanya makan minum dan tidur saja, belum lagi rokok dan sebagainya minta sama Ilham." ucap Ibu pada Bang Usman yang berbaring diatas sofa. Aku yang tengah memijit kaki Ibu memandang juga ke arah Bang Usman."Usman sudah mengantar surat lamaran kerja di mana-mana, Bu. Sampai sekarang belum ada satu pun yang menelpon Usman," sahut Bang Usman. Dia duduk sambil menyugar rambutnya yang sudah mulai panjang sebahu. Tidak terurus dan kusam sekali."Minta tolong sama Ilham, biar dia mencarikan pekerjaan untukmu," usul Ibu."Sebelum Ibu meminta, Usman sudah berbicara padanya, masa iya? Usman yang awalnya kerja kantoran disuruh bekerja nyadap karet? Malu lah, Bu." "Kenapa harus malu? Kerjaan itu halal kok," timpalku cepat."Gengsi lah! Kamu tahu apa?" sungut Bang Usman, dia tidak suka mendengar ucapanku barusan."Kebanyakan gengs
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 38PoV Author."Ibu minum obat, ya? Terus tidur yang nyenyak," ucap Anggita sembari meletakkan obat ke telapak tangan Bu Dira, dan memberikan minum setelah obat itu berpindah ke dalam mulut ibunya."Apa kontraksinya sudah hilang?" tanya Bu Dira. Sebab, Anggita merasakan kontraksi palsu lagi saat tengah makan malam."Sudah hilang, Bu. Sekarang Ibu istirahat, ya? Anggita juga sudah mengantuk," ucap Anggita sembari menyelimuti tubuh Bu Dira yang sudah terbaring di ranjang."Anggita," panggil Bu Dira, dia menggenggam tangan Anggita erat dengan sudut matanya yang sudah berair. "Maafkan, Ibu, ya? Selama ini, Ibu banyak salah sama kamu dan juga Ilham," lirih Bu Dira."Jauh sebelum Ibu meminta maaf, Anggita dan Mas Ilham sudah memaafkan Ibu," ucap Anggita. Jawabannya masih sama seperti hari-hari yang lalu. Sebab, entah yang keberapa kalinya Anggita mendengar ibunya terus meminta maaf kepadanya atas perbuatannya dulu."Jadi Ibu yang baik nanti ya? Jang
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 39"Alhamdulillah, Anggita sudah melahirkan, Kak. Anak kami laki-laki," ucap Ilham yang menelpon video dengan Irna. Sebab, kedua kakaknya tengah rempong dan sibuk berdandan di depan cermin sambil mendengarkan Ilham bicara."Kami ke sana besok!" kata Linda saat kamera ponsel Irna mengarah ke wajahnya."Alhamdulillah, Kak Irna bahagia mendengarnya, Ilham." Irna menangis haru."Jangan menangis, Kak Irna. Melihat Kak Irna menangis membuat aku dan Ibu merasa sedih," ungkap Ilham."Ini tangisan bahagia, bukan kesedihan," lirih Irna.Tanpa siapa pun melihat. Irna memegangi perutnya, dia sedih melihat saudara-saudaranya mempunyai keturunan. Berbeda dengannya yang tidak bisa mempunyai keturunan karena rahimnya terpaksa diangkat untuk menyelamatkan nyawanya dari penyakit. "Kakak bahagia, kakak akan pergi ke sana setelah Anggita sudah membaik kondisinya, jaga Anggita dan jangan membuatnya banyak pikiran, Kak Irna tutup dulu ya?" ucap Irna dengan menahan
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 40"Kamu yakin, Usman? Kamu mau tetap pergi meninggalkan ibumu ini? Kenapa harus ke Malaysia dan tidak mau bekerja di sini saja?" tanya Ibu lirih."Yakin sekali, Bu." jawab Bang Usman membuat Ibu seketika terisak sedih."Jangan pergi, Usman. Kita tidak punya satu pun keluarga di sana," cegah Ibu yang terlihat sangat berat untuk melepaskan kepergian Bang Usman ke Malaysia, setelah dua hari yang lalu Bang Usman menjadi wali untuk menikahkan kedua kakakku."Usman akan kembali setelah menjadi orang sukses, Bu. Usman akan membeli kesombongan kedua mantan mertuaku dan Dara." Bang Usman berkata seakan menyimpan amarah kepada mantan istrinya.Setelah mendapatkan surat gugatan cerai dari Kak Dara. Bang Usman semakin kuat bertekad untuk pergi ke Malaysia, dan memutuskan untuk tidak menghadiri sidang cerai di pengadilan agama.Kasihan juga melihatnya, setelah di-PHK malah diusir dan digugat cerai istrinya. Tapi, entah apa penyebab yang sebenarnya? Rasany
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 41"Kami minta maaf, Anggita. Kami berjanji tidak akan bergosip lagi, kami semua tidak mau dipenjara," ucap Bu Sena memohon."Makanya, ibu-ibu, jangan suka merugikan diri sendiri karena ngomongin orang, kalau Anggita tidak memaafkan, saya terpaksa membawa perkara tidak menyenangkan ini ke polisi." Ibu mertuaku menimpali dengan mata menatap ke arahku."Kalian semua membicarakan tentang apa? Apa ini ada sangkut pautnya dengan istri saya yang tiba-tiba menangis?" Mas Ilham bertanya dan melihat ke arah mereka semua."Itu gara-gara Bu Sena ini, dia menyebut istrimu melahirkan jalur express, yang katanya melahirkan operasi tidak merasakan sakit dan tidak menjadi ibu yang sempurna," jelas salah satu ibu-ibu kepada Mas Ilham. Mas Ilham beristighfar sembari menggelengkan kepalanya."Saya ngaku salah, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," lirih Bu Sena sambil menunduk.Aku yakin, ibu mertuaku pasti sudah menegur mereka semua. Makanya, Bu Sena d
KETIKA IBU MERTUAKU DATANG BERKUNJUNGBAB 42PoV Author.'Anggita benar-benar sombong, tinggal sebentar kok tidak mau mengizinkan, sok sekali!' gumam Arini yang mendengar perbincangan Anggita dan Bu Dira dari luar kamar.Malam harinya, semua keluarga Anggita berkumpul di ruang keluarga.Ibu mertua kedua kakak ipar Anggita juga hadir karena Bu Belinda yang mengundang mereka untuk datang ke rumah Ilham.Mereka semua terlihat sangat dekat dan akrab. Hanya Bu Dira yang terlihat canggung untuk berbicara banyak. Karena Bu Dira belum kenal sama sekali dan baru bertemu sekali ini dengan kedua besannya Bu Belinda."Anggita, Mbak Tuti itu jangan dibiasakan keluar masuk ke dalam kamar kalian sesuka hati begitu, apa kamu tidak takut kalau dia itu mencuri barang-barang atau uangmu?" Gina yang tidak suka kepada Mbak Tuti mencoba untuk menghasut Anggita, dia berbicara berbisik di telinga Anggita karena mereka berdua duduk bersebelahan.Anggita menoleh ke arah kamar dan melihat Mbak Tuti yang baru ke