Ponsel Siegren berdering, tapi Siegren yang sedang berada di atas Daniella menolak untuk menjawab panggilan itu. Dia tidak mengizinkan apapun mengganggu kesenangannya.Namun, si penelpon tidak menyerah dan terus menghubungi Siegren. Daniella akhirnya meraih ponsel Siegren. Ketika dia melihat siapa yang menelpon Siegren, Daniella seperti disiram oleh air dingin. Yang menghubungi Siegren adalah Mielle."Kakak, angkat teleponmu," seru Daniella.Siegren meraih ponselnya, tapi bukan untuk menjawab panggilan itu melainkan mematikan ponselnya. Kemudian pria itu meletakan ponselnya kembali ke nakas. Siegren mencium bibir Daniella lagi dengan bergairah.Daniella pikir Siegren akan segera menjawab panggilan itu setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya, tapi ternyata dia salah. Siegren mengabaikannya dan kembali bercinta dengannya.Daniella tahu ini salah, tapi dia tidak ingin berhenti dari kesalahan ini.Di tempat lain saat ini Mielle sedang meremas ponselnya kuat. Pagi ini dia perg
Siegren masuk ke dalam kamar Daniella. Dia melihat Daniella dan Quinn sudah tertidur, Daniella pasti sangat kelelahan dan kurang tidur karena aktivitas mereka kemarin dan tadi pagi, jadi dia tidak akan mengganggu Daniella.Siegren mengecup kening Daniella lembut lalu beralih pada putri kecilnya. Setelah memastikan keduanya memakai selimut mereka, Siegren keluar dari kamar itu.Keesokan paginya, Siegren pergi ke kamar Daniella. Wanita itu masih belum bangun. Sementara Quinn, putri mereka saat ini telah bersama dengan neneknya.Sekarang sudah waktunya sarapan, jadi Siegren mengatakan pada orangtuanya bahwa dia yang akan membangunkan Daniella."Ella." Siegren bersuara lembut.Daniella membuka matanya perlahan, bulu mata lentiknya berkibar. Manik matanya yang indah kini tampak.Yang pertama terlihat olehnya adalah wajah tampan Siegren yang sedang tersenyum. "Kakak.""Ayo bangun, sudah waktunya sarapan."Daniella melihat ke samping. "Di mana Quinn?""Quinn bersama Ibu," balas Siegren.Dani
Orangtua Mielle sangat tidak puas dengan hasil pertemuan mereka bersama orangtua Siegren. Mereka kira ajakan pertemuan tersebut untuk membicarakan beberapa hal sebelum hari pernikahan, tapi ternyata Siegren dan orangtuanya berniat untuk membatalkan pernikahan.Mereka merasa direndahkan, tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan karena keluarga Shine memiliki hubungan yang sangat erat dengan keluarga-keluarga di puncak piramida kelas atas.Bahkan jika mereka mencari masalah dan ingin menghancurkan bisnis keluarga Shine, itu tidak akan mudah. Ada keluarga Atlante dan keluarga Cassion yang jelas akan membantu keluarga Shine.Mereka tidak ada pilihan lain selain menerima keputusan itu. Sekarang mereka hanya bisa puas dengan kompensasi yang diberikan oleh keluarga Shine berupa kontrak bernilai tinggi.Mielle sendiri tidak memiliki keberatan. Saat orangtua Siegren bicara dia hanya diam saja dengan wajah tenang. Dia tidak akan terkejut lagi karena sebelumnya Siegren telah memberitahunya.Dalam
Setelah dari perusahaan, Daniella menghubungi teman-temannya, mengajak ketiga wanita itu untuk makan siang bersama.Sekarang dia sudah ada di sebuah ruangan yang telah dipesannya di restoran favoritnya.Orang pertama yang datang adalah Cassalyn. Penerus dari keluarga Atlante itu segera duduk. Selang beberapa detik Camilla dan Abigail datang. Mereka memang selalu datang tepat waktu ketika mereka memiliki janji bertemu ."Teman-teman, apakah kalian sudah mendengar tentang pembatalan rencana pernikahan antara kakakku dan Kak Mielle?" Daniella melirik ketiga sahabatnya bergantian."Aku sudah mendengarnya," jawab Cassalyn. Kedua temannya yang lain juga mengatakan hal yang sama."Kenapa kakakmu tiba-tiba mengumumkan pembatalan?" Camilla sedikit penasaran.Daniella menceritakan alasannya. Wanita itu sesekali tersipu. Tampak dari binar matanya bahwa saat ini dia sedang bahagia.Ketiga teman Daniella ikut bahagia untuk Daniella. Dari mereka semua, hanya Daniella yang belum bisa bersatu dengan
Tiga hari berlalu. Siegren sudah kembali dari perjalanan bisnisnya. Dia tidak langsung kembali ke rumahnya melainkan menunggu Daniella di sebuah restoran.Daniella datang lima belas menit kemudian. Wajah wanita itu berseri ketika dia menatap Siegren yang kini tersenyum padanya.Siegren berdiri dari tempat duduknya, pria itu melangkah menuju ke Daniella yang mengenakan gaun malam berwarna merah. Gaun itu adalah hadiah darinya tadi siang. Dia sudah bisa membayangkan bagaimana penampilan Daniella ketika mengenakan gaun itu, tapi Daniella tampak lebih indah dari yang dia bayangkan sebelumnya.Kedua tangan Siegren terulur memeluk pinggang Daniella yang ramping."Aku sangat merindukanmu, Ella." Siegren memandang wajah Daniella dengan penuh cinta."Aku juga sangat merindukanmu, Kakak." Daniella membalas tatapan Siegren dengan perasaan yang sama.Siegren memiringkan kepalanya, mencium bibir cherry Daniella yang lembut.Keduanya berciuman di dalam ruangan yang dihiasi dengan indah, suasana rom
Malam harinya Siegren menyelinap masuk ke dalam kamar Daniella. Pria itu baru saja kembali dari rutinitas hariannya yang padat. Saat ini sudah pukul sebelas malam, jadi dia pikir Daniella pasti sudah tidur.Namun, ketika dia masuk. Dia tidak menemukan Daniella di ranjang. Pandangannya teralih ke tirai jendela yang tertiup angin. Kakinya segera melangkah menuju ke arah balkon kamar itu.Benar saja, Daniella ada di balkon. Dia tampak sedang memikirkan sesuatu.Siegren mendekat lalu kemudian memeluk Daniella dari belakang. "Apa yang sedang kau pikirkan, Ella?"Tubuh Daniella menegang sejenak, tapi kemudian kembali santai setelah dia tahu yang memeluknya adalah Siegren."Kapan Kakak kembali?" Daniella memiringkan wajahnya, menatap pria tampan yang selalu ada di hatinya itu."Baru saja." Siegren tersenyum lembut. "Kau belum menjawab pertanyaanku tadi, Ella.""Tidak ada yang aku pikirkan." Daniella berbohong. Dia jelas sedang berpikir mengenai kata-kata Mielle. Dia sedang memikirkan apa yan
"Lihat apa yang aku miliki, Mielle." Cameron menunjukan ponselnya. Sebuah rekaman berputar di sana.Wajah Mielle mengeras. Dia benar-benar ingin menghancurkan ponsel Cameron sekarang. Ternyata Daniella dan Siegren benar-benar memiliki hubungan romantis.Melihat wajah marah Mielle senyum di wajah Cameron mengembang. Dia sangat senang jika kebencian Mielle terhadap Siegren dan Daniella semakin besar.Dia benar-benar beruntung pagi ini karena berhasil mendapatkan video tersebut dengan tangannya sendiri. Pagi ini dia seharusnya menemui pamannya karena sebuah alasan, dan dia tidak menyangka jika dia datang di saat yang tepat. Dia akhirnya memiliki bukti bahwa Siegren dan Daniella memiliki romantis."Apa yang akan kau lakukan dengan video itu?" Mielle bertanya dengan suara suram."Aku akan mengirimnya ke orangtua mereka, lalu juga mengirimnya ke internet." Cameron tahu bahwa video skandal tersebut akan dengan mudah diatasi oleh orangtua Siegren dan Daniella belum lagi ada bantuan dari tiga
"Suamiku, mari kita bicarakan ini lagi setelah lebih tenang." Jasmine tidak ingin suaminya mengambil keputusan dalam keadaan marah. Dia sendiri tidak bisa melepaskan putra angkatnya yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri."Kakak ipar, masalah ini harus diselesaikan dengan cepat atau akan berakibat buruk pada citra perusahaan." Robert menekan Richard atas nama kepentingan perusahaan."Ayah, tolong jangan lakukan itu pada Kakak. Aku dan Kakak tidak akan berhubungan lagi. Kami akan menjaga jarak. Aku akan menikah dengan Altan.""Daniella Shine, kau tidak akan menikah dengan siapapun kecuali aku!" Siegren menatap Daniella tegas. Dia bisa kehilangan segalanya sekarang, tapi dia tidak akan bisa kehilangan Daniella dan juga putri mereka."Siegren, kau benar-benar tidak tahu diri! Kau pikir siapa kau bisa bermimpi menikah dengan Daniella? Kau hanya anak yatim piatu, jika kau ditendang keluar dari keluarga Shine kau bukanlah apa-apa!" Cameron menatap Siegren sinis. "Ah, aku tahu, saat i
Hari ini adalah hari pernikahan Altan dan Charyne, hampir seluruh orang-orang kelas atas ada di pesta meriah itu.Seperti Daniella dan Siegren, Altan dan Charyne tidak peduli pada apa yang orang lain katakan tentang mereka. Ada yang beranggapan hubungan mereka tidak pantas, tapi keduanya menutup telinga mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki hubungan darah. Tidak ada larangan mereka bersama.Daniella dan Siegren hadir di pesta itu dengan membawa Quinn bersama mereka. Selain Daniella, tiga sahabat Daniella yang lain juga hadir di sana.Mereka semua duduk di meja yang berdekatan. Seperti Daniella dan Siegren, ketiga temannya juga membawa anak-anak mereka bersama mereka.Perkumpulan mereka yang biasanya hanya berempat saja kini menjadi sangat ramai karena suami dan anak-anak mereka juga ada di sana.Selain itu siklus pertemanan mereka menjadi lebih luas. Ada sahabat-sahabat Siegren yang juga menjadi bagian dari pertemanan mereka.Dari tempat duduknya, Daniella bisa melihat seperti apa w
Waktu berlalu dengan cepat, hari ini merupakan hari pernikahan Siegren dan Daniella. Awalnya Daniella inign menunda pernikahannya dengan Siegren karena kondisi Siegren yang masih belum kembali seperti semula.Namun, Siegren menolak. Dia ingin rencana pernikahannya dengan Daniella berjalan sesuai dengan rencana mereka.Sekarang Siegren mengenakan setelan jas hitam, pria itu terlihat tampan seperti biasanya.Daniella melangkah bersama dengan ayahnya. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang membuatnya tampak seperti putri dari negeri dongeng.Siegren meraih tangan Daniella, mereka kemudian berjalan bersama menuju ke pelaminan.Acara pernikahan itu dihadiri oleh orang-orang terdekat Siegren dan Daniella. Mereka semua menjadi saksi ikatan suci di antara keduanya.Daniella sangat terharu, dia pikir menikah dengan Siegren adalah sesuatu yang mustahil, tapi sekarang hal itu menjadi kenyataan. Tidak pernah ada yang tahu seperti apa takdir akan berjalan.Pesta meriah itu berjal
Daniella memeriksa ponsel Matthew, wanita itu mendengkus dingin. Dia menemukan nama Mielle di panggilan masuk pria itu. Mielle benar-benar berdarah dingin.Daniella menghubungi Mielle. Setelah beberapa detik panggilan itu dijawab."Aku sudah mendapatkan kabar tentang berita kematian Siegren. Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik, Matthew. Mari bertemu besok, kita harus merayakan kematian Siegren." Suara Mielle terdengar bahagia. Sekali lagi wanita itu bersuka cita. Dia bahkan ingin membuat sebuah perayaan atas kematian Siegren.Darah Daniella mendidih. Mielle benar-benar mengerikan. Untuk membalas rasa sakit yang dia rasakan, Mielle tidak segan untuk membunuh Siegren.Daniella mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa bersamanya sebagai persiapan. Wanita itu memberi isyarat pada Matthew untuk menjawab.Karena Matthew tampak enggan menjawab, Daniella menusukan pisaunya ke telapak tangan Matthew.Cassalyn membekap mulut Matthew, meredam lolongan sakit Matthew."Bicara!" Daniella bersuara p
Operasi lanjutan untuk Siegren telah dilaksanakan. Daniella dan keluarganya menunggu di luar ruang operasi dengan penuh harap.Daniella mempercayakan semuanya pada Cassalyn. Dia tahu bahwa sahabatnya pasti akan melakukan yang terbaik.Waktu berlalu, entah sudah berapa jam Cassalyn di dalam, Daniella tidak menghitungnya lagi. Dia hanya terus melihat ke lampu ruang operasi, dia berharap lampu tersebut segera mati.Penantian Daniella akhirnya selesai. Cassalyn keluar dari ruang operasi. Sahabatnya itu mengatakan bahwa operasi berjalan lancar, tapi dia tidak bisa memastikan kapan tepatnya Siegren akan bangun.Daniella merasa sangat lega, yang terpenting baginya adalah nyawa Siegren terselamatkan."Terima kasih, Cassalyn. Aku berutang padamu." Daniella tidak tahu harus mengatakan apa lagi."Ella, jangan berterima kasih. Aku adalah seorang dokter, dan menyelamatkan Siegren adalah bagian dari pekerjaanku." Cassalyn membalas dengan hangat."Kau pasti sangat lelah setelah operasi berjam-jam, a
Siegren menarik Daniella ke dalam pelukannya. Pria itu sedikit tidak rela meninggalkan wanitanya, tapi dia harus pergi untuk masalah bisnis."Aku akan segera kembali." Siegren bersuara lembut."Baik. Kabari aku jika kau sudah sampai.""Aku akan melakukannya.""Sudah saatnya pergi. Cepat." Daniella tersenyum manis.Siegren mencium bibir Daniella selama beberapa detik lalu kemudian melepaskannya. "Aku akan sangat merindukanmu.""Aku juga."Siegren akhirnya melepaskan Daniella. "Aku pergi.""Ya. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.""Sampai jumpa, Sayang."Detik berikutnya Siegren berbalik dan pergi. Pria itu berbalik sekali, dia melihat Daniella melambaikan tangan padanya.Siegren tersenyum menawan. Dia juga melambaikan tangannya. Tiga hari akan segera berlalu, dia akan bertemu kembali dengan Daniella.Saat Siegren sudah masuk ke dalam pesawat, Daniella meninggalkan bandara. Dia merasa hampa setelahnya, sebenarnya dia ingin menahan Siegren, tapi dia sadar bahwa dia harus mendukung
"Seleramu sangat unik, Charyne. Ada begitu banyak pria muda, tapi kau malah memilih bersama dengan pria tua dan sudah memiliki anak." Seorang wanita muda mengejek Charyne.Saat ini mereka sedang berada di sebuah restoran. Wanita yang bicara dengan Charyne adalah salah satu wanita yang iri dengan Charyne karena semua yang dimiliki oleh Charyne.Selain itu Charyne adalah saingannya di kampus. Charyne dinobatkan sebagai wanita paling cantik di kampus mereka.Ada begitu banyak laki-laki yang mengejar Charyne, dan itu membuatnya sangat iri.Charyne menatap Jesse acuh tak acuh. "Tutup mulutmu jika kau tidak mengetahui apapun, Jesse.""Apakah yang aku katakan tadi salah? Kau memang memiliki selera yang seperti itu. Kau menyukai pamanmu sendiri. Selama ini kau pasti sudah memikirkan hal-hal kotor mengenai pamanmu. Bahkan ketika pamanmu memiliki anak dengan wanita lain kau masih menginginkannya. Kau sangat menyedihkan." Jesse menatap Charyne meremehkan."Paman Charyne tidak memiliki anak denga
Hari-hari berlalu setelah pesta perayaan ulang tahun perusahaan Siegren. Saat ini Daniella dan Siegren sedang mempersiapkan pernikahan mereka yang akan diadakan dalam dua bulan lagi.Siegren ingin memberikan pesta pernikahan yang terbaik untuk Daniella, oleh sebab itu dia turun tangan sendiri untuk mengurus persiapan tersebut.Rencana pernikahan tersebut telah tersebar hampir ke seluruh orang-orang dari kalangan atas. Meski masih ada begitu banyak yang mengkritik Siegren dan Daniella, nyatanya itu tidak mengubah apapun.Jika hari-hari terasa menyenangkan bagi Daniella dan Siegren yang mempersiapkan pernikahan mereka, maka hal yang sebaliknya terjadi pada Mielle.Wanita itu melampiaskan kemarahannya pada balet. Dia menari dan terus menari seperti tidak ada hari esok. Di masa lalu dia lebih memilih untuk mengejar karirnya daripada menikah dengan Siegren, jika saja dahulu dia tidak mengejar karirnya mungkin ceritanya akan berbeda.Akal sehat Mielle berkata seperti itu, tapi keegoisannya
Satu bulan berlalu dengan cepat. Perayaan ulang tahun perusahaan Siegren telah tiba. Para tamu mulai berdatangan.Daniella dan Siegren berjalan di karpet merah. Di belakang mereka orangtua mereka mengikuti.Gaun yang dikenakan oleh Daniella saat ini tidak dirancang khusus untuk Daniella, tapi ketika Siegren melihat gaun terbaru dari sebuah rumah mode ternama dia menyukainya. Kebetulan gaun itu juga merupakan gaun pasangan ibu dan anak.Siegren mengenakan setelan jas hitam yang serasi dengan gaun yang dikenakan oleh Daniella dan Quinn.Beberapa tamu undangan melihat ke arah keluarga Shine yang baru saja datang. Mereka tampak seolah tidak terjadi apapun sebelumnya. Seolah Siegren belum keluar dari keluarga Shine.Pemikiran lain muncul di benak mereka, apakah mungkin Daniella dan Siegren menjalani hubungan spesial lain sehingga keduanya bisa hadir bersama. Dan jika itu benar, maka hubungan mereka pasti telah direstui oleh Richard dan Jasmine mengingat mereka datang bersama.Cameron yang
Di kediaman orangtuanya, Daniella telah menerima kiriman yang telah diatur oleh Royce sebelumnya.Wanita itu segera menghubungi Siegren. "Sayang, aku telah menerima gaun dan perhiasan darimu, apakah kita akan pergi ke acara tertentu dalam waktu dekat ini?""Aku akan membawamu dan Quinn ke sebuah acara penting yang akan diadakan dalam satu bulan lagi. Kau akan tahu acara apa itu nanti."Daniella mengerutkan keningnya. Acara itu masih satu bulan lagi, tapi Siegren sudah menyiapkan gaun untuknya dan Quinn sekarang. Dia penasaran sepenting apa acara tersebut."Baiklah kalau begitu. Apakah kau sudah makan siang?"Siegren melihat ke jam di tangannya. Dia hampir saja melewatkan pekerjaannya."Ayo makan siang denganku.""Baik.""Aku akan menjemputmu sekarang.""Ya, hati-hati di jalan.""Ya, Sayangku."Panggilan itu terputus. Daniella segera mengganti pakaiannya dan bersiap untuk makan siang bersama Siegren.Siegren datang lima belas menit kemudian. Setelah menyapa ayah dan ibunya, Siegren per