Share

37

Penulis: Gleoriud
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-23 20:01:25

Rudolf menutup korannya saat bunyi ketukan sepatu milik Grace menggema sepanjang tangga. Laki- laki pendiam itu langsung mengambil posisi berdiri dan memasang raut datar dan dinginnya.

"Ayo! Aku harus menyelesaikan urusan pernikahan kita sekarang! Besok seharian aku ada kegiatan yang lebih penting ."

Rudolf hanya mengangguk patuh. Laki-laki itu berjalan mendahului Grace dan mengambil mobil di garasi.

Dia heran, bagaimana Grace bisa setenang itu menghadapi pernikahan yang akan dilaksanakan dua hari lagi. Sementara dia tidak bisa tidur gara- gara akan beralih profesi menjadi suami Grace. Rencana konyol itu sangat mengganggunya, tapi dia sudah terikat kontrak dengan wanita ini selama satu tahun kedepan.

Grace duduk anggun setelah Rudolf membuka pintu mobil. Dia melirik wanita cantik itu yang asik membuka majalah di depannya.

"Aku tak percaya, model pendatang baru ini bisa langsung melejit begitu saja. Padahal, dia terlihat tidak begitu profesional."

Rudolf diam saja.

"Hei, kau! Aku seda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
up lagi kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Sementara   38

    Pesta yang begitu mewah dan megah sudah selesai dua jam yang lalu. Siapa yang tak mengenal Grace, wanita berambisi tinggi yang mampu melakukan apa saja dengan uang dan kekuasaannya. Bahkan media lokal maupun internasional datang meliput acara sakral mulai dari sesi ijab Qabul dilanjutkan dengan pesta mewah yang membuat takjub semua orang.Mereka adalah orang muslim, Rudolf sudah lama memeluk agama Islam sedangkan Grace adalah anak yang dilahirkan oleh orang tua yang berbeda keyakinan. Ibunya muslim sedangkan ayahnya Kristen, dan Grace ikut keyakinan ibunya dan memeluk agama Islam dari kecil.Sekarang dua manusia yang digelari sebagai penganten baru yang menampilkan bahagia palsu itu tengah berada di kamar hotel tempat resepsi acara. Grace tak henti hentinya menangis. Iya, wajah bangga dan pongahnya tiba-tiba saja meredup saat dua orang yang menjadi beban pemikirannya datang ke acara itu. Siapa lagi kalau bukan Via dan Raihan.Masih terbayang di mata Grace betapa ringannya ucapan selam

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Suami Sementara   39

    Grace meregangkan seluruh ototnya. Tidur yang cukup nyenyak, setidaknya dia bisa menikmati liburan singkat setelah ini tanpa memikirkan pekerjaan. Pagi ini Grace merasa lebih baik, setidaknya dalam semalam saja namanya memenuhi berbagai media masa dan media cetak. Bahkan banyak televisi lokal atau pun internasional yang menghubunginya untuk menjadi bintang tamu karena penasaran dengan kisah cinta Grace yang jatuh ke pelukan bodyguardnya sendiri. Bukankah itu kisah cinta yang unik?Grace mengamati punggung kokoh yang tak peduli dengan krasak krusuknya, laki-laki yang sudah menyandang status sebagai suami itu tengah asik dengan pemikirannya sendiri, tangan besarnya tengah memegang cangkir kopi dengan asap yang masih mengepul.Grace tak peduli, dia berjalan santai melewati punggung itu begitu saja. Dia pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok giginya. Demi apa pun, dia tak peduli dengan pengawalnya itu. Grace kembali ke ranjangnya yang kusut. Menyisir rambut panjangnya den

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Suami Sementara   40

    Rudolf memamandang takjub kota kecil yang disebut Grindelwald itu. Jika ada negara terindah di dunia, maka negara Swiss layak mendapatkan peringkat teratas. Rasa takjub itu tak berhenti ketika di depannya menjulang rumah modern minimalis yang didominasi cat warna putih itu, suhu dingin membuat Rudolf berfikir mungkin mereka butuh perapian mengingat matahari mulai tenggelam ke arah barat.Melihat wajah takjub Rudolf yang begitu kentara, Grace hanya menggeleng malas sambil memutar matanya yang lelah dan mengantuk. Yang dia butuhkan adalah mandi air hangat dan memakan cemilan untuk mengisi perutnya. Ke duanya disambut hangat oleh seorang wanita yang memiliki ciri-ciri seperti wanita Asia pada umumnya. Dia juga merangkul Grace penuh sayang sambil membantu wanita itu membawa kopernya."Ya, Tuhan! Kau semakin cantik, Grace. Tante hampir tak mengenalimu setelah sepuluh tahun kau tak berkunjung ke sini." Wanita itu menangkup pipi Grace yang jauh lebih tinggi darinya. Grace hanya tersenyum r

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Suami Sementara   41

    Grace awalnya tak ingin memperpanjang pembicaraan itu, namun entah kenapa harga dirinya merasa terluka saat Rudolf menyatakan secara terang-terangan bahwa dia tak menarik. Satu jam dia merenung, pada akhirnya Grace bangun dan langsung mengeluarkan suara keras."Asal kau tau, aku tak sekurus yang kau pikirkan!" Nada Grace membentak. Rudolf belum tidur, dia tersentak kaget ketika suara lengkingan itu memenuhi kamar.Rudolf bangun, mengerutkan keningnya heran, wajah Grace merah padam menahan marah. Padahal Rudolf hampir melupakan ucapannya barusan."Ada apa, Nona? Anda terlihat emosi." Rudolf berkata santai. Melihat gelagat tak bersalah Rudolf, Grace semakin naik pitam. Dia menendang selimutnya, kemudian turun mendekati lantai yang ditiduri Rudolf."Apa kau aslinya bersifat seperti ini , hah?" Grace menarik selimut yang membungkus laki-laki itu sambil menunduk. Rudolf berusaha berkelit, tapi dia kalah gesit dibanding wanita itu. "Nona, anda kenapa? Kenapa Anda sangat marah?" Rudolf beru

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • Suami Sementara   42

    Grace membalik badannya dengan gelisah, dia mengakui, lantai ini lebih hangat dari pada ranjang yang letaknya cukup jauh dari pemanas ruangan. Namun, buruknya lantai ini terasa keras seakan beradu dengan tulang-tulangnya. Atau barangkali Rudolf benar, dia terlalu kurus sehingga tak ada daging sebagai pembatas antara tulangnya dengan lantai. Memikirkan itu Grace sebal sendiri."Jika anda bergerak terus, anda akan menganggu saya, Nona." Suara Rudolf berat, sedangkan Grace mendesis jengkel."Lantai ini sangat keras.""Kalau begitu dengan senang hati saya izinkan nona kembali tidur di ranjang yang empuk."Grace menyipit tak percaya, semakin hari Rudolf semakin berubah menyebalkan. Pantas saja dia menjadi perjaka tua. Tak ada menariknya sama sekali."Siapa kau? Kau sudah berani melawan majikanmu sendiri? Aku bisa saja memotong gajimu," balas Grace."Kalau begitu saya takkan memberikan benih saya kepada nona, jadi nona takkan pernah hamil."Grace membuka mulut tak percaya, salah satu kebod

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01
  • Suami Sementara   43

    Mereka sampai kembali ke Jakarta dua hari setelahnya. Jangan ditanya apakah mereka melalui masa bulan madu seperti yang tante Betty duga, mereka menghabiskan waktu secara terpisah, jika Grace menghabiskan uang dengan berbelanja baju-baju mahal, maka Rudolf lebih tertarik pergi ke peternakan dan menjelajahi berbagai lokasi yang menenangkan.Saat sampai di Jakarta, Grace langsung menyelesaikan pekerjaannya yang terbengkalai, pemotretan untuk tas bermerk serta menghadiri sesi wawancara untuk beberapa majalah besar Ibu kota.Sampai apartemen Grace masih meluapkan emosinya pada Rudolf, laki-laki kaku itu sama sekali tidak bisa bekerja sama, dia tak bergerak bagaikan patung, bahkan tak melempar sedikit pun senyum pada wartawan. Candaan wartawan tak membuatnya bergerak sedikit pun. Andaikan tak ada kamera di depan mereka, Grace akan memukuli laki- laki itu sepuas hati.Grace melempar tas mahalnya secara asal, menatap Rudolf dengan nyalang."Apa kau ingin menghancurkan karirku, ha? Sedikit pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Suami Sementara   44

    Publish ulangHari pertama tanpa Rudolf, Grace merasa cukup kerepotan, hampir saja dia menjadi sasaran tangan jahil penggemar saat dia melintasi tangga menuju panggung acara jumpa pers yang kebetulan diadakan di sebuah mall terbesar di Jakarta. Dia juga kerepotan mengatur jadwal dan waktunya. Ternyata mencari pengganti Rudolf tak segampang menjentikkan jari, bahkan dia harus memaksakan diri menyetir dalam keadaan lelah saat malam sudah sangat larut.Grace berendam sejenak, merilekskan anggota tubuhnya yang lelah, sesekali memainkan gelembung sabun yang berada di permukaan air bathup. Grace mendinginkan kepalanya yang panas, hari ini dia mendapat sial bertubi-tubi saat manajernya yang cerewet menerornya karena terlambat bangun dan menghadiri acara jumpa pers.Setelah dirasa cukup segar Grace membilas tubuhnya dan membalutkan handuk. Seiring dengan bunyi bel apartemen yang terdengar tak sabaran. Grace memakai pakaian dengan tergesa-gesa sambil mengumpat kasar siapa saja yang telah lanca

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Suami Sementara   45

    Wanita itu tak henti-hentinya mendecakkan lidah sambil sesekali menggerutu. Hari berjalan semakin buruk tanpa seorang pengawal, bahkan Timmy yang seharusnya bisa diandalkan dan memiliki kenalan yang sangat luas belum juga berhasil menemukan pengganti Rudolf.Memang, dia memiliki kriteria tersendiri dalam memilih pengawal. Jika yang dicari adalah orang yang jago beladiri atau punya pengalaman militer, mungkin dalam hitungan menit dia akan menemukan pengawal itu. Tapi syarat yang diajukannya cukup gila, dia ingin pengawal yang gay, alias yang tak tertarik dengan lawan jenis. Ini Indonesia dengan budaya timur yang masih sangat kental, jika ada kriteria pengawal seperti itu, maka orang itu takkan berani mengakui dirinya adalah seorang penyuka sesama jenis. Kenapa harus syarat gila itu? Itu yang selalu ditanyakan Timmy. Laki-laki cantik itu merasa frustasi jika harus menanyakan secara langsung kandidat yang diincar, dia bisa membedakan mana pria macho yang memiliki penyimpangan seksual, t

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12

Bab terbaru

  • Suami Sementara   67. Ending

    Satu bulan kemudianTidak terhitung jam yang telah berlalu, sepanjang satu bulan ini komunikasi Rudolf dan Grace berjalan lancar. Namun satu hal yang belum juga terucap dari mulut pria kaku itu, kata cinta dan kata rindu.Grace bangun memijit kepalanya. Beberapa hari ini dia merasa tidak sehat. Pusing dan mual mendera setiap saat, dia merasa lelah padahal Tidak melakukan apa-apa di rumah maminya.Grace menyeret kakinya ke kamar mandi, memuntahkan cairan dari mulutnya. Sang mami muncul, wanita yang masih cantik itu, sebenarnya sudah menaruh curiga pada kondisi Grace. Sebagai orang tua yang sudah dua kali mengandung, dia yakin anaknya itu sedang hamil muda."Mual lagi?" Mami Grace duduk di atas ranjang, memperhatikan wajah pucat Grace. Beberapa hari ini Grace lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur."Iya, semakin menjadi." Grace mengikat rambutnya asal. Dia meneguk paksa air putih yang terletak di atas nakas."Sudah berapa lama kamu telat, Grace?"Grace terdiam, dia tidak tau p

  • Suami Sementara   66

    "Aku akan pulang saat kau merindukanku dan menyatakan cinta padaku." Kalimat itu terngiang-ngiang di telinga Rudolf bahkan setelah seminggu berlalu. Apa maksud dari perkataan Grace, dia bukan laki-laki yang berpengalaman dalam merayu wanita, apa lagi sampai berbohong supaya tujuannya tercapai.Rudolf kembali membuka pintu kamar utama yang dihuni Grace selama ini, menghirup sisa aroma Grace yang tertinggal. Baju-baju Grace masih terlipat dalam lemari serta beberapa alat-alat pribadinya seperti charger handphone dan alat kosmetik.Jika dilihat dari barangnya yang tertinggal, sepertinya Grace tak berniat pergi lama, dia hanya membawa baju yang melekat di badannya serta tas kecil. Tapi kenapa wanita itu belum juga pulang?Mengatakan cinta dan mengatakan rindu? Rudolf memang senang dengan keberadaan Grace akhir-akhir ini, jika bersama wanita itu, dia lebih bersemangat, lebih betah di rumah. Padahal dulu, jika mendapatkan cuti, dia begitu bersyukur tak bertemu dengan wanita itu.Sekarang a

  • Suami Sementara   65

    Wanita itu, masih secantik yang dia ingat. Entah sudah beberapa tahun berlalu, yang jelas sudah lama sekali. Apakah Grace mendapat pelukan? Ah, tidak. Wanita di depannya persis seperti dirinya, keras dan tak pandai mengekspresikan kasih sayang."Bagaimana kabarmu?" Mami Grace berkata datar. Tapi mata tajamnya mampu membuat detak jantung Grace berdetak cepat. Rasanya sungguh emosional, bagaimanapun hubungan ibu dan anak takkan terlepas dari kasih sayang."Mami pasti tau, apa yang menimpaku akhir-akhir ini.""Ya, semua media, bahkan di negara ini, memberitakan tentangmu.""Apa mami juga malu?" Bibir Grace bergetar."Kalau aku malu, mungkin kau takkan berada di sini saat ini." Datar, tanpa ekspresi, khas mami Grace."Aku tak seburuk itu.""Mami tau. Kau tak perlu menjelaskan. Yang jelas, itulah alasannya kami melarangmu selama ini, bukan karena kami tak menyayangimu, dunia hiburan penuh intrik, sesaat kau merasa beruntung, tapi setelah itu kau akan merasa merugi selamanya."Grace terdiam

  • Suami Sementara   64

    Setelah kemesraan itu, apakah mereka tidur di kamar yang sama? Tidak, mereka tetap tidur di kamar terpisah. Yang membuat Grace sebal, bagaimana bisa Rudolf kembali menjadi biasa saja setelah berulangkali mereka bermesraan. Laki-laki itu tak ada romantisnya sama sekali. Padahal Grace sudah merendahkan harga dirinya sebagai wanita penggoda. Lama-lama dia bisa menjadi wanita penggoda sungguhan.Saat ini, apa yang dilakukannya? Berdiri seperti orang bodoh dengan dua cup mie instan di depan kamar Rudolf yang tertutup. Ini sama sekali bukan dirinya. Tapi bagaimana lagi, sedetik saja tak melihat mantan pengawalnya itu, membaut Grace disiksa rindu berat."Aku memang sudah tidak waras." Grace menggerutu sendiri, tapi tangan mulusnya mengetok pintu kayu di depannya.Pintu perlahan terbuka, cengiran bodoh Grace disambut dengan wajah datar Rudolf.Tak hilang akal, Grace menyodorkan cup mie instan ke arah laki-laki itu."Aku yakin kau belum makan malam." Tanpa menunggu persetujuan, Grace menerobos

  • Suami Sementara   63

    Grace tak kehilangan akal, sambil menyelam minum air, wanita seperti Grace memiliki kemampuan akting yang luar biasa, antara pura-pura dan sebenarnya sulit untuk dibedakan. Padahal tidak sesakit itu, mungkin kakinya hanya keseleo biasa buktinya tak lagi sakit saat dipijakkan, tapi kapan lagi membuat dia bisa menempel dengan suami kakunya itu. Keseleo saja mendapat hadiah digendong. Grace berusaha menahan tawa dalam hati."Ya ampun, itu sakit sekali." Grace pura-pura meringis, saat jari besar Rudolf menyentuh pergelangan kakinya."Tahan sedikit nona." Rudolf menunjukkan wajah prihatin. Dia pun memijat dengan hati-hati, takut menyakiti kaki jenjang itu."Ini sakit sekali." Grace kembali mengeluarkan akting andalannya. Namun dia kurang teliti, yang dipijat Rudolf kaki sebelah kanan, tapi yang diraba Grace malah kaki sebelah kiri. Hampir saja Grace mengumpat dirinya yang hampir ketahuan."Kaki kiri anda terkilir juga nona?" Rudolf menyentuh pergelangan kaki sebelah kiri Grace. Wajahnya s

  • Suami Sementara   62

    Jika cinta yang menyusup tanpa bicara, dan hasrat yang berkobar tak terduga, dua insan yang terlena dan tak tau bagaimana cara berhenti , hanya bisa pasrah menikmati kenikmatan duniawi yang akan merubah kehidupan mereka untuk ke depannya. Grace yang jatuh cinta, Rudolf yang terlena, lalu apalagi alasan untuk menghentikan kemesraan yang dianjurkan bagi pasangan sah seperti mereka.Grace yang tak pernah menyangka akan mendapatkan perlakukan spesial dari sang suami, bersyukur dalam hati, Rudolf tak berniat berhenti. Mereka mengayuh kemesraan bersama, berlomba dengan detak jantung yang serasa ingin meledak di dada.Untuk ke dua kalinya, mereka menyatu, mengesahkan hubungan suami istri, memberi dan menerima. Tak memikirkan waktu, tak memikirkan status sosial, yang ada hanya suara sensual yang menggema di kamar kecil mereka.*****Grace menggeliat tak nyaman, sinar matahari masuk menyilaukan melewati ventilasi udara yang tak tertutup.Sejenak Grace membangun kesadarannya, kemudian dengan pi

  • Suami Sementara   61

    Grace mengedarkan pandangan pada rumah sederhana itu. Terdapat ruang tamu berukuran enam kali lima meter, dua kamar dengan kamar utama lebih besar ukurannya. Satu ruang makan dan dapur kecil, minimalis sekali. Luas bangunan tak lebih dari seukuran ruang tamu apartemen Grace.Satu yang dituju Grace, kamar utama. Terdapat tempat tidur dari kayu dan kasur kapuk. Sebuah lemari dua pintu dan meja kecil, serta jendela yang langsung menghadap ke persawahan."Aku mau kamar yang ini,"kata Grace sambil menggeret kopernya dan mencoba duduk di ranjang yang akan menjadi miliknya beberapa hari. Agak keras, mungkin karena kasur itu tidak dijemur dan sudah lama tidak dipakai. Namun kondisi rumah masih bisa dikatakan baru, sekitar enam tahunan setelah selesai dibangun.Rudolf tak menolak. Dia hanya mengangguk setuju."Mana kamar mandinya?" Grace mencoba mencari pintu yang menghubungkan ke kamar mandi di kamar itu, tapi tak terlihat sama sekali."Kamar mandi cuma satu, Nona. Dan itu pun berada di dekat

  • Suami Sementara   60

    Wanita itu menatap nanar ke luar jendela apartemennya. Di bawah sana, segerombolan wartawan tampak bertahan berdiri menunggu sang narasumber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi.Sudah tiga hari berturut-turut, dimulai dari pagi-pagi sekali, bahkan ini sudah jam lima sore, para pemburu berita bertahan di depan Apartemennya.Selama tiga hari itu juga Grace tak keluar rumah, Grace tak keluar dari kamarnya. Hari ini saja, dia bahkan tidak mandi dan tidak makan.Otaknya terasa melambat dan berhenti bekerja. Dia sendiri tak tau mana yang harus dipikirkan terlebih dahulu. Semua ini, terlalu mengejutkan, pamor yang diraih susah payah selama ini, hancur dalam sekejap mata.Grace mematikan handphonenya yang meraung tak henti-henti sejak tadi pagi. Sempat dia menyalakan televisi, namun dia semakin pusing, setiap acara televisi memberitakan tentang dirinya. Malah kebanyakan ada ditambah-tambahi, atau menyerempet pada hal-hal lain yang tak ada hubungannya dengan video itu.Dunia hiburan me

  • Suami Sementara   59

    Apa yang menyebalkan bagi Grace? setelah dia tidak tidur semalaman memikirkan kemesraan berujung hubungan suami istri bersama Rudolf yang gagal kemaren pagi, dan pagi ini dia malah mendapati laki-laki itu berwajah tenang seperti tak pernah terjadi apa-apa pada mereka. Laki-laki itu menatapnya sekilas, kemudian kembali menekuni koran di hadapannya. Harapan Grace setidaknya dia merasa sedikit terpengaruh padanya, tapi mungkin itu hanya tinggal harapan yang takkan terkabulkan.Grace mengikat rambutnya asal, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. Lalu duduk di depan laki laki itu. Dua puluh empat jam mereka tak bertemu, sepanjang hari kemaren Grace menghabiskan waktu di tempat tidur karena nyeri haid yang melanda. Mereka baru bertemu kembali pagi ini, setelah Grace tak mampu meredam rindunya.Rudolf tampak tak terganggu sedikitpun, dia tengah seperti biasa, datar dan dingin. Grace merasa, laki- laki itu beribu kali lebih tampan pagi ini, rambut rapi yang ditata dengan gel, kemeja y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status