Beranda / CEO / Suami Sang Pendonor / Aku Bukan Burung

Share

Aku Bukan Burung

Setelah mereka selesai mengisi perut, mereka sempat berpencar. Sean pamit menuju kamarnya untuk mengecek kerja anak buahnya, sementara Anggun kembali ke ruang tamu untuk kembali melihat buket-buket bunga yang tadi.

Hatinya bergetar sebenarnya saat mencium kembali aroma khas yang sudah lama tak dihirupnya ini. Aroma parfum khusus untuk semakin memperkuat aroma bunga-bunganya. Hal yang sama juga terasa saat melihat kembali setiap kuntum demi kuntum yang kini bertebaran itu.

Merah, merah muda, merah membara, merah muda hambar.

Semua itulah warna yang terlihat di depannya kini. Karena memang merah adalah warna yang paling melambangkan soal perasaan cinta terhadap seseorang. Perasaan yang selama beberapa hari ini secara tiba-tiba sering dibisikkan oleh Sean ke telinganya.

‘Aku tak tahu….’

Anggun bergumam pelan sambil memegangi dadanya.

Sejujurnya aku tak mau mempercayai ucapan Sean tentang perasaannya padaku. Tapi… mengenai perasaanku sendiri aku tak tahu karena aku merasa aneh. Aku merasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status