Share

133. Bertekad Move On

Sepertinya, diajak bicara, si kembar malah semakin aktif. Rainer membayangkan putri-putrinya itu sedang mendebatnya. Claire hanya menggeleng mendengar dugaan sang suami.

“Kalau mereka setuju, pasti menurut. Ini malah semakin bergerak-gerak.” Rainer menyimpulkan.

Susah payah, Claire bergerak. Rainer membantunya duduk dan bersandar pada punggung ranjang.

“Perutku besar sekali, ya. Aku sampai tidak bisa melihat telapak kakiku.” Claire menatap perutnya.

“Memangnya kenapa kamu mau melihat telapak kakimu?”

“Biasanya aku rutin memeriksa kuku termasuk kuku kaki. Rasanya sudah lebih dari dua minggu aku tidak melakukan perawatan manicure dan pedicure,” keluah Claire.

Lelaki di samping Claire melirik kaki-kaki istrinya. Ia lalu tersenyum dan mengusak kepala Claire.

“Aku panggilkan perawatan salon ke sini, ya?”

“Memangnya kamu tau nomer kontaknya?”

“Tidak. Aku akan meminta Bertha yang meneleponnya.”

Kepala Claire mengangguk. Tak berapa lama, Bertha mengirim pesan bahwa ahli-ahli kecantikan akan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status