Beranda / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 91 - Menerima Estafet Perusahaan

Share

Chapter 91 - Menerima Estafet Perusahaan

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa, sih, pria itu kalau ada masalah memilih diam dibanding cerita?” gumam Kaira di depan cermin sambil menyisir rambut panjangnya setelah mandi tadi.

Setelah kepulangan dari rumah sakit enam hari yang lalu, Dipta semakin banyak diam yang membuat Kaira kesal sendiri. Setiap diajak diskusi soal Salsa, pria itu selalu mengalihkan pembicaraan bahkan kadang langsung menyosor mengendus-ngendus lehernya. Entahlah apa maksudnya.

Kondisi kaki Kaira pun semakin baik, meski masih pakai alat bantu tongkat untuk segala aktifitasnya di rumah. Dipta pun bekerja normal seperti biasa, berangkat pagi pulang sore.

Untuk intensitas hubungan suami istri pun sedikit meningkat karena Dipta selalu meminta jatah setiap pagi. Katanya supaya kerjanya semangat. Tapi giliran dibahas soal masalah perjanjian itu, wajahnya langsung badmood. Hal ini membuat Kaira ingin sekali teriak di depan wajah suaminya, namun masih ditahan-tahan oleh Kaira.

“Besok Papa sama Mama pulang dari German, kamu mau ikut jemput di ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 92 - Ceo Baru, Sekretaris Baru

    "Soal itu tidak Mama pikirkan. Hanya saja Mama merasa bersalah saat melihat kamu begitu mencintai Kaira, bahkan tak mau kehilangan wanita itu tapi Mama menyuruh kamu buat ceraikan dia saat di Jerman. Kegigihan kamu membuat Mama teringat akan perjuangan Papa kamu dulu. Dia gigih mendapatkan Mama karena Kakek kamu dulu tak merestui kami," jelas Vania panjang lebar. Bibirnya tersenyum manis. Tangannya mengusap bekas air matanya dengan kasar."Om Endru ancam Mama apa emangnya?" tanya Dipta yang lebih penasaran soal ini dibanding kisah masa lalu orangtuanya.Vania tersenyum getir, orang yang dianggap bisa jadi saudara ternyata mulai kelihatan busuknya. Bahkan sangat tega terhadap keluarganya ini.Tak mau menambah beban pikiran Dipta, Vania menggelengkan kepalanya, tidak siap bercerita."Gapapa, biar ini menjadi urusan Mama nanti.""Nggak, Ma! Dipta harus terlibat karena yang diincar Om Endru itu aku! Bahkan aku dan Kaira kemarin hampir mati gara-gara ulah Salsa!" adu Dipta yang tak tahan u

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 93 - Mengambil Keputusan Terbaik

    “Gimana? Udah tahu bakalan ambil keputusan apa?”Dipta mengendikkan kedua bahunya tidak tahu. Ia pergi keluar dari ruangan Bagas karena harus kembali ke kantor.“Sialan lo! Udah kenyang langsung pergi aja!” maki Bagas yang melihat kepergian Dipta dari dalam kantornya.Dipta yang sudah berada di dalam mobil, mencoba menghubungi nomor istrinya kembali. Kali ini nomornya sudah aktif, dan tersambung.Sambil menunggu panggilan teleponnya diangkat, Dipta mengetuk-ngetukkan jemarinya di setir mobil.“Halo, Mas.”“Sayang, kamu lagi di mana? Aku telepon nggak aktif! Aku pulang ke rumah juga katanya lagi pergi sama Mama! Emang kamu pergi kemana, hm!? Kok enggak izin dulu sama aku!?” cerocos Dipta panjang lebar meluapkan keresahannya.Kaira justru terkekeh geli mendengar kecerewetan suaminya di seberang telepon. Padahal Kaira pergi juga diajak oleh mama mertuanya.Saat baru akan menjawab pertanyaan Dipta, ponselnya direbut oleh Mama Vania. Mertuanya langsung menerocos panjang, mengomeli Dipta.“

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 94 - Lebih Baik Kehilangan Saham Dibanding Kehilangan Kamu

    “Dipta, kamu ke sini? Ayo, silakan masuk,” ajak Endro, mempersilakan Dipta untuk masuk ke dalam rumahnya.Mengingat Dipta sangat menghormati Om Endro, ia pun masuk dan duduk di ruang tamu rumah yang memiliki gaya mediterania itu.Om Endru yang tahu tujuan Dipta datang ke rumahnya langsung disambut dengan senyuman lebar. Sudah pasti, pria muda ini lebih takut kehilangan saham perusahaan orangtuanya, bukan? Lagian memang sebesar apa harga wanita miskin itu.“Tujuan saya datang ke sini ingin memberikan keputusan soal perjanjian yang pernah disepakati oleh keluarga kita kemarin. Saya akan menyerahkan setengah saham perusahaan milik Archery kepada Om Endru,” ucap Dipta tegas, lugas, dan tertata.Mendengar keputusan Dipta membuat pria paruh baya itu menatap heran. Tidak menyangka kalau Dipta akan mengambil keputusan bodoh seperti ini.Merasa jika harga diri putrinya terlalu rendah dan tak berharga di mata seorang Dipta, Endru tersenyum masam.“Apa kamu yakin dengan keputusan ini?” tanya End

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 95 - Perdebatan Pemilik Saham

    "Apa maksud dari semua ini, Pak Wisnu!? Kenapa di meeting tadi tidak dibahas!?" bentak salah satu pemegang saham di perusahaan Archery Group."Iya! Apa maksud dari berita ini!?" dukung pemegang saham lainnya."Lalu jika pemegang saham ada dua yang sama kuatnya, pemimpin Archery Group siapa!? Kami berharap masih Pak Wisnu yang memimpin!" debat pemegang saham dua puluh persen."Ya! Kami setuju! Siapa yang akan memimpin!? Sedangkan Pak Endru sudah berkoar-koar ke email kita kalau dia juga pemilik saham di Archery Group, yang mana dia memiliki investasi yang sama dengan Pak Wisnu," jelas pemegang saham lima persen.Wisnu yang digerebek ke rumah pribadinya oleh para pemegang saham di perusahaannya merasa pusing tujuh keliling. Mereka semua pasti syok ketika setengah saham dari Archery Group ternyata milik dari Endru karena keinginan Dipta yang tetap mempertahankan rumah tangganya.Sedih, kecewa? Sudah pasti. Tapi Wisnu sudah berjanji kepada dirinya sendiri, akan mendukung apapun keputusan

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 96 - Lembur Sampai Lupa Waktu

    "Kamu tidur duluan aja, aku masih ada kerjaan sedikit," kata Dipta saat Kaira sudah memberikan kode untuk segera tidur bersama."Tapi semua pekerjaan bukannya udah beres tadi?" Kaira mengerut heran, takut ada pekerjaan yang terlewatkan. "Apa aku salah lihat?" lanjut Kaira bergumam."Kamu nggak salah kok sayang. Aku emang mau mempelajari proyek yang di Kalimantan itu. Aku nggak mau terlihat bodoh di depan klien, jadi harus belajar supaya mereka yakin bahwa aku juga bisa menangani."Mendengar penuturan suaminya membuat Kaira bangga. Banyak sekali perubahan dari suaminya. Yang dulunya terlihat santai dan acuh soal kantor, kini mulai tertarik bahkan sangat bersemangat.Sebelum masuk kamar, Kaira memeluk Dipta dari belakang. Mengingat posisi suaminya yang sudah duduk, membuatnya tak bisa membalas pelukan dari Kaira.Merasa jika posisi Kaira lebih tinggi, wanita itu kini menciumi kepala atas suaminya dengan gemas. Hal ini tentu saja membuat Dipta merasa senang saat istrinya selalu memperlak

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 97 - Menjadi Bahan Gunjingan Orang Kantor

    “Lho, Papa nggak ikut pergi ke Kalimantan sama Mas Dipta?” tanya Kaira saat bertemu dengan Wisnu di lobby kantor.Wisnu tersenyum lembut ketika bertemu menantunya ini. “Papa ada rapat hari ini di kantor jadi pergi ke Kalimantannya nanti sore nyusul,” jawab Wisnu lembut.Mereka berdua akhirnya jalan bersama menuju ke arah lift khusus petinggi. Awalnya, Kaira ingin naik lift khusus karyawan, namun Wisnu mengajaknya bersama karena memiliki tujuan lantai yang sama.Ketika berada di dalam lift, Kaira menatap pantulan dirinya di besi lift. Kaira merasa jika rambutnya kini sudah tertata rapi kembali saat tadi pagi sudah dibuat acak-acakan oleh Dipta. Kaira dan Dipta pun harus mandi dua kali pagi tadi akibat gempuran dadakan itu.“Kamu nanti pulang ke mana? Kalau bisa ke rumah aja, nanti dianterin sama sopir,” ujar Wisnu membuka obrolan terlebih dahulu.“Kayaknya Kaira di apartemen aja, Pa.”“Kenapa? Apa nggak betah tinggal sama kami?”Kaira menatap tak enak hati ketika Papa mertuanya berkata

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 98 - Nikmatnya LDR

    “Pak Wisnu ada di dalam?” tanya Kaira saat ingin bertemu dengan Papa mertuanya itu.“Beliau baru saja pergi ke bandara, Bu, saat selesai meeting tadi.”Kaira mengangguk kecil sebagai respon. Ia sedikit terlambat untuk menemui Papa mertuanya itu. Padahal Kaira ingin menunjukkan sekaligus mengajak diskusi Papa mertuanya soal file ini, meski beliau sebentar lagi akan pensiun.Duh, telat! Andai tadi tak menguping di toilet, pikir Kaira yang menyalahkan dirinya sendiri. Tapi bagaimanapun juga ia jadi tahu mana yang bersikap manis di depannya dan buruk di belakangnya.Yang dilakukan Kaira kini kembali mengerjakan file ini dengan sebaik mungkin agar tak menjadi kesalahan, hingga membuatnya boomerang di kemudian hari. Apalagi ia dan suaminya lagi jadi bahan perbincangan, yang mana suka sekali menggoreng berita ke sana ke mari tanpa tahu yang kebenarannya.Waktu terus berjalan sampai Kaira tak terasa jika jam kerja telah usai. Kaira masih saja sibuk di depan layar laptopnya.“Apa sudah selesai

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 99 - Terpecah Belahnya Archery Group

    “Mulai detik ini CEO dari Archery Group masih dalam proses tahap pemilihan! Kita tunggu hasil rapat dari dewan komisaris!” ucap Endru lantang di tengah-tengah lobby, yang membuat seluruh karyawan berkumpul untuk mendengarkan. “Perkenalkan saya Endru Hartanto pemegang saham terbesar, sama besarnya seperti Wisnu Kertakusuma!”Kaira yang baru masuk ke dalam lobby kantor dikejutkan dengan pengumuman ini. Apalagi setahu Kaira, Papanya Salsa ini tidak ada urusan dengan bisnis Archery. Dia sibuk menjadi pejabat. Tapi kenapa sekarang dia jadi terjun ke dunia bisnis? Lalu apa dia bilang? Pemilik saham terbesar?Merasa semakin penasaran, Kaira berjalan mendekat ke arah kerumunan orang-orang. Menyaksikan secara langsung ketika Endru tengah memperlihatkan surat penyerahan saham Archery group untuk dirinya. Di sini Kaira yang melihat itu semua terasa janggal.Ingin tahu apa yang sedang terjadi dengan perusahaan mertuanya, Kaira langsung keluar dari barisan itu. Kaira buru-buru jalan menuju ke toil

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status