Share

Chapter 81 - Curhat Sama Mendiang Papa Mama

“Kaira,” cicit Dipta lirih, kaget melihat kedatangan istrinya ke apartemen. Sengaja Dipta tak memberitahukan jika dia sudah pulang ke Indonesia karena masih banyak yang harus diurus dan selesaikan.

Kaira yang ingin marah, meluapkan semua kekesalan hatinya kepada Dipta, kini cuma bisa menangis saja tanpa berkata apapun. Terlebih melihat wajah serta tubuh suaminya yang tampak tak terurus membuat hati Kaira tak tega mengomeli suaminya.

Cukup lama saling diam-diaman dengan hati yang sama-sama sakit, Dipta mempersilakan Kaira masuk ke dalam apartemennya. Kaira pun ikut masuk, bibirnya masih terkatup rapat.

Dipta memilih duduk di sofa ruang tv, Kaira pun ikut duduk di samping suaminya dengan sama-sama saling diam satu sama lain. Kaira merasakan sudah tak mengenal Dipta saat ini, rasanya seperti orang asing.

“Gimana kabar Papa Wisnu?” Kaira akhirnya memutus aksi saling diam-diamannya dengan Dipta. Kedua netra cokelatnya menatap sendu ke arah Dipta, yang nama rambut dari suaminya sudah panjan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yani Sagita
Bagas mengangkat kaira jadi pegawainya lagi ditugaskan ditempat yg jauh dari Dipta kira2 tiga bulanan
goodnovel comment avatar
Elis Putra Faeyza
lanjut kak
goodnovel comment avatar
Siti Khatijah Mazlan
bisa gak nyuruh Bagas sembunyikan kaira..biar dipta kelimpungan cari kaira...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status