Beranda / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 84 - Takdir Selalu Memiliki Caranya Sendiri

Share

Chapter 84 - Takdir Selalu Memiliki Caranya Sendiri

Penulis: Jezlyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Cih! Mau apa kamu datang ke sini!?” tanya Bayu dengan tatapan sinis. Sebelum duduk di kursi depan Kaira, Bayu menatap wajah muram mantan kekasihnya itu.

Kaira yang disambut sinis tetap diam tak memberikan reaksi apapun. Bagi Kaira sendiri, Bayu sudah bukan prioritas di hidupnya lagi hingga tak ada tempat bagi pria itu memenuhi pemikiran otaknya.

“Gimana kabar Mas Bayu?” tanya Kaira selalu lembut nada bicaranya, yang justru membuat Bayu mendecak sebal, bukan benci, hanya saja bikin susah move on jika terus diperlakukan seperti ini.

“Nggak usah basa-basi deh! Mending bilang cepet tujuan kamu ke sini mau apa!? Pasti disuruh sama sopir gadungan itu, ‘kan!?” tuduh Bayu membuang wajah ke samping, tak kuat jika harus berlama-lama menatap wajah Kaira yang lugu itu.

“Mas Dipta bahkan nggak tahu aku datang ke sini. Aku ke sini mau minta maaf sama Mas Bayu. Mungkin selama aku menjadi pacar sering menyakiti hati Mas Bayu. Untuk itu aku kepengin kita berdua damai dan saling memaafkan agar kehidup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Elis Putra Faeyza
lanjut bab berikutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 85 - Akibat Kurangnya Komunikasi

    “Surat perjanjian itu ada di apartemenku,” ujar Dipta pada akhirnya, yang membuat Kaira langsung menarik lengan suaminya untuk buru-buru masuk mobil.Saat sudah sama-sama di dalam mobil, Dipta sedikit merasakan keanehan dengan sifat Kaira yang mendadak sedikit lebih berani dibanding sebelumnya yang selalu menurut dan diam.“Buruan jalan ke apartemen,” titah Kaira menyuruh Dipta yang dari tadi malahan diam terbengong.“Ini kamu, ‘kan?” tanya Dipta sebelum menyalakan mesin mobilnya. Menatap aneh ke arah Kaira.“Ya iyalah ini aku memang siapa lagi!? Setan!?” balasnya ngegas yang membuat Dipta semakin merasa jika istrinya berubah.“Kamu berubah jadi nggak kayak dulu lagi. Kamu berguru di mana jadi bar-bar begini?” tanya Dipta masih keheranan.Ditanya seperti itu, Kaira merespon dengan desisan kasar saja. Ia kembali menatap ke depan, menyuruh Dipta untuk segera menjalankan mobilnya.Selama di jalan, Dipta beberapa kali melirik ke samping untuk melihat istrinya yang tampak berubah drastis d

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 86 -Kaira Melawan Salsa

    "Jangan marah sama cuek lagi setelah ini, ya, Mas," pinta Kaira sambil mengusapi dada bidang suaminya, membentuk coretan-coretan abstrak."Hm."Kaira mendongak, menatap wajah suaminya yang lebih bersahabat daripada kemarin. Meski ekspresinya masih seperti menanggung banyak beban pikiran.Tak mau menambah pusing suaminya, Kaira pun mencob memahami posisi Dipta, meski dalam hati Kaira bertekad akan melawan Salsa apapun resikonya. Peduli setan soal Salsa yang memiliki penyakit mental itu. Lagipula Kaira melakukan perlawanan ini demi keutuhan rumah tangganya.Drrrt! Drrrt! Drrrt!"Hape kamu dari tadi berisik banget, sih!" gerutu Dipta sebal karena lagi asik bercinta, ponsel milik istrinya ganggu banget karena berisik terus."Punya kamu juga sama. Getar terus dari tadi," timpal Kaira yang tak mau salah sendirian di sini. Pasalnya, bukan hanya ponsel milik Kaira saja yang berisik melainkan milik Dipta juga sama berisik.Sama-sama penasaran, Dipta mengambil ponsel miliknya di atas meja naka

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 87 - Terperangkap Ke Dalam Jebakan

    "Seriusan Salsa mau bunuh diri?" celetuk Kaira yang membuat Dipta sekaligus Bagas menoleh, menatap ke arah Kaira secara bersamaan."Kamu dikirimin juga!?" tanya Dipta dan Bagas kompak.Kaira mengangguk sebagai jawaban. Ia memperlihatkan ponselnya, yang tengah memperlihatkan video Salsa yang sedang mengoceh, mengancam ingin bunuh diri."Aku nggak tau dia dapat nomorku dari siapa. Padahal yang tau aja cuma empat orang. Kedua mertuaku aja nggak tau nomor ponselku yang ini," seloroh Kaira sekaligus memancing siapa yang sudah memberikan nomornya kepada Salsa.Dipta yang baru tahu justru tampak heran. Berbeda dengan Bagas yang terlihat sangat tak nyaman saat duduk."Iya, ini aneh banget," dukung Dipta memperkuat istrinya. "Kira-kira siapa yang berani nyebarin nomor istriku!" lanjut Dipta sambil memukul-mukul kedua telapak tangannya, seperti orang yang siap tinju.Bagas yang semakin gelisah menambah keyakinan Kaira. Dipta juga sudah tahu dan menebak kalau yang memberikan nomor istrinya pasti

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 88 - Dasar Ratu Playing Victim

    “Mmmmh—apa sekarang kita lagi di akhirat, Mas?” tanya Kaira yang masih terus mencoba mengerjap-ngerjapkan kedua matanya untuk dibuka karena yang Kaira rasakan tadi, banyak sekali debu bertebaran di sekelilingnya dan yang pasti suara ledakan.“Kamu ngomong apa, sih? Kita masih di dunia, Sayang.”Berhasil membuka kedua kelopak matanya, Kaira menatap manik hitam milik Dipta. Apalagi jarak wajah keduanya sangat dekat hingga Kaira bisa merasakan embusan napas milik suaminya yang selalu menjadi candu.“Kita masih hidup?” tanya Kaira dengan polosnya.Dipta mengangguk sebagai jawaban. “Hm.”Kaira berusaha ingin bangun dari posisi terlentangnya, namun seluruh tubuhnya terasa sakit juga kaku. Apalagi bagian telapak kaki yang mendadak terasa perih.Tak kuat menahan rasa sakitnya, Kaira meringis yang membuat Dipta buru-buru bangun dari posisi menindihi istrinya, meski kedua siku tangan menahan beban berat tubuhnya.Saat sudah duduk, Dipta terkejut melihat bagian bawah sepatu yang terlihat mengali

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 89 - Kita Semua Di Sini Terluka

    “Nggak dibunuh, hanya saja ditabrak oleh orang yang entah siapa. Orang yang menabrak bahkan hanya keluar sebentar tanpa menolong kedua orangtuaku, Bang.”“Astaga! Jadi semacam tabrak lari gitu?” Bagas baru tahu kalau orangtua Kaira meninggal karena korban tabrak lari. “Apa pelakunya tertangkap?”Kaira menggelengkan kepalanya pelan, wajahnya tampak muram jika mengingat kejadian itu. Yang mana dirinya masih kecil dan tak tahu apa-apa.“Aku nggak tahu siapa pelakunya, Bang. Yang aku ingat, dia pakai jas keren dan sepatunya sangat mengkilat. Orang itu keluar melihat kedua orangtua saja, tapi langsung masuk mobil lagi dan pergi.”“Apa polisi nggak menemukan pelakunya!?” tanya Bagas mengerut heran.Kaira mengangkat kedua bahunya tak tahu. “Polisi menutup kasusnya. Mungkin karena aku orang miskin jadi malas memperpanjang masalah ini.”“Kalau belum tertangkap pelakunya, tandanya dia masih hidup bebas berkeliaran dong,” komentar Bagas masuk akal.“Ya, mungkin dia sedang hidup bahagia bersama k

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 90 - Perjanjian Tetaplah Perjanjian

    “Lho, Abang Bagas kemana?” tanya Kaira saat keluar dari toilet, tapi tak melihat Bagas di sana. Hanya ada Dipta seorang diri yang sedang diam melamun.“Lagi keluar beli makan.”Selesai dibantu oleh perawat, baik Kaira maupun Dipta mengucapkan terima kasih dengan sopan. Setelah sudah berdua saja, Kaira melirik ke sebelah, brankar suaminya.“Nggak nyangka kalau kita bakalan sakit bareng kayak begini. Aku jadi nggak bisa ngerawat kamu sebagai istri deh,” keluh Kaira merasa sedih karena tidak bisa merawat suaminya yang sedang sakit. Padahal jarang sekali Dipta sakit, yang sering sakit justru dirinya ini.Melihat ekspresi sedih istrinya, Dipta mengulurkan tangan sebelah kirinya untuk menggenggam tangan istrinya yang sebelah kanan. Untungnya, brankar mereka tidak ada penghalang meja atau apapun itu hingga jarak ranjang milik Dipta maupun Kaira sangat berdekatan. Tiang infus pun dipasang di sebelah ranjang satunya.Tak lama pintu kamar rawat inap mereka terbuka, menampilkan sesosok Bagas yan

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 91 - Menerima Estafet Perusahaan

    “Kenapa, sih, pria itu kalau ada masalah memilih diam dibanding cerita?” gumam Kaira di depan cermin sambil menyisir rambut panjangnya setelah mandi tadi.Setelah kepulangan dari rumah sakit enam hari yang lalu, Dipta semakin banyak diam yang membuat Kaira kesal sendiri. Setiap diajak diskusi soal Salsa, pria itu selalu mengalihkan pembicaraan bahkan kadang langsung menyosor mengendus-ngendus lehernya. Entahlah apa maksudnya.Kondisi kaki Kaira pun semakin baik, meski masih pakai alat bantu tongkat untuk segala aktifitasnya di rumah. Dipta pun bekerja normal seperti biasa, berangkat pagi pulang sore.Untuk intensitas hubungan suami istri pun sedikit meningkat karena Dipta selalu meminta jatah setiap pagi. Katanya supaya kerjanya semangat. Tapi giliran dibahas soal masalah perjanjian itu, wajahnya langsung badmood. Hal ini membuat Kaira ingin sekali teriak di depan wajah suaminya, namun masih ditahan-tahan oleh Kaira.“Besok Papa sama Mama pulang dari German, kamu mau ikut jemput di ba

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 92 - Ceo Baru, Sekretaris Baru

    "Soal itu tidak Mama pikirkan. Hanya saja Mama merasa bersalah saat melihat kamu begitu mencintai Kaira, bahkan tak mau kehilangan wanita itu tapi Mama menyuruh kamu buat ceraikan dia saat di Jerman. Kegigihan kamu membuat Mama teringat akan perjuangan Papa kamu dulu. Dia gigih mendapatkan Mama karena Kakek kamu dulu tak merestui kami," jelas Vania panjang lebar. Bibirnya tersenyum manis. Tangannya mengusap bekas air matanya dengan kasar."Om Endru ancam Mama apa emangnya?" tanya Dipta yang lebih penasaran soal ini dibanding kisah masa lalu orangtuanya.Vania tersenyum getir, orang yang dianggap bisa jadi saudara ternyata mulai kelihatan busuknya. Bahkan sangat tega terhadap keluarganya ini.Tak mau menambah beban pikiran Dipta, Vania menggelengkan kepalanya, tidak siap bercerita."Gapapa, biar ini menjadi urusan Mama nanti.""Nggak, Ma! Dipta harus terlibat karena yang diincar Om Endru itu aku! Bahkan aku dan Kaira kemarin hampir mati gara-gara ulah Salsa!" adu Dipta yang tak tahan u

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status