Share

2. Menikahi Paman

Penulis: Chrysander
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-21 02:18:46

Darren melepaskan pelukannya terhadap Ellen. Dia sangat terkejut dengan ucapan Ellen. Bagaikan terbang tinggi lalu terjatuh seketika. Dia salah sangka dengan ucapan Ellen. Tak hanya dirinya. Semua orang juga ikut terkejut dengan keputusan yang Ellen ambil. 

"Ellen, kau sudah gila! Bagaimana mungkin kau menikahi Dimitri?" tanya Eric. "Keputusanmu terlalu gegabah dan emosional. Pikirkanlah sekali lagi."

"Keputusanku sudah bulat, Ayah." Ellen tersenyum paksa. "Bukankah harus aku yang menikahi Pyordova?"

"Kalau memang itu sudah menjadi keputusan Ellen, maka kita semua harus menghargainya." David menghela nafas. 

Darren tak tingggal diam. Dia berjalan ke arah David dan mencoba meyakinkannya. "Kakek, Erica pasti menjebakku. Aku bahkan tidak pernah tidur dengannya," ujarnya. "Ellen adalah tunanganku, kekasihku. Bagaimana mungkin dia menikah dengan monster gila itu? Dimitri samgat mengerikan, bagaimana nasib Ellen jika mebikah dengannya?" 

"Semua keputusan ada di tangan Ellen. Apapun itu seharusnya kau juga menghargainya," kata David.

"Tidak. Aku hanya mencintai Ellen. Kami akan segera menikah dan hidup bahagia," kata Darren menggenggam kedua telapak tangan Ellen. "Jangan menikah dengan Dimitri. Dia bukan orang yang baik. Percayalah padaku. Kau tidak akan bahagia. Dia bukan pria baik-baik. Dimitri adalah seburuk-buruknya pria di keluarga kami. Bahkan sepertinya dia yang terburuk dari semua pria. Jadi kumohon jangan kembali ke sana." 

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Ellen lirih lalu menyentakkan kedua telapak tangannya. "Apakah aku akan bahagia jika bersamamu? Kau bahkan memilih untuk tidur dengan Erica dan mengkhianatiku."

"Erica menjebakku!" bentak Darren. "Kenapa kalian masih tidak percaya padaku?" 

"Ini semua memang ulahmu, Darren!" bentak Erica kesal. 

"Diam kau, Erica!" bentak Darren sambil menunjuk wajah Erica. "Kau pasti melakukan hal gila yang tidak pernah terpikirkan oleh orang normal lainnya. Kau pasti menyuntikkan spermaku ke dalam rahimmu." 

“Tutup mulutmu, Darren!" bentak David muak. "Kalau bukan karena kau meniduri Erica, apa semua akan jadi seperti ini? Kalau ingin menyalahkan seseorang, salahkan saja otakmu yang menghilang saat memutuskan untuk meniduri Erica!"  

"Kakek," panggil Darren.

"Tinggalkan Ellen dan beri waktu untuk dia merapikan riasannya," kata David tak peduli dengan Darren. Dengan amarah yang nyaris meluap, David pergi dengan meninggalkan mereka di ikuti dengan yang lainnya. Kecuali Darren yang masih tak menyerah. 

"Maafkan aku, Sayang. Sungguh aku tidak berkhianat. Dia menjebakku," ujar Darren menggenggam kedua telapak tangan Ellen. 

Ellen menyentakkan kedua telapa tangannya. "Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi," celetuk Ellen datar. 

"Dimitri adalah pria gila. Dia sangat mengerikan.Dia bahkan tega membunuh tunangannya sendiri," kata Darren. "Dia hanyalah anak dari wanita tidak bermoral yang merebut kakek dari nenekku."

Ellen terdiam. Ada sedikit keraguan namun dia harus tetap pada pendiriannya. Ini menyangkut reputasi keluarga. Juga janji di masa lalu. Jika memang ini adalah takdirnya maka dia harus menerimanya.

Tapi Darren tak menyerah sampai disana. Pria itu terus membujuk Ellen untuk tetap menikah dengannya. Dia bahkan bersimpuh dan memohon. Namun Ellen tetap teguh pada pendiriannya. 

"Hentikan semua ini, Darren!" bentak Ellen frustasi. "Aku sudah muak mendengarnya. Jika kau memang benar-benar mencintaiku maka seharusnya kau jaga komitmen kita. Seharusnya kau tidak meniduri kakakku. Bahkan jika kau ingin menghancurkan komitmen kita seharusnya gunakan orang lainbdan bukan diriku!" 

Wanita itu pergi meninggalkan Darren sendirian. Dia harus bersiap untuk pernikahannya. David ingin hari ini tetap menjadi hari pernikahan Ellen.

Ellen membuka pintu dan mendapati Erica berdiri di depan pintu. Rupanya dia tengah mendengarkan pembicaraannya dengan Darren. 

"Aku hanya ingin menyampaikan bahwa kakek ingin kau segera bersiap," kata Erica tergagap. "Kakek Jeremy maksudku." 

Ellen tak peduli dan segera pergi dari tempat itu. Dia sudah merasa muak dengan sang kakak. Wanita yang pernah sangat ia hormati itu telah dengan tega merebut kekasihnya. Sementara di dalam sana, Darren tak henti-hentinya mengganggunya.

Erica mengepalkan tangannya kesal. Saat ini mungkin Ellen bisa berjalan dengan kepala terangkat. 'Mulai sekarang, akan aku rebut semuanya darimu. Dimulai dari pernikahanmu yang batal dan berganti pasangan dengan Dimitri yang akan menjadi nerakamu,' batin Erica. 

Dua jam kemudian. 

Ellen sudah tampil cantik dengan gaun pernikahannya setelah tadi berantakan usai kekacauan yang mengejutkan banyak orang. Wanita itu berhasil di rias lagi. 

"Ellen, pikirkan lagi. Bukankah lebih baik kau menikahi Darren? Dimitri bahkan tak mendapatkan sepeserpun dari ayahnya. Dia juga sudah sangat tua. Selisih usia kalian saja 10 tahun. Jadi pikirkanlah sekali lagi," bujuk Eric. 

Ellen tak peduli. Dia diam saja sambil merapikan riasannya dengan di bantu cermin kecil di tangannya. Sampai seseorang dari pihak WO datang dan mengatakan bahwa semua sudah siap.

"Tunggu sebentar," ujar Eric menghentikan wanita dari pihak WO. Pria itu menatap putrinya lekat-lekat. "Tidak ada yang lebih pantas menjadi suamimu selain Darren. Tidak juga Dimitri. Dia pria payah di keluarga itu. Bahkan Dimitri tidak di akui keluarga besar Pyordova. Dia dianggap aib oleh mereka. Pria itu terkenal kasar dan kejam. Bagaimana nasibmu nanti jika kau tetap menikah dengannya?"

Ellen terdiam sejenak. Diantara Darren dan Dimitri memang jauh lebih baik Darren. Namun hal itu sebelum pekhianatan terjadi. Sekarang semuanya sBagaikan keluar dari kandang singa lalu masuk ke kandang macan. 

"Ayah, aku melakukannya demi keluarga kita. Demi Byorka," ujar Ellen lirih. "Jadi kumohon, hargailah keputusanku."

Eric tak bisa mengubah keputusan Ellen. Dia menyerah meski sejujurnya tetap tidak rela. Menjadi istri Dimitri maka hanya akan merugikan banyak hal. Pria itu tak punya apapun dan hanya memiliki satu mata pencaharian."

"Apakah calon suamiku sudah siap?" tanya Ellen pada wanita berpenampilan rapi itu. 

Wanita itu tampak kebingungan. Calon suami yang dimaksud bahkan ada 2. Yang mana? Darren yang saat ini sedang meratap atau kah pria yang baru saja datang? 

"Dimitri Pyordova. Dia yang baru saja datang," ujar Ellen. 

"Oh, sudah. Tuan Dimitri sudah siap. Mungkin sudah berada di altar," ujar wanita itu. 

Ellen pun berdiri dengan dibantu Eric. Keduanya keluar dari ruang rias. Berjalan beriringan menuju ruangan besar, altar pernikahan. Pintu besar di buka, Ellen berjalan dengan veil menutupi wajahnya yang tertunduk lesu. Wanita malang itu bahkan bisa merasakan tatapan iba para tamu yang melihatnya. 

'Entah semengerikan apa dia sampai-sampai semua orang menatapku dengan tatapan iba,' batin Ellen merasa sedikit takut dan waspada. 

Ellen berhenti dan mengangkat wajahnya. Seutas tangan terulur ke arahnya. Wanita itu menatap dari balik veil. Pria yang sangat tampan, pikirnya. Bahkan jantungnya secara tiba-tiba berdetak dengan cepat seperti sedang lari maraton. Tatapannya tak lepas dari pria itu. 

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   3. Tak Banyak Bicara

    Hellena Byorka akhirnya menikah dengan Dimitri Pyordova. Pria berusia 30 tahun yang terkenal kejam dengan masa lalu mengerikan. Pria itu membunuh tunangannya sendiri di hari pernikahan mereka. Bahkan sebelum janji pernikahan di ucapkan. Kini pria itu telah resmi menjadi suami Ellen usai janji sumpah setia mereka ucapkan. Wanita itu pun tengah bersiap untuk foto keluarga. Bersama pria yang sudah menjadi suami tentunya."Selamat atas pernikahanmu dengan pembunuh berdarah dingin," bisik Erica yang berdiri tepat di samping Ellen.Wanita dengan gaun pengantin itu bmenoleh ke arahnya. "Apakah menurutmu ini menyenangkan?" tanya Ellen berbisik dengan tatapan tajam."Tentu. Aku akan segera menikah dengan pria idamanku setelah kau menikahi pria kejam itu," jawab Erica tersenyum. "Suamimu itu, ku dengar dia juga gila. Selalu meminum obat anti depresan. Aku benar-benar merasa kasihan padamu."Ellen tak bisa membalas perkataan Erica. Saat ini bahkan dia merasa takut. Tubuh Dimitri terlihat besar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   4. Kegilaan Darren.

    Selama satu hari penuh, pesta pernikahan itu berlangsung. Hanya satu hari penuh karena yang menikah adalah pria yang bahkan seperti bukan anggota keluarga Pyordova. Dimitri bahkan tinggal di sebuah apartemen studio dan bukan di sebuah rumah mewah seperti para kakak-kakaknya. Juga tidak di rumah induk yang di tempati David. "Ini apartemenku," ujar Dimitri sembari mempersiapkan Ellen untuk masuk. "Kita akan tinggal di tempat ini."Dengan masih mengenakan gaun pernikahan, wanita muda itu berjalan masuk perlahan ke apartemen itu. Dimitri berjalan di belakangnya sembari memberitahukan istrinya beberapa ruangan yang ada di dalamnya beserta fungsinya. Kedepannya tempat ini akan menjadi tempat tinggal mereka berdua. "Aku akan tidur di kamar itu," kata Dimitri menunjuk sebuah pintu berwarna putih. Ellen menoleh ke arah pintu itu. Lalu pandangannya beralih ke pintu di sebelahnya. "Lalu itu kamarmu. Kau boleh mengubahnya sesuai seleramu. Aku mengatur kamar itu biasa saja. Aku tidak tahu kesuka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   5. Perjanjian Yang Tertunda

    Ellen segera melepaskan diri ketika Darren yang mulai lengah. Wanita itu segera berlari ke belakang Dimitri. Meski sejujurnya dia sangat ketakutan. Dimitri, suaminya melihatnya sedang berciuman dengan mantan kekasihnya, yang merupakan keponakannya. "Aku dan Ellen saling mencintai. Kami melakukan apa yang pasangan lain lakukan," ucap Darren."Tapi dia istriku sekarang," kata Dimitri. Darren menatap wajah Ellen lalu beralih ke Dimitri. Pria itu tertawa lepas. Di saat itulah Dimitri mencium bau alkohol. "Paman, kau bahkan belum pernah menyentuhnya. Malam pertama kalian gagal, bukan? Kau tidak bisa menyentuhnya. Dia itu milikku," ucap Darren.Dimitri segera menelepon seseorang untuk segera datang dan membawa Darren pulang. Pria itu tak ingin berdebat dengan siapapun. Terlebih Darren si pewaris sah. Dimitri lebih memilih tetap diam dan tak banyak bicara. Setelahnya pun Dimitri tetap tak berkomentar apapun. Dia hanya diam saja. Sepertinya memang inilah sifat aslinya. Dia pendiam dan tak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   6. Angan-Angan David

    Sedan hitam itu memasuki gerbang mewah. Kediaman Pyordova yang sangat mewah. Sambutan yang biasa Dimitri terima membuatnya tak canggung sedikitpun. Berbeda dengan Ellen yang merasa sedikit canggung. Dia datamg sebagai menantu dan bukan cucu menantu. Pria itu mengenakan setelan jas hitam. Sementaa istrinya mengenakan gaun dengan tema victorian. Keduanya nampak sangat serasi. Para pelayan bahkan takjub dibuatnya.Seorang pelayan wanita menyambut keduanya. "Selamat datang Tuan dan Nyonya," celetuknya sambil membungkuk. "Apakah ayahku ada di rumah?" tanya Dimitri."Tuan besar sudah menunggu kedatangan Tuan," ujar wanita itu.Ellen terlihat cemas. Dimitri yang menyadarinya pun meraih telapak tangan istrinya lalu ia genggam erat. "Kau tenang saja. Ada aku disini," bisiknya lembut. Ellen mencoba mengatur nafas. Dia teramat canggung. Terlebih rumah ini sudah sering ia datangi. Dulu. Sebagai calon cucu menantu. Dan sekarang dia datang sebagai menantu. "Tuan besar menunggu kalian di taman be

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   7. Malu Yang Tertahan

    Ellen dan Dimitri berdiam diri cukup lama di dalam mobil yang terparkir di tepi jalan tak jauh dari kediaman Pyordova. Ellen terdiam dengan menahan rasa malu akibat ucapannya sendiri. Dia sudah sesumbar dengan mengatakan akan segera hamil. Padahal hubungan mereka bukan sebagai suami istri pada umumnya."Maafkan aku," celetuk Ellen lirih dengan penuh penyesalan. "Lupakan saja. Lagipula itu tidaklah penting," ujar Dimitri. "Aku sangat marah tadi. Ingin rasanya aku membungkam mulutnya," kata Ellen penuh kekesalan. "Aku tidak akan memaksamu," kata Dimitri."Seharusnya kau tidak menikahiku," kata Ellen. "Aku hanya menambah bebanmu saja.""Kenapa keu berpikiran seperti itu?" tanya Dimitri. "Aku hanya menepati janji masalalu keluarga. Tapi tidak ku sangka semua akan seperti ini. Kau menjadi korbannya," kata Ellen tertunduk lesu."Yang kita lakukan sudah benar. Jangan di sesali lagi," kata Dimitri. "Untuk apa yang ayahku inginkan, kau tidak perlu berpikiran sampai sejauh itu. Dia hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   8. Stranger Wife

    Dimitri dan Ellen kembali ke apartemen setelah hari berat yang mereka lalui. Mobil itu di parkir di parkiran basement. Sambil melihat layar ponselnya, Ellen terlihat panik. Entah apa yang Ellen perhatikan sejak tadi."Aku harus pergi ke suatu tempat," ujar Ellen berusaha menyembunyikan perasaan cemasnya."Akan aku antar," kata Dimitri."Tidak," tolaknya cepat. Dimitri menatap bingung ke arah Ellen. Sementara wanita itu sibuk mencari alasan. Bagaimana caranya dia pergi tanpa membuat kecurigaan. "Aku bisa naik taxi. Kau tak perlu repot-repot mengantarkanku," kata Ellen."Kebetulan aku juga tidak ada urusan. Jadi aku bisa mengantarkanmu," ujar Dimitri."Kau istirahat saja. Aku tidak akan lama," kata Ellen tersenyum. Dimitri mengangguk perlahan. Sebenarnya dia bisa saja bersikeras. Namun pria itu tidak ingin memaksa sang istri. Dia tidak ingin wanita itu merasa tidak nyaman berada di dekatnya. Wanita itu bergegas keluar dari mobil lalu berlarian kecil menuju keluar gedung. Sementara D

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   9. Seusai Makan Malam

    Ellen menunggu kepulangan Dimitri. Pria itu hanya memakan beberapa suap makanannya sebelum pergi dengan tergesa-gesa. Wanita itu menunggu sambil sesekali menoleh ke arah pintu. Hingga ponselnya berdering. Ellen meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. "Hallo," sapanya. Raut wajahnya terlihat serius mendengarkan penjelasan dari seseorang di seberang sana."Batalkan!" serunya dengan nada bicara tegas. Ellen mendengus kesal. Seseorang di seberang sana, rupanya dia menolak. Tapi Ellen tetap pada keputusannya. "Aku tidak peduli seberapa lama kita merancangnya. Sebulan atau tiga bulan, aku tidak peduli. Batalkan saja semuanya. Batalkan acara itu," kata Ellen lalu menutup ponselnya.Ellen ingin sekali marah. Dia tidak bisa menahan amarahnya. Entah tentang apa namun saat ini dia ingin mengamuk. Tapi tertahan karena ini rumah Dimitri."Aku tidak pernah menyangka dia akan dengan mudahnya masuk nominasi. Sungguh membuatku sangat kesal. Aku tidak akan pernah menerimanya. Apa pun yang te

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   10. Di Blacklist

    "Apa? Tidak mungkin!"Erica berdiri dari duduknya ketika mendapati kabar yang tidak menyenangkan melalui telepon genggamnya. Awalnya wanita cantik itu tengah menikmati teh mint bersama Ella. "Apakah kalian tidak mengenal siapa aku? Erica Byorka, model kelas dunia yang sedang naik daun. Namaku ada dimana-mana. Semua brand-brand terkenal kelas dunia, akulah dutanya. Bagaimana bisa kalian menolakku?" ujarnya tak terima dengan perlakuan ini.Dengan kesal Erica melemparkan ponselnya ke lantai. Ia kemudian kembali duduk. Sementara Ella menatap wajah cantik anaknya dengan penuh tanya."Ada apa?" tanya Ella."Dia menolakku setelah aku lulus seleksi," jawab Erica kesal."Siapa?" tanya Ella lagi. "Madeline," jawab Erica singkat. Raut wajahnya masih sangat kesal."Desainer mode terkenal. Hampir semua brand-brand terkenal sudah pernah bekerja sama dengannya dan memakai desainnya. Dia si tangan jenius yang sangat bernilai. Sementara kau adalah model papan atas kelas dunia. Bukankah kalian perpad

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22

Bab terbaru

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   13. Sisi Lain Dimitri

    Eric datang ke gedung tempat Ellen bekerja dan berteriak memanggil nama anak bungsunya. Ellen segera menemuinya dan mengajaknya keluar. Tapi Eric tidak bersedia. Dia justru menamoar keras pipi putrinya di depan banyak orang. Ellen yang tak tahu menahu hanya bisa menatapnya penuh tanya. Meski baginya kekerasan fisik yang ia terima sudah familiar, namun ketika itu terjadi di depan banyak orang, Ellen pun bertanya-tanya. "Ada hubungan apa kau dengan Seravin?" tanya Eric."Apa maksud Ayah?" Ellen balik bertanya. "Sudah mendapatkan Dimitri masih belum puas dan masih ingin dapatkan lebih," kata Eric."Aku tidak mengerti maksdu Ayah," ujar Ellen."Hanya karena Dimitri bukan pria mapan dan hanya mengandalkan uang dari ayahnya kau mencari mangsa baru lagi," kata Eric. "Aku tidak mengerti dengan apa yang Ayah ucapkan. Aku juga tidak mengenal Seravin," kata Ellen."Mustahil kau tidak mengenalnya!" bentak Eric. "Pria itu mengajukan syarat agar kau menangani kerjasama kami.""Aku?" tanya Ellen

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   12. Janji Dimitri

    "Apakah kau yakin Ellen masih di dalam gedung?"Pertanyaan itu keluar dari bibir seksi seorang pewaris sah keluarga Pyordova. Darren. Dia bertanya pada salah seorang karyawan Miracle yang sengaja ia bayar untuk mengawasi gerak gerik Ellen. "Pekerjaannya sangat banyak jadi dia sengaja menyelesaikannya malam ini," ujar wanita berambut pirang itu. Dia berdiri di dekat mobil Darren. Pria itu memberikannya selembar amplop berisi cek. Wanita itu tersenyum bahagia menerima amplop tersebut. Dia pun pergi dengan riang.Sementara itu, Darren segera melajukan mobilnya ke arah gedung Miracle. Namun bukan menemukan Ellen yang sendirian, dia mengenali mobil pamannya sedang terparkir di depan gedung tersebut. Perlahan kaca mobil turun dan menyuguhkan pemandangan yang sangat menyakitkan baginya. Sepasang suami istri itu tengah bercumbu. Dengan amarah tak tertahan, Darren memilih untuk pergi karena egonya yang besar.Sementara itu Ellen mendorong tubuh Dimitri. Pria itu tak bertanya apa pun meski rau

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   11. Seravin Bertindak

    Ellen keluar dari mobil Dimitri. Wanita itu berpamitan pada Dimitri lalu bergegas masuk ke dalam gedung tempatnya bekerja. Langkah kaki baru saja menapak ke lobby. Tapi tatapan beberapa orang di tempat itu terasa sangat aneh. Ellen menatap ke sekeliling. Sudah hampir 2 minggu Ellen tidak masuk kerja. Hari ini adalah hari pertamanya kembali bekerja. Wanita itupun melangkah perlahan. Sesaat kemudian seseorang memanggilnya. Ellen menoleh. Suaminya berdiri di belalangnya dengan menyodorkan ponsel ke arahnya. Miracle. Perusahaan keuangan bertaraf internasional. Ellen bekerja di sana sebagai seorang staf keuangan. Jabatannya di perusahaan itu terbilang biasa saja. Bahkan itu bukan jabatan yang patut untuk di banggakan. "Ellen, ponselmu tertinggal di dalam mobil. Aku pikir kau harus tetap membawanya," kata Dimitri."Terima kasih, Paman." Ellen tersenyum. Suasana menjadi heboh. Dimitri dan Ellen mencari sumber keramaian. Di sana, di pintu utama, Darren dan asistennya berjalan masuk ke dal

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   10. Di Blacklist

    "Apa? Tidak mungkin!"Erica berdiri dari duduknya ketika mendapati kabar yang tidak menyenangkan melalui telepon genggamnya. Awalnya wanita cantik itu tengah menikmati teh mint bersama Ella. "Apakah kalian tidak mengenal siapa aku? Erica Byorka, model kelas dunia yang sedang naik daun. Namaku ada dimana-mana. Semua brand-brand terkenal kelas dunia, akulah dutanya. Bagaimana bisa kalian menolakku?" ujarnya tak terima dengan perlakuan ini.Dengan kesal Erica melemparkan ponselnya ke lantai. Ia kemudian kembali duduk. Sementara Ella menatap wajah cantik anaknya dengan penuh tanya."Ada apa?" tanya Ella."Dia menolakku setelah aku lulus seleksi," jawab Erica kesal."Siapa?" tanya Ella lagi. "Madeline," jawab Erica singkat. Raut wajahnya masih sangat kesal."Desainer mode terkenal. Hampir semua brand-brand terkenal sudah pernah bekerja sama dengannya dan memakai desainnya. Dia si tangan jenius yang sangat bernilai. Sementara kau adalah model papan atas kelas dunia. Bukankah kalian perpad

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   9. Seusai Makan Malam

    Ellen menunggu kepulangan Dimitri. Pria itu hanya memakan beberapa suap makanannya sebelum pergi dengan tergesa-gesa. Wanita itu menunggu sambil sesekali menoleh ke arah pintu. Hingga ponselnya berdering. Ellen meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. "Hallo," sapanya. Raut wajahnya terlihat serius mendengarkan penjelasan dari seseorang di seberang sana."Batalkan!" serunya dengan nada bicara tegas. Ellen mendengus kesal. Seseorang di seberang sana, rupanya dia menolak. Tapi Ellen tetap pada keputusannya. "Aku tidak peduli seberapa lama kita merancangnya. Sebulan atau tiga bulan, aku tidak peduli. Batalkan saja semuanya. Batalkan acara itu," kata Ellen lalu menutup ponselnya.Ellen ingin sekali marah. Dia tidak bisa menahan amarahnya. Entah tentang apa namun saat ini dia ingin mengamuk. Tapi tertahan karena ini rumah Dimitri."Aku tidak pernah menyangka dia akan dengan mudahnya masuk nominasi. Sungguh membuatku sangat kesal. Aku tidak akan pernah menerimanya. Apa pun yang te

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   8. Stranger Wife

    Dimitri dan Ellen kembali ke apartemen setelah hari berat yang mereka lalui. Mobil itu di parkir di parkiran basement. Sambil melihat layar ponselnya, Ellen terlihat panik. Entah apa yang Ellen perhatikan sejak tadi."Aku harus pergi ke suatu tempat," ujar Ellen berusaha menyembunyikan perasaan cemasnya."Akan aku antar," kata Dimitri."Tidak," tolaknya cepat. Dimitri menatap bingung ke arah Ellen. Sementara wanita itu sibuk mencari alasan. Bagaimana caranya dia pergi tanpa membuat kecurigaan. "Aku bisa naik taxi. Kau tak perlu repot-repot mengantarkanku," kata Ellen."Kebetulan aku juga tidak ada urusan. Jadi aku bisa mengantarkanmu," ujar Dimitri."Kau istirahat saja. Aku tidak akan lama," kata Ellen tersenyum. Dimitri mengangguk perlahan. Sebenarnya dia bisa saja bersikeras. Namun pria itu tidak ingin memaksa sang istri. Dia tidak ingin wanita itu merasa tidak nyaman berada di dekatnya. Wanita itu bergegas keluar dari mobil lalu berlarian kecil menuju keluar gedung. Sementara D

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   7. Malu Yang Tertahan

    Ellen dan Dimitri berdiam diri cukup lama di dalam mobil yang terparkir di tepi jalan tak jauh dari kediaman Pyordova. Ellen terdiam dengan menahan rasa malu akibat ucapannya sendiri. Dia sudah sesumbar dengan mengatakan akan segera hamil. Padahal hubungan mereka bukan sebagai suami istri pada umumnya."Maafkan aku," celetuk Ellen lirih dengan penuh penyesalan. "Lupakan saja. Lagipula itu tidaklah penting," ujar Dimitri. "Aku sangat marah tadi. Ingin rasanya aku membungkam mulutnya," kata Ellen penuh kekesalan. "Aku tidak akan memaksamu," kata Dimitri."Seharusnya kau tidak menikahiku," kata Ellen. "Aku hanya menambah bebanmu saja.""Kenapa keu berpikiran seperti itu?" tanya Dimitri. "Aku hanya menepati janji masalalu keluarga. Tapi tidak ku sangka semua akan seperti ini. Kau menjadi korbannya," kata Ellen tertunduk lesu."Yang kita lakukan sudah benar. Jangan di sesali lagi," kata Dimitri. "Untuk apa yang ayahku inginkan, kau tidak perlu berpikiran sampai sejauh itu. Dia hanya me

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   6. Angan-Angan David

    Sedan hitam itu memasuki gerbang mewah. Kediaman Pyordova yang sangat mewah. Sambutan yang biasa Dimitri terima membuatnya tak canggung sedikitpun. Berbeda dengan Ellen yang merasa sedikit canggung. Dia datamg sebagai menantu dan bukan cucu menantu. Pria itu mengenakan setelan jas hitam. Sementaa istrinya mengenakan gaun dengan tema victorian. Keduanya nampak sangat serasi. Para pelayan bahkan takjub dibuatnya.Seorang pelayan wanita menyambut keduanya. "Selamat datang Tuan dan Nyonya," celetuknya sambil membungkuk. "Apakah ayahku ada di rumah?" tanya Dimitri."Tuan besar sudah menunggu kedatangan Tuan," ujar wanita itu.Ellen terlihat cemas. Dimitri yang menyadarinya pun meraih telapak tangan istrinya lalu ia genggam erat. "Kau tenang saja. Ada aku disini," bisiknya lembut. Ellen mencoba mengatur nafas. Dia teramat canggung. Terlebih rumah ini sudah sering ia datangi. Dulu. Sebagai calon cucu menantu. Dan sekarang dia datang sebagai menantu. "Tuan besar menunggu kalian di taman be

  • Suami Penggantiku Bukan Lelaki Murahan   5. Perjanjian Yang Tertunda

    Ellen segera melepaskan diri ketika Darren yang mulai lengah. Wanita itu segera berlari ke belakang Dimitri. Meski sejujurnya dia sangat ketakutan. Dimitri, suaminya melihatnya sedang berciuman dengan mantan kekasihnya, yang merupakan keponakannya. "Aku dan Ellen saling mencintai. Kami melakukan apa yang pasangan lain lakukan," ucap Darren."Tapi dia istriku sekarang," kata Dimitri. Darren menatap wajah Ellen lalu beralih ke Dimitri. Pria itu tertawa lepas. Di saat itulah Dimitri mencium bau alkohol. "Paman, kau bahkan belum pernah menyentuhnya. Malam pertama kalian gagal, bukan? Kau tidak bisa menyentuhnya. Dia itu milikku," ucap Darren.Dimitri segera menelepon seseorang untuk segera datang dan membawa Darren pulang. Pria itu tak ingin berdebat dengan siapapun. Terlebih Darren si pewaris sah. Dimitri lebih memilih tetap diam dan tak banyak bicara. Setelahnya pun Dimitri tetap tak berkomentar apapun. Dia hanya diam saja. Sepertinya memang inilah sifat aslinya. Dia pendiam dan tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status