Chapter: 12. Janji Dimitri"Apakah kau yakin Ellen masih di dalam gedung?"Pertanyaan itu keluar dari bibir seksi seorang pewaris sah keluarga Pyordova. Darren. Dia bertanya pada salah seorang karyawan Miracle yang sengaja ia bayar untuk mengawasi gerak gerik Ellen. "Pekerjaannya sangat banyak jadi dia sengaja menyelesaikannya malam ini," ujar wanita berambut pirang itu. Dia berdiri di dekat mobil Darren. Pria itu memberikannya selembar amplop berisi cek. Wanita itu tersenyum bahagia menerima amplop tersebut. Dia pun pergi dengan riang.Sementara itu, Darren segera melajukan mobilnya ke arah gedung Miracle. Namun bukan menemukan Ellen yang sendirian, dia mengenali mobil pamannya sedang terparkir di depan gedung tersebut. Perlahan kaca mobil turun dan menyuguhkan pemandangan yang sangat menyakitkan baginya. Sepasang suami istri itu tengah bercumbu. Dengan amarah tak tertahan, Darren memilih untuk pergi karena egonya yang besar.Sementara itu Ellen mendorong tubuh Dimitri. Pria itu tak bertanya apa pun meski rau
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: 11. Seravin BertindakEllen keluar dari mobil Dimitri. Wanita itu berpamitan pada Dimitri lalu bergegas masuk ke dalam gedung tempatnya bekerja. Langkah kaki baru saja menapak ke lobby. Tapi tatapan beberapa orang di tempat itu terasa sangat aneh. Ellen menatap ke sekeliling. Sudah hampir 2 minggu Ellen tidak masuk kerja. Hari ini adalah hari pertamanya kembali bekerja. Wanita itupun melangkah perlahan. Sesaat kemudian seseorang memanggilnya. Ellen menoleh. Suaminya berdiri di belalangnya dengan menyodorkan ponsel ke arahnya. Miracle. Perusahaan keuangan bertaraf internasional. Ellen bekerja di sana sebagai seorang staf keuangan. Jabatannya di perusahaan itu terbilang biasa saja. Bahkan itu bukan jabatan yang patut untuk di banggakan. "Ellen, ponselmu tertinggal di dalam mobil. Aku pikir kau harus tetap membawanya," kata Dimitri."Terima kasih, Paman." Ellen tersenyum. Suasana menjadi heboh. Dimitri dan Ellen mencari sumber keramaian. Di sana, di pintu utama, Darren dan asistennya berjalan masuk ke dal
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: 10. Di Blacklist"Apa? Tidak mungkin!"Erica berdiri dari duduknya ketika mendapati kabar yang tidak menyenangkan melalui telepon genggamnya. Awalnya wanita cantik itu tengah menikmati teh mint bersama Ella. "Apakah kalian tidak mengenal siapa aku? Erica Byorka, model kelas dunia yang sedang naik daun. Namaku ada dimana-mana. Semua brand-brand terkenal kelas dunia, akulah dutanya. Bagaimana bisa kalian menolakku?" ujarnya tak terima dengan perlakuan ini.Dengan kesal Erica melemparkan ponselnya ke lantai. Ia kemudian kembali duduk. Sementara Ella menatap wajah cantik anaknya dengan penuh tanya."Ada apa?" tanya Ella."Dia menolakku setelah aku lulus seleksi," jawab Erica kesal."Siapa?" tanya Ella lagi. "Madeline," jawab Erica singkat. Raut wajahnya masih sangat kesal."Desainer mode terkenal. Hampir semua brand-brand terkenal sudah pernah bekerja sama dengannya dan memakai desainnya. Dia si tangan jenius yang sangat bernilai. Sementara kau adalah model papan atas kelas dunia. Bukankah kalian perpad
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: 9. Seusai Makan MalamEllen menunggu kepulangan Dimitri. Pria itu hanya memakan beberapa suap makanannya sebelum pergi dengan tergesa-gesa. Wanita itu menunggu sambil sesekali menoleh ke arah pintu. Hingga ponselnya berdering. Ellen meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. "Hallo," sapanya. Raut wajahnya terlihat serius mendengarkan penjelasan dari seseorang di seberang sana."Batalkan!" serunya dengan nada bicara tegas. Ellen mendengus kesal. Seseorang di seberang sana, rupanya dia menolak. Tapi Ellen tetap pada keputusannya. "Aku tidak peduli seberapa lama kita merancangnya. Sebulan atau tiga bulan, aku tidak peduli. Batalkan saja semuanya. Batalkan acara itu," kata Ellen lalu menutup ponselnya.Ellen ingin sekali marah. Dia tidak bisa menahan amarahnya. Entah tentang apa namun saat ini dia ingin mengamuk. Tapi tertahan karena ini rumah Dimitri."Aku tidak pernah menyangka dia akan dengan mudahnya masuk nominasi. Sungguh membuatku sangat kesal. Aku tidak akan pernah menerimanya. Apa pun yang te
Last Updated: 2025-04-21
Chapter: 8. Stranger WifeDimitri dan Ellen kembali ke apartemen setelah hari berat yang mereka lalui. Mobil itu di parkir di parkiran basement. Sambil melihat layar ponselnya, Ellen terlihat panik. Entah apa yang Ellen perhatikan sejak tadi."Aku harus pergi ke suatu tempat," ujar Ellen berusaha menyembunyikan perasaan cemasnya."Akan aku antar," kata Dimitri."Tidak," tolaknya cepat. Dimitri menatap bingung ke arah Ellen. Sementara wanita itu sibuk mencari alasan. Bagaimana caranya dia pergi tanpa membuat kecurigaan. "Aku bisa naik taxi. Kau tak perlu repot-repot mengantarkanku," kata Ellen."Kebetulan aku juga tidak ada urusan. Jadi aku bisa mengantarkanmu," ujar Dimitri."Kau istirahat saja. Aku tidak akan lama," kata Ellen tersenyum. Dimitri mengangguk perlahan. Sebenarnya dia bisa saja bersikeras. Namun pria itu tidak ingin memaksa sang istri. Dia tidak ingin wanita itu merasa tidak nyaman berada di dekatnya. Wanita itu bergegas keluar dari mobil lalu berlarian kecil menuju keluar gedung. Sementara D
Last Updated: 2025-04-20
Chapter: 7. Malu Yang TertahanEllen dan Dimitri berdiam diri cukup lama di dalam mobil yang terparkir di tepi jalan tak jauh dari kediaman Pyordova. Ellen terdiam dengan menahan rasa malu akibat ucapannya sendiri. Dia sudah sesumbar dengan mengatakan akan segera hamil. Padahal hubungan mereka bukan sebagai suami istri pada umumnya."Maafkan aku," celetuk Ellen lirih dengan penuh penyesalan. "Lupakan saja. Lagipula itu tidaklah penting," ujar Dimitri. "Aku sangat marah tadi. Ingin rasanya aku membungkam mulutnya," kata Ellen penuh kekesalan. "Aku tidak akan memaksamu," kata Dimitri."Seharusnya kau tidak menikahiku," kata Ellen. "Aku hanya menambah bebanmu saja.""Kenapa keu berpikiran seperti itu?" tanya Dimitri. "Aku hanya menepati janji masalalu keluarga. Tapi tidak ku sangka semua akan seperti ini. Kau menjadi korbannya," kata Ellen tertunduk lesu."Yang kita lakukan sudah benar. Jangan di sesali lagi," kata Dimitri. "Untuk apa yang ayahku inginkan, kau tidak perlu berpikiran sampai sejauh itu. Dia hanya me
Last Updated: 2025-04-19