Share

Kedatangan Orangtua Maria

last update Last Updated: 2022-12-14 13:35:40

POV : Hana

***

Bu Wiwin memegang bahuku, lalu mengajak duduk.

“Nak Hana, kamu apa kabar?” tanyanya sambil memegang sebelah tanganku.

“Baik, Bu.”

Tiba-tiba gawai papa Maria berdering. Segera dia menjauh, dan mengangkatnya. Setelah beberapa saat, pria itu kembali dan pamit ada urusan penting. Tinggallah di depan kelas ini kami bertiga. Aku, ibunya Maria, dan seseorang yang sepertinya seorang pengacara.

“Langsung saja. Sebelumnya Ibu minta maaf atas ulah kekanak-kanakannya Maria. Dia itu belum terlalu dewasa, jadi tolong kita selesaikan ini dengan cara kekeluargaan saja.”

Aku melirik pria di sebelahnya. “Dia siapa, Bu?”

“Dia pengacara keluarga kami. Dia selalu menang menangani kasus apa saja. Dia hanya menemani Ibu ke sini, untuk berjaga-jaga.”

“Oh.”

“Hana, kamu itu sudah seperti anak Ibu sendiri. Berapa kali kamu tidur di rumah kami—”

Belum selesai Bu Wiwin bicara, gawai bergetar. Aku mengeluarkannya dari tas, terlihat nama Mas Irwan di layar. Kugeser tombol hijau, dan menempelkannya ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Galau

    Bicara dengan Ibu tak ada habisnya. Selesai menceritakan masalah video, aku menceritakan masalah Maria, lalu tentang kebaikan Ibu dan Mbok Romlah di rumah. Tidak ketinggalan, cerita keseharianku di kampus yang beberapa hari ini cukup menguras hati dan pikiran. Hingga tibalah kami di depan halaman rumah. Aku segera memarkir mobil di garasi dan turun dari sana. Setelahnya, masuk beriringan dengan Ibu yang dibukakan pintu oleh Mbok di rumah.“Sudah lama enggak setor pakaian kotor, Non Hana?” tanya Mbok, saat aku dan Ibu berjalan ke arah belakang.“Libur dulu, Mbok. Entah nanti.” Kami terkekeh secara bersamaan.Tak lama setelah kami sampai di rumah, Mas Irwan juga sampai. Dia menceritakan pertemuannya dan ibu Maria, juga pengacaranya. Akhirnya setelah diberi tahu alasan mengapa kami ingin Maria dihukum, ibu wanita itu bisa menerima. Bahkan, sekarang mendukung penuh dengan apa pun yang akan kami lakukan, dengan harapan anaknya bisa benar-benar berubah. Puas bercerita soal ibu Maria, aku me

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Jangan Katakan

    “Mas akan memberitahu semuanya padamu. Hanya saja, perlu kamu tahu, Mas sudah mencintaimu sejak dulu. Perasaan itu nggak pernah berubah sedikit pun. Dari kamu yang dulu manja sampai menjadi mandiri seperti ini, rasa itu tetap sama. Enggak bertambah, juga nggak pernah berkurang. Mas selalu mengagumi kelebihanmu, tapi enggak pernah berusaha menghakimi kekuranganmu. Karena kita masih sama-sama belajar, bertahap menjadi yang lebih baik lagi.”Aku tertegun mendengar pengakuan itu. Dia bahkan tidak pernah membenciku, meskipun dulu, aku sudah bersikap tidak adil padanya. Dugaanku yang mengira kalau dia ingin membalas dendam akan masa lalu terbantahkan dengan sikapnya selama ini dan pengakuannya malam ini. “Kalau Mas mencintaiku, seharusnya Mas jujur dari awal mengenai alasannya."“Mas pikir, belum waktunya. Tapi, jika kamu benar-benar ingin tahu, Mas akan mengatakannya malam ini. Karena Demi Tuhan, Mas juga tersiksa menyimpan rahasia ini darimu.”Kemudian aku diam. Mas Suhada menyandarkan d

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Iba

    Setelah melewati jam pertama mata kuliah, aku permisi pada kedua temanku untuk menemui Mas Hada di perpustakaan. Tampak dia asyik berdiri di salah satu rak buku di tengah-tengah ruangan ini. Aku tersenyum dan mendekatinya. Kuambil satu buku, dan berdiri di samping pria itu. Mengikuti cara dan gayanya membaca buku. Awalnya dia tidak terganggu, tapi setelah aku mengubah posisi berdiri tepat di hadapan Mas Hada, dia tersenyum seraya menggelengkan kepala.“Jahil,” bisiknya sambil menarik tanganku, mengajak duduk di kursi yang ada di sudut ruangan. “Dah, baca di sini saja.” Akhirnya kami duduk bersebelahan. Mas Hada terlihat serius membaca buku di hadapannya, sampai keberadaanku diabaikan olehnya. Aku menatapnya lama, tapi dia tidak sadar juga. Aku pura-pura merajuk, lalu memanggilnya dengan bibir cemberut.“Mas!" “Em.”Menyedihkan sekali pesonaku dikalahkan oleh lembaran buku ekonomi itu. Mas Hada tertawa kecil dan akhirnya aku ikut tersenyum.“Nanti malam, libur kerja, ya?” tanyaku sek

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Es Pinggir Jalan

    Aku menganggu, tapi kemudian kulanjutkan kata-kataku. “Tapi ... aku nggak tega lihat kamu banting tulang siang dan malam, Mas,” ucapku dengan suara serak. “Kamu tahu, balasan atas apa yang Mas lakukan ini untuk keluarga?” Aku menggeleng lemah. “Ada pahala Maha Dahsyat yang Allah berikan untuk Mas dari atas sana.” Dia menunjuk langit. Aku menunduk. Dia menegakkan wajahku dengan telunjuk. “Jangan nangis. Kamu itu semangat Mas dalam mengais rezeki. Setelah menikah denganmu, Allah memberikan rezeki lebih untuk Mas.” Entah ingin tertawa atau menangis. Karena bibirku berusaha menunjukkan tawa, sementara mata terus saja dilanda gerimis. “Aku enggak tega liat Mas disuruh ini itu sama orang lain,” ucapku tertahan.“Enggak apa-apa. Itu cara mereka meminta pertolongan terhadap kita. Orang kaya sudah banyak di muka bumi ini, tapi orang yang berguna sangat jarang. Bukankah suamimu ini menjadi orang yang berguna jika dibutuhkan banyak orang?”Aku kembali mengangguk cepat diiringi tetes demi

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Malam Pertama

    “Han, boleh aku angkat teleponnya sebentar?”“Oh, angkat saja, Mas. Enggak apa-apa.”Dia berdiri, mengambil gawai dan menjauh dariku. Di sudut ruangan, Mas Hada mengangkat telepon. Meskipun tampak serius bicara, tapi tatapan matanya terus tertuju padaku. Aku merasa, dia seperti menghawatirkan sesuatu. Selesai bicara, pria itu kembali ke mejaku, duduk dan melanjutkan makan seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara rasa bahagiaku yang tadi hinggap, kini berubah jadi rasa penasaran yang beberapa hari ini terus coba kulupakan. “Mas kerja lagi, ya?” tanyanya selesai makan. Aku mengangguk. Mas Hada berdiri, lalu kembali sibuk melayani pengunjung. Kafe tutup pukul 23.00, karena sepi. Di luar, air yang berasal dari langit mengguyur bumi. Beberapa teman Mas Hada sudah pulang lebih dulu. Ada yang memesan taksi OL, ada yang dijemput temannya, hingga tinggallah kami berdua di depan kafe. Kebetulan, Mas Hada tak membawa jas hujannya. “Han, kamu mau pulang duluan? Mas pesenin taksi OL, ya?”“Eng

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Kebenaran

    “Assalamu’alaikum warahmatullah. Assalamu’alaikum warahmatullah.”Kami telah selesai melakukan salat Subuh berjamaah. Aku mengulurkan tangan, dan mencium punggung tangan itu dengan takzim. “Mas, terima kasih untuk semalam.”Mas Hada tersenyum kecil, mendekat dan mencium puncak kepala ini. “Itu cara Mas supaya bisa memilikimu seutuhnya. Maaf, sedikit terlambat.”Meskipun tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya, tapi aku hanya tersenyum menanggapi. Mas Hada berdiri, dan mengambil sebuah Al-Qur'an mini. Dia juga mengambil dua buah bantal, dan meletakkan di tengah-tengah kami. “Kamu bisa baca Ayat Kursi?”“Bisa, Mas.”“Kita baca sama-sama, ya. Kalau surat Al-Waqiah?”“Bisa, tapi enggak hafal.”“Ya sudah, kita baca surat Al-Waqiah dulu saja. Sebelum baca, kita pejamkan mata. Mohon pada Allah agar mengabulkan hajat dan keinginan kita.”“Mas, mau minta apa?”“Penginnya bisa terus sama-sama dengan kamu, dan tetap bisa melakukan operasi mata untuk Ibu.”“Oh, Ibu mau melakukan operasi mata?

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Sekembalinya Prio

    Mas Hada menarik napas panjang, kemudian kembali bicara, “Dia mengatakan akan menikah, tapi ragu karena kamu anak yang manja, anak yang terbiasa hidup enak. Dia khawatir kamu enggak akan bisa berubah. Kebetulan dia sedang ada pekerjaan di Belanda. Prio bilang, dia percaya aku bisa mengubahmu jadi lebih baik, dan saat itu juga ... dia memintaku menggantikannya sebagai pengantin pria. Kami sempat bertengkar. Kukatakan kalau aku keberatan, tapi dia terus meyakinkan kalau ini adalah kebaikan karena mengubah seseorang jadi lebih baik lagi.”Aku tertegun lama. Kesannya, aku seperti dijadikan alat agar Ibu bisa kembali melihat. Meskipun sebelumnya Mas Hada tidak tahu rencana licik Mas Prio. “Mas, jadi aku ....”“Dia mendengar perubahanmu dari seseorang yang disewanya untuk mengintai kegiatan kita. Semalam dia menelepon, mengabarkan sudah ada di Indonesia. Sudah kukatakan, aku membatalkan perjanjian itu, karena sebelumnya aku enggak pernah tahu harus menikahimu, Han. Jujur, aku kaget saat per

    Last Updated : 2022-12-14
  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Kuli Panggul

    “Lebih baik ingkar janji pada manusia daripada ingkar kepala Allah. Kamu tahu, kan aku sudah menikahi Hana. Hari di mana aku memutuskan untuk menjadi pengantin pria menggantikan posisimu saat itu, hari itulah janjiku melangit dan ikrarku bukan hanya disaksikan oleh manusia, tapi juga semua malaikat yang mengamini pernikahan sakral kami. Enggak perlu, aku akan berusaha membuat Ibu bisa melihat tanpa bantuan darimu.”Terdengar gemeretak giginya di seberang sana. Aku paham, setelah ini, aku pasti akan mengalami banyak kesulitan. “Beraninya kau, Hada! Kau tahu, aku bisa melakukan apa saja!”“Ya, aku tahu, dan aku berpegang teguh pada prinsipku. Aku akan menghadapi apa pun yang akan kamu lakukan.”“Kau menantang? Kau tidak takut?”Aku tersenyum kecil, kemudian lebih dalam memandang Hana yang hanya diam sambil mengaduk-aduk makanan di hadapannya.“Enggak sama sekali. Aku enggak melakukan hal yang salah.”“Suhada! Kau membuatku marah, Bajingan!” teriaknya, kemudian terdengar seperti ada sesu

    Last Updated : 2022-12-14

Latest chapter

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Bertemu Prio

    Aku keluar, kemudian duduk di rerumputan di taman depan rumah sederhana ini. Kupandangi langit di atas sana. Cerah dan bertabur begitu banyak perhiasan langit. Rasanya baru kemarin Mas Irwan mengajakku membeli es krim di toko dekat rumah, rasanya baru kemarin Ibu membelikanku baju sekolah, rasanya baru kemarin aku tamat SMA. Waktu, kenapa begitu cepat berlalu? Tahu-tahu, aku sudah menikah dan sebentar lagi akan menjadi orang tua. Beruntung aku bertemu Mas Hada, pria yang bisa membawaku ke jalan yang lebih terarah. Entah apa jadinya, kalau aku bertemu pria yang salah.“Ngelamun saja!” Aku dikagetkan dengan kedatangan Mas Hada yang tiba-tiba. “Ih, Mas! Kamu ngagetin saja!” Aku mencubit kecil perutnya, dan dia tertawa. Mas Hada membungkuk dan mencium pucuk kepala, lalu ikut duduk di sampingku. “Mikirin apa?” tanyanya seraya menarik kepalaku untuk bersandar di bahu pria itu.“Mikirin hidup, Mas. Enggak kerasa, waktu begitu cepat berlalu.”“Andai kamu tahu. Seolah dihitung mundur untuk me

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Positif

    Aku diam cukup lama di dalam kamar mandi, sementara Mas Hada sudah gelisah menungguku di luar sana. Bagaimana kalau dia tahu, kalau ternyata hasilnya seperti ini? Kira-kira reaksinya bagaimana, ya? Aku menarik napas panjang, bersiap untuk keluar menemui Mas Hada. Setelah cukup tenang, kubuka pintu dan langsung tampak wajah Mas Hada yang terlihat tegang. “Sayang, bagaimana? Mas sampai izin loh hari ini. Enggak masuk kerja, karena ingin nemenin kamu pakai alat itu.”“Mas pakai alat ini enggak sampai hitungan jam, bahkan menit.”“Mas, deg-degan soalnya.” Dia memang terlihat sangat tegang. Aku langsung melewati tubuhnya dan duduk di ujung kasur. Mas Hada mengekorku dari belakang dan duduk di bawah, menghadap ke arahku. Antara ingin tertawa dan kasihan lihat wajahnya seperti itu. “Mas, maaf, ya,” ucapku kemudian dengan wajah penuh dengan penyesalan.Mas Hada menarik napas panjang, lalu tersenyum samar. Dia memegang sebelah tanganku dan menciumnya. “Enggak apa, belum rezeki. Kita coba la

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Mual

    Samar-samar, aku merasa ada yang membelai lembut kepala. Aku membuka mata, dan mendapati Mas Hada sudah ada di sampingku. Aku mengucek mata, memastikan kalau yang kulihat bukan hantu.“Mas, ini serius kamu?” Aku langsung memeluk erat tubuhnya, lalu cemberut. “Ih, jahat! Kok, enggak bilang pulang lebih awal? Aku, kan belum siap-siap. Mana sudah tidur lagi, pas kamu pulang.”“Jangan cemberut. Kan jadi pengin ci—”“Langsung saja kenapa, sih? Pakai bilang begitu.”Mas Hada tertawa sambil menggelengkan kepala. “Kamu itu makin lucu, deh! Ya sudah, jadi boleh nih?”“Memang aku pernah nolak?”Malam itu, kami tuntaskan rasa rindu selama hampir satu minggu tak bertemu. Seperti biasa, dia amat manis memperlakukanku. Keringat dan peluh melebur menjadi satu.“Baca doa enggak tadi sebelum mulai?” tanyanya seraya mengecup pucuk kepala, setelah kami selesai. “Doa apa?”“Kalau Mas berdoa. Semoga segera ada langkah kaki anak kecil di rumah kita yang sederhana ini.”Aku tersenyum, lalu menyandarkan kep

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Menelepon Hana

    POV : Hana“Iya, Mas?” Dengan semangat, aku mengangkat telepon Mas Hada. Ini pertama kalinya dia menelepon, setelah beberapa hari belakangan hanya bisa membalas chat sesekali. “Han, ada yang mau bicara.”“Siapa?”“Halo, Hana?”“I-iya?”“Saya, Fika. Jangan ditutup teleponnya. Ini saya speaker, supaya kamu dan Mas Hada sama-sama mendengar pengakuanku. Jadi, aku dan Prio pernah menjadi teman yang sangat dekat. Kami sering ke kelab malam bersama teman-teman. Bahkan tanpa ingat dosa, kami sering tidur bersama.”“Astagfirullahalazim.”“Aku tahu, perbuatan kami itu sangat enggak terpuji. Aku bahkan pernah hamil, karena sering tidur dengan Prio.”Aku memejamkan mata.“Dulu, Prio pernah memintaku menikah dengan Suhada, tapi mendengar cerita darinya ... aku menolak, karena Suhada hanya seorang office boy. Bagiku, itu sangat memalukan.” Dia terisak. “Aku terus mendesak Prio bertanggung jawab atas anak yang ada di kandunganku, tapi dia terus menolak dan memaksaku menikah dengan Hada. Katanya, Ha

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Hidayah

    Alarm berbunyi nyaring. Segera aku mengucek mata, dan melirik jam di atas kepala ranjang. Ternyata jam sudah menunjukkan hampir pukul 02.00 malam. Segera aku bangun, lalu menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudu. Setelah selesai, aku segera melakukan salat malam. “Assalamu’alaikum warohmatullah. Assalamu’alaikum warohmatullah.”Kutengadahkan tangan untuk berdoa, meminta kekuatan iman supaya tidak goyah, dan terhindar dari segala rayuan setan, termasuk dijauhkan dari hal-hal yang buruk. Tak lupa berdoa untuk kesehatan istri, pun keluarga yang jauh di sana. Selesai berdoa, kuusapkan tangan ke muka. Semoga Allah mendengar semua doaku. Aamiin. Aku melipat sajadah, dan kembali berbaring di kasur. Kubuka laci nakas dan memeriksa gawai. Sejak pagi aku belum mengaktifkannya, saking padatnya acara yang kujalani hari ini. Gawai hidup dan ada beberapa notifikasi masuk, termasuk notifikasi chat dari Hana, wanitaku. Aku tersenyum membaca beberapa chat-nya, lalu membalas. Di sana dia selalu

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Penggoda Iman

    POV : Hada“Oke, untuk malam ini sampai di sini dulu pelatihannya. Kita akan sambung besok dengan materi yang berbeda. Selamat malam,” ucap seorang pemateri malam ini.Pelatihan khusus malam ini telah selesai. Aku bersiap kembali ke kamar. Kebetulan, pelatihan menggunakan aula khusus di hotel tempat kami menginap. Baru saja akan kembali ke kamar, aku bertemu Jefri—teman yang baru kukenal. Dia supervisor dari salah satu perusahaan yang ada di Pulau Kalimantan. “Hada, mau ke mana?” tanyanya yang membuatku menghentikan langkah.“Balik ke kamar, Jef. Kamu?”“Mau keluar cari angin. Mau ikut?”“Ah, capek banget nih! Aku mau tidur saja.”“Selesai pelatihan ini, kita enggak akan ketemu lagi, loh. Ayolah!” katanya sambil merangkul lengan, dan akhirnya aku mengikutinya.Tanpa kusangka, Jefri membawaku main biliar. Gedung yang cukup besar, di dalam sini berjajar meja panjang sebanyak enam buah. Terdapat lampu sorot di atas setiap mejanya, lalu bola warna-warni yang menghiasi bagian atas meja-m

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Bertemu Prio

    “Han, kenapa kamu diam saja, sih?” tanya Kiki.“Kamu kenapa lagi? Ada masalah sama Mas Hada?”Aku diam saja. Hanya melipat tangan di meja, dan menatap papa tulis kosong di depan sana. Masih kuingat perpisahanku dan Mas Hada tadi pagi. Rasanya, masih cukup membuat hati teriris. Itu baru pisah sementara, bagaimana nanti jika Tuhan memisahkan kami selamanya?“Astagfirullah.” Aku mengusap wajah kasar.Benar saja kata Mas Hada, Allah itu enggak suka umatnya terlalu mencintai dunia beserta isinya, melebihi rasa cinta terhadap Dia. Allah itu pencemburu. Dia akan merasa cemburu, jika aku mencintai yang lain lebih dari rasa cintaku terhadap Dia.“Astagfirullah,” ucapku sekali lagi.“Han, kamu enggak kesurupan, kan? Di kelas ini tinggal kita bertiga loh!” Kiki tampak khawatir.“Ini jam berapa, sih?” tanyaku tiba-tiba.“Wah beneran nih anak kesurupan.” Isna menjaga jarak.“Jam berapa?” tanyaku sekali lagi, tak memedulikan ocehan mereka.“Pukul 10.30. Dosen enggak masuk, kita dari tadi bengong di

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Kepergian Mas Hada

    POV : Hada Tok! Tok! Tok!“Assalamu’alaikum, Pak.” Aku membuka pintu ruangan Pak Reo.“Oh, iya. Wa’alaikumsalam, Hada. Masuk sini!”Aku masuk, lalu duduk di depan kursi Pak Reo. “Ternyata jadwal pelatihan karyawan dimajukan jadi besok. Jadi, hari ini kamu pulang, terus siap-siap. Besok, pagi-pagi, kumpul di sini sekitar pukul 09.00. Kalian keluar kota naik mobil dinas.”“Dimajukan, Pak?” tanyaku bingung, karena aku belum mengatakan apa pun pada Hana.“Iya, Hada. Surat edarannya baru dikirim melalui fax malam ini.”“Baik, Pak. Kalau begitu, saja permisi dulu.”Aku keluar ruangan, lalu masuk ke ruanganku. Sepi, tak ada orang. Ketiga teman di ruangan ini memang jarang sekali ada di tempat. Mereka sering bepergian entah ke mana. Aku membereskan meja dan bersiap akan pulang, setelah itu keluar ruangan menuju parkiran. “Pulang, Mas?” tanya Pak Sekuriti.“Iya, Pak. Soalnya mau pergi pelatihan besok.”“Oke, Mas!” Pak Sekuriti melambaikan tangan, saat sepeda motorku melewati gerbang. Di ja

  • Suami Pengganti Untuk Wanita yang Kucintai    Belanja

    “Mas!” Aku terpekik kecil, saat Mas Hada membawaku ke tempat baju di sebuah mall. Sudah lama aku berpuasa membeli pakaian, karena tidak memungkinkan. Meskipun tempat ini bukan butik di mana biasanya aku memesan pakaian dengan harga yang cukup tinggi, tapi aku sudah bahagia. Aku menyentuh setiap baju yang tergantung rapi di mall ini. Kuangkat dan kutatap dengan mata berbinar bahagia. Mas Hada mengikutiku dari belakang. Dengan senyum yang terus melengkung, dia setia menemaniku memilih pakaian. Hingga aku menemukan pakaian yang pas untuk Bik Romlah dan Ibu. Mas Hada terlihat bingung dengan baju yang kupilih. “Sayang, itu bukannya untuk orang tua, ya?”“Iya, Mas. Untuk Ibu dan Bik Romlah dulu,” kataku tanpa menoleh ke arahnya, masih sibuk memilih beberapa pakaian.Mas Hada tersenyum sedikit. Kenapa baru-baru ini dia pelit sekali tersenyum? Aku mengabaikan, saat dia terpaku menatapku dengan tangan yang melipat di depan dada. Selesai memilih pakaian Ibu dan Bik Romlah, aku pergi ke arah l

DMCA.com Protection Status