Seminggu yang lalu, tepatnya 3 hari selepas Kenan dan Fara menemui Bagus, nama Bagus dan Sherina kembali menggemparkan publik. Yakni, terungkapnya fakta di balik skandal yang menimpa mereka, dimana Sherina terbukti menjebak Bagus.
Siapa lagi dalang di balik pengungkapan itu kalau bukan Kenan. Ya, Kenan. Setelah perdebatan antara dirinya dan Fara, perihal Fara yang tidak menyetujui pernikahan antara Bagus dan Sherina karena menganggap Sherina tidak pantas untuk Bagus atas dasar kepedulian terhadap sahabat, Kenan memutuskan membantu Fara untuk membebaskan Bagus dari Sherina. Lagi pula Kenan tahu betul tabiat seorang Sherina yang sejatinya bukan wanita baik - baik seperti yang dikatakan Fara. Selain itu, Kenan juga memutuskan membantu Bagus atas dasar rasa peri kemanusiaan dan keadilan yang mana akibat skandal itu Bagus memang sangat dirugikan.
Terlepas akibat skandal itu pula Kenan tidak jadi kehilangan Fara, sang cinta pertama, itu adalah ala
Wiuuu wiuuu wiuuu...Total 5 buah mobil polisi yang membawa serta Sherina baru saja berlalu meninggalkan pekarangan hotel tempat diadakannya acara resepsi pernikahan Kenan dan Fara. Ya, setelah interogasi singkat menanyakan motif Sherina menyerang Fara yang ternyata atas dasar dendam karena menganggap Fara adalah dalang utama penyebab kehancurannya, Kenan pun langsung menyerahkan Sherina ke pihak yang berwajib. Dengan ini bisa dipastikan bahwa Sherina akan mendekam dalam waktu yang sangat lama di balik jeruji. Belum selesai kasusnya akibat tuntutan pencemaran nama baik oleh Bagus, Sherina malah nekat melakukan kasus percobaan pembunuhan terhadap Fara. Sungguh ironis. Yang awalnya Sherina merasa menang dari Fara karena berhasil mendapatkan Bagus, sekarang ia malah kehilangan semuanya, harta, tahta, pujaan hati, bahkan keluarganya, dan berakhir di balik jeruji."Kamu baik - baik aja, sayang?" tanya Kenan pada Fara yang kini berada dalam rangku
Malam semakin larut. Tepat pukul 23.00 PM, waktu setempat, acara resepsi pernikahan Kenan dan Fara akhirnya usai. Para tamu mulai berbondong - bondong meninggalkan ballroom hotel tempat utama pengadaan acara tersebut.Namun tidak untuk seorang tamu pria berparas tampan nan rupawan dengan wajah baby face ala oppa - oppa Korea nya, Alih - alih mengikuti tamu lainnya meninggalkan ballroom hotel, ia malah kembali menghampiri Kenan dan Fara. Siapa lagi kalau bukan Ju Woon."Ngapain kamu kesini, bukannya pulang seperti tamu lain?" tanya Kenan judes begitu Ju Woon tiba di sisinya dan Fara."Oh, ayolah Hyung, tidak bisakah Hyung bersikap lebih baik ke Ju Woon?" keluh Ju Woon dengan ekspresi sedih."Iya Kak, bersikap baiklah ke Kak Ju Woon skali - skali." timpal Fara membela Ju Woon. Ia yang tidak lagi berada dalam mode singa betina marahnya, tentu saja akan bersikap ramah terhadap Ju Woon. Terlebih setelah m
Seminggu sudah berlalu selepas acara resepsi pernikahan Kenan dan Fara. Kenan dan Fara sudah kembali melakoni rutinitas keseharian mereka sebagai dokter di NK Hospital yang kini telah berganti nama menjadi NF Hospital. 'NF' adalah inisial dari 'Naufal - Faranisha'.Ya, setelah pernikahannya dan Fara terpublikasi, Kenan memutuskan merubah nama rumah sakit swasta miliknya baik pusat maupun cabang. Tentu saja publik sangat digemparkan karenanya. Bukan hanya dalam negeri Indonesia, bahkan seluruh dunia. Bagaimana tidak? NF Hospital mempunyai cabang di hampir seluruh dunia, kecuali di Kanada yang kalian tahulah alasannya, apa lagi kalau bukan kerena Kenan sangat menghormati Berhan, sang mantan mentor, tak ingin bersaing dengannya. Namun tetap saja, terkhusus dunia medis Kanada ikut digemparkan oleh perubahan nama NK Hospital menjadi NF Hospital.Siapa yang tidak mengenal nama besar Naufal Kenan? Adalah rahasia umum bahwa keahlian medis Kenan lebi
Ting ting ting...Saat ini Kenan, Fara dan Nabila sedang makan siang bersama di kantin rumah sakit. Mereka makan dalam diam dan khidmat. Saking diamnya, yang terdengar hanyalah dentingan garpu, sendok dan piring yang saling beradu bersahutan. Ya, bukan hanya mereka bertiga yang makan dalam diam, tapi seluruh pengunjung kantin pun demikian. Tak ada yang berani bersuara dengan bibir mereka. Entah demi menjaga image, atau takut menggangu kenyamanan Kenan, sang big bos, saat sedang menikmati makanannya.Terutama Nabila, sahabat gresek Fara itu, yang biasanya rada barbar saat sedang makan, saat ini makan dengan tenang dan sok kalem. Entah mimpi apa ia semalam, siang harinya bisa makan semeja dengan seorang Kenan. Ini adalah yang kedua kalinya ia berada dalam radius sedekat ini dengan Kenan, yang pertama, seminggu yang lalu saat menyelamati Kenan dan Fara pada acara resepsi pernikahan big bos dan sahabatnya itu. Namun tetap saja, setiap berada did
"Humps..."Bambang menggaruk - garuk pelipisnya sembari mengernyit melihat tingkah Kenan dan Fara. Tuan dan nyonya nya itu baru saja saling mendengus terhadap satu sama lain sebelum beranjak keluar dari mobil, lalu melangkah menuju lift dengan langkah masing - masing, tidak berdampingan seperti biasa.Mereka baru saja tiba di basemen apartemen sepulang dari bekerja. Namun dalam pengamatan Bambang, sejak di basemen rumah sakit tadi, ia mendapati kejanggalan pada gelagat Kenan maupun Fara. Sepertinya tuan dan nyonya nya itu tengah dalam perang dingin, pikirnya. Tapi mengapa? Perasaan pagi tadi hubungan keduanya tampak baik - baik saja, bahkan terkesan lebih mesra dari biasanya. Bambang geleng - geleng kepala, malas memikirkan hubungan Kenan dan Fara lebih jauh. Lagipula ia cukup sadar diri, dalam novel ini dirinya hanyalah figuran.###Sementara di tempat lain, di basemen rumah sakit, Nabila baru saja
"Selamat pagi Pak Bambang!" sapa Kenan dan Fara bersamaan sembari mengukir senyuman cerah di wajah masing - masing.Saking cerahnya, si Bambang sampai silau melihatnya. Matanya menyipit melihat tuan dan nyonya nya itu baru saja keluar dari lift basemen apartemen sambil bergandengan tangan dengan mesranya. Bambang benar - benar heran pada Kenan dan Fara, kemarin pagi bermesraan, malam harinya perang dingin, pagi ini kembali bermesraan, apakah malam nanti akan perang dingin lagi? Entahlah, sekali lagi Bambang sadar diri bahwa ia hanyalah figuran, tak mau ambil pusing dengan hubungan sepasang sumi istri aneh bin absurd itu."Selamat pagi Tuan, Nyonya." balas Bambang kemudian. Seperti biasa, dengan sikap sok cool nya, ia hanya tersenyum tipis pada Kenan dan Fara.Dan Kenan dan Fara yang sudah terbiasa dengan sikap sok cool si supir omes itu, tidak ambil pusing ataupun menganggap Bambang kurang sopan. Keduanya langsung saja m
3 hari kemudian...Gabela telah selesai mengurus seluruh perihal pemindahan tugasnya dan sudah terverifikasi. Saat ini Kenan dan Fara tengah berada di bandara internasional Soetta mengantar kepulangan Gabela ke Kanada."Terima kasih udah ngantarin aku, Ken, Far." ucap Gabela yang baru saja kembali dari konter check in dan akan segera menaiki pesawat. Ia berucap sembari tersenyum tulus yang baru pertama kali ia tunjukan pada Fara."Sama - sama Gaby." balas Kenan dan Fara tersenyum tulus pula.Hening...Selama beberapa saat ketiganya kembali terdiam."Umm, Fara, bolehkah aku memeluk suami mu untuk yang terakhir kali?" pinta Gabela sungkan pada Fara kemudian. Ia tidak memintanya pada Kenan langsung karena ia tahu Kenan pasti akan meminta persetujuan dari Fara terlebih dahulu.Sejenak Fara tercenung. Ia benar - benar tidak berharap Gabela men
Seperti yang sudah - sudah, saat akhir pekan tiba, Kenan dan Fara akan menjauhkan diri dari apapun yang terkait dengan pekerjaan. Akhir pekan mereka gunakan semaksimal mungkin untuk bersantai atau yang sering orang - orang sebut refreshing.Seperti pagi ini, Kenan dan Fara hanya berdiam diri bermalas - malasan sambil menonton televisi yang tentunya ditemani cemilan di ruang santai apartemen. Namun lama kelamaan, baik Kenan maupun Fara merasa bosan. Dan disaat rasa bosan mereka sudah mencapai ubun - ubun, tiba - tiba bel pintu apartemen berbunyi.Ding dong ding dong...Bukan hanya sekali, tapi berkali - kali. Seolah - olah sang penekan bel tak sabar menunggu dibukakan pintu.Kenan dan Fara saling pandang dengan ringisan serupa di wajah masing - masing. Mereka sangat mengetahui siapa gerangan sanga penekan bel. Siapa lagi kalau bukan Ju Woon si adik serta adik ipar tak berahang."C
Ceklek..."Ah..." Fara terperangah menyaksikan pemandangan di depan matanya, tepatnya di depan pintu bilik konsultasi pasien penyakit dalam, ketika ia baru saja memasuki Dirut's Room. Bagaimana tidak? Tepat di depannya kini tampak Kenan tengah merangkul pinggang Mita dengan sebelah tangannya."Ugh..." dan Kenan segera melepaskan rangkulannya dari pinggang Mita begitu menyadari keberadaan Fara. "Sa- sayang, kamu tenang dulu! Ini gak seperti yang kamu pikirkan." ujarnya kemudian, mencoba menjelaskan dengan sedikit gelagapan."Be- benar Dokter Fara, ini tidak seperti yang anda pikirkan." timpal Mita dengan sedikit gelagapan pula ikut membantu Kenan mencoba menjelaskan."Hmm?" Fara memicingkan matanya tajam pada Kenan dan Mita "Lalu apa?""Ini___" Kenan dan Mita hendak menjelaskan secara bersamaan yang membuat keduanya menghentikan ucapan mereka bersamaan pula dan saling pandang kemu
Hoek hoek..."Kamu baik - baik aja sayang?" tanya Kenan khawatir nan sedikit panik sambil mengurut pangkal leher belakang Fara yang baru saja muntah di wastafel yang berada di sudut ruang makan. Beberapa saat yang lalu keduanya hendak memulai sarapan, Fara tiba - tiba merasa mual dan segera berlari ke wastafel tersebut disusul Kenan yang dengan sigap mengikuti dari belakang.Cuih...Fara meludahkan sisa muntah yang masih tertinggal di mulutnya. "Fara baik - baik aja Kak." jawabnya sedikit lemas sembari mencoba menegakkan tubuhnya."Sepertinya kamu udah mulai ngalamin morning sickness sayang." tebak Kenan menyimpulkan dari gejala mual yang baru saja Fara alami."Iya, sepertinya gitu Kak. Lagian ini juga udah masuk 2 bulan usia kehamilan Fara." Fara sependapat dengan Kenan "Dan juga gejalanya emang seperti morning sicknees. Dari bangun tidur tadi Fara ngerasa badan Fara gak enakan,
Keesokan harinya...Pagi ini publik digemparkan oleh berita tertangkapnya seorang dokter spesialis kesehatan kulit yang cukup ternama di Indonesia, atas dasar konspirasi percobaan pencemaran nama baik Kenan, Fara, serta NF Hospital. Siapa lagi sang tersangka kalau bukan Andre yang secara suka rela mengakui konspirasi yang dilakukannya bersama seorang jurnalis bayaran yang mengakibatkan sang jurnalis ikut tertangkap dan membekuk bersama Andre di balik jeruji.Sekali lagi Kenan membuktikan kekuasaannya yang dengan sangat mudah dapat menghancurkan para pakar - pakar ternama. Sebenarnya Kenan bisa saja membuat hukuman yang dijatuhkan pada Andre lebih berat dari yang diterimanya pada kasus ini, yakni hanya hukuman penjara selama 3 tahun. Kenan mempunyai sangat banyak kasus - kasus tindak pidana Andre dari hasil penyelidikannya.Ternyata, selama ini Andre secara diam - diam telah melakukan praktik ilegal tanpa sepengetahuan pi
Byurr..."Uhuk uhuk..." Andre terbatuk - batuk oleh guyuran air yang memasuki hidung dan mulutnya, sekaligus menyadarkannya entah dari pingsan atau tidur. Matanya menyipit kala cahaya lampu yang cukup menyilaukan memasuki retinanya sesaat matanya baru saja terbuka. "Aku di mana?" gumamnya dengan suara serak khas baru bangun tidur sembari mulai mengedarkan pandangannya memindai sekeliling ruangan seluas 5 × 6 meter dengan nuansa serba putih yang tampak sangat renggang karena keminiman perabot yang mengisi ruangan tersebut."Kau!?" pupil mata Andre yang tadinya masih tampak sayup seakan enggan untuk terbuka, seketika melebar sempurna kala tatapannya jatuh pada sesosok pria jangkung berbadan kekar yang berdiri tidak jauh di hadapannya sambil menenteng sebuah ember di sebelah tangannya. Ia yakin pia itu pasti adalah orang yang baru saja mengguyurnya dengan air. Mengedarkan pandangannya lebih jauh lagi, ia mendapati 3 pria lainnya den
Keesokan harinya... Saat ini masih pukul 9 pagi, namun pekarangan NF Hospital yang luasnya dua kali lapangan sepak bola standar internasional itu telah dipenuhi oleh lautan Manusia. Mereka bukan para pasien ataupun keluarga pasien, melainkan para pemburu berita yang ingin menyaksikan dan merekam secara langsung sesi jumpa pers yang tengah diadakan dalam rangka membahas perihal kesuksesan oeprasi ke 273 Kenan di Swiss tempo lalu. Sesi jumpa pers tersebut telah berlangsung sejak 30 menit yang lalu. Dan kini tengah marak - maraknya Kenan dihujani oleh berbagai pertanyaan dari para jurnalis maupun wartawan. Di atas panggung utama, bukan Kenan saja yang hadir, Fara juga turut serta hadir sebagai asisten Kenan dalam bidang spesialis bedah. Dan baru saja, terjadi sedikit kegemparan kala seorang jurnalis malah mengajukan pertanyaan bukan pada Kenan, melainkan pada Fara. Yang mana sang jurnalis tersebut menanyakan, mengapa
"Jadi, seperti itu."Kenan baru saja menyelesaikan ceritanya, menjawab pertanyaan Mita yang menanyakan tentang hubungan diantara mereka dimasa lalu. Seperti yang diharapkan dari Kenan yang suka berterus tanpa menyembunyikan apapun, ia menceritakan semua kebenaran tentang dirinya dan Mita yang pernah tinggal bersama selama lebih 13 tahun di panti asuhan Al - Rahman hingga berpisahnya mereka karena Mita telah bertemu dengan keluarga kandungnya. Bahkan Kenan juga menyatakan fakta bahwa dirinya yang menjadi seorang dokter tidak lain dan tidak bukan karena ingin menyembuhkan Mita."Entah kamu percaya atau tidak, itulah fakta yang sebenarnya. Wajar jika kamu tak ingat, pasalnya pasca operasi pencangkokan tumor yang kamu jalani 3 tahun yang lalu membuatmu kehilangan cukup banyak ingatan dimasa lalu. Kamu tidak perlu berupaya untuk mengingatnya, karena mungkin mustahil kamu bisa melakukannya. Mungkin hanya keajaiban yang bisa membuatmu dapat menging
Ceklek..."Sampai jumpa nanti malam Dokter Fara." ucap Mita sembari tersenyum simpul pada Fara yang menunggu di depan bilik konsultasi pasien penyakit dalam. Lantas tanpa mempedulikan Fara yang termangu kebingungan, wanita itu langsung berlalu begitu saja."Sampai jumpa nanti malam?" gumam Fara mencoba memahami maksud ucapan Mita barusan sembari terus menatap punggung wanita itu dari belakang.Ceklek...Belum sempat Fara menemukan jawaban dari kebingungannya, pintu bilik kembali terbuka disusul keluarnya sosok Kenan dan dokter Adnan."Eh, sayang, kamu nungguin Kakak?" Kenan langsung bertanya dengan sedikit terkejut mendapati Fara berada di depan bilik. Berhubung sekarang sudah masuk waktu istirahat siang, ia pikir Fara sudah berada di kantin rumah sakit bersama Nabila dan Ju Woon seperti yang sudah - sudah.Fara pun berbalik demi mendapati dokter Adnan yang s
Bruk..."S*it!""F*ck!""B*ngsat! Berani - beraninya dia mempermalukan ku." sambil melajukan mobil sport mewahnya dengan sedikit ugal - ugalan di jalanan yang tampak renggang pagi ini, seorang pria kisaran usia 28 tahunan memukul setir mobilnya cukup keras seraya melontarkan berbagai sumpah serapah. Ialah Andre yang baru saja meninggalkan kediaman Farzan dan tengah menuju NF Hospital. Siapa lagi yang dimaksud 'dia' dalam sumpah serapahnya kalau bukan Kenan.Ya, Andre benar - benar merasa malu telah dipermalukan oleh Kenan beberapa waktu yang lalu, tanpa dapat berkutik. Dalam pikirannya yang dipenuhi emosi hingga tak bisa berpikir jernih, ia yakin saat ini Kenan serta Fara dan Farzan tengah menertawakan dirinya."Apanya yang lupa mengganjal perut, saking ingin menjemputnya? Pers*tan!" gerutu Andre dengan rahang mengeras sembari terus memandang ke depan lintasan jalan dengan kilata
"Hm, terima kasih atas niat baik anda yang sudah bersedia menyempatkan waktu untuk menjemput kepulangan saya, Dokter Andre. Tapi sayang, seperti yang anda lihat, sekarang saya sudah sampai di sini. Jadi, sebaiknya setelah ini anda pulang saja, atau mungkin langsung berangkat kerja ke NF Hospital." tutur Kenan datar nan formal tanpa melupakan kesopanan kepada Andre.Ya, mobil yang beberapa waktu yang lalu yang hampir bertabrakan dengan mobil yang ditumpangi Kenan, Fara dan Farzan serta Bambang di depan gerbang kediaman Farzan, tidak lain dan tidak bukan adalah mobil milik Andre. Dan sekarang, kecuali Bambang, keempatnya sedang berada di ruang keluarga kediaman Farzan sembari menikmati hidangan ringan yang telah disuguhkan oleh ART untuk menemani sesi mengobrol Mereka, sesuai perintah Farzan.Andre baru saja menyampaikan tujuan kedatangannya sepagi ini ke kediaman Farzan yang katanya, berniat ikut serta bersama Fara dan Farzan untuk menjemput