POV Kenan
Flashback On!
11 tahun yang lalu...
Namaku Naufal Kenan. Aku adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan Al-Rahman. Tahun ini usiaku sudah menginjak 20 menuju 21 tahun. Seharusnya besok adalah jadwal keberangkatan ku ke singapura untuk melanjutkan studi S2 ku sebagai dokter spesialis bedah dengan beasiswa penuh yang aku terima berkat prestasiku selama ini.
Namun malam tadi aku menerima berita duka bahwa istri dari mentor yang sebentar lagi akan menjadi mantan mentor ku itu, meninggal dunia. Tanpa berpikir panjang, ku batalkan waktu keberangkatan ku hari ini, diundur menjadi seminggu kemudian.
Nama mentor ku Farzan Abrisam. Bagiku beliau lebih dari sekedar mentor, melainkan sudah ku anggap sebagai seorang ayah. Sangat banyak didikan yang ku peroleh darinya, baik pendidikan pengetahuan maupun moral. Bahkan sebelum aku menerima beasiswa, biaya pendidika
"Lagi, Yang!""Fara cinta Kak Ken.""Lagi!""Fara cinta Kak Ken.""Lagi!""Iiihh... Kak Ken nyebeliiin, Fara gak cinta lagi.""Hahaha..."Akhirnya Fara jengah juga kepada Kenan yang tak henti - hentinya menggodanya. Namun Kenan, alih - alih meminta maaf, suami Fara yang tak berakhlak itu malah tertawa terbahak - bahak."Humps..." Fara mendengus kesal sembari membenamkan wajahnya yang sudah memerah bak kepiting rebus itu, ke dada bidang Kenan. Saat ini keduanya tengah berada di atas ranjang yang rencananya bersiap untuk tidur. Namun sejak tadi, tepatnya sejak perjalanan pulang kerja, Kenan tak henti - hentinya menggoda Fara, menyuruhnya lagi, lagi dan lagi mengungkapkan pengakuannya.Sembari berusaha menghentikan gejolak tawanya yang meluap - luap, Kenan mendekap erat tubuh Fara yang berada dalam p
Biip biip biip...Alarm ponsel Kenan yang terletak di atas nakas sudah berbunyi sejak sekitar 15 menit yang lalu, namun Kenan masih terlelap dalam tidurnya. Sementara Fara yang berbaring di sampingnya sudah terbangun sejak menit pertama alarm berbunyi tadi. Alih - alih membangunkan Kenan, Fara malah sibuk mengamati setiap inci wajah suaminya itu, mengagumi ketampanannya. Tangan Fara yang tadinya melingkar di perut Kenan, kini beralih membelai, menyusuri wajah sang suami."Ck..." Fara berdecak kesal "Sejak awal aku memang udah tau kalau suamiku memang tampan, tapi ternyata lebih tampan lagi kalo diperhatiin dari dekat gini. Pantes aja si pelakor amatir itu begitu tergila - gila padanya." gerutunya lirih."Tenang aja sayang, si tampan ini akan selalu jadi milik kamu, sekarang, nanti dan selamanya." sahut Kenan tiba - tiba dengan suara serak khas baru bangun tidur sembari tersenyum sayup. Ternyata tanpa Fara sadari, ia suda
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hari ini sudah H-3 menjelang acara resepsi pernikahan Kenan dan Fara. Persentase persiapannya sudah mencapai 98%. Adapun kemajuan dalam hubungan mereka, semakin membaik setelah keduanya saling mengungkapkan pengakuan kepada satu sama lain. Kenan yang bucin dan Fara yang posesif menjadikan mereka hari demi hari semakin harmonis nan romantis. Kenan masih kerap kali mencoba mengerjai sang istri, namun ketika Fara sudah mengeluarkan jurus ultimate nya, ancaman mogok praktek reproduksi, Kenan pasti auto memasuki mode suami takut istri.Seperti saat ini, dimana beberapa saat yang lalu Kenan baru saja mencoba menggoda Fara yang tengah sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan mereka, Fara tak segan - segan mengeluarkan jurus ultimate nya ketika mulai jengah. Dan hasilnya, Kenan sukses dibuat menjadi layaknya anak kecil yang penurut pada sang ibu, duduk manis di meja kaman."Ok, done." ucap Fara dengan ekspresi be
"Sayang, kok pakaian Kakak jadi gini?" protes Kenan. Dirinya dan Fara baru saja keluar dari mall. Ia yang tadinya hanya mengenakan kemeja dan celana jeans, kini hampir berubah total, kecuali jeansnya. Sekarang ia mengenakan overcoat dengan dalaman baju kaos santai. Di kepalanya sebuah beret bertengger rapih. Di hidungnya bertengger sebuah kaca mata hitam gelap serta ditutupi masker yang menutupi hingga ke bawah dagunya. Semua itu adalah hasil karya Fara yang katanya untuk menutupi penampilan Kenan agar tidak dikenali oleh orang - orang saat mereka sedang berkencan.Ya, sesuai kesepakatan bersama kemarin, hari ini mereka akan berkencan. Mengapa baru hari ini, bukan dari kemarin? Apa lagi alasannya jika bukan karena Kenan yang ternyata benar - benar merealisasikan ancamannya, mempercepat proses pembuatan Kenan junior. Jadilah kemarin setelah memijat Fara, Kenan langsung memulai aksinya. Mereka istirahat ketika waktu makan siang tiba, lalu melanjutkan di malam hari
Senja kini berganti malam. Seharian ini Kenan dan Fara menghabiskan waktu santai mereka hanya dengan berkencan. Total 4 destinasi yang mereka kunjungi hingga malam ini. Pertama di Taman langsat saat pagi hingga menjelang siang, lanjut ke Gelato secrets selepas shalat Dzuhur hingga menjelang waktu shalat Ashar, terus ke Wisata Kota Tua mereka menghabiskan waktu di sana hingga menjelang malam dikala waktu shalat Maghrib tiba, dan terakhir selepas shalat Isya hingga detik ini dimana waktu sudah menunjukan pukul 20, waktu setempat, mereka berakhir di Dia.Lo.Gue Artspace menikmati pameran sambil ngemil dengan menu kuliner khas di Dia.Lo.Gue Artspace.Tepat pukul 22.00 PM, Kenan dan Fara sudah berada di dalam mobil beserta Bambang, si supir omes, telah siap untuk pulang yang mengindikasikan bahwa kencan mereka hari ini telah berakhir."Gimana, puas, gak yang?" tanya Kenan pada Fara yang tengah duduk sambil membaringkan kepala di pundaknya.
Berhan Logan. Siapa yang tidak mengenal nama itu? Sesosok pria yang juga tak kalah sensasional dibandingkan Kenan. Hanya saja keduanya berbeda generasi. Berhan sepantaran dengan Farzan. Pria paruh baya yang dijuluki guru besar di dunia medis, terutama dalam bidang spesialis penyakit dalam itu, detik ini tengah berada di hadapan Fara.Sudah cukup lama semenjak kedatangan Berhan dan Gabela tiba di apartemen Kenan yang kini juga menjadi apartemen Fara, namun Fara sebagai tuan rumah belum mengucapkan sepatah katapun. Keantusiasannya beberapa waktu yang lalu yang ingin bertemu sosok Berhan yang merupakan salah satu sosok yang ia kagumi dalam dunia medis, kini lenyap entah kemana setelah bertemu langsung dengan Berhan. Terutama saat ini, dimana mereka baru saja selesai menikmati hidngan penyambutan tamu, tatapan Berhan tak pernah beralih darinya terus menatap lekat dirinya dengan tatapan menelisik."Jadi ini Istrimu, Ken?" tanya Berhan pada Kenan,
Akhirnya hari yang dinantikan Kenan dan Fara tiba juga. Hari dimana dunia akan mengetahui hubungan mereka sebagai sepasang suami istri yang sah di mata hukum dan agama. Namun juga hari patah hati internasional, dimana mayoritas kaum hawa harus dipupuskan harapan mereka untuk dapat bersanding dengan pria yang mereka kagumi dan dambakan, Naufal Kenan. Terutama untuk seorang gadis yang saat ini duduk di barisan terdepan bersama sang ayah, sebagai tamu undangan resepsi pernikahan Kenan dan Fara. Siapa lagi kalau bukan Gabela."Sabar Nak. Relakan Kenan dan Fara, istrinya. Kalau kamu memang mencintai Kenan, kamu harusnya ikut bahagia ngeliat dia bahagia. Dan sekarang lah saatnya. Lihatlah, Kenan terlihat sangat bahagia, kan!" Berhan mengusap - usap lembut punggung Gabela, namun pandangannya terus tertuju pada panggung utama resepsi di mana Kenan dan Fara duduk berdampingan dengan senyuman kebahagian yang terus terpatri di bibir masing - masing.Ga
Seminggu yang lalu, tepatnya 3 hari selepas Kenan dan Fara menemui Bagus, nama Bagus dan Sherina kembali menggemparkan publik. Yakni, terungkapnya fakta di balik skandal yang menimpa mereka, dimana Sherina terbukti menjebak Bagus.Siapa lagi dalang di balik pengungkapan itu kalau bukan Kenan. Ya, Kenan. Setelah perdebatan antara dirinya dan Fara, perihal Fara yang tidak menyetujui pernikahan antara Bagus dan Sherina karena menganggap Sherina tidak pantas untuk Bagus atas dasar kepedulian terhadap sahabat, Kenan memutuskan membantu Fara untuk membebaskan Bagus dari Sherina. Lagi pula Kenan tahu betul tabiat seorang Sherina yang sejatinya bukan wanita baik - baik seperti yang dikatakan Fara. Selain itu, Kenan juga memutuskan membantu Bagus atas dasar rasa peri kemanusiaan dan keadilan yang mana akibat skandal itu Bagus memang sangat dirugikan.Terlepas akibat skandal itu pula Kenan tidak jadi kehilangan Fara, sang cinta pertama, itu adalah ala
Ceklek..."Ah..." Fara terperangah menyaksikan pemandangan di depan matanya, tepatnya di depan pintu bilik konsultasi pasien penyakit dalam, ketika ia baru saja memasuki Dirut's Room. Bagaimana tidak? Tepat di depannya kini tampak Kenan tengah merangkul pinggang Mita dengan sebelah tangannya."Ugh..." dan Kenan segera melepaskan rangkulannya dari pinggang Mita begitu menyadari keberadaan Fara. "Sa- sayang, kamu tenang dulu! Ini gak seperti yang kamu pikirkan." ujarnya kemudian, mencoba menjelaskan dengan sedikit gelagapan."Be- benar Dokter Fara, ini tidak seperti yang anda pikirkan." timpal Mita dengan sedikit gelagapan pula ikut membantu Kenan mencoba menjelaskan."Hmm?" Fara memicingkan matanya tajam pada Kenan dan Mita "Lalu apa?""Ini___" Kenan dan Mita hendak menjelaskan secara bersamaan yang membuat keduanya menghentikan ucapan mereka bersamaan pula dan saling pandang kemu
Hoek hoek..."Kamu baik - baik aja sayang?" tanya Kenan khawatir nan sedikit panik sambil mengurut pangkal leher belakang Fara yang baru saja muntah di wastafel yang berada di sudut ruang makan. Beberapa saat yang lalu keduanya hendak memulai sarapan, Fara tiba - tiba merasa mual dan segera berlari ke wastafel tersebut disusul Kenan yang dengan sigap mengikuti dari belakang.Cuih...Fara meludahkan sisa muntah yang masih tertinggal di mulutnya. "Fara baik - baik aja Kak." jawabnya sedikit lemas sembari mencoba menegakkan tubuhnya."Sepertinya kamu udah mulai ngalamin morning sickness sayang." tebak Kenan menyimpulkan dari gejala mual yang baru saja Fara alami."Iya, sepertinya gitu Kak. Lagian ini juga udah masuk 2 bulan usia kehamilan Fara." Fara sependapat dengan Kenan "Dan juga gejalanya emang seperti morning sicknees. Dari bangun tidur tadi Fara ngerasa badan Fara gak enakan,
Keesokan harinya...Pagi ini publik digemparkan oleh berita tertangkapnya seorang dokter spesialis kesehatan kulit yang cukup ternama di Indonesia, atas dasar konspirasi percobaan pencemaran nama baik Kenan, Fara, serta NF Hospital. Siapa lagi sang tersangka kalau bukan Andre yang secara suka rela mengakui konspirasi yang dilakukannya bersama seorang jurnalis bayaran yang mengakibatkan sang jurnalis ikut tertangkap dan membekuk bersama Andre di balik jeruji.Sekali lagi Kenan membuktikan kekuasaannya yang dengan sangat mudah dapat menghancurkan para pakar - pakar ternama. Sebenarnya Kenan bisa saja membuat hukuman yang dijatuhkan pada Andre lebih berat dari yang diterimanya pada kasus ini, yakni hanya hukuman penjara selama 3 tahun. Kenan mempunyai sangat banyak kasus - kasus tindak pidana Andre dari hasil penyelidikannya.Ternyata, selama ini Andre secara diam - diam telah melakukan praktik ilegal tanpa sepengetahuan pi
Byurr..."Uhuk uhuk..." Andre terbatuk - batuk oleh guyuran air yang memasuki hidung dan mulutnya, sekaligus menyadarkannya entah dari pingsan atau tidur. Matanya menyipit kala cahaya lampu yang cukup menyilaukan memasuki retinanya sesaat matanya baru saja terbuka. "Aku di mana?" gumamnya dengan suara serak khas baru bangun tidur sembari mulai mengedarkan pandangannya memindai sekeliling ruangan seluas 5 × 6 meter dengan nuansa serba putih yang tampak sangat renggang karena keminiman perabot yang mengisi ruangan tersebut."Kau!?" pupil mata Andre yang tadinya masih tampak sayup seakan enggan untuk terbuka, seketika melebar sempurna kala tatapannya jatuh pada sesosok pria jangkung berbadan kekar yang berdiri tidak jauh di hadapannya sambil menenteng sebuah ember di sebelah tangannya. Ia yakin pia itu pasti adalah orang yang baru saja mengguyurnya dengan air. Mengedarkan pandangannya lebih jauh lagi, ia mendapati 3 pria lainnya den
Keesokan harinya... Saat ini masih pukul 9 pagi, namun pekarangan NF Hospital yang luasnya dua kali lapangan sepak bola standar internasional itu telah dipenuhi oleh lautan Manusia. Mereka bukan para pasien ataupun keluarga pasien, melainkan para pemburu berita yang ingin menyaksikan dan merekam secara langsung sesi jumpa pers yang tengah diadakan dalam rangka membahas perihal kesuksesan oeprasi ke 273 Kenan di Swiss tempo lalu. Sesi jumpa pers tersebut telah berlangsung sejak 30 menit yang lalu. Dan kini tengah marak - maraknya Kenan dihujani oleh berbagai pertanyaan dari para jurnalis maupun wartawan. Di atas panggung utama, bukan Kenan saja yang hadir, Fara juga turut serta hadir sebagai asisten Kenan dalam bidang spesialis bedah. Dan baru saja, terjadi sedikit kegemparan kala seorang jurnalis malah mengajukan pertanyaan bukan pada Kenan, melainkan pada Fara. Yang mana sang jurnalis tersebut menanyakan, mengapa
"Jadi, seperti itu."Kenan baru saja menyelesaikan ceritanya, menjawab pertanyaan Mita yang menanyakan tentang hubungan diantara mereka dimasa lalu. Seperti yang diharapkan dari Kenan yang suka berterus tanpa menyembunyikan apapun, ia menceritakan semua kebenaran tentang dirinya dan Mita yang pernah tinggal bersama selama lebih 13 tahun di panti asuhan Al - Rahman hingga berpisahnya mereka karena Mita telah bertemu dengan keluarga kandungnya. Bahkan Kenan juga menyatakan fakta bahwa dirinya yang menjadi seorang dokter tidak lain dan tidak bukan karena ingin menyembuhkan Mita."Entah kamu percaya atau tidak, itulah fakta yang sebenarnya. Wajar jika kamu tak ingat, pasalnya pasca operasi pencangkokan tumor yang kamu jalani 3 tahun yang lalu membuatmu kehilangan cukup banyak ingatan dimasa lalu. Kamu tidak perlu berupaya untuk mengingatnya, karena mungkin mustahil kamu bisa melakukannya. Mungkin hanya keajaiban yang bisa membuatmu dapat menging
Ceklek..."Sampai jumpa nanti malam Dokter Fara." ucap Mita sembari tersenyum simpul pada Fara yang menunggu di depan bilik konsultasi pasien penyakit dalam. Lantas tanpa mempedulikan Fara yang termangu kebingungan, wanita itu langsung berlalu begitu saja."Sampai jumpa nanti malam?" gumam Fara mencoba memahami maksud ucapan Mita barusan sembari terus menatap punggung wanita itu dari belakang.Ceklek...Belum sempat Fara menemukan jawaban dari kebingungannya, pintu bilik kembali terbuka disusul keluarnya sosok Kenan dan dokter Adnan."Eh, sayang, kamu nungguin Kakak?" Kenan langsung bertanya dengan sedikit terkejut mendapati Fara berada di depan bilik. Berhubung sekarang sudah masuk waktu istirahat siang, ia pikir Fara sudah berada di kantin rumah sakit bersama Nabila dan Ju Woon seperti yang sudah - sudah.Fara pun berbalik demi mendapati dokter Adnan yang s
Bruk..."S*it!""F*ck!""B*ngsat! Berani - beraninya dia mempermalukan ku." sambil melajukan mobil sport mewahnya dengan sedikit ugal - ugalan di jalanan yang tampak renggang pagi ini, seorang pria kisaran usia 28 tahunan memukul setir mobilnya cukup keras seraya melontarkan berbagai sumpah serapah. Ialah Andre yang baru saja meninggalkan kediaman Farzan dan tengah menuju NF Hospital. Siapa lagi yang dimaksud 'dia' dalam sumpah serapahnya kalau bukan Kenan.Ya, Andre benar - benar merasa malu telah dipermalukan oleh Kenan beberapa waktu yang lalu, tanpa dapat berkutik. Dalam pikirannya yang dipenuhi emosi hingga tak bisa berpikir jernih, ia yakin saat ini Kenan serta Fara dan Farzan tengah menertawakan dirinya."Apanya yang lupa mengganjal perut, saking ingin menjemputnya? Pers*tan!" gerutu Andre dengan rahang mengeras sembari terus memandang ke depan lintasan jalan dengan kilata
"Hm, terima kasih atas niat baik anda yang sudah bersedia menyempatkan waktu untuk menjemput kepulangan saya, Dokter Andre. Tapi sayang, seperti yang anda lihat, sekarang saya sudah sampai di sini. Jadi, sebaiknya setelah ini anda pulang saja, atau mungkin langsung berangkat kerja ke NF Hospital." tutur Kenan datar nan formal tanpa melupakan kesopanan kepada Andre.Ya, mobil yang beberapa waktu yang lalu yang hampir bertabrakan dengan mobil yang ditumpangi Kenan, Fara dan Farzan serta Bambang di depan gerbang kediaman Farzan, tidak lain dan tidak bukan adalah mobil milik Andre. Dan sekarang, kecuali Bambang, keempatnya sedang berada di ruang keluarga kediaman Farzan sembari menikmati hidangan ringan yang telah disuguhkan oleh ART untuk menemani sesi mengobrol Mereka, sesuai perintah Farzan.Andre baru saja menyampaikan tujuan kedatangannya sepagi ini ke kediaman Farzan yang katanya, berniat ikut serta bersama Fara dan Farzan untuk menjemput