Share

22. Mantan Azri

Author: KN_Author
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Lagi-lagi mimpi itu menghantui. Mengganggu tidur nyenyak. Bak emas sekarung, tidur nyenyak selalu sulit Azri dapatkan.

Ia mengusap wajah dengan kedua tangannya. Lalu menoleh pada Ayra yang tampak tidur dengan pulas.

Ia tengkurap hampir menyelimuti ayra dengan tubuhnya. Namun menjaga beberapa centi agar tidak menindih Ay9ira.

"Jangan tinggalin aku ya, Ay."

Azri berbisik dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat. Deru nafasnya menyentuh kulit wajah Ayra.

Perasaan yang terus mengganggu perasaannya, kini bertambah. Justru ketakutan di tinggal Ayra mendominasi di hatinya.

Untunglah Ayra tak banyak bertanya apalagi menuntut ia harus menceritakan detail masalalunya.

****

"Biar aku yang jemur."

Ayra habis selesai mencuci. Ember yang ia keluarkan dari kamar mandi di ambil alih oleh Azri

"Istirahat. Kamu mau kerja sebentar lagikan?"

Lelaki itu berjalan ke depan membawa ember berisi cucian. Sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   23. Yang Pada Akhirnya di Dapatkan

    "Kapan sih kalian bakal punya anak? Kamu gak hamil-hamil juga, Jes!" Jesika paling malas jika ditanya begitu. Padahal ia baru menikah tak sampai 2 bulan. Tapi pernyataan kapan punya anaknya udah kayak 5 tahun gak punya anak aja. "Belum, Ma. Do'ain aja biar cepet dikasih momongan." Kalau saja tidak di suruh Ari makan siang di rumah mamanya, Jesika malas sekali. "Kata Ari kamu kerjanya sampai malam terus jadi kalian gak ada waktu. Ngerjain apa sih sampai malam? Kapan dong mama bisa gendong cucu?" Gimana gak kerja sampai malam, orang apa-apa Ari gak pernah bisa kasih. Bayar sewa rumah aja Jesika harus nguras tabungannya. Kerjaan Ari cuma bergajih 3 juta sebagai pegawai perusahaan. Sementara buat sewa rumah aja bisa sampai 1 jutaan lebih. Buat pegangan pria itu saja sampai 1 juta 500. Ia harus menutupi banyak kebutuhan rumah. Balum lagi kebutuhannya. Untuk skincare dan lain-lain. Kayak gak punya suami aja rasanya. Apa-apa beli dengan uang sendiri. "Aku masih harus ngerjain

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   24. Perasaan Jesika

    Gimana gak insecure sih bawaannya. Kalau di liat-liat lagi Lisa punya standar kecantikan netizen. Putih, tinggi, langsing, dan mukanya glowing. Fix sih ini Lisa gak tau sebenernya Azri itu punya banyak uang. Kalau dia tau gak mungkin batal nikah sama Azri. Yang menyakitkan untuk Ayra tuh kalau-kalau Azri masih ada rasa sama Lisa. Kemarin aja waktu mereka baru pulang dari Amerika, tatapan Azri pas ketemu mantannya kayak beda gitu. Jangan-jangan waktu itu Azri ngerasa CLBK ke mantannya. Hus! Ah! Emang ya kebiasaan buruk suka curigaan susah di tepis kalau udah mendarah daging. Tapi, kenapa Azri gak jujur juga? Bahkan kesannya tuh kayak gak mau ngobrol kalau arahnya ke si Lisa ini. Padahal cuma sekedar ngomong aja pernah mantanan sama Lisa apa susahnya. Ia cukup dewasa kok untuk menghargai masalalu Azri asal itu murni masalalu dan gak akan kepepet sampai ke masa sekarang. "Belanja, Ayra?" "Eh? Ehe. . Iya nih. Buat makan siang." Ih kok gugup sih. Ayra rasanya pengen j

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   25. Permintaan Tebal Muka Ibunya Ayra

    "Satu kampung masa aku gak tau." Jawaban yang normal apalagi di sampaikan dengan nada bicara yang biasa. Meski sempat terasa perubahan ekspresi Azri sebelum pria itu memejamkan matanya kembali. "Iya juga sih." Ayra memijat kepala Azri sebisa mungkin tidak mengeluarkan kata-kata debatan. Meski yang ia ingin tau hanya kejujuran Azri, tapi ia tak mau melibatkan kemarahan hanya demi mendapatkannya. Ia bisa menunggu sampai di mana Azri akan menahan diri menutupi masalalu dengan alasan abu-abu seperti sekarang. "Saya harap Bu Ambar dapat menjaga kandungannya lebih baik. Apalagi sekarang dia sudah berusia hampir 40 tahun. Sangat rentan dengan kesehatannya." Bu Bidan dan Bapak Rahman keluar dari kamar. Azri cepat bangkit dari pangkuan Ayra. Dari ucapan yang keluar dari mulut Bu Bidan, sepertinya perkiraan kalau Ambar hamil itu benar adanya. Ayra tersenyum lebar, sementara ekspresi bapaknya dan Azri tampak bertolak belakang. Sepeninggal bu Bidan, Azri tampak menatap bapak Rah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   26. Keras Kepala Azri

    "Ay?" Ayra masuk tanpa mempedulikan panggilan Azri. Wajahnya kesal sejak tadi mengingat tanggapan Azri barusan. "Kamu marah ya?" Ayra mendengus sembari duduk di sofa. Ia meraih remote menyalakan telivisi di depannya. "Akukan cuma mau bikin ibu senang, Ay." Ayra menatap suaminya ini dengan geram. "Mas tuh apa sih? Mas bahkan gak mau tau pendapatku." Jangankan mau tau soal pendapatnya, Azri bahkan langsung mengiyakan begitu saja permintaan ibunya tanpa bicara dulu padanya. Setidaknya minta sedikit waktu untuk berbincang dengannya. Beremuk sebelum bilang iya atau tidak. Setengah miliyar loh! Itu 500 juta! Segampang itu Azri bilang iya dengan permintaan sesuka hati ibunya. "Akukan cuma mau membantu ibu. Aku ada uangnya, ya aku kasih." "Ya tapi itu berlebihan, Mas. Kalau cuma minta tolong 1 atau 2 juta untuk hal-hal penting, gak masalah. Tapi ini minta tolong 500 juta!" Di mana otaknya lelaki ini. Apa dia tidak merasakan sedang di manfaatkan oleh ibu mertuanya? "Ib

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   27. Obat KB

    Benar apa yang di bilang kak Ambar. Azri terlalu keras kepala. Ayra barusan kembali dari rumah ibunya. Dan benar saja ibunya bahkan berkata jujur tentang rumah baru yang di maksud Alia. Uang itu di berikan Azri. Lelaki itu tetap memberikan dalam bentuk cek. Bahkan tanpa bilang-bilang dulu padanya. Ia pulang membawa rasa kesal. Ayra mau Azri berkata langsung tentang uang itu. Rasanya jauh lebih kesal dari pada Azri memberikan uang miliknya pada keluarga pria itu. Iya. Ayra paham Azri yang bekerja. Pria itu yang mencari uang yang di gunakannya untuk diberikan pada ibunya. Mertua suaminya itu. Tapi tidak begini caranya. Baru saja ia masuk ke rumah. Ia di kagetkan dengan Azri yang duduk di sofa memandangi dirinya. Lampu remang-remang. Pria itu tak menyalakan semua lampu walau sudah maghrib. Di atas meja, tepat di depan Azri, ada sebuah tabung obat yang familiar untuk Ayra. Kerlip kaget terpancar di matanya melihat benda itu sepertinya di tatapi Azri dengan tatapan kosong. "M

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   28. Menjadi Dingin

    Pelukan Azri terasa semakin erat. Ayra yang tadinya ingin memejamkan mata, justru berbalik menghadap lelaki itu.Mereka saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat. Tatapan keduanya sayu setelah melewati badai asmara. Mereka sama-sama kelelahan dan butuh istirahat.Tapi masalah yang mereka miliki tidak bisa di biarkan berlalu begitu saja. Apalagi tampaknya Azri menuntut penyelesaian dalam masalah mereka."Setelah ini kamu akan minum obat itu lagi?" tanya Azri dengan suara seraknya."Iya."Pelukan erat di pinggangnya kembali Ayra rasakan. Tangan kukuh itu semakin membuat bagian tubuh bawah mereka menghimpit."Kenapa?" tanya Azri. Kali ini nada bicaranya serasa ditekan.Pria itu seolah sedang menahan sesuatu dalam dirinya.Jemari Ayra meriah wajah berahang kukuh itu. Ia mengusap pipi Azri dengan kedua tangannya. Berusaha mensejajarkan wajah mereka.Namun Azri justru bangkit. Pria itu duduk bersandar di badan sofa. Ia menarik perlahan Ayra untuk duduk kembali di pangkuannya."Apa ka

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   29. Perempuan Rendahan

    Ayra pulang sehabis Maghrib karena murid yang ia ajari masih sulit menerima beberapa pelajaran. Makanya ia kasih waktu hingga dirinya jadi harus pulang di saat langit sudah gelap.Rupanya bukan hanya langit yang gelap. Rumahnya juga gelap saat Ayra sampai.Ia memarkirkan motor dengan heran. Membuka pintu dan menyalakan lampu. Tampak tak ada Azri di rumah. Bahkan di ruang kerjanya pria itu tidak ada.Tidak biasanya Azri keluar tanpa bilang padanya. Apa mungkin saking kecewanya dengan keinginan dirinya, Azri sampai pergi tanpa bilang-bilang.Ia mencoba menghubungi Azri. Suara nada dering yang familir terdengar di meja komputer Azri.Handphone pria itu tergeletak di sana."Kok Azri gak bawa handphone," gumamnya.Di tengah kebingungannya, Ayra mendengar seseorang memanggilnya."Ayra. Kamu udah pulang?" Suara Ambar terdengar. Ayra cepat menemui ibu tirinya."Kak Ambar?" Ayra menuntun Ambar yang tampak pucat ke sofa."Azri nganter Bu Retno ke rumah sakit. Katanya Bu Retno tiba-tiba jatuh.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   30. Membawa Hati yang Luka ke Luar Kota

    Di sinilah Ayra. Di sebuah kota yang jauh dari rumah. Dengan menutup semua komunikasi dari siapapun di kota kelahirannya.Meski sejak pergi hingga sekarang tak ada air mata yang menetes, bukan berarti Ayra tak merasakan sesak di dadanya. Ia memang tidak selebay saat batal lamaran dengan Ari.Setidaknya Ayra masih menjalankan hidupnya dengan baik seperti makan, bergaul dan bekerja. Walau harus menutupi rapat perasaan sakit yang terus menderu hatinya. Membohongi diri dan banyak orang di sekelilingnya dengan tawa yang hanya sebagai selimut duka.Justru skarang dirinya berusaha menyibukan diri agar tidak memikirkan apa yang terjadi beberapa hari lalu. Agar bisa lepas dari kenyataan dirinya yang sedang kecewa.Ayra bahkan mengerjakan hal yang bukan tugasnya. Ia sengaja menutup dunia lain di luar sana. Tak ada yang bisa menghubunginya bahkan Bapaknya sekalipun. Ia tak mau frustasi seperti halnya saat kegagalan hubungannya dengan Ari dulu.

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   53. EXTRA PART 2

    "Ayra di dalam." Yang menunggunya ternyata bos dari istrinya. Baru saja ia menaiki lorong, Bu Adelia sudah menunggunya di depan kamar rawat.Azri segera masuk ke dalam."Dia masih belum sadar sampai sekarang," ucap Adelia saat Azri terpaku melihat istrinya terbaring di atas bangsal rumah sakit.Azri merengkuh tubuh Ayra tak kuasa menahan rasa yang bergejolak dalam dirinya melihat sang istri di sini. Atas alasan apa dan kejadian apa yang menimpa istrinya."Tenang. Dia baik-baik saja. Dokter bilang dia cuma kecapean. Tapi Doktar bilang ingin bertemu denganmu. Katanya ada yang mau di sampaikan.""Ayra kenapa? Dia. . . ." Suara Azri tercekat hendak menanyakan apa yang membuat istrinya sampai berakhir di rumah sakit."Handphone Ayra kehabisan batrai. Jadi kami tidak bisa langsung menghubungimu.""Apa yang terjadi dengan Ayra?""Ayra pingsan saat bersama Fandi. Dia menggunakan handphone adm

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   52. EXTRA PART 1

    Sejak selesai acara resepsi beberapa bulan lalu, Azri dan Ayra memutuskan tinggal di apartement. Tidak lagi tinggal di kampung di rumah bapak Rahman.Apartement yang mereka tinggali pula, bukan tempat tinggal Azri yang dulu.Rupanya sebelum acara resepsi Azri membeli apartement baru dan menjual yang lama. Pokoknya Azri kali ini benar-benar mempersiapkan kehidupan mereka ke depannya dengan jauh lebih baik.Sudah hampir 5 bulanan lebih mereka tinggal di sini."Malam ini jadi nginap di rumah bapak dan kak Ambar, kan?" Azri keluar dari ruang kerjanya dengan earphone di lehernya. Tampak wajah lelah pria itu karena bekerja hampir semalaman."Iya. Aku sudah siapkan barang kita."Ayra masih sibuk masak untuk makan siang mereka. Dirinya menyempatkan diri masak dulu sebelum berangkat kerja.Tak lupa ia juga menyiapkan masakan untuk di bawa nanti malam. Sedikit cemilan buat bapaknya dan kak Ambar. Jadi tak

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   51. ENDING

    Jesika duduk menunduk di sebuah taman yang cukup sepi. Ia mengenakan masker wajah, dan kacamata menutupi wajahnya. Topi lebar juga ia kenakan agar tidak dikenali.Dengan memegang sebuah undangan pernikahan, senyum dua insan yang tampak berbahagia dalam undangan itu membuat hatinya perih.Kejadian saat dirinya melawan suami dan mertuanya berbuah bahkan sampai pembicaraan perceraian. Batin Jesika tak henti-hentinya merasa nyeri dengan hal yang menimpanya.Segala bentuk kebahagiaan yang Jesika bayangkan setelah menikah dengan Ari, hanya tinggal bayangan. Bahkan tak pernah ada kebahagiaan yang nyata untuknya.Sekarang, hidupnya hancur sehancur-hancurnya. Berita perselingkuhan Jesika dan atasannya di bongkar istri Jacob. Bahkan istri atasannya yang notabenenya adalah seorang model, menyewa infotement gosib untuk mempermalukannya.Wajahnya terpampang di portal-portal gosib sebagai pelakor yang sudah tidur dengan suaminya.T

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   50. Akhir Yang di Dapatkan

    Ayra tak menyangka Azri bisa menemukan nama teman-teman sekolahnya. Bahkan teman-teman dekat masa kuliahnya. Ibu kostnya dulu, bahkan sampai orang-orang yang pernah berkenalan dengannya sesama penganjar bimbel. Semua ada dalam daftar list tamu undangan. Segelas es susu coklat tersaji di hadapannya. Lalu Azri yang duduk di kursi dengan wajah lelah. "Ada lagi yang mau di masukan dalam list?" tanya Azri lalu menguap. Undangan belum di sebar karena Ayra mau memeriksa list undangannya dulu. "Sudah cukup kok." Azri mengangguk kecil. Ia menghubungi tim WO dengan handphonenya. Detail kecil seperti menyebar undangan pun Azri gunakan tim WO nya. Walau harus bayar lebih, tapi pekerjaan jadi lebih mudah. "Kamu mau tidur aja gak? Kayaknya ngantuk," kata Ayra. "Enggaklah. Aku mau nemenin kamu coba gaunnya." Mereka menunggu di sebuah tempat perancang busana pernikahan. Padahal sepertinya Azri butuh istirahat.

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   49. Kejadian Gila Tadi Malam

    Azri berjalan dengan langkah lemas. Hampir semalaman ia tak tidur mencari Ayra yang pergi setelah kejadian gila tadi malam.Saat maghrib menjelang, Ayra menghubunginya jika akan pulang terlambat karena ada urusan di bimbelnya. Hingga isya, Ayra tak kunjung pulang membuatnya khawatir, tapi Azri mencoba berpikir positif dengan terus menyelesaikan pekerjaannya.Namun gedoran pintu membuat Azri seketika menghentikan pekerjaannya. Ia membuka layar monitor yang menunjukkan CCTV di pintu depan.Dirinya tentu kaget melihat Lisa yang menggedor pintu rumahnya. Dan yang lebih mengagetkan lagi, perempuan itu hanya mengenakan sarung untuk menutupi tubuhnya."Mas! Tolong buka pintunya!" teriakan bercampur tangisan itu membuatnya berjalan ke depan untuk tau apa yang terjadi pada Lisa.Sedetik setelah pintu terbuka, Lisa memeluk Azri erat."Tolong aku, Mas. Aku mau di bunuh." Lisa meraung sambil memeluk Azri erat."Di bunu

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   48. Cari Perhatian Suami

    "Kak ambar baik-baik ajakan?"Ayra menghampiri Ambar yang terkulai lemas habis mual-mual."Kakak gak apa-apa, Ay. Cuma reaksi hamil ya gini. Suka muntah-muntah."Rasa cemas Ayra berkali lipat setelah kejadian ibunya. Ia takut Kak Ambar kenapa-napa, dan Azri akan sangat murka nantinya.Apalagi mengingat sudah berkali-kali kak Ambar keguguran."Aku udah gak apa-apa, Ay. Setelah melihat Azri sekarang bahagia, aku sudah berhasil melupakan masalalu yang sangat menyedihkan itu. Terlepas, meski kadang ingat, tapi aku tidak apa-apa. Dia juga sepertinya kuat di dalam sana."Ambar mengusap perutnya yang sudah mulai berbentuk."Syukurlah, Kak. Aku gak kebayang akan sesedih apa Azri dan bapak kalau sampai kakak kenapa-napa.""Gak, Ay. Kakak gak kenapa-napa."Ayra mengangguk, lalu menundukkan wajahnya dengan bibir tertutup. Raut wajahnya menimbulkan penasaran Ambar."Tapi muka kamu kenap

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   47. Putri Yang Tak Pernah diakui

    Mereka pergi ke dapur untuk bicara berdua. Namun baru saja Ayra duduk di kursi meja makan, Azri sudah memotong sebelum bibirnya mengucapkan apapun."Gak bisa Ay. Maaf. Aku gak bisa bagaimanapun bujuk rayumu."Bahkan belum Ayra bicara apa-apa. Azri sudah mengklaim keputusannya.Walau begitu, Ayra menangkap ekspresi tidak enak di wajah Azri."Jadi ibuku harus tetap pergikan?" tanya Ayra.Azri mendekatkan wajahnya, ia menghela nafas pelan."Maaf. Tapi aku gak mau Kak Ambar jadi sakit karena kejadian hari ini. Kau orang berharga dalam hidupku, Ay. Begitupun kak Ambar."Ia tau saat ini Azri sedang merasa sangat serba salah.Ayra mengangguk. "Kalau gitu, tolong siapkan tempat tinggal untuk ibu."Azri tercenung seolah tak menyangka itu yang keluar dari mulut Ayra.Ia pikir akan berdebat panjang karena persoalan ini."Ibu tidak pernah mencintai Bapak. Bahkan sampai saat ini. Ta

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   46. Serba Salah

    Ayra masuk ke kamar, dari ambang pintu dirinya menyaksikan sang ibu menangis."Bu. Ibu kenapa?" tanya Ayra.Ia duduk di pinggir ranjang tak jauh dari ibunya yang duduk di lantai sambil menangis."Ibu gak tau kenapa bisa sehancur ini, Ayra!" Di usap Ayra pelan punggung ibunya. "Udahlah, Bu. Gak usah di inget lagi. Ikhlasin aja.""Ibu udah kasih apapun yang ibu punya. Bahkan rasanya gak pernah sedetikpun ibu gak mencintai dia. Tapi dia tetap meninggalkan ibu."Rupanya kesedihan ibunya berupa pada bapak tirinya yang sampai di sini Ayra tau telah pergi dengan perempuan lain."Kenapa ibu bisa menikah dengan dia?" tanya Ayra.Sang ibu tampak menoleh pada Ayra. Untuk beberapa saat terdiam."Ibu memcintainya, Ayra. Ini adalah cinta pertama dan terakhir."Sungguh sulit keluar dari mulut Ayra. Tapi, dirinya hanya ingin apa yang orang-orang katakan padanya selama ini tidak benar.

  • Suami Pengangguran Pilihan Bapak   45. Tingkah Bu Riri

    Bahan di dapur habis, opsi termudah untuk membuat makan siang hari ini hanya dengan pergi ketukang sayur yang biasanya di gerumbuni oleh emak-emak yang nyambi beli sayur sambil ngomongin orang.Ia ingat sekali ibu-ibu itu tampaknya golongan yang tidak mengerti teknologi bahkan tidak paham yang namanya kurir."Kemarin saya liat anak Pak Ridwan di kasih cowok barang.""Anak pak Ridwan si bunga itu?""Iya. Katanya itu barang dari jakarta. Sering banget saya liat cowoknya ke rumah nganter-nganterin barang gitu. Mana pake bajunya selalu sama. Merah gitu. Heran sama anak zaman sekarang."Di jelasin juga gak mau tau apa itu kurir dan kerjaannya emang gitu nganter-nganter barang.Ayra sejujurnya malas sekali ke sana. Tapi masa iya dirinya lagi-lagi tidak masak hanya karena tidak mau mendengarkan omongan orang lain.Lagi pula Bu Retno tak akan ada di tukang sayur. Ada bagusnya juga lumpuhnya bu Retno. Ngurang-nguran

DMCA.com Protection Status