Chapter 102

Dengan hati yang berdegup kencang, Sarah merenung dalam-dalam ketika ia melihat bekas lipstik di baju jas Zavar. Pikirannya langsung melayang pada lelaki yang menjadi suaminya itu.

“Dalam benak Sarah, lipstik ini menjadi saksi bisu hubungannya dengan Zavar,” batinnya, sambil meraih pakaian itu. Ketidaktahuan Sarah selama ini membuatnya merasa seperti berada di tengah-tengah misteri pribadi Zavar.

Seiring dengan pertanyaan yang muncul, ia merasa semakin dekat dengan kemungkinan bahwa Zavar memiliki rahasia yang belum terungkap.

“Mengapa selama ini aku tak pernah menyelidiki atau menanyakan apa-apa tentang Zavar?” pikir Sarah, sementara matanya mencari jawaban di sudut-sudut ingatannya yang gelap.

Dalam kegelapan pikirannya, timbul dugaan-dugaan yang melingkari benak Sarah. “Apakah Zavar benar-benar ingin meninggalkanku?” batinnya penuh kegelisahan. Tapi di tengah keraguannya, ingatan tentang kebaikan Zavar padanya muncul dengan jelas.

“Tetapi mengapa Zavar begitu baik padaku?” Sarah