Chapter 101

Sarah menatap ke arah Zavar sebentar, kemudian memusatkan kembali pandangannya ke jalanan, merasa berat untuk mengungkapkan pikirannya.

“Tadi…,” katanya dengan suara yang hampir tak terdengar, seolah kata-kata itu terjebak di tenggorokannya.

Zavar mendekat, merasa heran terpancar dari matanya yang tajam.

“Tadi apa?” tanyanya, suaranya lembut namun penuh rasa penasaran.

Sarah menggigit bibirnya, ragu. “Nggak, bukan apa-apa kok,” jawab Sarah dengan cepat, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. Sarah merasa ragu untuk menceritakan kedatangan mama tirinya, apalagi wanita itu memaksa meminta uang dalam jumlah yang besar. Meskipun mama Lena mengatakan untuk biaya pengobatan papanya, tetapi entah mengapa sarah merasa sedikit ragu.

Zavar menghela nafas, tidak ingin memaksa lebih jauh. “Hem, ya sudah jika nggak mau memberi tahu,” kata Zavar, berusaha menyembunyikan rasa penasarannya yang mendalam. Zavar tahu bahwa terkadang, ada hal-hal yang terlalu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata.