Beranda / Romansa / Suami Mutualisme / Bab 87 Coklat yang Memabukkan

Share

Bab 87 Coklat yang Memabukkan

Penulis: Buenda Vania
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-28 11:40:20

Di tempat lain, di jam makan siang. Yoona dan kedua temanya sedang tertawa terbahak-bahak membicarakan tingkah Dante yang begitu frustasi.

"Gue pikir lo udah maafin dia, Na!" tanya Alandra gemas melihat pasangan suami istri ini yang begitu saling mencintai tapi menahan diri begitu kuat. 

"Gak semudah itu Al, Dante memang harus mendapat hukuman. Dia punya banyak waktu untuk jelasin ke gue bahwa dia pernah ada hubungan sama Yoora." ujar Yoona acuh tapi langsung dapat teriakan histeris dari kedua sahabatnya.

"Yoora!" teriak keduanya memastikan dan langsung dapat anggukan kepala dari Yoona.

Sarah memelototkan matanya, tidak menyangka bahwa Yoora kembaran dari Yoona adalah mantan kekasih dari Dante. 

"Ini sebuah kebetulan apa emang udah direncanain sihh?" tanya Sarah geram.

Bagaimana Sarah tidak marah, dia sendiri sangat tahu seperti apa sifat dan watak dari Yoora. Membayangkan Dante pernah menjadi kekasih wanita itu benar-benar tidak p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Mutualisme   Bab 88 Jangan Memintaku Meninggalkanmu

    Yoona mengerang sambil menyerahkan eskrimnya pada Dante. "Aku memang tersiksa Dante, ini sangat panas!"Yoona menyerah dan benar-benar sudah tidak tahan, dia langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengguyur tubuhnya dibawa shower dengan air dingin tidak peduli jika ini sudah malam.Dante menyeringai puas melihat apa yang dia tanam mulai bereaksi. Dengan langkah lebar Dante menemui istrinya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, berdiri tepat di belakang Yoona.Nafas pria itu bagai uap hangat dikala musim salju. Berhembus sampai menusuk hingga tulang sumsumnya."Perlu bantuan, Honey …."Yoona tahu ini semua pasti ulah suaminya, dengan sengaja mencetak sesuatu di dalam coklat beku."Ya, Dante … aku mohon," lirihnya.Tidak peduli dengan resikonya Yoona langsung menarik tengkuk Dante dan melumat habis bibir pria itu dengan begitu kasar. Sampai pria itu mengerang karena Yoona menggigit bibir bawahnya sebagai hu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 89 Gladi Resik 1

    Ucapan Alandra terputus karena seorang MC telah memanggil mereka untuk berkumpul di kursi yang sudah mereka susun agar tidak berjauhan dan dapat mulai rapat pagi itu.Semua orang merapat ke tempat yang sudah ditentukan oleh MC. Alandra dan Elsa mencari kursi yang nyaman untuk mereka. Di sana sudah ada dua pasang Kaka dan kakak ipar Yoona, tapi mereka belum melihat pasangan pengantin yang akan memulai semua ritualnya."Halo Kak Noval, Kak Anna, apa kabar?" tanya Alandra menjabat tangan mereka, begitupun dengan Elsa."Baik Al, El dan di mana Sarah, tadi kayaknya ada?" tanya Malik sambil celingukan."Diatas kayaknya Kak Noval," jawab Elsa sambil menunjuk ke lantai atas."Ohh iya, itu mereka turun." ujar Malik sambil menunjuk Sarah dan suaminya, Yoona dan Dante."Kamu nggak nanya aku, Al?" Ejek Demian."No need, yang ada hari gue bisa buruk kalau nanya loh!" dengus Alandra ya memang tidak suka pada pria itu lebih tepatnya pada dua pasanga

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 90 Gladi Resik 2

    Anggara melipat bibir ke dalam agar tidak tertawa terbahak-bahak dan merasa puas dengan apa yang diucapkan oleh Dante.Para penari sudah beberapa langkah lagi, mereka mulai bersiap-siap untuk melakukan peranan menyambut kedatangan para penari dan mempelai wanita. Keenam pria lain mulai berlutut dengan bunga yang menggantung di udara, siap diberikan kepada pasangan wanita masing-masing. Pengantin pria juga melakukan hal yang sama hanya saja tidak berlutut seperti pengiring pengantin laki-laki.Yoona menerima uluran bunga dari suaminya dan langsung melingkarkan tangannya pada lengan pria itu. Dirinya benar-benar terpesona melihat senyum Dante, pria itu memang paling bisa jantungnya berhenti berdetak.Dengan langkah yang sangat pelan Dante membantu Yoona untuk naik pelaminan, mengabaikan tatap Demian dan Yoora. Dalam hati Dante ingin mengatakan bahwa saat ini hanya ada istrinya yang bertahan dan menguasai isi hatinya yang luas. Dirinya berharap Yoora dapat mengerti

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 91 Malaikat Penawar Racun

    Di ruang ganti.Yoona yang sangat kelemahan hanya menyandarkan kepalanya pada bahu Dante. Dia sama sekali enggan bergabung dengan keluarga. Yoona masih belum siap jika harus bertemu pandang dengan Sulis.Menjadi seorang anak yatim piatu memang menyedihkan, tapi lebih menyedihkan lagi ketika orang yang kita anggap sebagai orang tua kita kini benar-benar menjadi orang asing, tidak memiliki hubungan darah sama sekali. Yoona masih tidak sanggup untuk menemui mereka.Hasan dari jauh hanya bisa menatap putrinya dengan prihatin, dirinya tidak bisa melakukan apapun sebagai seorang ayah. Bagi Hasan, Yoona adalah putrinya, benihnya, walau dunia tidak mengakuinya, tapi Hasan akan dengan tegas mengatakan bahwa Yoona adalah putrinya. Bukan anak yang dipungut dari rumah sakit.Di ruang ganti lainya."Jadi fiksi ya, 'jeng, besok kita kumpul di sini jam 8 pagi, dan acara akan kita mulai jam 11. Anak-anak berangkat dari sini jam 5 sore ke bandara. Pokoknya se

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 92 Resepsi Yoona dan Dante

    "Aku, tahu. Tapi, kata-kata cinta saja tidak cukup bukan? Beri aku lebih, Mr Dante."Tubuh Yoona diputar sebelum kembali ditangkap oleh Dante dan mendekapnya erat. Memagut bibirnya sekilas sebelum kembali menjawab ucapan Yoona."Ya, kata-kataku memang tidak akan pernah cukup untuk menyembuhkan lukamu. Tapi aku hanya ingin Kamu tau, hanya Kamu yang mengisi seluruh hati ku yang luas ini."Senyum terbit di bibir Yoona, di tau kata-kata suami sangat tulus walau begitu receh, tapi sudahlah Yoona memang menyukai semua yang ada pada diri Dante.Alunan musik berubah dari slow menjadi sedikit ngebit dengan hentakan yang semakin membuat pasangan pengantin melakukan gerakan yang lebih kencang.Semua pasang mata tidak pernah lepas dari dua pengantin yang menjadi ratu dan raja satu hari. Mereka begitu terlihat bahagia, siapa yang tahu didalam hati Yoona memiliki hati yang begitu dalam.Yoora dan Demian tahu mereka saling mencintai, tapi keegoisan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 93 Lo Apain Anak Orang?

    "Apa menurutmu mereka cocok?" tanya Alandra sedikit raguDion mendengus mendengar pertanyaan dari Alandra, "Cocok, lah! Anggara lebih ganteng daripada Shaan, dan lebih mapan daripada siapapun yang bisa melihatnya. Bahkan gue aja gak ada apa-apanya dibanding aset yang dipunya sama Anggara. Jadi kalau digabung sama Elsa cewek glamour yang super wow, oke banget lah, pokoknya. Apalagi Elsa kayanya ada feeling. Kalau memang benar istrinya bakal nyakitin Anggara, gue sendiri yang bakal buat perhitungan sama tuh perempuan dan buat Anggara bahagia dengan wanita yang jauh lebih baik!"Alandra menatap Dion sinis dengan hati yang terus memaki tidak suka akan hinaan Dion, 'Sialan, Lo ngancem gue dion?! Anggara sama Elsa, yang bener aja ap—'Tubuh Alandra menegang saat merasa tubuhnya terlempar dan berputar sangat kencang, hampir saja dia berteriak karena tidak siap dengan gerak tubuhnya yang diputar oleh Dion pada Anggara, dan Dion menangkap tubuh pasangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 94 Bunga Pengantin

    Sulis membalikkan tubuhnya dan menatap Hasan, pria dihadapannya ini memang paling mengerti dirinya. Tanpa berkata Sulis menghambur ke dalam pelukan suaminya. "Semoga Dante dan Ainun bisa mengisi relung hati Yoona yang penuh luka karena Bunda.""Ya, semoga." Hasan hanya dapat menenangkan istrinya, tidak lagi mendesak wanita itu untuk mengatakan alasan Di balik semua sikapnya yang terus-menerus menyakiti hati Yoona.Hari ini adalah hari bahagia putrinya, dimana semuanya berjalan dengan lancar, tidak seperti dua pria yang sebelumnya yang gugur bahkan sebelum menandatangani berkas pengadilan.Dari bawah panggung Yoora yang melihat Dante yang memagut bibir Yoona hanya bergumam. "Tunggulah sebentar, bom pasti meledak."Pandangan Yoora selalu lurus kedepan, dia kecewa, ternyata Dante sudah melupakannya. Pria itu sudah mencintai adiknya, adik yang begitu Yoora benci saat berusia 7 tahun. Saat dimana semuanya tidak lagi sama, saat dirinya mendengar apa yang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Suami Mutualisme   Bab 95 St. Bart's

    Yoona memandangi hamparan laut dengan pasir putih di setiap tepian pantai. Dari atas helikopter dia bisa melihat betapa indahnya pemandangan dari atas sana. Pulau-pulau kecil di bawah sana benar-benar menghipnotisnya dengan air berwarna biru mudanya."Dante, dari mana Kamu tahu ada pulau seindah ini?" tanya Yoona antusias.Dante tersenyum sambil menyelipkan helaian rambut yang tertiup angin. "Aku cukup lama tinggal di Amerika, dan sering kemari untuk urusan pekerjaan, dan di Havana aku mengenal Barack Merchant."Yoona menatap Dante penuh selidik, "Ohh, yeah! Seberapa dekat kalian?"Dante memiringkan bibirnya, sedikit berpikir seberapa dekat hubungan mereka. "Emm … tidak dekat, juga tidak jauh. Biasa saja.""Kenapa tiba-tiba mengubah rute? Bukankah niat awal Mom memesan tiket untuk ke Paris?" tanya Yoona pemasaran.Yoona ingat betul saat Sulis dan Ainun mengatur perjalanan bulan madu mereka ke Paris, bukan ke kepulauan Karibia, tepatnya di St. Bart's. Salah satu kota terbaik di Karibia.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28

Bab terbaru

  • Suami Mutualisme   Bab 147 I Love You Yoona Guillermo

    Anita membeku, menghentikan langkahnya dan berputar dengan cepat ke hadapan tiga orang yang sedang duduk santai di ruang tengah.Pengakuan Dante baru saja mampu membuat jantungnya berhenti berdetak lalu kembali memompa sangat kuat. 'Apa maksud Dante?'"Maksudnya gimana? Dia—" kini Dimas melihat ke arah Anita yang wajahnya semakin pucat dan tubuhnya gemetar hebat. Namun, tatapannya menusuk Dante dengan tajam.Yoona membekap mulutnya. Wajahnya tak kalah pucat dengan Anita. Jadi Priyanka—benarkah dia bukan anak Dante? Tapi suaminya memperlakukan anak itu seperti darah dagingnya sendiri. Yoona sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Apa mommy Ainun tahu?"Ya? Dia wanita yang kamu cari. Yang sudah mencuri benihmu diam-diam dan melahirkannya."  Apa? ( …. ) Yoona dan Dimas melihat kearah Anita, lalu berpaling pada DanteDengan sisa tenaga yang masih bersemayam di tubuhnya, Anita menghampiri Dante dan mengkonfirmas

  • Suami Mutualisme   Bab 146

    "Kamu siap untuk malam ini Yoona?" tanya Dante saat masuk kedalam kamar dan melihat Yoona duduk dengan santai di sofa.Dante tahu Yoona melihat dan mendengar apa yang diinginkan oleh putrinya. Yoona tersenyum lebar, bengun dari duduknya dan mengitari Dante. Telunjuk wanita itu menusuk tubuh pria itu sedang tangan satunya bersembunyi di balik tubuhnya sendiri."Kamu ingin aku berperan menjadi istri yang pencemburu atau ibu tiri yang jahat?" Merasakan jarak sedekat ini dengan sentuhan jemari Yoona membuat tubuh pria itu memanas. Jika saja ia punya banyak waktu saat ini juga pasti sudah langsung membopong tubuh Yoona dan menenggelamkannya di ranjang. Tapi sial, Anita dan anaknya sedang bermain drama yang menarik, yang tidak bisa ia lewatkan begitu saja.Tidak tahan lagi akan ulah istri yang terus berputar dan saat telunjuk wanita itu menyentuh titik sensitifnya, Dante langsung menggenggam jemari Yoona dan menarik tubuh wanita itu hingga be

  • Suami Mutualisme   Bab 145 I Want You To Sleep With Us

    Ini pertama kalinya ia melayani Dante. Selama menikah dengan pria itu tidak satu kali pun Dante mau makan di meja yang sama walau dengan desakan Ainun."Nanti saja. Aku mau menyuapi putriku dulu?" Ini jelas penolakan.Akan tetapi Anita dan Priyanka tidak melihat hal itu. Mereka terlalu bahagia karena bisa makan bersama setelah sekian lama.Priyanka makan dengan lahap. Sementara Anita terus menatap Dante penuh minat. Bagaimana pria itu dengan piawainya mengurus putrinya, lengannya yang berotot dapat menggendong tubuhnya yang ramping, memeluknya erat. Ah, imajinasinya pun mulai berkelana jauh dimana Dante memanjakan dirinya dengan penuh cinta. "Dad," panggil gadis itu penuh harap. Suara Priyanka juga mampu membangunkan Anita dari lamunannya."Ya, honey. Mau tambah sesuatu?" Dante menghentikan suapannya, menatap putrinya dan menunggu apa yang ingin dikatakan gadis itu dengan sabar.Priyanka menunduk, rasa takut mulai menyelimutinya, tapi ia harus mengatakannya segera sebelum Daddy-nya

  • Suami Mutualisme   Bab 144 Aku Percaya Padamu

    Dokter itu segera meraih tangan Sulis dan membimbing agar wanita itu duduk."Bunda tidak sengaja terkena pisau Dok. Ini semua salah saya. Saya mencoba—Yoora hendak turun dari ranjang, tapi segera ditahan oleh suster. "Anda di sini saja, biar kami yang obati luka beliau.""Tapi bunda saya?" Yoora benar-benar cemas pada luka tangan Sulis."Tidak apa-apa, sayang ini sudah ditangani dokter tadi." Sulis meyakinkan. Sulis dan dokter di hadapannya saling pandang, memberi isyarat agar dokter yang adalah sahabatnya mau bekerja sama dengannya. Sekali ini lagi.Sebelum Sulis masuk ke ruang perawatan Yoora, wanita itu lebih dulu menemui dokter yang adalah sahabatnya saat masih SMA dulu. Sulis yang tahu temennya juga praktek di rumah sakit yang sama meminta bantuan padanya untuk drama yang mereka mainkan sekarang. "Saya sudah ke klinik dokter, ini sudah ditangani dengan baik," ujar Sulis sambil sesekali melihat ke arah p

  • Suami Mutualisme   Bab 143 Alandara Hamil

    Brak!Keduanya tersentak. Tubuh Yoona dengan sorot kesal terlihat jelas. Wanita itu melangkah lebar semakin masuk kedalam toilet dan berhenti tepat di hadapan Alandara yang masih diam mematung.Yoona langsung merengkuh tubuh sahabatnya. Memeluknya erat dengan elusan lembut di punggung wanita itu.Sedangkan Sarah masih kaget dengan kedatangan Yoona dan gebrakkan kuat tangannya pada daun pintu. Pandangan Sarah hanya mengikuti langkah Yoona hingga wanita itu berhenti tepat di depannya, dimana Alandara berdiri dengan tubuh gemetar."Lo gak usah khawatir. Gue bakalan minta bang Dante buat nyeret laki-laki itu ke hadapan Lo, Al?""Hah? Tapi—" Sarah kehilangan kata-katanya. Yoona kan baru datang bagaimana bisa Yoona tahu bahwa Alandara saat ini tengah mengandung dan menjanjikan Alandara bahwa Dante akan menyeret Anggara?Yoona melepaskan pelukannya, menghapus air mata yang sudah banyak keluar. "Semua bakalan baik-bai

  • Suami Mutualisme   Bab 142 Bagaimana Keadaan Yoora?

    "Kita sama-sama bodoh. Padahal kita bisa seperti ini diam-diam, kan?" Sulis berusaha tersenyum walaupun hatinya sakit.Sulis meminta Yoona untuk duduk, meletakkan paper bag berwarna coklat muda diatas meja.Yoona melongok sedikit melihat isi dalam tas itu, yang terlihat hanya beberapa bungkus plastik putih dengan stempel alamat sebuah apotek. "Bunda bawa apa? Dari mana?" Yoona kembali mendorong paper bag dan kembali fokus pada bundanya yang enggan menjawab pertanyaannya.Sulis memang mengabaikan pertanyaan putrinya, wanita itu malah bertanya apa yang mau dimakan Yoona."Apa aja, Bun. Aku, kan pemakan segalanya." Yoona menjawab dengan sedikit cengiran."Sup iga sapi kayaknya enak di sini." Yoona mengangguk setuju. Menu iga sapi memang menjadi bintangnya di cafe itu.Selama menunggu makanan datang. Sulis bertanya berbagai hal. Apa yang dilakukan Yoona, seperti apa Dante dan apa Yoona bahagia dengan pernikahannya. Sulis ju

  • Suami Mutualisme   Bab 141 Lo Hamil Al?

    "Ba-baik …. Mom." Mata gadis itu berkaca-kaca.Dia Mommy-ku. Apa dia ibu yang melahirkanku? Kenapa begitu kasar?Selalu pertanyaan ini yang berulang-ulang hadir dalam hati gadis kriwil itu.Obsesi ibunya sudah ditanam bahkan sejak ia masih dalam kandungan. Keinginan ibunya sendirilah yang membuat ia selama ini jauh dari ayahnya.'Aku harus bisa membujuk Daddy agar mau bersama Mommy lagi.' Harap Priyanka yang entah bisa terkabul atau tidak.Dulu sebelum ada Yoona, Daddy bahkan tidak mau duduk bertiga dengannya dan Anita. Daddy-nya selalu mengajak seseorang. Entah itu pria atau wanita. Sekarang Daddy-nya sudah menikah dan terlihat bahagia, apa bisa kembali pada Mommy-nya? Rasanya sangat sulit.Tapi, Priyanka akan mencobanya.*Di kantor.Pagi itu Yoona terlihat sangat gelisah. Bukan memikirkan Anita dan anaknya yang akan mengancam pernikahan mereka. Yoona yakin, Dante tidak akan pernah kemb

  • Suami Mutualisme   Bab 140 Drama Ibu dan Anak

    "Pinka cantik, cucu Oma … selamat pagi sayang," sapa Ainun saat melihat cucunya yang berwajah murung menuruni tangga. "Kenapa sayang?"Gadis kriwil itu menuruni tangga tanpa minat dan memeluk neneknya setelah tiba di undukkan terakhir."I'm looking for my father. Grandma knows where he is?" Ainun merasakan tubuh gadis itu sedikit bergetar. Tanpa kata Ainun mengelus punggung gadis itu. Semua resah hanya mampu ia curahkan dalam hati, 'Kenapa cengeng sekali? Apa merasa tersaingi oleh Yoona?'Akhirnya Ainun hanya mampu menggiring tubuh cucunya dalam dekapan menuju meja makan dan menunjukkan keberadaan putranya dengan tubuh yang sedikit membungkuk."Daddy-mu sudah lama menunggu. Tapi cucu Oma tidurnya sangat pulas. Sana ke Daddy-mu!"Mendengar suara Ainun, seluruh penghuni meja makan menoleh. Dante bahkan berdiri dan mendekati putrinya.Pria itu membungkuk dan mencubit hidung putrinya yang sedikit bersembunyi di perut neneknya."Looking for me, Hem …?" Yang ditanya hanya diam dengan wajah

  • Suami Mutualisme   Bab 139 Jauhkan Dia Dari Wanita itu

    Dengan tangannya yang panjang Dante meraih ponsel istrinya dan menyerahkannya pada Yoona tanpa melepaskan penyatuan mereka. "Jangan bergerak dan bicara perlahan dengan Bunda." Dante menarik dirinya dengan sangat hati-hati. Meninggalkan Yoona agar leluasa bicara dengan ibunya.Sepanjang jalan menuju kamar mandi, Dante terus berpikir kabar apa yang ingin disampaikan oleh Sulis. Sulis memang selalu tidak sabaran, akan tetapi untuk menelpon tengah malam begini rasanya sangat tidak mungkin. Pasti ada sesuatu yang sangat penting.Dante mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia tahu percintaan mereka tidak bisa di lakukan lagi melihat Yoona yang sudah sangat kelelahan.Satu Minggu menahan hasrat untuk tidak menyentuh Yoona sangat menyiksanya. Dua pelepasan rasanya masih belum cukup menuntaskan dahaganya.Namun, yang tidak pria sadari mungkin saja percintaan mereka malam ini akan menjadi yang terakhir untuk selamanya."Ya, Bunda?" Yoona berusaha mengontrol suaranya yang serak, bukan karena

DMCA.com Protection Status