Share

Bab 94 Bunga Pengantin

Sulis membalikkan tubuhnya dan menatap Hasan, pria dihadapannya ini memang paling mengerti dirinya. Tanpa berkata Sulis menghambur ke dalam pelukan suaminya. "Semoga Dante dan Ainun bisa mengisi relung hati Yoona yang penuh luka karena Bunda."

"Ya, semoga." Hasan hanya dapat menenangkan istrinya, tidak lagi mendesak wanita itu untuk mengatakan alasan Di balik semua sikapnya yang terus-menerus menyakiti hati Yoona.

Hari ini adalah hari bahagia putrinya, dimana semuanya berjalan dengan lancar, tidak seperti dua pria yang sebelumnya yang gugur bahkan sebelum menandatangani berkas pengadilan.

Dari bawah panggung Yoora yang melihat Dante yang memagut bibir Yoona hanya bergumam. "Tunggulah sebentar, bom pasti meledak."

Pandangan Yoora selalu lurus kedepan, dia kecewa, ternyata Dante sudah melupakannya. Pria itu sudah mencintai adiknya, adik yang begitu Yoora benci saat berusia 7 tahun. Saat dimana semuanya tidak lagi sama, saat dirinya mendengar apa yang tidak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status