Share

Bab 25

*Enjang*

Mobil Dio meluncur perlahan di jalanan padat merayap. Malam minggu membuat banyak orang keluar dengan segala kepentingan. Satu nama membuat lelaki berpakaian santai celana canvas dipadu kaus Denim berbahan adem itu mengulum senyum. Tak peduli suara klakson bersahutan tanda tak sabar di belakangnya.

“Enjang,” gumamnya pelan.

Hari belum lagi terang ketika aku membuka pintu rumah. Mata ini memicing melihat sebuah mobil terparkir tepat di depan pagar. Segera kusambar kunci dan membuka gembok pagar lalu mendekati mobil yang sepertinya tak asing.

Kaca mobil turun menampilkan senyum terbingkai wajah lelah karena kantuk. Aku tertegun menatapnya. Tak tahu harus bilang apa sampai suara berat menyadarkan diri.

“Apa boleh aku ke dapur belakang buat minta sarapan sama, Ibu?”

Senyum itu … senyum yang kurindukan. Entah sejak kapan tepatnya rasa yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status