Beranda / Pernikahan / Suami Muda Nyonya Ines / Mendukung atau Menghalangi

Share

Mendukung atau Menghalangi

Penulis: THE ALVARENDRA
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-24 20:15:21

Keesokan hari, mentari menyapu pori-pori wajah Damian, menarik lelaki dari balik selimut itu untuk terbangun. Kedua tangan mengusap wajah, lalu meraih ponsel demi mengetahui waktu. Analog dalam benda pipih menunjukkan pukul setengah sembilan, Damian mengitari sekeliling ruangan dengan perhatian perlahan, namun tak ditemukan sang istri yang sudah membuatnya hampir gila semalam.

Damian menarik tubuh dari selimut, duduk di tepi ranjang menurunkan kedua kaki. Otot-otot pada tubuh diregangkan olehnya, lalu berjalan mendekati pintu terbuka sedikit. Damian mengusap rambut ke arah belakang, terdengar suara berisik dan lekas ia menghampiri. Senyum diulas tampan, memeluk wanita yang tengah mempersiapkan makanan di dapur.

“Aku mencarimu,” parau Damian manja, mencium sisi leher istrinya.

“Tidurmu sangat nyenyak, aku tidak tega membangunkan. Segarkan dirimu lebih dulu, setelah itu kita makan.” Ines mengusap sisi wajah suaminya lembut, kemudian berbalik mengurai senyum. “Di depan ada paman, aku aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Muda Nyonya Ines    Nasihat dan Ancaman Arthur

    Ines dan Arthur mengisi perut bersama, dengan pujian diberikan oleh sang paman yang menganggap bahwa olahan tangan Ines sangat mirip dengan cita rasa dari ibunya dulu. Keakraban terjalin dari keduanya, hingga melupakan adanya seseorang yang duduk dalam gelisah di antara mereka.Siapa lagi jika bukan Damian, lelaki yang tak sanggup menelan apa pun dan sibuk memutar keras otak, demi menggagalkan niat sang istri, mengingat adanya Leon di lokasi sama. Akan tetapi, sedikit saja alasan tak menyapa dalam kepala, Damian gelisah tak karuan.Semua makin menjadi, kala sepasang paman dan keponakan itu telah mengakhiri santap pagi, dan melegakan sejenak perut. Ines membereskan semua alat makan, mengusung ke dalam rumah. Damian mengamati seraya terus menggali kata dalam kepala, diiringi senyum maksud Arthur di dekatnya."Membangun hubungan berdasarkan kebohongan, tidak akan pernah menempatkanmu pada kebahagiaan sesungguhnya. Semua pasti menimbulkan ketakutan, akan kehancuran yang jelas tergambar di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Suami Muda Nyonya Ines    Pertemuan tak Terduga

    Atas kenekatan gila dilakukan hari itu, Damian mampu menghalau Ines untuk mengintip rahasia yang masih belum dibiarkan terbuka. Bahkan, sampai hari berganti Minggu serta bulan, lelaki itu tetap berupaya mengunci rapat apa yang memang masih ragu untuk diutarakan, seperti saran dari Arthur.Terus saja Damian berpikir dan menimbang, sampai saat di mana ia mendengar sang istri menghubungi Leon dan menjatuhkan titah, agar tangan kanannya itu mencari tahu perihal orang-orang yang dianggapnya sudah banyak membantu tanah kelahirannya.Tentu saja, Damian kelimpungan tak karuan. Keputusan kilat pun dibuat, mendatangi rumah Alex seorang diri dan menawarkan kesepakatan. Alex menyetujui, karena bagaimanapun juga Damian menyimpan fakta kehidupannya. Mereka menyepakati untuk saling menutup rapat, dari wanita yang sesungguhnya telah menaruh kecurigaan hebat.Ya, Ines memang curiga karena Alex selalu berkelit akan tugas diberikan. Terlebih, sang suami jauh lebih sering pulang larut, menyegarkan diri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Suami Muda Nyonya Ines    Apa Aku Singa?

    27Ines tidak terlalu menggubris lelaki di dekatnya, malah menaikkan tangan kanan menghadang taksi yang dilihatnya dari kejauhan. Tanpa kata atau ekspresi bermakna ditinggalkan, wanita itu memasuki kendaraan berwarna kuning yang berhenti tepat di hadapannya.Adrian tentu saja berusaha mencegah, karena masih sangat ingin berbicara. Akan tetapi, taksi sudah lebih dulu pergi sebelum Adrian berhasil meminta waktu lebih lama. Pria bersepatu pantofel hitam mengilat itu bertolak pinggang, memperhatikan kendaraan yang secepat kilat lenyap dari penglihatan.“Kamu benar-benar wanita yang menarik, dan aku tidak akan menyerah untuk kali ini Ines. Acuhkan saja, aku akan semakin mendekat padamu.” Adrian berkata yakin seorang diri.Adrian kembali ke mobilnya, duduk menyandarkan punggung dan tengkuk. Senyum terukir darinya, mengingat kembali masa di mana ia mengenal Ines untuk kali pertama dan langsung tertarik akan kepribadian dimiliki.Ya, meski tak pernah mendapatkan respons baik dari wanita yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Suami Muda Nyonya Ines    Kekanakan Membuat Bahagia

    "Sayang?" memelas Damian. "Kamu bukan singa, tapi kamu kombinasi singa, serigala, harimau, dan semua yang buas.""Ya?!" Ines tersentak."Lihatlah, kamu bahkan membuatku terkejut seperti ini. Bagaimana bisa aku meminta padamu, sementara aku sendiri tidak tahu apakah kamu mencintaiku atau tidak. Kamu tidak pernah mengatakannya padaku selama ini," tutur Damian."Damian?" Ines tak mampu berkata-kata."Kita memang melakukan seperti suami istri, tapi aku tidak tahu apakah kamu menggunakan perasaan atau murni untuk menyembuhkan diri. Itu yang membuatku takut untuk memulai," terang lelaki di balik pintu tersebut. "Tidak bisakah kamu jujur atas perasaanmu padaku? Apa kamu tidak pernah bisa mencintaiku sampai sekarang?"Ines menghela napas panjang dan terpejam. "Sudahlah, kita kembali saja.""Sampai kapan kamu akan menggantungku seperti ini? Aku juga membutuhkan kepastian, bukan hanya berharap tanpa kejelasan. Tidak masalah kalau kamu memang tidak bisa mencintaiku, setidaknya aku mengetahui dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Suami Muda Nyonya Ines    Tindakan Nekat

    "Jangan matikan telfonnya, aku butuh mengetahui keadaan istriku!" tekan Damian. "Ada yang mengikuti di belakang, aku akan berusaha menghalangi sebisa mungkin, sampai anak buahku berhasil menyalip!" sambungnya, melirik arah spion.Leon melirik pula pada spion luar, selepas telinga mendengar suara klakson panjang berulang. Ada lampu-lampu kendaraan berkedip, menyempurnakan kekesalan dari pengemudi di balik mobil Damian—lelaki yang sengaja mengambil jalan zig-zag memenuhi aspal dengan kecepatan rendah.Ines merasa ada yang tak beres, ia menemukan mobil sport suaminya tepat di belakang. Mata indahnya pun menangkap kendaraan lain saling berdekatan, bahkan nampak pula ada seseorang di balik kendaraan suaminya mengeluarkan kepala dan memaki. Ines berpaling ke arah Alex, perasaan curiga pun menguat dari wanita pemilik insting tajam tersebut."Ada yang tidak beres dengan mobil ini, dan orang-orang di belakang. Apa mereka mengikuti kita?" ucap Ines seperti apa ada dalam kepalanya.Alex menoleh,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Suami Muda Nyonya Ines    Sisi Mengejutkan Ines

    Ines memang terkejut melihat pria berbalut jaket tebal mengekspresikan api dendam juga amarah terhadapnya. Namun, wanita yang menatap ujung lancip benda tajam terarah ke perutnya itu, berubah tenang Daan menarik tinggi ujung bibir kanan."Aku tidak pernah membiarkan siapa pun menyentuhku dengan sangat mudah," ucap Ines tenang. Akan tetapi, itu mampu menyulut api kemarahan berlebih pada lawan di depannya."Ketenanganmu sangat menjijikkan, Ines Walter! Bawalah semua itu ke neraka!" berang pria bertubuh sedikit berisi tersebut, menggerakkan tangan berisi pisau untuk menghujam Ines.Tidak, Ines tidak membiarkan tubuhnya tersentuh oleh ujung runcing benda tajam mengarah ke perut kirinya. Wanita itu mencegah cepat, memegang pergelangan tangan pria ingin melenyapkan dirinya dengan tangan kiri, lalu memelintir tangan ke sisi kiri dan berhasil menjatuhkan pisau ke jalanan. Pria itu memekik kesakitan, ada pula suara retakan tulang. Namun, Ines justru menghadiahkan bogem mentah bertenaga tepat p

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Suami Muda Nyonya Ines    Ketakutan dan Kebahagiaan

    Damian mendengar, namun bersikap acuh dan terus menapaki anak tangga. Ines mengembuskan napas kasar, meletakkan kedua tangan pada pinggang, kemudian pergi menuju elevator dalam rumahnya untuk sampai ke kamar. Alex mendengarkan teriakan, dari dalam kamar ia tersenyum seorang diri.Ines sudah tiba di kamar, memasuki kamar mandi untuk membasuh wajah dan menanggalkan pakaian kotornya. Sesaat ia menatap cermin besar melengkapi wastafel, membongkar ikat rambut dan menggulung tinggi. Ines keluar membawa handuk kecil untuk mengeringkan wajah, berniat ke ruang ganti untuk mengambil pakaian, namun justru dibuat terkejut oleh suara seseorang.“Oh, Tuhan!” seru Damian kaget, begitu pula dengan wanita tengah menepuk-nepuk lembut wajahnya. Damian menoleh ke pintu, juga segala sisi kamar. “Bu—bukankah kamu di bawah?!” Damian membuka lebar-lebar mata, menunjuk sang istri berjarak tak jauh darinya.“Kamu tidak tahu fungsi lift di rumah?” sahut Ines, lawan bicaranya kembali menelusuri pintu dengan mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-02
  • Suami Muda Nyonya Ines    Selalu Mengawasi

    Damian cukup lama menyegarkan diri, membaluri tubuh dengan sabun berulang dan menggunakan shampo berkali-kali, sekadar ingin menuntaskan aroma darah tertinggal, dari pada harus tidur di luar malam ini.Sengaja lelaki itu membiarkan rambutnya sedikit basah, meski biasanya juga selalu menggunakan alat pengering rambut lebih dulu sebelum keluar kamar mandi.Kali ini, Damian sengaja menggosok-gosok rambutnya dengan handuk kecil abu tua, seraya berjalan ke ruang ganti dan mengambil kaus untuk langsung ditempelkan pada tubuh indahnya.Damian berganti langkah menuju ruang tidur, dan kakinya pun terhenti ketika menyaksikan istrinya lelap dalam posisi duduk. Ines bahkan masih mengenakan bathrobe sama, memangku iPad dengan tangan kanan memegangi lemas.“Dia memintaku mandi, tapi sendirinya malah tidur tanpa mandi?” tutur Damian lirih, kemudian menggeleng.Tapi, pada akhirnya lelaki berwajah segar itu tersenyum, melemparkan handuk asal dan mendekati istrinya. Lembut ibu jari kanan Damian mengusa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-06

Bab terbaru

  • Suami Muda Nyonya Ines    Keributan Di tengah Hening

    Cukup singkat untuk Damian berulah seperti anak kecil hari ini, karena sang istri memaksanya untuk cepat bersiap dan menghadiri pernikahan Alex. Ya, meski sebenarnya Damian ingin sekali dibujuk, tapi sendirinya juga tidak memiliki pilihan lain setelah mengingat nama besar Ines turut dipertaruhkan hari ini.Wajah cemberut tidak bisa dipalsukan dengan senyuman, Damian menggendong putrinya seraya berjalan menemui keluarga besar yang telah bersiap menjadi saksi terucapnya janji suci Alex pada wanita pilihan hatinya sendiri. Orang-orang yang diminta mempersiapkan dokumen pernikahan pun telah menanti di kediaman Ines, bersama pria paruh baya yang akan menikahkan dua insan saling mencinta yang kini tengah dirundung gugup luar biasa.Ines mendekati adiknya bersama Damian, sekadar memeriksa pakaian dari lelaki yang tampak lesi kali ini. Dasi melingkar pada leher Alex dirapikan oleh Ines, berganti kemeja serta jas. Hal itu tentu saja mengundang perhatian semua orang, di samping tanya tentang wa

  • Suami Muda Nyonya Ines    Rasa Iri Damian

    Ines tersenyum membelai sisi wajah kanan adiknya, kemudian memberikan kecupan paling hangat pada kening sang adik. “Aku merestui setiap kebaikan yang akan kamu lakukan.”Alex membalas senyum semringah, mengangkat sedikit tubuh dan memeluk kakaknya. “Terima kasih banyak, karena sudah bersedia menjadi orang paling berarti dalam hidupku. Terima kasih untuk semua yang sudah kakak berikan padaku, itu lebih berharga dari apa pun yang ada di dunia ini.”“Aku jauh lebih berterima kasih padamu, karena sudah bersedia menerimaku apa adanya dan melindungiku selama ini. Aku sangat menyayangimu, Alex.” Ines menyapu punggung lebar adiknya. “bisakah aku meminta sesuatu darimu?Alex melepaskan pelukan, menatap tanya pada wanita cantik yang turut mengarahkan biji mata terhadap dirinya. “Katakan saja, kalau memang aku bisa untuk memenuhinya, aku akan sangat bahagia.”“Bisakah kamu tinggal di rumah ini meski sudah menikah?” tanya Ines lirih. “Bukan karena aku ingin menguasai, atau memantau kalian. Tapi,

  • Suami Muda Nyonya Ines    Pengakuan Dari Hati

    Satu setengah jam berlalu, Damian tiba di kediaman istrinya bersama Leon juga Max. Ketiganya terburu-buru masuk, melihat Alex sudah bergabung dengan lainnya dan terpancing kesal merapatkan gigi kompak.Damian menghampiri istrinya, memeluk dan mencium di hadapan semua orang, lalu mengambil alih tubuh putrinya yang tengah sibuk berusaha memasukkan jari ke mulut.Leon menyapa kedua orang tuanya, di mana Vivian dan Veli sudah bergabung bersama David juga Amanda serta kedua orang tua Max. Arthur pun menjadi bagian dari perbincangan keluarga yang berkumpul tanpa kabar, hingga membingungkan tiga sahabat yang kini saling beradu mata menunjuk siapa yang akan bertanya.“Kami di sini karena mendengar kabar kurang mengenakan!” seru ayah kandung Max, melirik pada Damian.“Aku?” Damian merasa sendiri. “Memangnya ada apa denganku?” bisiknya pada sang istri.“Kamu sudah tidak menganggap kami keluarga, sampai menikah tanpa memberitahu! Haruskah kami mengetahui dari keributan kalian tadi malam?!” tekan

  • Suami Muda Nyonya Ines    Kelakuan Aneh Tiga Sahabat

    “Kau memang orang paling menyusahkan yang pernah kutemui seumur hidup!” tekan Alex menyiratkan murka dari wajah serta binar mata, lalu pergi meninggalkan ruang di mana kakaknya memperhatikan tanpa berusaha mencegah. Louisa berdiri, hendak menyusul Alex. Akan tetapi, Ines melarang perempuan itu.“Biarkan dia sendiri, dia butuh waktu untuk berpikir. Beberapa hari ini dia sudah banyak tertekan dalam kebingungan, aku minta padamu untuk tidak mengusiknya sekarang.” Ines mengatakan tanpa ekspresi pada Louisa.“Maaf,” pilu Louisa.“Tidak ada yang membutuhkan kata maafmu, jadi simpanlah. Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kata maaf, Louisa. Ucapan yang tidak tepat, hanya akan memunculkan banyak masalah yang tidak perlu. Pelajari hal itu, sebelum kau hanya tahu berkata tanpa berpikir.” Ines menekan meski nadanya cukup tenang. “Duduklah, itu akan jauh lebih baik sekarang.” Ines menghela napas berat, Arthur menyapu punggung keponakannya.“Temani Ellyn, aku akan membantu suamimu dari sini.

  • Suami Muda Nyonya Ines    Kemarahan Memunculkan Persoalan

    Keesokan pagi, Damian sengaja menghampiri Alex ke rumahnya ketika tak menemukan lelaki itu di rumah. Langsung saja Damian menerobos, karena penjaga juga sudah tahu siapa dirinya. Pelayan yang menyambut di depan menjawab tanya keberadaan tuannya, Damian langsung masuk dan menuju kamar ditempati Alex. Tanpa mengetuk lebih dulu, lelaki berpakaian santai itu membuka pintu kamar, keterkejutan hebat dirasakan ketika melihat adanya dua orang tengah berada di atas ranjang sama.“Oh, Tuhan mataku!” seru Damian kencang, membangunkan dua orang masih terlelap dalam jarak dekat.Louisa dan Alex terbangun, di mana adik Ines itu mengangkat sedikit kepala dan mengintip, kemudian merebahkan kembali kepala begitu tahu siapa yang datang. Alex melenguh panjang, turun dari ranjang dan mengusap wajah dengan kedua telapak tangan. Pintu sudah ditutup kembali oleh Damian, menyisakan celah sekitar lima sentimeter.“Aku akan menemuinya,” ucap Alex, pada perempuan yang terlihat kaget dalam nyawa belum terkumpul.

  • Suami Muda Nyonya Ines    Tawaran Pertama dan Terakhir

    “Jangan hanya diam, katakan apa yang harus kulakukan!” Suara kencang menyambar-nyambar, mengejutkan Alex dan membuka kedua matanya.‘Oh, Tuhan! Apa yang baru saja ada di kepalaku?’ batin Alex, napasnya tersengal. Lelaki itu menyapu dada berulang, mulut membola dijadikan sarana pertukaran udara.Alex menatap arah Louisa, kemudian berbalik dan keluar dari kamar mandi. Pintu ditutup kencang olehnya yang kini menyisir kamar sembari menoleh ke kamar mandi telah tertutup rapat.“Sepertinya aku memang sudah tidak waras!” umpat Alex, keluar dari kamar dan memutuskan untuk menghubungi Vivian.Cumbuan gila yang dilakukan pada Louisa, memanglah angan semata yang berkeliaran di kepala Alex. Entah mengapa hal itu sampai hadir, terpenting adalah sekarang ia terselamatkan dari fantasi yang memang tidak harus disalurkan.Alex menenggak sebotol air dingin untuk menyadarkan dirinya sendiri, sembari menanti jawaban dari panggilan yang tengah disambungkan. Alex mengakui keindahan tubuh Louisa sekarang, i

  • Suami Muda Nyonya Ines    Kegilaan

    Damian menyerahkan telepon genggam masih terhubung dengan Vivian, lelaki di hadapannya tidak langsung menerima. Damian tidak memiliki kesabaran, ia menekan pengeras suara dan menggeletakkan ponsel di atas meja.“Bicaralah, kayu kering pasti mendengarnya!” ujar Damian pada sang kakak.“Alex, tolong aku kali ini saja. Louisa sedang mabuk, dan dia tidak ingin diantar siapa pun. Max dan Leon tidak berani menjemput, mereka takut dihabisi olehmu. Mustahil kalau aku yang pergi, mommy tidak akan mengizinkannya!” cerocos Vivian di ujung panggilan.“Kau memiliki pengawal, minta saja mereka yang menjemput. Aku sedang sibuk,” jawab Alex tanpa menghentikan pena di tangan kanan mencoret-coret dokumen.“Pengawal juga seorang laki-laki, bagaimana kalau mereka kemasukan setan dan melakukan hal yang tidak-tidak pada Louisa? Ayolah aku mohon, jemput dia sebelum hal buruk terjadi!” Vivian menggebu cemas. “Kalau kamu yang melakukan hal macam-macam tidak masalah, karena kalian saling mencintai! Tapi, berbe

  • Suami Muda Nyonya Ines    Nasihat Ines

    Alex hening, tatapannya meredup. Ines menarik senyuman, menunjukkan cincin yang pernah diberikan oleh adiknya ketika di rumah sakit, dan kini diletakkan pada jari manis berbeda dengan cincin nikahnya. Sesuatu yang diambil Alex di rumah bersama Louisa, adalah cincin serta kalung berliontin biru milik mendiang ibunya, yang kini telah diserahkan pada sang kakak.“Bukankah kamu menitipkan ini untuk diberikan pada orang yang tepat?” lembut Ines. “Liontin yang aku pakai, memang dititipkan untukku. Tapi, cincin yang sekarang di jariku, bukanlah milikku.”“Itu karena aku tidak ingin menikah,” sahut Alex tetap menurunkan pandangan.“Aku memahami hal itu, Alex. Aku juga tidak akan memaksamu untuk mengubah keputusan demi siapa pun, karena melakukan apa pun dengan alasan orang lain tidak akan pernah membuatmu bahagia,” ucap Ines. “Tapi, sebagai kakak aku hanya akan memberimu sedikit nasihat, tanpa berniat untuk menekanmu sama sekali. Aku tahu kalau kamu lebih bijaksana dariku, dan bisa mengambil

  • Suami Muda Nyonya Ines    Usilnya Damian

    Tiga hari Ines berada di rumah sakit bersama buah hati tercinta, tanpa pernah ditinggalkan oleh orang-orang yang terus mencurahkan perhatian serta kasih sayang layaknya keluarga. Bayi yang diberi nama Gracellyn Amora Xander oleh kakek neneknya itu, juga tidak memiliki masalah kesehatan apa pun meski lahir dengan hitungan bulan yang kurang.Bayi yang disepakati untuk dipanggil Ellyn itu mendapat sambutan luar biasa dari para pekerja di kediaman Ines. Ucapan sambutan terangkai indah dengan balon warna-warni, serta acara sederhana dipersiapkan, berhasil membuat Ines haru. Semua itu adalah ide dari seluruh pekerja, yang disetujui oleh Damian juga Alex.Kali ini, Ines menghapus seluruh batas antar dirinya, pengawal, koki serta pelayan dan pekerja taman rumahnya, membiarkan semua bergabung dalam acara yang mereka persiapkan. Keluarga Xander ada di sana, begitu pula dengan Louisa yang memang tidak pernah absen dalam upaya meluluhkan hati Alex, walau belum kunjung berhasil sampai detik ini.A

DMCA.com Protection Status