Share

21. Dia lagi

"Aku kira kita tidak akan datang ke tempat ini lagi," celetuk Gusti.

Bukannya menjawab, Dewa justru mengangkat satu tangan—memanggil pelayan klub. "Beri kami wiski!" ujarnya begitu pelayan mendekat.

"Widih! Ngeri.. lihatlah. Bulu di lenganku saja sampai merinding begini. Yakin jali akan tetap ikut pulang bersama kita nanti?" kata Gusti berubah cemas.

Namun, tidak berniat meyakinkan, Dewa hanya melirik singkat tangan Gusti setelah menarik lengan hoodienya hingga siku. Setelahnya Dewa lebih tertarik memfokuskan pandangan ke lantai dansa.

Kendati bersikap tak acuh, sebenarnya Dewa sendiri merasa geli saat mengingat kenangan malam itu. Dimana ia begitu percaya diri memesan banyak minuman beralkohol. Bertujuan agar semua teman-teman klub motornya yang ada di sana, bisa ikut menikmati.

Party dirayakan sebagai bentuk kemenangan atas keberhasilannya mengalahkan Firman, dan mendapatkan rumah yang sudah hadiah. Saat itu juga ada mendiang Sofyan. Dia yang terlihat paling antusias dan bersemanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status