Home / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 105. Pembebasan Victory

Share

Bab. 105. Pembebasan Victory

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2024-11-04 09:00:23

Han melempar tongkat besi ke sembarang arah. Dengan cepat, Han sudah berdiri tepat di depan Indra. Sebelah tangan Han menarik kerah Indra, hingga membuat tubuh Indra terangkat ke atas.

“Hey, Pendek. Mau sebanyak apa pun uang yang kamu miliki. Kamu tidak bisa melawanku,” ringis Han.

Indra tiba-tiba takut dengan aura yang dikeluarkan Han.

“Be-beraninya kamu!” jerit Indra berusaha melepasakan diri. Namun gagal.

Kini, Indra merintih kesakitan saat Han beralih mencekik leher Indra hanya menggunakan satu tangan.

“Mari kita lihat. Berapa lama uang berada dipelukanmu,” desis Han.

Han menekan leher Indra. Hal tersebut membuat Indra tak sadarkan diri. Han menghempas tubuh Indra di atas sofa.

“Sodah lama aku tidak melakukan ini. Rasanya, aku seperti kembali ke diriku dulu,” gumam Han menatap Indra yang pingsan.

“A-anu, maaf. Apakah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 106. Victory Siuman

    Hime datang mengunjungi Cani yang kini tinggal di rumah sakit. Cani sama sekali tak ingin meninggalkan Victory sendirian di rumah sakit. Meskipun Victory berada di tempat yang nyaman. Tetap saja, Cani tidak tega. “Adikmu belum siuman?” tanya Hime duduk di depan Cani. “Iya, Mbak. Kata dokter, Victory sempat mengalami kritis akibat pendaran. Syukurlah, Victory mampu bertahan,” jelas Cani memberi tahu kondisi Victory pada Hime. Hime tersenyum lembut sambil menyemangati Cani. “Adikmu pasti akan segera bangun. Kamu percayakan saja pada dokter,” kata Hime. Hime menatap Victory yang berbaring di atas ranjang. “Aku dengar dari Marci, adikmu kehilangan lidah ya?” tanya Hime agak sungkan. Sebenarnya Cani sedih setiap kali ada yang bertanya mengenai lidah Victory yang terpotong. Namun, Cani tetap menjawab, “Tidak sepenuhnya hilang.

    Last Updated : 2024-11-05
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 107. Memperbaiki Hubungan Dengan Victory

    “Mas Han, tolong peluk Victory,” pinta Cani menarik kecil ujung kemeja Han. “Sayang, aku belum mandi. Badanku bau. Kasihan Victory, nanti bisa pingsan nyium aromaku,” tolak Han secara halus. “Kok tadi sempat peluk aku, Mas?” “Kalau itu beda lagi, Sayang. Kamu ‘kan istriku,” kelit Han menarik Cani ke dalam pelukannya lagi. “Mas! Jangan gini, ah!” Cani berusaha melepaskan diri. Namun hasilnya nihil. Victory cemburu menyaksikan interaksi antara Cani dan Han. Apalagi saat melihat senyuman mengembang di wajah cantik Cani. Makin bikin Victory geregetan. Victory melempar buku yang ia bawa. Tindakan Victory mengejutkan, sekaligus menghentikan aksi Han dan Cani. “Victory? Kamu kenapa?” Cani khawatir. Cani menghampiri Victory, mencoba menenangkan Victory yang menangis lagi. “Victory?” Cani menangkup kedua pipi

    Last Updated : 2024-11-06
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 108. Syarat Dari Indra

    “Apa? Surat perceraian dari Victory?” Indra tertawa keras. Menertawakan keputusan Victory yang ingin berpisah darinya. “Dasar wanita tidak tahu terima kasih. Sudah dibaikin, malah ngelunjak,” geram Indra. “Victory itu wanita yang tidak punya harga diri. Aku sudah mengangkat derajatnya. Tapi, apa balasan yang adikmu berikan padaku? Hanya sebuah penghianatan,” sembur Indra jengkel. “Peng-penghianatan?” “Ya! Adikmu sangat menjijikkan. Berkali-kali dia tidur dengan banyak pria di belakangku,” dengus Indra. Indra kesal mengingat kelakuan bejat Victory. Hati Indra juga masih sakit. Luka yang diakibatkan oleh Victory tak ‘kan pernah bisa sembuh. “Victory tidak mungkin seperti itu,” lirih Cani. “Sudah aku duga, kamu tidak mungkin percaya begitu saja. Maka dari itu, aku tetap menyimpan bukti,” kekeh Indra. Ind

    Last Updated : 2024-11-07
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 109. Masalah Uang Terselesaikan

    “Dari mana Victory mendapatkan uang sebanyak tiga miliyar rupiah?” kata Cani cemas. “Itu bukan urusanku,” sahut Indra. “Victory yang mengajukan perceraian. Victory harus membayar kerugian,” tandas Indra kemudian. “Aku mengerti. Tapi, tiga miliyar, bukankah terlalu berlebihan?” tanya Cani seakan meminta keringan dari Indra. “Tentu saja tidak berlebihan. Justru tiga miliyar masih terhitung kecil. Kamu mau aku menambahkan nominalnya?” gertak Indra. “Dengan uang tiga miliyar rupiah, kamu bersedia mengakhiri pernikahanmu,” tutur Hime kembali mengambil alih arah perbincangan. Indra tersenyum ke arah Hime. “Uang itu tidak banyak bagimu, Nyonya Hime. Kamu bisa meminjamkannya dulu kepada Victory,” saran Indra. “Indra, kamu berniat untuk memerass Mbak Hime?” tuduh Cani. Indra tertawa lalu berkata, “Lihatlah wan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 110. Pertemuan Kembali

    "Sayang, kamu mempertanyakan pertanyaan aneh." Han enggan menjawab. "Enggak aneh kok, Mas. Emang, Mas Han beneran bukan asli orang sini?" Cani malah memperjelas dugaannya terhadap Han. "Tampang suamimu memang terlihat seperti orang dari negara latin. Tapi, Cani, suamimu tetap suamimu," sahut Hime geregetan. "Maksud, Mbak Hime apa?" tanya Cani bingung. Jawaban Hime justru makin membuat Cani merasa aneh. "Perasaanku nggak enak, Mas. Kayak ada yang janggal," ungkap Cani menyentuh dadanya. “Cani, otakmu sudah konslet gara-gara kebanyakan mikirin Victory. Sampai ada yang janggal segala.” Sosor Hime. “Biasanya kamu kalau pusing ‘kan pergi sembayang. Kayaknya kamu kurang mendekatkan diri sama Tuhanmu. Mangkanya perasaanmu nggak enak terus,” terang Hime. “Iya, Mbak. Pasti karena aku kurang berdoa akhir-akhir ini.” Cani menelan mentah-mentah pendapat Hime.

    Last Updated : 2024-11-09
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 111. Kenyataan Yang Baru Marci Tahu

    “Cani, pertanyaanmu itu aneh. Hubunganku dengan Victory sudah lama berakhir. Tentu saja aku tak memiliki perasaan apa pun padanya,” jawab Marci.Marci agak tercekat saat berbicara. Seakan kalimat yang ia ucapkan sangat sulit keluar dari bibirnya yang tipis.“Syukurlah ... Aku tidak ingin Victory dibenci Mbak Hime lagi.” Cani bernapas lega.“Bagaimana pun juga, dalam sebuah perselingkuhan, tak hanya pihak wanita yang bersalah,” terang Cani seperti memberi nasihat pada Marci.“Aku mengerti, Cani. Kamu jangan salah paham dulu. Aku hanya ingin mengetahui kondisi Victory. Tidak lebih dari itu,” tukas Marci meluruskan.“Baiklah, kalian boleh mengobrol berdua. Tapi, jangan lebih dari tiga puluh menit ya.”Meskipun diliputi keraguan, Cani tetap memberi Marci kesempatan untuk berbincang bersama Victory. Lagi pula, uang yang Cani dapat berasal dari Marci.“Kamu tenang saja, aku tidak suka mengingkari janji,” balas Marci.Marci masuk ke dalam kamar di mana Victory berada. Rupanya, Victory tak ti

    Last Updated : 2024-11-10
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 112. Victory Resmi Menjanda

    “Senang mendengarmu telah memiliki pengganti Victory,” celetuk Cani. Lebih terengar sarkas.“Kamu sudah ada pendamping baru?” Hime pura-pura terkejut.“Padahal aku ingin memperkenalkanmu ke salah satu temanku,” imbuh Hime seakan menyayangkan Indra yang telah memiliki kekasih baru.Indra tertawa kecil mendengar ucapan Hime.“Itu semua bisa diatur, Nyonya Hime. Sekarang, bagiku wanita tidaklah penting,” tandas Indra.Indra menatap tajam Cani, kemudian beralih pada Hime.“Aku akan mengganti wanita yang ada di sisiku jika aku sudah bosan,” kekeh Indra.“Kalau prinsipmu seperti itu, kamu bisa terkena penyakit,” seloroh Hime.“Penyakit bisa diobati. Jangan seperti orang susah,” timpal Indra tak mau ambil pusing.“Indra, aku sangat tahu bagaimana rasanya dikhianati,” ucap Hime.“Masak? Sepertinya Marci tipe pria yang setia,” sahut Indra tak percaya.Hime buru-buru berkelit, dan mengatakan jika bukan Marci yang dimaksud olehnya.“Pria lain sebelum Marci,” tandas Hime.Indra menganggukkan kepa

    Last Updated : 2024-11-13
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 113. Marci Ingin Berteman Dengan Victory

    Hari demi hari berganti tanpa terasa. Victory seakan menikmati segala perhatian yang ia terima dari Cani maupun Han. Sepasang suami-istri itu memperlakukan Victory dengan begitu baik.Sekarang Victory sedang asyik bermain game di ponsel Cani yang ia bawa. Victory hanya sendirian di dalam kamar. Suster yang menjaganya sedang keluar entah ke mana. Victory tak mau ambil pusing. Yang penting ia aman.Pintu kamar terbuka, Victory pikir itu suster yang menjaganya. Namun, tebakkan Victory salah besar. Orang yang kini telah berdiri di depannya adalah Marci. Pria yang paling dibenci Victory.“Aku membawakan jus buah kesukaanmu. Kamu bisa meminumnya kapan pun,” ujar Marci meletakkan bungkusan di atas meja di samping ranjang.(“Di dalam minuman itu ada racunnya, ya?”)“Tidak ada racunnya. Aku membelinya di restoran. Aku tidak membuatnya sendiri,” jelas Marci.Marci duduk di sisi ranjang Victory, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Victory.(“Aku tidak suka kamu di sini. Kamu mau ngapain?”)

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 161. Awal Dari Kehidupan Baru

    Setelah menghancurkan tablet tersebut hingga tak berbentuk, tiba-tiba layar televisi di sampingnya menyala sendiri, menampilkan adegan di mana Hime mengakui segala kebohongannya mengenai kemandulan Han. Seketika tubuh Hime melorot dan terjatuh di atas lantai.Perhatian Hime kembali fokus pada layar televisi ketika sosok Han tampil di sana. Han menyatakan jika kini ia sudah tidak peduli kepada Hime. Han juga telah mengeluarkan Hime dari Black Ice. Han mencabut segala fasilitas yang ia berikan pada Hime.Di akhir ocehan Han, pria itu tersenyum dan berterima kasih pada Hime. Namun Han berjanji akan menjaga keselamatan Hime.“Sialan! Beraninya kamu membuangku setelah semua yang aku lakukan untukmu!” geram Hime melempar piring berisi makanan ke layar telivi yang masih menyala.Hime berteriak seperti orang kehilangan akal. Semua rencanya berantakan, dan sekarang justru rencana itu berbalik menusuknya. Dia sama sekali tak menyangka jika Han aka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 160. Penjebakan Kejam

    Setelah makan malam romantis, Han mengajak Hime ke sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di kota. Keduanya menikmati suasana nyaman yang tersaji dari balkon kamar, dengan Han yang memeluk Hime dari belakang.“Han ... Apa kamu benar-benar menyukaiku?” tanya Hime mamastikan.“Tak hanya menyukaimu, aku juga mencintaimu,” jawab Han cepat.Hime tertawa kecil. “Tapi ... Kita tidak bisa bersama.”“Kenapa?” Han membalik tubuh Hime agar menghadap dirinya.“Karena ada Cani,” bisik Hime menenggerkan kedua lengannya pada pundak lebar Han.Han tertawa renyah, ia berkata, “Itu bisa diatur.”“Jadi, kamu akan menceraikan wanita kampung itu?”Han tidak menjawab, ia justru menggendong Hime, dan membawa tubuh sexy Hime menuju ranjang. Han melempar tubuh Hime di atas kasur, lalu menindihnya.“Han? Kamu serius?” Hime melototkan kedua matanya. Apalagi saat Han merobek gaun indah yang dikenakan Hime.“Hime, apa kamu tahu? Cani sedang hami sekarang,” ucap Han bernada rendah.Sontak Hime terkejut, na

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 159. Rencana Han

    Jika memang benar Cani hamil sebelum diculik oleh Rio, maka bayi yang dikandung Cani merupakan darah daging Han. Demi membuktikan, dan meluruskan segalanya, hari ini juga Han mengunjungi klinik dokter kenalan Hime yang menyatakan bahwa ia mandul.Begitu sampai di klinik, Han langsung mengobrak-abrik tempat praktik dokter tersebut. bahkan Han juga menyandera para asisten dokter guna makin memberi tekanan.Han memaksa Dokter untuk mengatakan yang sebenarnya, jika tidak, Han akan melubangi kepala Dokter dengan peluru. Tak hanya itu, Han juga mengancam akan membuat kematian Dokter terasa sangat menyakitkan. Dalam kata lain, Han tak ‘kan begitu saja melenyapkan nyawa Sang Dokter.Dengan ekspresi penuh ketakutan, Dokter akhirnya mengaku jika ia dibayar Hime untuk membohongi Han mengenai kesuburan. Darah Han seketika mendidih ketika Dokter mengungkapkan segalanya.Han yang berada dalam kendali amarah, langsung memasukkan ujung pistol ke dalam mulut Dokter, dan melepas peluru yang membuat kep

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 158. Kebenaran Mulai Terbuka

    Hime tersenyum tipis. “Yang memintaku tinggal di sini adalah Han. Tapi, jika Kepala Keluarga Ditmer mengusirku, aku akan hengkang.”Albert mencengkeram pergelangan tangan Hime ketika wanita itu hendak beranjak meninggalkannya. Ia sangat ingin membahas mengenai dokter perkebunan yang meninggal mengenaskan, namun Albert menundanya. Entah mengapa, perasaannya tidak enak.“Kembalilah mengurus Kartel, aku membutuhkan bantuanmu,” pinta Albert.Hime melipat kedua tangan pada dada. Ia menghela napas sebelum berkata, “Kamu masih membutuhkan bantuanku untuk mengurus Kartel? Bukankah aku di sini untuk membantu Cani?” Hime mengernyitkan dahi.“Sudah banyak pelayan yang membantu Cani,” sahut Albert. “Biarkan Cani mengurus segala urusan di rumah ini sendirian,” tandasnya menatap lurus Hime.Dengan amat sangat terpaksa, Hime menyetujui permintaan Albert.“Aku menurutimu karenam neghomatimu sebagai Pemimpin Black Ice,” pungkas Hime berlalu meninggalkan Albert yang terdiam.Dari sekian banyak pria di

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 157. Tak Goyah Sedikitpun

    Beberapa hari berlalu, Han melangkah pelan ke sisi ranjang, tangannya terulur untuk meraih tangan Cani yang dingin. Han tahu istrinya masih bersedih, masih terombang-ambing dalam kenyataan pahit tentang siapa ayah dari bayi di perutnya.Tanpa berkata apa pun, Han menggenggam tangan Cani, memberikan ketenangan yang hanya bisa diberikan oleh sentuhan lembut seorang suami.Cani terisak, sesekali mengusap perutnya yang masih tampak rata. Kehamilannya, seharusnya menjadi kabar gembira, namun malah membuatnya hancur."Sayang ...." bisik Han lembut. "Percayalah, aku tak peduli siapa ayah bayi kita. Yang penting, bayi ini akan tumbuh dalam keluarga kita, dengan cinta dan kasih sayang kita berdua. Aku akan menjadi ayahnya, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya."Air mata Cani kembali menetes, kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan haru. Han bersungguh-sungguh, Cani dapat melihatnya dari sorot mata Han yang penuh kasih sayang."Kenapa? Aku telah mengkhianatimu, Mas," lirih Cani mengalihka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 156. Kenyataan Pahit Dari Hime

    Senja menyelimuti kediaman keluarga Albert. Di ruang kerjanya yang luas, Albert, kepala keluarga yang disegani, duduk termenung dengan ditemani secangkir kopi yang masih hangat di tangannya. Pikiran Albert dipenuhi oleh cerita Eila, pelayan pribadi sekaligus sahabat Nyonya Ditmer, tentang kecurigaan Eila terhadap sikap aneh Hime.Setelah beberapa saat berpikir, Albert mengambil keputusan. Ia bangkit dari kursinya, wajahnya dipenuhi dengan keraguan. Ia memanggil anak buahnya yang berada tak jauh darinya. "Ya, Tuan?"“Aku perlu kau melakukan sesuatu. Awasi Hime. Laporkan setiap gerak-geriknya kepadaku. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai ia menyadari hal ini.” Suara Albert terdengar tegas. Pria tinggi tegap itu mengangguk hormat, menerima perintah tanpa bantahan.***Di sisi lain, angin yang berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma tanah basah dan sedikit bau anyir dari kandang buaya raksasa.Hime memandang Han yang berdiri sambil memperhatikan buaya peliharaannya, beberapa ekor buay

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 155. Kehamilan Yang Disembunyikan

    Cani terbangun dengan kepala yang terasa pusing. Cahaya redup menyinari wajahnya. Bau disinfektan klinik memenuhi hidungnya. Ia mengerjapkan mata, pandangannya masih kabur. Sebuah tangan hangat menggenggam tangan Cani. Ia menoleh dan melihat Hime duduk di sampingnya, wajah Hime tampak lelah namun dihiasi senyum lembut.“Cani ... Kamu sudah sadar,” bisik Hime, suaranya lembut seperti sutra.Cani mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Kenangan samar-samar berkelebat, perkebunan yang luas, aroma tanah basah, lalu gelap.“Mbak Hime ... Aku dimana? Apa yang terjadi?” tanya Cani, suaranya masih lemah.“Kamu pingsan di perkebunan,” jawab Hime, “Untungnya, tidak terjadi apa-apa yang serius.”Hime meraih tangan Cani, matanya berkaca-kaca. Ia memiliki raut wajah yang serius."Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, Cani,” lirih Hime, suaranya sedikit gemetar. Ia menggenggam tangan Cani lebih erat. “Dokter sudah memeriksakanmu tadi ....” Ia berhenti s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 154. Kehamilan Cani

    Semakin Hime mendekati Han, semakin Hime tahu bahwa yang ada di otak dan pikiran Han hanyalah Cani seorang. Hime seperti tidak ada celah untuk merebut hati Han. "Jika aku tidak bisa merebut Han, maka akan aku buat hubungan mereka berdua berantakan." Janji telah meluncur dari bibir Hime. Membangkitkan gairah amarah pada diri Hime. Seiring berjalannya waktu, Hime berhasil mengambil hati Cani, dan menjadikannya sebagai orang paling dipercaya Cani, menggeser posisi Eila. Hime juga memutuskan untuk membantu Cani mengurus segala keperluan dan masalah di kediaman Keluarga Ditmer. Hal tersebut membuat Hime mengetahui seluk beluk kegiatan di rumah. Termasuk sektor perkebunan yang nilainya fantastis. Hime begitu takjub, selama ini ia hanya membantu pekerjaan Han tanpa mengetahui kegiatan sesungguhnya di rumah Keluarga Ditmer. "Hasil perkebunan langsung dijual ke pemerintah?" tanya Hime pada Cani. Cani yang sedang membawa catatan menoleh ke arah Hime. "Iya, Mbak. Katanya untuk membantu ra

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 153. Usaha Hime

    Rio menatap tajam Xander yang sudah ketakutan melihat Rio mengayunkan katana. "Tuan Rio! Tolong ampuni saya!" mohon Xander bersujud di kaki Rio. Rio mendesis, "Orang sepertomu, yang mengkhianati kartelmu."Xander mendongak guna melihat wajah Rio. "Terlebih kelakuanmu, yang membuat Kania bersedih, tak akan pernah termaafkan!" tandas Rio penuh penekanan di nada bicaranya. Ketika Rio hendak menebas leher Xander, kedatangan Mizu membuatnya berhenti. Mizu meminta agar Xander tak dilenyapkan, sebab, Xander masih bisa digunakan untuk kepentingan Kartel. Karena Rio sangat percaya pada Mizu, dan mempertimbangkan perkataan Mizu, akhirnya Rio lebih memilih menurut pada Mizu. Ia menyerahkan Xander pada Mizu.Rio juga menegaskan jika Xander melakukan hal-hal yang berhubungan dengan Cani, maka Mizu harus menyerahkan nyawa Xander padanya. "Baik, Tuan. Aku pastikan, Xander berada di bawah kendaliku," tegas Mizu mantap. Rio menyembunyikan katanya, lalu bergegas keluar dari ruang bawah tanah, m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status