Share

Nyaris

Penulis: Maheera
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 21:31:45

"Ngapain kamu?!"

Badanku seketika menegang, keringat dingin mulai keluar melalui pori-poriku. Satu, dua, sampai tiga detik tak ada pergerakan. Dengan perlahan aku menoleh ke belakang, rasa takut yang tadi sempat hinggap di dada seketika lenyap melihat Mas Dayat masih tertidur, rupanya dia ngelindur. Aku menghela napas lega lalu bergerak turun dari pembaringan. Aku memilih duduk di lantai agar lelaki itu tidak memergoki perbuatannya, lagipula dari sini aku bisa mengawasi pergerakan Mas Dayat.

Aku mengirimkan semua percakapan Mas Dayat dengan keluarganya ke whatsappku. Selagi bisa aku harus mengumpulkan bukti agar di pengadilan nanti mereka tidak berkutik.

"Mas, jangan lupa, ya, besok kirim aku u@ng 100 juta. Kamu janji mau bayarin Dp rumah untuk aku."

Satu pesan masuk dari Fina segera kubaca. Dasar wanita gat@l, dia pikir nominal 100 juta sedikit?

"Iya, liat nanti." Aku membalas pesan Fina. Aku muak melihat wanita itu membalas dengan mengirimkan fotonya yang hanya mengenakan bra dan ce
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 10

    "Mbak, aku udah dapat pembukuan toko."Aku tersenyum membaca pesan whatsapp dari Eko. "Bagus, kamu kerja hari ini?""Nggak Mbak. Kebetulan hari ini aku libur.""Oke, kamu tunggu aku di warung Mbok Darmi. Sebentar lagi aku ke sana.""Siap, Mbak."Aku menyimpan ponsel ke dalam saku celana kulot lalu menoleh ke arah Gio yang sedang melahap sarapannya."Anak Bunda pinter. Nanti di sekolah belajar yang rajin, ya."Gio tersenyum lebar ketika kepalanya kuusap dengan lembut. "Iya, Ibun. Hali ini kata Buk Gulu mau belajal tentang hewan yang bisa telbang.""Gio tahu apa saja hewan yang bisa terbang?" Aku melap sisa makanan di mulut Gio lalu menyodorkan segelas susu ke tangannya."Tahu dong, Ibun. Ada kupu-kupu, bulung, naga juga."Aku tertawa mendengar jawaban Gio. "Naga cuma mitos, sayang. Tidak ada hewan seperti itu." Aku lega melihat Gio menegak habis susunya."Tapi Gio lihat di tivi Naga bisa tebang Ibun. Wush, wush, gitu!"Tawaku kembali lepas melihat tingkah Gio memperagakan burung yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 11

    "Mas, aku buatin sarapan untuk kamu."Senyum Fina menyambut kedatanganku di toko. Wanita itu terlihat seksi dan menarik pagi ini. Bukan hanya pagi ini sebenarnya, tetapi sejak beberapa bulan yang lalu. Penampilan Fina yang selalu modis dan full make up membuatku lupa statusku sebagai lelaki beristri. Aku yang terlalu sering melihat Halimah mengenakan daster lusuh, rambut diikat asal-asalan, dan wajah kusut merasa mendapat svntikan semangat di tempat kerja. "Wah, baik banget sayangku ini." Aku merem4s bok0ng Fina yang besar dan bohay. Bukannya menghindar dia tertawa dan bergelayut di lenganku, nada suaranya yang manja membuatku melayang. "Iya, dong, untuk kekasih hatiku apa sih yang gak?" Fina semakin genit.Aku menelan ludah melihat Fina menji-lat bibirnya. Ah, wanita itu sangat tahu bagaimana membuatku bergair4h. Andai bukan di toko pasti sudah kunikmati kemolekan tvbuhnya seperti yang biasa kami lakukan di kontrakannya."Kamu paling pintar bikin aku klepek-klepek. Kebetulan aku be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 12

    Sesampai di kantor polisi, aku bergegas masuk mencari keberadaan Ibu dan Mbak Anis. Aku tahu kalau Kakakku bandel, tapi tidak mengira dia sampai tidvr dengan suami orang. Argh! Rasanya kepalaku mau pecah. Tak bisakah sekali saja dia tidak membuat masalah? Sejak dulu Mbak Anis terkenal badung, dia bahkan dikeluarkan dari sekolah menengah atas gara-gara ketahuan jadi selingkuhan guru olah raga. Entah apa yang dipikirkannya hingga terlibat skandal. Sejak hari itu Mbak Anis tak mau melanjutkan sekolah karena kabar perselingkuhan itu sudah menyebar dari mulut ke mulut ke sekolah lain."Dayat, sini!" Aku menoleh dan melihat Ibu melambaikan tangan. Langkahku terburu-buru sebab melihat seorang wanita mencoba menyer4ng Mbak Anis. Dua orang polisi mencoba menenangkan wanita tersebut, tetapi mulutnya tak berhenti menca-ci mak-i Mbak Anis."Dasar jal4ng tidak tahu diri. Gak bisa kamu cari laki-laki single? Harus sama suami orang?"Telingaku pekak mendengar ma-kian wanita bertubuh tambun yang aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 13

    "Bunda, Mas Gio dibawa ke klinik."Baru saja menurunkan gagang sepeda motor, guru Gio berlari menghampiriku."Klinik? Memangnya Gio kenapa?" Wajah guru yang sepantaran denganku memucat. "Tadi Mas Gio main seluncuran, tidak tahu kenapa jatuh dari atas."Spontan aku beristigfar. "Kok bisa, Buk? Memangnya gak ada guru yang mengawasi?" Cemas menyusup ke dada mendengar kepala Gio terluka."Maaf, Bunda, kami lalai. Sekali lagi maaf."Aku kembali menstarter sepeda motor. "Klinik mana, Buk?" Meski kesal aku tak mau meluapkan amarah ke guru itu. Bertemu dengan Gio prioritasku sekarang."Klinik Medika, Bunda. Baru saja diantar pakai mobil kepala sekolah."Aku langsung memutar sepeda motor menuju klinik yang dimaksud. Jaraknya tidak terlalu jauh dari sekolah Gio. Di depan klinik aku memarkir sepeda motor lalu bergegas mencari keberadaan putraku."Bunda!" Aku menghampiri salah satu guru Gio yang melambaikan tangan padaku."Gimana Gio, Buk?" "Kepalanya harus dijahit. Sekali lagi maaf, ya, Bunda

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 14

    "Dayat, gimana?" Ibu menyikut lenganku. Ingin rasanya berteriak, ini bukan masalahku kenapa harus aku yang pusing?"Ck, ditanya Ibu malah bengong!"Ini lagi Mbak Anis memelotot ke arahku seolah-olah aku yang membuat onar."Imah gak mau kasih u-angnya.""Apa?!" Mata Ibu nyaris melompat dari tempatnya. "Masa kamu gak punya u-ang? Jangan pelit sama Mbakmu!"Arg! Kenapa Ibu dan Mbak Anis tahunya hanya menuntut, kalau bukan karena ulahnya tak mungkin hal memalukan seperti ini terjadi. Selingkuh ya selingkuh, tapi jangan sampai ketahuan juga. Aku mengusap wajah dengan kasar, sementara polisi dan istri selingkuhan Mbak Anis menunggu jawabanku."Mbak, apa gak bisa kita nego lagi?"Wanita itu menggeleng. "Saya sudah legowo gak masukan wanita gak tahu diri itu ke penjar4, kamu pikir u-ang 25 juta sepadan dengan sakit hati saya? Gimana dengan trauma saya? Gimana mengembalikan kepercayaan ke suami saya?"Aduh, kok malah tanya ke aku? Bukan urusanku keles. Ingin membalas, tapi kata-kata itu hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 15

    Aku sudah mempersiapkan kata-kata untuk menolak permintaan Mas Dayat. Aku yakin dia pasti akan mendesak saat kami bertemu. Aku ingin lihat apa yang akan dia lakukan kalau aku menolak. Setelah turun dari taksi, Gio berlari-lari kecil mengejar Ayahnya. Anak itu juga berusaha menarik perhatian Mas Dayat dengan mengadukan apa yang sudah terjadi padanya di sekolah. Alih-alih memeluk putranya, Mas Dayat menyuruh Gio masuk ke kamar. Hati Ibu mana yang tidak perih melihat anaknya tidak dipedulikan oleh Ayah kandung sendiri. Jangankan bertanya bagaimana sekolah Gio hari ini, Mas Dayat bahkan tidak memperhatikan kalau dahi Dio diperban. Tidak ingin melihat Putraku kecewa aku membujuknya masuk ke kamar dengan iming-iming membuatkan makan siang kesukaannya.Rasa ben-ci kepada Mas Dayat semakin menjadi. Apalagi dia terus mendesakku mengembalikan u-ang yang kutransfer ke rekeningku tadi malam, tetapi apa pun alasan yang dia kemukakan tidak akan menggoyahkan pendirianku. Bisa-bisanya dia membod0hiku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 16

    "Suruh Dayat ke sini, aku mau lihat bisa apa dia?"Fina merajuk, dia keluar dari toko dengan langkah menghentak. Bukannya pergi wanita itu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Aku berani berta-ruh dia ingin menelpon Mas Dayat. Bagus kalau begitu, sekalian aku bongkar semua kebusukan mereka. Kesabaranku sudah di ambang batas, diperlakukan seperti pemban-tu gratisan oleh keluarga suamiku. Bahkan, seolah-olah aku istri yang hanya bisa menghabiskan uang suami, karena memilih di rumah mengabdikan diri untuk keluarga. Percuma menjadi baik, sia-sia menjadi istri yang mendahulukan suami dan keluarganya, sebab orang yang tidak tahu diri tidak akan pernah mensyukuri apa yang sudah kita berikan pada mereka."Mas, kamu di mana sih? Buruan ke toko. Istrimu mau pecat aku."Aku geleng-geleng kepala dan tersenyum miris, gaya bicara Fina terdengar aku sangat menzaliminya. Dasar wanita lakn4t, lihat saja bagaimana aku mempermalukanmu nanti. Makin cepat Mas Dayat datang semakin cepat pula kulemp4r k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 17

    "Pengadilan agama buka dari senin sampai jumat. Aku bisa datang kapan saja."Badanku tak bertenaga mendengar ancam4n Halimah. Entah apa yang merasukinya hingga bertingkah seberani ini padaku? Mungkin dia cemburu mengetahui aku menduakannya dengan Fina? Iya, pasti begitu karena aku tahu Halimah cinta mati padaku sejak dulu. Bahkan, agar bisa menikah denganku dia rela menentang orang tuanya. Tentu aku merasa bangga digilai wanita seperti Halimah, dia cantik, terpelajar, dan kaya raya. Sejak pacaran aku tak perlu repot-repot menyenangkannya, sebab Halimah sudah terbiasa mandiri. Aku sudah membayangkan bakal hidup enak setelah menikah dengannya. "Sayang, aku tahu salah. Aku khilaf, Fina yang selalu menggoda aku duluan.""Apa?!" Fina menarik jaketku, wajahnya memerah karena marah. "Jangan asal ngomong kamu."Aku menepis tangan Fina dan mengedipkan mata padanya, tetapi dia sama sekali tak mengerti isyaratku. Apa yang kuharapkan dari Fina? Dia memang seksi dan menggair4hkan, tetapi tidak pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 58

    "Kamu tidak bisa seperti ini terus, mau sampai kapan kucing-kucingan dengan Kahfi?"Halimah melirik Andar sekilas lalu kembali menunduk menatap cangkir yang masih mengepulkan uap panas, aroma melati menguar memenuhi penciuman Halimah.Andar menghela napas panjang, dia menghampiri Halimah lalu duduk di samping adiknya. "Mas tidak bisa terus-terusan berbohong, hampir tiap hari Kahfi ke sini menanyakan keberadaanmu. Tampangnya terlihat kusut, wajah juga pakaiannya tak terurus. Apa kamu tidak kasihan?"Halimah menggeleng pelan. Sebenarnya dia tak tega, tetapi dadanya masih nyeri mengingat sikap Kahfi belakangan ini. Bukannya meminta maaf lelaki itu seakan menyalahkannya. Halimah tidak mengerti di mana salahnya. Harusnya dia yang marah, harga dirinya sebagai istri diinj4k oleh Sarah dan Kahfi hanya diam. Bukannya menindak wanita itu, Kahfi seakan berpihak ke mantan tunangannya itu."Halimah, rumah tangga tidak selalu tenang, damai, dan menyenangkan. Adakalanya jenuh hadir. Pertengkaran, p

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 57

    Halimah memutuskan kembali ke rumah setelah semua para pelayat pergi. Toh, kehadirannya tidak diperlukan di sana. Setelah kata perceraikan keluar dari mulutnya Kahfi baru bereaksi. Lelaki itu memintanya bersabar, sebab masih dalam suasana berduka. Namun, Halimah tak peduli itu. Bukannya dia tak berempati, tetapi Sarah tak patut dikasihani. Dia yakin wanita itu akan terus mencari cara mendekati Kahfi. Tak masalah, bagi Halimah kalau suaminya memberi celah wanita lain maka pergi adalah keputusan terbaik. Dia tak takut menyandang status janda lagi daripada makan hati melihat Kahfi tak bisa menjaga sikap.Baru saja menutup pintu rumah, ketukan terdengar. Halimah mengintip dari lubang pintu, tampak Kahfi berdiri di sana. Rupanya lelaki itu menyusul ke rumah."Halimah, jangan seperti ini. Kita harus bicara." Halimah diam, dia berdiri bersandar ke pintu membiarkan Kahfi bicara."Sayang, kita bicarakan ini baik-baik. Jangan seperti anak remaja labil, dikit-dikit cerai."Halimah mendengkus. S

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 56

    "Saya pergi dulu, terima kasih waktunya." Halimah memasukkan ponsel ke dalam tas lalu bergegas bangkit dari kursi."Tunggu, tadi Anda menyebut Tiara, ada apa dengannya?" Arman ikut bangkit membuat gerakan Halimah tertahan. Raut penasaran terlihat di wajahnya."Tiara drop lagi, tadi Kahfi bilang kecil kemungkinan anak itu bertahan."Arman terdiam. Tiara memang bukan dar4h dagingnya, tetapi sejak Sarah mengandung dialah yang paling menjaga kondisi wanita itu. Apa saja yang diinginkan Sarah pasti dituruti, sebab Arman ingin calon anaknya sehat dan selamat. Pun selama dua tahun dia mencurahkan kasih sayang pada anak itu. Kenyataan kalau Tiara bukan berasal dari benihnya tidak hanya menghancvrkan hatinya, tetapi juga membuatnya tidak berharga sebagai lelaki di mata Sarah. Namun, bukan berarti dia membenc1 Tiara, tidak! Arman hanya jij1k pada obsesi sang mantan istri."Anda mau ke mana?" Arman gegas mensejajari langkahnya dengan Halimah menuju pintu keluar restoran."Ke rumah sakit. Kahfi m

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 55

    "Jadi kita bisa bertemu?" Halimah meyakinkan lagi tempat pertemuan dengan lawan bicaranya di telepon. Setelah waktu, tempat, dan di meja berapa pembicaraan itu beralkhir.Halimah menatap keluar melalui jendela kamar ketika melihat mobil sedan hitam masuk ke pekarangan rumah. Tak perlu mencari tahu sebab dia hapal si pemilik kendaraan tersebut. Dia lalu menatap pantulan wajahnya di cermin untuk memastikan mata sembabnya sudah tersamarkan. Setelah itu dia bangkit bertepatan bunyi bel."Mama." Halimah menyalami ibu mertuanya. Dia tidak mengira wanita itu mendatanginya pagi-pagi."Kamu mau ke mana, kok udah rapi?" Citra menatap penampilan sang menantu.Halimah tersenyum, merangkul ibu mertuanya sembari mengajak masuk ke dalam rumah. "Mau ketemu teman, Ma."Citra duduk di atas sofa di ruang tamu tepat di sebelah Halimah. Dia menggenggam tangan sang menantu."Mama minta maaf, ya, udah nyembunyiin semua dari kamu." Sorot mata Citra penuh penyesalan, genggaman tangannya semakin erat. "Iya, M

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 54

    "Benar sudah tidak apa-apa?" Kahfi menelisik wajahku, sorot matanya terlihat cemas.Aku tersenyum tidak tahu harus bahagia atau sedih. Kahfiku sudah kembali seperti dulu, tetapi fakta yang terungkap membuat hatiku gundah.'Kahfi pasti setuju dengan ideku. Kau tidak lihat betapa dia sangat mencintai Tiara. Anak kami sangat dekat dengannya satu tahun terakhir. Bahkan, saat Tiara menjalani kemo Kahfi sampai menitikkan air mata. Apalagi kau tak mampu memberinya an4k, tentu kesembuhan Tiara prioritas baginya.'"Hei, ditanya kok bengong?" Kahfi mencubit pelan pipiku membuatku meringis sekaligus meletuskan gelembung ingatan tadi, percakapan terakhir sebelum Sarah meninggalkan ruang perawatanku."Nggak, aku terharu dengan perhatianmu padaku. Aku sedang mengingat-ingat kapan terakhir kali kau bersikap manis seperti ini."Kahfi tersenyum tipis, jemarinya menyusuri setiap lekvk wajahku. "Maafkan aku, " lirih suara Kahfi berucap, riak-riak penyesalan terlihat jelas di pelupuk mata yang biasanya

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 53

    "Kamu ingat tiga tahun yang lalu saat kita melakukan program bayi tabung? Saat itu Sarahlah yang menangani kita bukan?"Aku masih diam, berusaha menenangkan kecamuk di dalam dada, hanya karena Mama Citra aku bertahan mendengar penjelasan Kahfi."Halimah, kamu dengar yang aku katakan?" Kahfi menatapku lekat, tapi aku membu4ng wajah, hatiku masih panas mendengar pengakuan Kahfi tadi."Apa hubungannya?" tanyaku dengan ketus. Enggan rasanya meneruskan percakapan ini. Pengakuan Kahfi kalau Tiara putrinya sudah cukup sebagai bukti kalau lelaki itu tak setia."Sayang, dengarkan aku. Mungkin kamu nggak percaya, tapi di sanalah semua ini bermula.""Apa maksudmu?" Aku menatap Mama Citra, Sarah, dan Kahfi bergantian. "Tolong lebih singkat dan padat, aku nggak punya waktu bertele-tele." Aku gusar melihat Sarah yang terlihat tenang. Apa wanita itu merasa menang dariku karena berhasil memberi Kahfi seorang an4k. Membayangkan seperti apa keduanya berhubungan membuat dadaku berdenyut nyeri."Sarah m

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 52

    "Tolong jelaskan sejak kapan kalian berselingkuh?!"Aku refleks menoleh ke arah suara dan melihat Halimah berdiri dengan tatapan nyalang ke arah kami. Tajam sorot matanya membuat tenggorokanku terasa kering hingga harus menelan liur berkali-kali, lidah pun seakan kelu tak mampu menjawab pertanyaan Halimah."Apa kalian semua tiba-tiba bisu? Bukankah tadi terdengar seperti sebuah keluarga yang harmonis dan kompak?"Sinis, jelas sekali kemarahan di nada suaranya. Aku tak menyalahkan dia kalau berpikiran buruk padaku dan Sarah. Harusnya sejak lama kuceritakan hubunganku dengan Sarah, tetapi aku belum menemukan waktu yang pas. Aku juga tak mau menyakiti Halimah dengan kenyataan yang ada kalau aku dan Sarah memiliki anak."Sayang, kamu tenang dulu, ya. Ini nggak seperti yang kamu pikiran?" Mama mencoba menenangkan Halimah. Sama sepertiku Mama pasti merasa cemas. Ah, mengapa jadi serumit ini?"Tenang? Melihat suamiku bersama wanita lain, lebih peduli wanita lain daripada aku istrinya Mama bi

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 51

    "Aku mengajukan khuluk!"Tegas, tidak ada keraguan sedikit pun di dalam hatiku. Mungkin memang sudah takdirku gagal lagi dipernikahan ke dua. Entah dosa atau ujian yang aku jalani hingga ketenangan hanya beberapa tahun kurasakan. "Halimah, kamu jangan gegabah. Aku nggak mau mengabulkan permintaanmu. Sekarang tenangkan dirimu. Kita nggak bisa bicara dalam kondisi panas seperti ini. Kamu harus percaya padaku seperti yang sudah-sudah."Aku berdecih, pandanganku mulai mengabur karena genangan air di pelupuk mata. Sekuat hati aku menahan agar linangan itu tak tumpah lagi. Lelah, ya, aku sangat lelah dengan prasangka yang tak menemukan jawaban pasti."Aku selalu percaya sama kamu sampai nggak sadar kepercayaanku kamu balas dengan dusta. Kalau kamu nggak ada hubungan apa-apa dengan Sarah, kenapa harus sepeduli itu? Kenapa saat dia menelepon kamu langsung bergegas."Aku masih menuntut penjelasan dari Kahfi, tak peduli lelaki itu gelisah karena ponselnya terus berdering. Aku berani bertaruh y

  • Suami Licik Istri Cerdik   Bab. 50

    "Mbak, aku nanya, untuk apa beli diapers sementara tidak ada anak kecil di rumah?" Aku mulai kesal karena Mbak Sukma tak kunjung menjawab pertanyaanku. Prasangka buruk kembali bercokol di benak. Apa Kahfi menikah diam-diam lalu memiliki anak? Tidak, gegas kuhalau hasutan ses4t itu. Sepertinya aku sudah mulai gil4 akibat fyp tok-tokku semua tentang perselingkuhan. Tak mungkin Kahfi tega menusvkku dari belakang. "Maaf, Non, tapi Non jangan marah. Nanti jangan bilang kalau saya yang ngomong." "Ya, udah, cepat bilang." Aku semakin gregetan karena bahasa tubuh Mbak Sukma terlihat gelisah. Apa ada yang disembunyikan di rumah mama mertuaku? "Mbak!" Aku mendesak lagi. Mbak Sukma meringis sambil memilin jarinya satu sama lain. "Anu, Non, sebenarnya diapers ini milik Non Tiara." Dahiku berkerut. "Tiara?" Mbak Sukma mengangguk pelan. "Non Tiara anak Non Sarah. Dia sering dititipkan di rumah Nyonya Citra." Kepalaku seperti dihant4m godam besi. Jadi, Sarah sering ke rumah Mama Cit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status