Share

Bab 66

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2023-06-15 07:08:08
"Dia sudah menalakku sebulan yang lalu, baru tadi pagi aku menerima akta cerai secara resmi," jawab Nadin dengan suara yang masih terasa pilu.

"Nadin, wanita yang hamil itu tidak boleh diceraikan! Mana nomor suamimu, biar Abang telepon dia. Seenaknya dia menceraikan kau, emang apa salah kau sampai dia ceraikan? Gak tahu diri banget lelaki itu, dasar bajingan!" Firman tak bisa menahan emosi untuk tidak mengumpati lelaki yang pernah menjadi suami Nadin itu.

"Untuk apa lagi menghubungi lelaki itu? Dia menceraikan aku sebelum aku tahu jika aku hamil, akta cerai juga sudah ditangan, perceraian kami sah secara hukum."

"Jika lelaki itu tak mau tanggung jawab, biar Abang saja yang bertanggung jawab, Nadin. Abang yang akan mengurusmu dan anak dalam kandunganmu itu, Abang serius, Nadin."

Speechless, Nadin menatap lelaki di hadapannya dengan menelisik, raut wajah serius masih terpasang di wajah lelaki itu.

"Abang serius, biarkan Abang yang mengurusmu, biarkan Abang yang menjadi ayah bayi dal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
arif
semoga author bikin xi zaki kualat dan nyesel
goodnovel comment avatar
Mayadewi Syapriani
yesss ada super hero Firman...
goodnovel comment avatar
murtini74432053
jangan buat nadin menikah lagi ya thor kasian nadin... buat dia bahagia dengan anaknya, dan buat zaki menyesal dn merengek rengek maaf dri nadin biar tau rasa.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 67

    Keesokan harinya Shintia pulang pagi-pagi sekali karena akan menghadiri tes wawancara. Hari masih gelap gadis itu sudah meluncur mengendarai motornya. Shintia berjanji setelah wawancara dia akan datang lagi menemani Nadin di rumah sakit. Jam tujuh pagi, Firman datang menemui Nadin, di tangannya terdapat termos bekal dan tangan kirinya membawa buah-buahan."Bagaiman keadaanmu, Nadin?""Sudah baikan, Bang. Pagi sekali Abang datang?""Sengaja, sekalian membawakan sarapan. Kau belum sarapan, kan?" "Belum.""Ini, Abang bawakan bubur, aku memasaknya sendiri, bubur daging dengan taburan bawang goreng. Kau tidak mual lagi, kan?""Alhamdulilah, gak mual lagi.""Makanlah, kau harus makan banyak, ada dua nyawa yang harus kau beri makan, nyawamu dan anakmu."Nadin menerima termos bekal yang sudah terbuka, kepulan asap masih ada di sana menandakan buburnya masih panas, aromanya sangat lezat, tidak membuat Nadin mual karena aromanya terasa ringan. Di atasnya terdapat toping yang menggugah selera,

    Last Updated : 2023-06-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 68

    Shintia sudah melakukan penyelesaian admistrasi, dia melakukan pembayaran dengan menggesek kartu ATM di kasir rumah sakit. "Ayo, kita boleh pulang hari ini, jam dua batas check out nya." "Berapa kena pembayarannya?" "Kena dua juta tiga ratus," jawab Shintia. "Dua juta tiga ratus semalam? Mahal banget." "Namanya juga dirawat di kamar VIP, ya mahal lah." "Memangnya isi ATM nya cukup?" "Cukup, kok. Kau kuat nggak kita pulang naik motor?" "Kuat, biar aku yang bawa motormu, kau pergilah naik ojol ke cafe untuk mengambil motorku." "Kau yakin sudah kuat?" "Sudah, aku bukannya sakit parah. Aku hanya hamil saja, aku yakin aku kuat, bayiku juga kuat." "Kalau gitu kau hati-hati, ya? Kau beneran sudah resign dari cafe itu?" "Sudah, aku akan istirahat dulu di rumah beberapa hari." Nadin dan Shintia berpisah di parkiran setelah ojol yang dipesan Shintia tiba. Setelah sampai rumah, Nadin langsung masuk kamar dan istirahat, kepalanya masih terasa pusing. ***** Sementara itu, Zaki baru

    Last Updated : 2023-06-15
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 69

    Willi segera menelpon Zaki saat dia melihat majikan perempuannya itu sudah masuk ke tempat keberangkatan penumpang penerbangan internasional. Hingga tubuh wanita itu tidak terlihat. "Apa Mama sudah berangkat?" "Sudah, Mas," jawab Willi. "Sudah kau pastikan? Akan berapa lama dia di Paris?" "Dia tidak bilang berapa lama, dia bilang sampai dia bosan." Terdengar helaan napas di seberang sana, mungkin tuan mudanya di sana tengah menghadapi situasi berat, bagaimanapun hubungan Zaki dan ibunya yang sempat marah-marah tidak pernah lepas dari pengawasan lelaki ini. "Ya, sudah. Pantau terus perkembangannya. Nanti Paman hubungi teman Mama untuk memastikan Mama sudah sampai apa belum." "Baik, Mas." Setelah menghubungi Zaki, Willi bergegas pergi dari bandara, siapa sangka, Nuraini tidak benar-benar pergi dengan pesawat ke Paris. Wanita itu justru bersembunyi dan mengawasi Willi, hingga lelaki itu pergi, Nuraini langsung pergi secara diam-diam, dengan wajah memakai masker dan rambut ditutu

    Last Updated : 2023-06-16
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 70

    Nuraini sudah sampai bandara provinsi selatan, dia mengaktifkan kembali ponselnya dan mengirim pesan kepada detektif swasta yang telah menemukan putri Purnomo.[Ahmad, kau di mana sekarang? Aku sudah di bandara]Pesan langsung centang biru, tandanya langsung dibaca.[Tunggu saja, Bu. Biar saya jemput][Tidak usah, saya naik taksi saja. Kirimkan saja alamatnya][Temui saya di Grand hotel, Bu. Saya tunggu di lobi hotel][Baiklah]Nuraini langsung memesan taksi dan meminta sang supir mengantar ke Grand hotel. Sampai Grand hotel, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Wanita itu langsung menuju Grand hotel menemui detektif sewaannya itu."Bu Nuraini?" sambut pria muda berumur tiga puluh tahunan lebih berkulit gelap dan rambut gondrong yang dibiarkan terurai itu."Ahmad, penampilanmu jauh berbeda dari terakhir kita ketemu," ujar Nuraini menelisik pemuda di depannya."Kita bertemu sudah setahun setengah yang lalu, Bu. Ingat janji saya dulu? Saya tidak akan memotong rambut saya sampai saya

    Last Updated : 2023-06-16
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 71

    Nadin akhirnya terpaksa membawa wanita paruh baya itu ke rumah kontrakannya, setelah sampai rumah, gadis itu segera memanggil Bu Saniah, tetangganya yang berprofesi sebagai tukang urut untuk mengurut si ibu yang dibawanya itu.Ketika Bu Saniah mengurut wanita itu, Nuraini tidak merespon apapun, padahal jika orang terkilir seperti ini, pasti orang menjerit kesakitan. Hal ini membuat Bu Saniah keheranan, lagipula si ibu juga bergeming dengan tatapan mata kosong, seperti memiliki dunianya sendiri."Mbak Nadin, ibu ini siapa, Mbak?" Akhirnya Bu Saniah tidak tahan untuk tidak bertanya.Hanya sendiri bingung mau menjelaskan seperti apa, tapi dia juga harus melindungi ibu ini agar tidak menjadi gunjingan warga sini."Oh, ini ibu saya baru datang dari kampung, Bu.""Oh, ibunya mbak Nadin? Tapi, maaf Mbak, ibu mbak ini kenapa? Seperti hilang kesadaran, seperti orang depresi, mbak."Nadin menghela napas, dia juga sebenarnya bingung ibu ini kenapa? Tetapi sudahlah, dia harus bikin-bikin cerita y

    Last Updated : 2023-06-17
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 72

    Pagi itu Nuraini terbangun kesiangan, Nadin memang sengaja tidak membangunkan wanita itu karena belum tahu identitasnya sama sekali, bisa jadi wanita itu non muslim jadi tidak melaksanakan salat subuh. Nuraini terbangun karena suara yang begitu riuh di luar kamarnya. Pasalnya, setelah Nadin curhat dengan Bu Saniah, kabar perceraian Nadin langsung viral seantero kompleks. Sehingga Karina pagi itu bertandang ke rumah Nadin untuk konfirmasi, sebagai tetangga yang paling dekat tempat tinggalnya dengan Nadin, dia merasa bersalah dengan kejadian yang menimpa Nadin. Melihat Karina datang ke rumah Nadin, Bu RT dan Bu Deborah juga ikutan datang ke rumah Nadin."Yang sabar ya, mbak Nadin. Walaupun pernikahannya cuma seumur jagung, tetapi mbak Nadin harus cepat move on," ujar Bu RT."Aku loh kaget, waktu Bu Saniah tadi waktu belanja sayur cerita katanya mbak Nadin sudah dicerai sama mas Zaki, mana mbak Nadin lagi hamil lagi," sambar Bu Deborah."Iya, ibu-ibu. Posisi saya sekarang ini sangat lem

    Last Updated : 2023-06-17
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 73

    "Di mana rumah ibu? Biar saya antar ibu pulang, Ibu tidak keberatan kan, jika saya antar pulang naik motor?" tanya Nadin dengan hati-hati.Nuraini menjadi begitu sedih, rupanya gadis ini tidak menghendaki dirinya ada di sini. Benarkah gadis itu tengah mengusirnya secara halus? Padahal dia sangat berharap dia selalu dekat dengan gadis ini. Entah magnet seperti apa yang menariknya begitu kuat, sehingga dia tiba-tiba ingin selalu dekat dengan gadis ini, seperti seorang ibu yang merindukan putri kandungnya.Tiba-tiba tak terasa air mata sudah bergulir di pipi tirus wanita itu, melihat itu Nadin menjadi panik, kenapa ibu ini menangis? Apakah ada kata-katanya yang salah? Ataukah ibu ini memang tengah dirundung masalah? "Bu Aini, kenapa ibu menangis? Apa ada kata-kata saya yang menyakiti hati ibu tanpa saya sengaja?" tanya Nadin dengan cemas.."Ibu sedih, Nadin. Hiks ... Hiks ... Hiks.""Sedih kenapa, Bu? Ibu kenapa?""Tidak ada yang menginginkan kehadiran Ibu. Di sana ibu diusir, di sini i

    Last Updated : 2023-06-17
  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 74

    Pagi itu Nadin mendapat telpon dari Firman, lelaki itu jelas kecewa, karena ketika dia mengunjunginya di rumah sakit, kata perawat di sana Nadin sudah check out dari kemarin siang. Padahal lelaki itu berniat untuk menjemput Nadin dan menyelesaikan semua administrasinya. Kemarin siang Firman tidak bisa datang karena mengerjakan pesanan khusus sebuah instansi pemerintah yang menggelar sebuah acara."Aeh, kenapa kau keluar rumah sakit tak ngabar-ngabarin Abang?""Maaf, Bang. Aku lupa. Seharian sampai malam hanya berisitirahat, baru pagi ini aku bangun."Firman hanya mendesah, dia mencoba memaklumi karena Nadin tengah hamil, katanya wanita hamil itu mood dan kelakuannya tidak bisa diprediksi."Ya, sudah. Abang ke rumah kau, ya? Abang sudah membuatkan kau bubur ini. Di mana alamat kau, Nadin?"Nadin kebingungan, dia baru kemarin resmi bercerai, sekarang sudah akan mengundang lelaki lain datang ke rumah, dia sungguh tidak enak pada Bu Aini. Tapi mau nolak juga tidak enak pada mantan bosnya

    Last Updated : 2023-06-18

Latest chapter

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ekstra part 2

    Extra part 2Pagi yang sama, kenapa kebahagiaan rasanya menguap dalam kehidupannya. Paska cerai dengan Chika, dalam waktu dua bulan Adam langsung dijodohkan oleh ibunya dengan wanita dari kampungnya, dulu perempuan itu adalah murid ibunya yang sangat pintar dan cantik. Tetapi pernikahan itu bagai kutukan bagi Adam, dia sama sekali tidak merasa bahagia. Ayuni, istrinya memang sangat cantik, dia juga berprofesi seorang bidan, sudah pegawai negeri pula. Bertugas di rumah sakit di kota yang sama dengan Adam sekarang, hanya saja kehidupan Adam terasa begitu hambar. Ayuni tidak bisa masak seenak masakan Nadin, wanita itu juga perhitungan dengan uangnya, setiap gaji Adam diperhitungkan dengan seksama tanpa mau uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Ayuni beranggapan, uang istri hanya untuk untuk istri, sedangkan yang suami sepenuhnya uang istri. Ayuni beralasan jika penghasilannya habis dipakai untuk kebutuhan ibu dan adik-adiknya di kampung, hal itu sebenarnya tidak dimasalahkan ole

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Ektra part 1

    Extra partKeesokan harinya Nuraini, Andini, Arif beserta Bik Sumi dan Mang Karta mengantar Fahmi belanja untuk hantaran dan seserahan untuk melamar Nabila.Sedang Nadin dan Zaki dilarang ikut, mereka menghabiskan waktu dengan putri kecil mereka, tak menyia-nyiakan waktu yang telah hilang selama ini.Para orang tua itu begitu semangat mengantar Fahmi belanja, pasalnya bagi mereka berlima, momen menyiapkan pernikahan putra mereka tidak akan terjadi lagi. Zaki dan Nadin sudah menikah tanpa sepengetahuan mereka, jadi mereka tidak bisa menyalurkan hasrat mengental putra dan putri mereka ke pelaminan.Nuraini pernah mengusulkan agar Zaki dan Nadin mengadakan resepsi, tetapi tetap ditolak oleh keduanya, pasalnya pernikahan mereka sudah setahun lebih, mereka mengatakan bahwa resepsi itu sudah terasa basi.Sepulang mereka masih tetap heboh, berbagai barang mereka kemas sendiri, terutama bik Sumi yang memang punya keahlian mengemas hantaran, dia juga punya usaha catering serta tenda dan dekora

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 181

    Bab 181"Apa? Maksud Papa Arif apa? Apa maksudnya ini?!!" Nadin sedikit berteriak mengatakan semua ini."Nadin, Sayang ... Slowly! Tenang, Sayang ... Tenang, nanti Mas ceritakan sama kamu, Sayang. Tetapi syaratnya kamu harus tenang jangan emosi?" ujar Zaki menenangkan."Jangan nanti! Aku minta sekarang juga kamu ceritakan, Mas."Semua orang terdiam, Zaki juga tidak bisa mengatakan apapun, tiba-tiba tenggorokan nya tercekat, seolah-olah ada yang menyumbatnya."Sebaiknya kita masuk ke rumah dulu. Ayo, Sayang ... Kamu pasti lelah. Kita masuk rumah dulu, ya?" ujar Andini dengan lemah lembut sambil mengusap punggung putrinya."Bik Sumi, tolong buatin mereka minuman segar, ya? Mereka pasti lelah diperjalanan.""Baik, Mbak Andin.""Mbak Nura, mari masuk dulu, Mbak ... Fahmi, ayo ... Ayo, Zak, ajak ibu dan istrimu masuk ke rumah dulu," ujar Andini dengan perkataan yang lembut.Nadin hanya bisa mengikuti ibunya yang sudah mengajak masuk ke rumah. Dengan perlahan dia duduk di sofa ruang keluarga

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 180

    Bab 180"Wow, apakah Bisa Sumi punya bayi? Ya Allah, Alhamdulillah kalau Bi Sumi akhirnya punya anak setelah dua puluh tahun lebih menikah belum diberi buah hati, aku sangat senang!" ujar Nadin dengan wajah sumringah."Nadin!" Biar Sumi langsung memeluk Nadin setelah berlari menyongsongnya. "Bibi! Apa kabar, Bi?" Seru Nadin dengan suasana mengharukan."Baik, Sayang. Bagaimana keadaanmu? Bibi sangat kuatir mendengar kamu ditembak, Nadin. Bibi ingin menjengukmu ke kota provinsi, tetapi Mamang kamu itu, malah darah tingginya kambuh, dia juga terpaksa dirawat, sampai sekarang masih minum obat dari dokter." "Oh ya? Kasihan Mang Karta! Tapi kelihatannya sudah sehat ya, Bi?" Nadin memperhatikan lelaki paruh baya yang tengah menimang-nimang bayi kecil di kedua tangannya."Bibi ... Itu bay____""NADIN! NADIN! NADIIIN!!" Belum juga Nadin menyelesaikan kalimatnya, dari arah pintu namanya dipanggil dengan suara keras menggelar. Seorang wanita berjilbab maroon senada dengan gamisnya berlari ke

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 179

    Bab 179Jam empat sore mereka baru sampai di gerbang kabupaten, suasana pegunungan yang sejuk dan dingin sudah terasa menusuk kulit, Nadin langsung mengenakan switer-nya agar tidak kedinginan, Nuraini bahkan memakai jaket berbulu agar lebih hangat, sedangkan Zaki yang memang memakai kaos panjang masih bisa menahan hawa dingin, Fahmi mengecilkan AC mobil agar hawa dingin di dalam mobil berkurang, lelaki ini sudah mengenakan jaket Levis dari rumah, jadi tidak begitu merasakan udara sore yang menggigit. "Ini masih lama?" tanya Nuraini dengan nada penasaran. "Masih satu jam lagi sampai ke kampung Nadin," jawab Zaki. "Alamnya sangat indah, sebaiknya kamu pikirin untuk membuat resort di sini, potensinya sangat bagus, Zak," ujar Nuraini lagi. "Kalau itu nanti bicarakan dengan om Arif, aku mau fokus mengembangkan Z-Teknologi saja," jawab Zaki dengan malas-malasan. "Itu tenang saja, Bu. Nanti pembangunan resort-nya memakai jasa Adiguna konstruksi saja, langsung saya ACC nanti," jawab Fahm

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 178

    Bab 178Berita penangkapan dan penggrebekan tempat judi ilegal dan aplikasi judi online diberitakan secara nasional. Pemiliknya ternyata orang yang sama, Mustofa Kemal. Seorang pria tua berusia enam puluh tujuh tahun. Polisi bergerak cepat setelah Riswan membuat laporan. Bukan main-main, koneksi Riswan ternyata seorang jenderal kepolisian bintang tiga di Humas mabes polri. Jenderal tersebut memiliki hutang Budi yang cukup besar pada Riswan, baru kali ini Riswan meminta tolong padanya, jadi bagaimana mungkin dia tidak melakukannya dengan tuntas. Bahkan antek-antek Mustofa juga ikut ditangkap,. Salah satunya orang kepolisian juga yang menjadi pelindungnya selama ini. Tak lupa juga Respatih dan Farhan ikut juga ditahan. Tidak main-main ancaman hukuman berlapis akan dikenakan, karena mereka juga terlibat human trafficking dan prostitusi.Zaki yang mendengar berita itu dari siaran langsung di layar televisi di kantornya tersenyum lega. Biarlah dia tidak bisa memenjarakan mereka atas kas

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 177

    Bab 177Situasinya memang tidak terduga. Riswan rupanya gerak cepat untuk membuat pergerakan Mustofa terhenti. Menurut sumber informasi, Mustofa memiliki jaringan mafia yang cukup ganas, bisa membunuh tanpa tersentuh oleh hukum dan Riswan yakin, dalang pembunuhan Rafiq adalah kakak kandungnya sendiri yaitu Mustofa. Dengan persetujuan Nuraini, maka biro travel milik wanita itu juga segera diambil alih oleh Riswan. Semua pegawai bahkan di-rolling, sehingga menejemen berubah besar-besaran, Ahmad segera ditunjuk Riswan untuk menjadi direktur utama, sedangkan Willi di tempatkan di daerah Indonesia timur. Mustofa yang mengetahui hal tersebut sangat marah, dia tidak menyangka jika Nuraini menjual perusahaannya dan pindah ke provinsi selatan bersama putranya. "Bukankah usaha mereka itu berkembang pesat? Kenapa mereka jual," keluh Mustofa. "Menurut informasi yang saya dapatkan, usaha itu dulu sempat bangkrut, dan mereka mendapat suntikan dana yang tidak sedikit untuk bangkit lagi, mer

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 176

    Bab 176Sudah dua Minggu Riswan dan Ahmad mencari bukti dan cara menjerat Mustofa, tetapi bukti dan saksi tidak bisa dihadirkan. Bahkan Faisal yang sudah dijebloskan ke dalam penjara saja hanya mengakui bahwa dia adalah dalang perampokan rumah Zaki, motifnya iri karena Zaki lebih sukses. Dia tidak satu katapun melibatkan ayahnya dan juga saudara-saudaranya. Zaki yang merasa lelah menghadapi semuanya, hanya menyerahkan semuanya pada pengacaranya dan tim investigasi dari kepolisian yang dipimpin oleh komandan Rusdi. Zaki hanya fokus menemani istrinya yang terguncang, semua diurus oleh Fahmi. Fahmi yang bekerja keras di sini, sementara perkerjaan kantor diurus oleh Riko. Zaki menyerahkan sepenuhnya pada Riko sebagai ketua tim pengembang yang baru, sementara Pak Hadi menempati jabatan general manajer, sedang pak Anwar masih di posisi manajer HRD.Pagi itu Riswan dan Ahmad berkunjung ke rumah Zaki, sudah dua Minggu Riswan tidak bertemu Nuraini, rasanya sangat rindu sekali. Wanita itu jug

  • Suami Kontrak Pura-Pura Miskin   Bab 175

    Bab 175Hari ini Nadin kembali ke kediaman Zaki, sudah sebulan dia dirawat di rumah sakit dan sekarang sudah dinyatakan sembuh. Nuraini, Shintia dan Nabila ikut menjemputnya, tak lupa Fahmi dan Zaki juga ikut menjemput, sedang Riswan yang masih di luar kota hanya bisa menelponnya saja. "Jadi kapan lelaki itu mau menikahi Mama?" tanya Zaki dengan penasaran, pasalnya ibunya itu sudah bicara dengan begitu mesra di telpon, membuat anak lelakinya itu merasa jengah."Insyaallah nanti, kalau persoalan kita sudah selesai.""Kalau selesainya setahun lagi, dua tahun lagi, atau gak selesai-selesai gimana? Mama dan om Riswan gak bilah-bilah, gitu? Dosa, Ma. Terlalu lama menjalin hubungan gak jelas begitu." Zaki mencebikan bibirnya ke arah ibunya, harusnya sebagai orang tua mereka itu lebih tau mana itu dosa mana itu pahala. "Jadi Mama harus bagaimana?" tanya Nuraini dengan sangsi, dia sebenarnya masih belum yakin menikah dengan lelaki itu.Hingga suatu hari Riswan pernah menanyakan kenapa dia b

DMCA.com Protection Status