Setelah sesi minum teh bersama, malam itu juga Richard keluar dari mansion Jordan Boslay dengan membawa artefak kuno yang telah ia beli. Untuk alasan keamanan, Jordan Boslay meminta pengawalnya untuk membungkus benda itu. Lebih-lebih, karena artefak tersebut nantinya akan dihadiahkan saat acara Anniversary Crown Castle Group, Jordan Boslay meminya beberapa pelayan wanita untuk membubuhi hiasan pada bungkusan artefak agar keluarga Richard nantinya tak perlu repot-repot menghiasnya lagi.Richard merasa beruntung karena memiliki kenalan pria baik hati seperti Jordan Boslay. Ia sama sekali tak menaruh curiga jika pengawal Boslay telah memasukkan artefak palsu ke dalam bingkisan yang diberikan kepadanya. Sebagaimana Jordan Boslay tak pernah berbuat curang kepadanya, Richard menaruh kepercayaan 100% kepada pria itu tanpa sempat berpikir bahwa Boslay telah mengkhianatinya.Sepuluh menit setelah Richard keluar dari mansion Jordan Boslay, Taxi yang ia pesan telah tiba. Karena ia sedang membawa
Perayaan Anniversary Crown Castle Group tinggal tiga hari lagi. Dengan menggunakan uang tabungannya, Daisy berencana untuk membelikan Richard pakaian yang layak untuk dipakai dalam acara anniversary Crown Castle Group. Hari itu, selepas pulang dari kantor, Daisy buru-buru mendatangi Richard dan mengajak suaminya untuk pergi.“Richard, aku tak ingin orang-orang merendahkanmu lagi dalam acara Anniversary Crown Castle Group. Jadi, ikut aku sekarang karena kita harus membeli pakaian yang layak untuk kau kenakan.”Richard menggaruk kepalanya yang tak gatal, mengingat Richard sudah tak memiliki sisa tabungan, ia merasa bersalah jika harus membebankan semuanya pada Daisy. “Daisy, bukankah keuanganmu sedang buruk? Kau tak perlu membelikan apapun untukku. Aku akan meminjam jas milik ayahmu saja.”Satu tangan Daisy nyaris menjitak kepala Richard. Kalau saja Daisy tak segera ingat bahwa suaminya memiliki lingkaran pertemanan yang luar biasa, Daisy mungkin sudah mendaratkan pukulan di kepala Rich
Pukul delapan malam, mobil Aston Martin milik Daisy telah terparkir rapi di depan Aphrodite Clothing. Sebagai toko dengan reputasi yang cukup mentereng, Aphrodite Clothing memang hanya menawarkan produk-produk berkualitas dan berkelas. Hal itu juga sebanding dengan harga mahal yang dibandrol untuk setiap produknya.“Selamat datang di Aphrodite Clothing. Memberi pelayanan terbaik adalah motto kami dalam bekerja.” Seorang pramuniaga cantik menyapa Daisy dan Richard. “Apa yang sedang Tuan dan Nyonya cari? Saya akan mengantar dan melayani kalian berdua.”Daisy mengarahkan telapak tangannya ke tubuh Richard. “Kami ingin mencari Jas Pria untuk acara formal, menurutmu, jenis apa yang paling cocok untuknya?”Sekilas, pramuniaga tersebut mengamati tubuh Richard dengan seksama. Dengan penuh keyakinan, pramuniaga itu menganggukkan kepala. “Jas model Slim Fit Suit sepertinya sangat cocok untuk Tuan. Anda memiliki tubuh atletis dengan berat badan yang cukup ideal.”Daisy dan Richard lantas dibawa
Setelah beberapa menit melihat-lihat, Richard dan Daisy merasa ada yang tidak beres dengan pengunjung lain dan juga pramuniaga lain yang mengamati semua pergerakan Richard. Sesekali, para pengunjung tampak saling berbisik setelah mencuri-curi pandang ke arah Daisy dan Richard.“Nona, apakah ada yang salah dengan kami? Mengapa semua orang tampak seperti mengamati seluruh gerak-gerik kami?” Daisy bertanya pada pramuniaga yang mendampinginya, tetapi, pramuniaga itu merasa tak ada yang aneh dan semua hal berjalan dengan apa adanya.“Jadi, mana yang akan anda beli?”“Berapa batas maksimal pakaian yang bisa dibawa ke Fitting Room? Sepertinya ada dua setelan yang menarik perhatianku.” Richard menunjuk dua Jas model Slim Fit Suit, satu berwarna hitam dan satu lagi berwarna navy.“Maaf, Tuan. Anda tak bisa membawa pakaian satu pun ke dalam fitting room. Terkecuali jika anda sudah membayarnya, anda bebas mencoba.”Ucapan pramuniaga membuat Daisy terheran-heran. Ia lantas bertanya dengan sedikit
“Lindsay, kami datang ke sini untuk membeli! Bukan untuk mengemis atau mencuri! Kau tak memiliki hak untuk mengusir kami!” Daisy menuding Lindsay, ia yakin baik kartu debit maupun kartu kreditnya bisa digunakan untuk membeli Slim Fit Suit di Aphrodite Clothing.Hanya saja, tak peduli seberapa keras Daisy membela diri, orang-orang terlihat semakin mencemooh.“Kalian semua! Lihat dengan mata kalian, aku akan melakukan transaksi dan membeli koleksi jas pria di tempat ini!” Daisy tampak ingin mengeluarkan kartu dari dalam tasnya tetapi terdengar suara seorang wanita yang tiba-tiba berteriak lantang.“Kalian semua, aku sudah pernah menjadi saksi kegilaan pasangan muda itu! Mereka berdua pernah menginap di kantor polisi tempatku bekerja. Di sana, mereka meracau dan bermimpi bisa mengoleksi mobil-mobil mewah dari Peach Blossom. Sayangnya, mereka justru marah besar saat aku dan temanku ingin mengingatkan mereka berdua. Tak kusangka aku akan bertemu lagi dengannya di tempat ini!”Daisy dan Ric
“Sayang… Ada dua pengacau yang mengganggu ketentraman tempat ini…” Lindsay berujar manja sembari berjalan mendekati Raymond.“Bohong!” Richard menghardik lantang. “Kami tak pernah membuat keributan! Justru, aku akan menuntut tempat ini karena telah berlaku tak sopan kepada pelanggan!”Raymond mengamati Richard dan Daisy lalu bergantian mengamati Lindsay dan customer-customer lain di tempat itu.“Siapa yang ingin memberi penjelasan kepadaku?!”Dengan sigap Daisy mengangkat tangan.“Baiklah, silakan Nona bercerita lebih dulu!” Raymond memberi kesempatan kepada Daisy untuk menceritakan awal mula keributan itu terjadi.Mula-mula, Daisy bercerita tentang seorang pramuniaga yang melarang Richard untuk membawa pakaian ke Fitting Room. Lalu, Daisy juga menceritakan bagaimana Lettie, si pramuniaga senior, mencemoohnya di depan umum. Tak sampai di situ, Daisy juga bercerita tentang kelancangan Lindsay yang ingin mengusir customer yang ingin berbelanja.Saat itu juga, Raymond tampak menghunuskan
Raymond terkejut sebab pria di dalam lift itu adalah sosok tamu penting yang ia tunggu. Tetapi, pria di dalam lift itu justru tampak jauh lebih terkejut dari pada Raymond. Apalagi, setelah ia tahu bahwa sosok yang dipukul oleh Raymond adalah Richard Forger.Pria itu melangkah keluar dari lift bersama dengan dua pengawal yang menjaganya di barisan belakang. Dengan mengeluarkan aura kemarahan, pria itu menghunuskan tatapan mata tajam ke arah Raymond.Raymond dan Lindsay gemetar ketakutan. Tamu yang mereka tunggu itu adalah sosok penting yang akan menyelematkan Aphrodite dari kebangkrutan. Dan, saat ini, tampaknya tamu tersebut sedang merasa terganggu akibat insiden yang ada di lantai dua.“Lihat, tamu penting kami sudah datang! Jika kalian berdua tak segera pergi dari sini, aku bahkan tak akan segan-segan melempar kalian berdua dari jendela!” Raymond membentak Richard yang tengah menggosok pelipisnya yang memar.“Richard, kau terluka!” Daisy memegangi pelipis mata Richard, ia hendak men
Tentu saja, Carl Jung semakin naik pitam mendengar ocehan dari Lindsay dan Raymond. Jika bukan karena Richard memberinya isyarat untuk menahan diri, Carl Jung sudah barang tentu akan memerintah dua pengawalnya untuk menghajar Raymond dan Lindsay.“Tuan Jung, mohon beri mereka kesempatan. Sesuai dengan apa yang baru saja mereka ucapkan, Raymond dan Lindsay ingin menceritakan semuanya dari awal.” Richard bergumam santai sementara Daisy berkali-kali menyenggol siku Richard. Richard pun berbisik di telinga istrinya, “Daisy, Tuan Jung meminta kita untuk menunggu.”“Ya. Tuan Jung, kami akan menceritakan semuanya!” Lindsay maju ke depan, dengan penuh percaya diri, Lindsay menunduk memberi hormat kepada Carl Jung lalu mulai membuka cerita.“Tuan Jung, Daisy adalah cucu termiskin di keluarga Miller sementara suami Daisy hanya seorang babu cleaning service. Keduanya dengan tak tahu malu menginjakkan kaki ke tempat ini dan tentu saja kami ingin menyelamatkan koleksi kami dari kotoran-kotoran yan