Ancaman yang baru saja diucapkan oleh Richard telah membuat Jack Marshal merasa terhina. Jack menggebrak pintu ruangannya dan bersiap pergi ke pantai selatan Sangorufu. Hanya saja, ketika ia baru saja melangkah keluar dari ruangannya, salah seorang anggota Red Skull menghampirinya dengan tergopoh-gopoh. “Boss, kami menemukan sesuatu yang tidak beres…” ucap Chena, anak buah Jack yang bertugas memantau hutan Sangorufu dari jarak jauh. Jack yang tadinya telah menumpuk kemarahan, saat itu mencoba untuk mengendalikan amarahnya tepat saat ia melihat layar tablet yang ditunjukkan oleh Chena. Nyatanya, ada yang tidak beres di sana. “Tidak ada aktivitas getaran apa-apa di sekitar danau lumpur bahkan beberapa waktu setelah Ginny Torres memancing amarah Richard, Boss,” ucap Chena lagi seraya menunjuk ke arah layar tabletnya. Jack Marshal menelan ludah, menurut jurnal milik Neil yang telah dicuri oleh Jack, Neil menyebutkan ada beberapa tanda jika seorang mutant telah membuka gerbang awakening
“Boss, menyaksikan betapa hebat anda sekarang, mengapa saya jadi kasihan dengan musuh-musuh anda?”Menanggapi ucapan Wendy, Richard menjitak kepala gadis itu lalu bergumam, “Jaga ucapanmu, Wendy. Kalimatmu barusan bisa menakuti anggota Red Skull. Itu membuatku lebih kasihan lagi pada mereka, sungguh.”Tentu saja, Richard mengakhiri kalimatnya dengan senyum jahat, sedikit berharap jika ekspresinya tersebut juga dilihat oleh para anggota Red Skull.Sementara itu di markas pusat Red Skull, obrolan antara Wendy dan Richard Forger memang terdengar di seluruh markas. Begitu menyadari pihak musuh justru mengkasihani mereka, beberapa anggota Red Skull saling menelan ludah demi membayangkan sehebat apa sosok mutant langka yang akan mereka hadapi.‘Haruskah aku pura-pura pingsan agar aku tak perlu ikut menangkap Richard Forger ke pulau Sangorufu?’ batin salah seorang anggota Red Skull yang mulai meragukan kekuatan pihaknya.“Cih!” Jack Marshal meludah karena kesal, kekhawatiran yang muncul di w
Hari itu akan menjadi hari yang paling bersejarah bagi Hammer Moriarty. Akhirnya, setelah sekian lama menunggu waktu yang tepat, Hammer Moriarty akan memiliki kesempatan membunuh putra Alexander King. Setelah rencana pembunuhan itu berhasil, agenda besar Red Skull adalah menyerang Naga Langit. Menurut prediksi Hammer, Alexander King akan lebih mudah dikalahkan ketika ia berkabung meratapi kematian pewaris tahtanya.“Belasan tahun lalu, aku yang sudah memiliki jabatan paling tinggi di divisi militer Naga Langit, terpaksa bersujud di kaki Alexander King dan memohon pengampunan darinya. Aku tak pernah lupa bagaimana terhinanya diriku saat itu!”Di atas kapal menuju pantai selatan Sangorufu, Hammer membatin mengenang kembali masa-masa kekacauan pasca kehancuran laboratorium yang dipimpin Neil.Belasan tahun lalu, ketika tuduhan Hammer kepada Alexander King tak terbukti, Richard kecil memohon kepada sang ayah untuk mengeksekusi Hammer Moriarty. Alexander King nyaris menyetujui permohonan R
Tentu saja respon Richard membuat Jack Marshal terhina. Tanpa memberi aba-aba, Jack Marshal yang berada di depan Richard menerbangkan kakinya dengan sekuat tenaga ke arah pelipis Richard.“Kalian berdua minggir dulu!” Richard mendorong Ginny dan Wendy dengan pelan ke arah samping, tubuh kedua gadis itu melesat saling berjauhan dengan kecepatan tinggi namun baik Ginny maupun Wendy tak ada yang terluka atas dorongan yang kuat itu.Sementara itu…BAM!Tendangan kaki Jack Marshal yang berada di depan Richard tepat mengenai pelipis kirinya, membuat tubuh Richard terdorong ke kanan dengan cukup kuat. Namun, dari arah kanan, Jack Marshal yang berada di belakang Richard juga telah memberi tendangan yang sama, tetapi ke sisi pelipis kanan Richard, membuat tubuh Richard terdorong ke sisi kiri.Benturan energi dari tendangan dua Jack Marshal pun terjadi. Gelombang kejut meledak tepat saat kedua tendangan kaki Jack Marshal bertemu. Andai yang ditendang oleh dua Jack Marshal adalah tiang baja, bis
Puluhan kapal pasukan Red Skull telah tiba di perairan dangkal pulau sangorufu, tepatnya, di sisi pantai selatan pulau tersebut. Segera setelah kapal-kapal pasukan Red Skull melabuh di tepian pantai, para komandan pasukan dengan sigap menuruni kapal diikuti oleh ratusan anak buah yang mereka pimpin.Selang beberapa detik, yel-yel kemenangan pun menggema seiring dengan para pasukan Red Skull berbaris dan berjalan cepat menuju ke titik lokasi keberadaan Richard Forger. Mereka semua seolah memang didatangkan untuk menyiutkan nyali Richard. Setelah Richard dilanda perasaan putus asa karena tak mungkin bisa melawan, mereka akan dengan bangga menangkap Richard lalu membawanya ke markas pusat Red Skull.“Aku sudah lama sekali menunggu saat-saat seperti ini…” ucap salah seorang pria yang mengenakan jubah hitam kemerahan yang berjalan di sisi terdepan pasukan Red Skull.Pria itu tak sendirian melainkan berjalan berdua dengan sosok pria lain yang berambut pirang. Dua pria berjubah hitam kemerah
Hammer Moriarty mundur beberapa langkah setelah menyaksikan putra kandungnya saat ini berada di cengkraman Richard. Namun, ketika dia melihat ada lima bagian tubuh Richard yang mengalami luka lepuh, Hammer tersenyum tipis.Hammer Moriarty menuding ke arah lengan Richard yang masih melepuh, bibirnya tersenyum jahat lalu bergumam, “Tubuhmu baru saja terkena obat pelumpuh. Red Skull mengembangkan obat itu selama belasan tahun dan sudah melewati ratusan kali uji coba. Jangan berpikir obat itu tak bereaksi, hanya saja, sepertinya memang butuh waktu sedikit lama.”!!“Jack, Hammer, dan kalian para anggota Red Skull, sadarlah bahwa bakat terbesar kalian hanyalah membual!” Richard mengayunkan tangan kirinya seperti sedang melempar udara ke arah Hammer.Sebagai sesama manusia hasil rekayasa genetik, Jack segera sadar bahwa Richard memiliki kemampuan memanipulasi materi.“Ayah, cari tempat yang aman!” Jack berteriak seraya mengerjapkan mata.BAM!Sebuah meja besar terbang melayang tepat di depa
Sebagai seorang mantan kepala divisi militer Naga Langit, Hammer Moriarty memiliki kebanggaan tinggi, atau semacam kegilaan terhadap pangkat dan reputasinya yang mentereng. Setelah sekian lama dia terbiasa berjalan dengan kepala mendongak ke atas, pada suatu ketika dia dipaksa bersujud di kaki Alexander King di hadapan seluruh anggota Naga Langit.Meski hukuman itu nyatanya adalah buntut dari perbuatan buruknya sendiri, Hammer menaruh dendam kesumat di dalam dadanya.“Richard Forger, hanya ada satu cara yang bisa membuatku mengampuni nyawa Hazelle King.” Hammer bergumam memamerkan senyum jahat, terlihat sekali bahwa pria itu merasa posisinya sedang berada di atas Richard.Richard diam menanti kalimat Hammer hingga beberapa detik berikutya, Hammer Moriarty dengan senyum ramah menjulurkan jari telunjuknya ke arah kapal yang berada di sisi barat.Jantung Richard seperti tertusuk tombak saat melihat Daisy berjalan mengenakan atribut yang sama dengan Hazelle King dan tengah digiring oleh b
Sembari mengirim pesan telepati kepada Jack Moriarty, Richard berjalan maju dengan mengabaikan permohonan Hazelle. Hazelle hanya bisa memukul-mukul permukaan pasir saat ia melihat adiknya berjalan menghampiri Daisy, lalu menyerahkan sebilah pisau kepada Daisy.“Lakukan… Jangan takut, jangan khawatir…” bisik Richard kepada istrinya yang saat ini sedang terisak menahan keinginan untuk menangis.Daisy menerima uluran pisau dari suaminya. “Berjanjilah, kau tak akan mati karena hal ini,” desis Daisy.“Tentu tidak. Cepat lakukan.”Daisy menelan ludah lalu memejamkan matanya sesaat. Tangannya bergetar hebat saat membuat ancang-ancang untuk menusuk sang suami.!!Darah segar mengucur deras dari perut Richard. Daisy menjerit-jerit melihat tangannya telah bersimbah darah setelah menusukkan belati ke perut suaminya sendiri. Dia meminta maaf seraya memohon kepada Richard agar tetap hidup.“Lihat, ini bahkan lebih mirip seperti digigit semut, Daisy. Kerja yang bagus, terima kasih…” bisik Richard s