“Tu-Tuan… Itu… Itu terlalu banyak!” si driver bergumam tetapi di waktu yang sama, tangannya lekas-lekas menerima tumpukan uang dari Richard, khawatir jika Richard akan berubah pikiran. Sementara itu, melihat si driver taxi mendapatkan tip dalam jumlah yang luar biasa besar, security tampak amat malu dan sungkan karena telah menuding Richard dan Daisy sebagai pelanggan miskin. Bahkan, seorang pelanggan eksklusif pun tak mungkin bisa dengan entengnya memberikan $50.000 cuma-cuma kepada seorang driver. ‘Penampilannya sangat sederhana tapi dia bisa memberi tip sebanyak itu? Siapa mereka? Apakah aku sedang menggali kuburanku sendiri?’ security itu merenung dalam perasaan gelisah. Daisy yang melihat si security termenung, ia segera menegurnya. “Tuan…” Security itu menoleh setelah menelan ludah demi membasahi kerongkongannya yang kering. “I… Iya, Nyonya?” “Tuan, sebelum kami turun dari sini, aku ingin mengatakan sesuatu.” Daisy bergumam sembari mengibaskan rambutnya yang lurus. “Kau tah
Pria yang mengendarai mobil Rolls-Royces itu bernama Tom Haley, putra seorang pejabat tinggi dari kota Eastland. Tom Haley tandang ke South River dalam rangka berfoya-foya dengan selingkuhannya yaitu Mandy Lorenzo. Tom Haley memesan paket ekslusif di Phoenix Hotel tetapi ia tak menduga jika Phoenix Hotel akan memperlakukannya sedemikian istimewa.“Phoenix Hotel benar-benar keren! Asistenku memesan paket penginapan termahal di sini, tak kusangka mereka benar-benar memperlakukan kita seperti raja!” Tom Haley sesumbar kepada kekasihnya, Mandy.Tom mengatakan kepada Haley bahwa hari itu, sosial media Phoenix Hotel sedang diserbu oleh para customer yang kecewa sebab Phoenix Hotel melakukan diskriminasi kepada customer.“Jadi, selain rombongan kita, tak ada mobil yang boleh menurunkan customer ke Lobby Utama? Oh, lihat! Ada banyak sekali hiasan-hiasan bunga di sana? Apakah itu juga dipersiapkan untuk kita, sayang?!” Mandy memekik riang begitu ia melihat di setiap sisi Lobby Hotel tengah dih
Saat itu, Mandy sedang mengenakan dress berwarna kuning mencolok dengan belahan yang nyaris membuat pangkal pahanya terekspose. Ia berjalan melenggak-lenggok seolah menganggap dirinya tengah diawasi oleh seribu kamera. Bahkan, beberapa kali Mandy juga tampak membuang muka dan mengibaskan rambutnya ke belakang, mengira bahwa orang-orang akan terpesona dengan gayanya yang menyerupai TOP model di atas catwalk.Kenyataannya, dengan melakukan hal-hal seperti itu, Mandy justru membuat kecantikannya memudar dan nyaris lenyap tanpa sisa. Sesuatu yang dilakukan dengan cara berlebihan memang kerap membuat orang lain jijik dan terganggu.“Hei, Nona yang di sana!” Mandy berhenti dalam jarak dua mater dengan Richard dan Daisy. “Boleh aku tanya sesuatu?”Daisy menoleh ke arah Richard, seolah meminta pertimbangan jawaban apa yang harus Daisy lontarkan pada Mandy. Richard hanya mengangkat bahu, memberi kesan pada istrinya bahwa Daisy memiliki kendali penuh terhadap apa yang ingin ia lakukan atau tak
“Tuan Forger?!”Dada Daisy mencelos mendengar seorang pegawai hotel Phoenix menunduk ke arah Tom Haley dengan sebutan ‘Tuan Forger’. Tangan Daisy menarik siku suaminya, dengan nada tertahan dan penuh rasa penasaran, Daisy bertanya pelan pada sang suami.“Sayang, dia memiliki nama belakang yang sama denganmu, kebetulan macam apa ini? Apa kalian kerabat jauh?” tanya Daisy dengan dipenuhi rasa penasaran.Richard mengangguk lalu berbisik. “Ya, bisa jadi pria itu adalah sepupu dari paman ipar menantu tetanggaku di kampung.”“Apa?!” Daisy mengerutkan dahi sebab tak bisa membayangkan hubungan kekerabatan apa yang baru saja disebutkan oleh suaminya.Richard tersenyum kecil lalu menepuk-nepuk kepala Daisy pelan. “Ssst… Lupakan. Lihat, kita akan segera diusir, bersiap-siaplah…”Sementara itu di waktu yang sama, Mandy tampak maju ke depan dan mendorong pundak Lesley hingga membuat Lesley terjungkal ke tanah.Lesley mengaduh kesakitan tetapi ia segera bangun. Ia tak keberatan bahkan andai perempu
“Tuan Haley, apa yang dikatakan oleh Marco benar. Kemarin, ada dua pihak yang ingin membuat reservasi khusus. Tetapi, karena asisten anda keberatan dengan budget yang kami tawarkan, asisten anda mengambil paket grade ke dua sementara reservasi grade pertama telah dipesan dan dibayarkan oleh pelanggan atas nama Tuan Forger,” tutur Lesley menegaskan lagi kebenaran ucapan Marco.Tom Haley kali ini merasakan seperti ada sebuah palu raksasa yang menghantam kepalanya. Ia tak pernah dihadapkan pada situasi memalukan seperti itu. Terlebih, Tom Haley kini menyaksikan Daisy dan Richard tengah terlihat menahan senyum ejekan ke arah dirinya.Bukankah itu adalah penghinaan yang teramat menyakitkan untuk ditujukan kepada seorang Tom Haley?Tom mengepalkan tinjunya dan berteriak. “Memangnya, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar reservasi grade pertama?! Aku akan membayarkan dua kali lipat dari biaya itu sekarang juga!”Marco menggelengkan kepala, reservasi yang telah diverifikasi dan d
“Kami tidak akan pergi setidaknya sebelum anda menyebutkan nama lengkap dari Tuan Forger.”“Orang miskin memang kerap menyebalkan!” Marco mendesis kesal, satu tangannya merogoh ponsel di dalam saku. Ia membuka ponsel untuk memastikan nama lengkap seseorang yang telah membooking Phoenix Hotel dengan paket termahal.Saat mata Marco tampak menyipit ketika hendak membaca sebuah nama di layar ponsel, Tom Haley dan Mandy turut memerhatikan sebab keduanya juga penasaran siapa sosok luar biasa yang telah menghebohkan Phoenix Hotel di hari itu.“Uhm… Richard Forger… Itu namanya. Nah, kalian sudah tahu sekarang, cepat enyah dari sini!” Marco membuat gerakan tangan mengusir Richard dan Daisy.“Oh, dia rupanya….!” Dari arah lain, Tom Haley tampak menepuk tangannya sekali seolah ia baru tersadar akan sesuatu.Lesley, Marco, dan Mandy serentak menolehkan kepala ke arah Tom Haley.“Kau mengenalnya, sayang?!” Mandy bertanya dengan penuh penasaran.Lesley dan Marco menahan napas menunggu jawaban dari
Sejenak, Tom Haley tergeragap karena tak menduga ia akan diminta untuk menelepon seseorang yang bahkan belum pernah ia kenal. Lesley sempat melihat gelagat aneh di wajah Tom Haley. Dengan hati-hati, Lesley menundukkan kepala lalu memberi saran pada Tom Haley.“Tuan Haley, pria itu benar-benar kurang ajar pada anda, anda harus segera melaporkannya pada teman anda, Tuan Forger,” bujuk Lesley lembut. Sesungguhnya, kali itu Lesley juga mulai meragukan pengakuan Tom Haley. Beberapa waktu lalu pikirannya sedang kacau hingga ia kesulitan untuk berpikir jernih dan percaya begitu saja pada pengakuan Tom Haley.“Nah, lihat! Dia gelagapan! Itu karena dia memang hanya sedang bersandiwara!” Richard mencibir ke arah Tom Haley. Saat itu ia telah melepaskan cengkramannya di tangan Marco, tetapi, Marco juga tak berniat untuk memberi perlawanan balik.“Sayang, aku akan menelepon temanmu sekarang juga! Pria kurang ajar itu harus mendapat hukuman yang setimpal!” Mandy yang sedang memegang ponsel Tom Hale
Tanpa diduga oleh Richard, ternyata Rock D. Xebec juga telah memesan gala dinner dengan mengundang lima ratus tamu yang ditentukan oleh Phoenix Hotel di malam harinya. Seorang penata rias terbaik di South River juga didatangkan secara langsung untuk merias Daisy agar tampil cantik dan anggun dalam gala dinner.Richard sebenarnya lebih memilih untuk berduaan bersama dengan Daisy di dalam kamar, tetapi Daisy justru bergembira saat mendengar penjelasan dari Lesley mengenai gala dinner tersebut.Daisy berjingkrak-jingkrak dan mengucap terima kasih kepada Richard. Dalam hati, Richard mengumpat kepada Rock yang dinilai telah berlebihan dalam menyiapkan liburan untuknya.“Sayang, ini adalah kejutan yang sangat istimewa!” Daisy memekik gembira setelah mereka berdua berada di dalam kamar.Saat itu, keduanya sedang menikmati wine di yang baru saja diantar oleh pelayan dengan Gueridon trolley. Daisy mengangkat stem glass miliknya lalu mengajak Richard bersulang.“Sayang, menikmati kemewahan dan