Share

Bab 126

Sambungan telepon terputus. Max diam terpaku dengan perasaan yang campur aduk. Max melirik ke arah Richard yang kini sedang tersenyum sembari merangkul pundak Daisy.

“Mungkin ayahku yang sedang mabuk.” Max pura-pura menggaruk kepalanya dengan tangan yang bergetar ketakutan. “Ya, ayahku memang pemabuk berat, ha ha ha!” Max tampak berjuang keras mencairkan suasana tetapi justru ia sendiri yang terlihat paling gugup di antara yang lain.

Pramusaji tersenyum puas menatap kegelisahan di wajah Max. Untuk melengkapi kegelisahan tersebut, si kepala pramusaji menambahkan, “Tuan Max, sebentar lagi Manajer Jill akan datang ke mari. Beliau adalah manajer di Green Maple Restaurant. Dia akan meluruskan masalah di sini.”

Max semakin panik. “Tidak, aku sedang sangat terburu-buru! Lagipula, tak ada yang perlu diluruskan. Aku akan pergi sekarang…” Max meraih kartu member yang beberapa waktu lalu ia lempar ke atas meja.

Max ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu tetapi Richard menghadang Max. “Santai du
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status