Michael tidak menjelaskan banyak soal kalung itu. Julius sudah masuk ke dalam penjara itu sejak lama. Namun kalung Michael masih belum berbunyi. Michael tidak tahu apakah Julius masih hidup atau tidak. Ini membuat Michael tidak tenang.Jika Julius mati, Michael tidak bisa menerima informasi apa-apa. Jalan keluarnya adalah dengan Michael masuk ke sana. Dulu, Michael tidak yakin dengan keputusan ini, namun sekarang dia bisa melakukannya. Selama kekuatan misterius ini masih ada dalam dirinya, Michael yakin bisa mencari Warren. "Ini adalah benda yang menghubungkanku dengan kakek. Ini benda yang sangat penting," kata Michael. Bella sudah tahu identitas Michael yang sebenarnya. Tapi yang dia tahu hanya sebatas kalau Michael sudah diasingkan dari Keluarga Han di Yanjing. Bukankah kakek Michael sudah lama meninggal? "Apakah itu benda peninggalan mendiang kakekmu?" tanya Bella."Kakekku masih hidup di suatu tempat," kata Michael."Masih hidup!" kata Bella sambil terkejut. Saat Warr
Victor terdiam cukup lama setelah mendengar rencana Michael. Michael sangat menantikan komentar gurunya. "Itu tempat yang sangat berbahaya. Sekali kamu masuk, tidak ada jaminan kamu akan keluar dengan selamat," kata Victor sambil menghela napas. "Guru, berapa persen kemungkinan aku selamat dengan kondisiku sebelum membunuh Denver?" tanya Michael."Nol persen," kata Victor.Michael berkata, "Tidak apa-apa. Setidaknya aku tahu medan apa yang bakal kuhadapi."Victor tersenyum masam. Mungkin ini ada bagusnya. Jika Michael bisa selamat, pengalamannya nanti bisa menjadikannya seorang guru hebat. "Bagaimana dengan Bella? Jika kamu tidak kembali, bagaimana nasib Bella ke depan?” kata Victor sambil melihat ke arah Bella.Ini juga masalah yang belum bisa Michael pecahkan. "Jika aku tidak kembali, aku berharap bisa terlahir kembali ke sisinya. Tapi sekarang nasib kakek lebih penting," kata Michael.Victor mendesah, "Aku akan membantumu mengawasinya. Berhati-hatilah. Ada sesuatu yang
"Kenapa kita tidak beli saja vila ini? Kita bisa menggunakannya untuk liburan," saran Michael."Ok, tapi apa pemiliknya mau?" tanya Bella."Kalau untuk urusan itu, serahkan pada Mark," kata Michael.Michael dan Bella kembali ke vila di lereng gunung malam itu. Berta dan Robert sudah menunggu mereka di vila. Besok paginya, Michael mengantar Bella kerja setelah itu dia pergi ke kantor Weak Water Property.Michael menyuruh Henry untuk memecat Helen. Kebetulan sekali, Helen melakukan kesalahan dalam bekerja. Saat Helen bertemu Michael, dia menundukkan kepala. Sejak Helen tahu identitas Michael sebenarnya, dia sudah membayangkan pertemuan ini. Sebelumnya dia membuat khayalan saat bertemu dengan bos besar Weak Water Property. Dia akan berpenampilan menggoda. Namun sekarang semua angan-angan itu hancur. Helen ingin meminta maaf pada Michael, tapi dia tidak memiliki keberanian. Saat tiba di kantor Henry, Michael bertanya mengenai pembangunan di tepi kota Yuncheng. Masalah ini
Setelah Michael meninggalkan kantor, Henry duduk di kursinya sambil menghela napas. Sejak bertahun-tahun yang lalu, kemampuan Henry belum diakui oleh Keluarga Han, dan sekarang adalah kesempatan yang baik. Keluarga Han di Yanjing akan dipegang oleh Michael. Kalau Henry bisa memanfaatkan kesempatan ini, dia dan keluarganya bisa naik kelas.Henry juga yakin kalau Michael akan semakin bertambah sukses. Michael juga akan menguasai Keluarga Han dari Amerika. Perkembangan situasi ini membawa keuntungan bagi Henry."Michael, aku akan mengerjakan dengan sebaik-baiknya tugas yang kamu berikan."Di Taman Kota. Michael teringat saat Ian menyuruhnya untuk berlutut. Sekarang Keluarga Jiang sudah tidak ada di Yuncheng. Banyak orang yang merendahkan Michael, dan ini membuat perubahan bagi dirinya. Saat ini Michael tidak merasakan ada hal yang bisa dibanggakan. Dirinya tidak pernah memberi perhatian kepada orang seperti Ian.Stephan datang mendekati Michael. Dia tersenyum, "Bos, apa kam
Stephan terjatuh dengan darah yang terus mengalir. Orang-orang melihat kejadian ini dengan ketakutan."Bos, sekarang aku hanya punya satu tangan untuk makan," kata Stephan pada Michael. Tubuhnya penuh dengan keringat dan raut mukanya menahan sakit.Michael mengangguk dan membalikkan badan tanpa berkata apa-apa. Dia sungguh tidak menyangka jika Stephan akan bersikap ekstrim seperti itu. Namun karena sudah terjadi, Michael tidak akan membunuhnya. Apa masalah yang bisa ditimbulkan oleh orang bertangan satu? Stephan lalu pingsan di Taman Kota. Orang-orang memanggil ambulans untuknya. Namun saat tiba di rumah sakit, Stephan hanya meminta agar pendarahan di kaki dan tangannya dihentikan. Dia menolak untuk dirawat lebih lanjut. Bahkan saat di rumah sakit, Stephan bertingkah seperti orang gila. Kenapa dia menyiksa dirinya sendiri?Stephan pikir mungkin lebih baik kondisinya seperti ini asalkan masih hidup. Dia tidak keberatan jika harus duduk di kursi roda seumur hidupnya. Di Klu
Perkataan Michael membuat Mark dan lainnya terdiam. Meskipun mereka tidak begitu paham apa maksudnya, tapi mereka setuju bahwa menyelamatkan Warren adalah hal yang sangat penting. Tekad Michael sudah bulat. Tidak ada seorangpun yang bisa mengubahnya. Mark mendesah. Dia menepuk pundak Michael, "Michael, jika kamu tidak kembali, apa yang harus kami lakukan? Bagaimana dengan Bella?""Kalau sampai aku tidak kembali, tolong jaga dia. Meskipun dia menikah dengan pria lain, aku ingin kamu tetap menjaganya," ujar Michael pelan.Saat Mark mendengar kata menikah lagi, perasaannya tidak menentu. Michael sudah tinggal cukup lama di Yuncheng. Pasti tidak mudah bagi Bella, tapi kemungkinan terburuk ini mungkin akan terjadi. Mark menendang kaki Michael dan berkata dengan nada marah, "Aku tidak akan percaya kamu mati sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri."Michael tersenyum, "Jangan cemas, aku pasti akan kembali."Mark menatap mata Michael."Ingatlah, Bella akan menunggumu. Kal
"Michael itu hebat. Dia berani masuk ke tempat berbahaya seperti penjara bumi," kata Zach. Spence mendesah, "Ini Penjara Bumi. Tidak ada yang bisa keluar dengan selamat. Aku harap dia benar-benar bisa keluar.""Apa itu benar?" tanya Mark.Spence mengangguk, "Jika seseorang bisa keluar dengan selamat, tentu saja ada berita yang menggemparkan, tapi aku belum pernah mendengarnya sekalipun.”"Kamu akan mendengarnya dari Michael untuk pertama kalinya," kata Mark sambil menggertakkan gigi. Dia percaya Michael akan menjadi orang pertama yang keluar dari sana dengan selamat. Spence berkata, "Aku akan menghubungi kontakku."Setelah Spence dan Zach pergi, Mark duduk di kursi dengan lemas. Boris tahu dia mengkhawatirkan Michael, tapi dia sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa. "Mark, percayalah, Michael akan baik-baik saja," kata Boris. "Mulai sekarang, kirim orang untuk mengawasi Bella. Siapapun yang berani mendekati Bella selain Michael, patahkan saja kakinya," kata Mark."Baik,"
Informasi ini membuat Edward terpukul. Padahal dia berencana kalau kerja sama dengan Bella hanya bersifat sementara sampai Ray muncul lagi. Jika Ray sudah datang, dia tidak perlu lagi melakukan hal ini. Namun sekarang Ray sudah mati. "Kamu bohong. Bagaimana Ray bisa mendadak mati?" kata Edward. "Edward, aku tahu rencanamu. Jika kamu menyakiti Bella, kamu yang akan mati berikutnya," ancam Michael. Edward tidak berani membantah. Meskipun posisi Edward secara keturunan lebih baik tapi tetap saja Michael adalah anggota keluarga Han di Yanjing.Namun jika Edward tidak mendapatkan kerja sama itu, perusahaannya akan bangkrut dalam waktu kurang dari sebulan lagi. Edward tidak sudi kembali menjadi orang yang tidak memiliki kekayaan apa-apa. Hidupnya sudah cukup bahagia dengan kemewahan yang dia miliki. "Aku tidak ingin bicara padamu. Aku ingin bertemu Bella," kata Edward singkat. Michael tersenyum, "Tunggu saja di sini.""Bella dan aku masih ada ikatan darah. Dia pasti akan me
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua