"Apa kamu sudah pernah mendengar bahwa ulat dan kalajengking berasal dari hati seorang perempuan?" kata Evie yang tidak malu menunjukkan sisi kejamnya. Bahkan dia berharap Michael bisa melihat sisi yang sebenarnya dari dirinya. Semua hal yang Evie lakukan adalah tergantung dari sudut mana Michael melihatnya. Sepertinya Michael sudah menjadi orang paling penting di dalam hatinya. "Teresa bukan orang bodoh tapi aku akan memikirkannya," kata Michael."Tentu saja dia tidak akan mau melakukannya kecuali dia terpaksa. Kamu bisa menggiringnya ke arah itu. Aku percaya dia akan melakukannya," kata Evie.Haruskah?Michael belum bisa membayangkannya. Dia harus mencobanya perlahan-lahan terlebih dulu. "Demi nasehat berharga darimu, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan malam hari ini?" tanya Michael. "Tunggu, aku akan ganti baju," Evie segera bergegas menuju kamarnya. Dia tidak mau melewatkan kesempatan ini. Meskipun mereka makan di tempat biasa, Evie tidak masalah selama dia bisa mak
"Apa gunanya cantik kalau laki-lakinya seorang pecundang? Cepat atau lambat kecantikannya juga akan memudar," kata Helen. "Kak Helen, kamu tidak tahu ya kalau Han tua ..." Seketika, Sally menutup mulutnya. Hampir saja dia bilang tentang identitas Michael sebenarnya. "Apa?" tanya Helen penasaran. "Tidak … tidak apa-apa," Sally berusaha menyembunyikan kesalahannya dan berkata, "Kak Helen, ayo pulang, aku lapar."Helen menghentikan langkah Sally dan berkata, "Kamu pasti menyembunyikan sesuatu."Sally menundukkan kepala dengan perasaan bersalah. Dia tidak berani melihat Helen. Dia tentu tidak bisa mengatakan identitas Michael sebenarnya tanpa seijin Michael."Kak, aku tidak menyembunyikan apa-apa," kata Sally.Helen mengertakkan gigi. Dia tahu Sally menyembunyikan sesuatu mengenai Michael. Dia pasti memberitahu Sally hal tidak berguna. "Aku tidak akan memaksamu. Saat dia pulang nanti, aku akan bertanya langsung padanya. Jika dia berani membohongimu, aku tidak akan membiarkannya
Sebelumnya tidak banyak pelanggan yang datang ke restoran itu. Setelah kedatangan Evie, restoran itu menjadi penuh. Bahkan terbentuk antrian panjang di depan restoran. Hal ini membuat Michael resah. Dari arah keramaian itu, Michael mendengar percakapan mereka. Banyak orang mengira kalau Evie adalah seorang bintang film. Karena banyak bintang film memiliki kecantikan tidak biasa. "Karena aku memiliki pengaruh, apa kamu tidak tertarik berpikir untuk merekrutku sebagai Public Relation dari Weak Water Property?" tanya Evie sambil tersenyum. Michael terkejut. Ide Evie ini menarik sekali. Bukan hal mudah untuk menaikkan reputasi Weak Water Property. Kalau ada cara lain, mengapa tidak dijalankan? Hanya saja apa yang akan dipikirkan Bella nanti? Michael lalu jadi ragu. "Tidak usah. Aku tidak ingin Bella salah paham," kata Michael. Evie jadi kecewa. Karena selalu saja Bella menjadi hambatan antara Evie dan Michael. Tidak penting apa yang Evie lakukan, Michael akan selalu memperhatik
"Bella, apa kamu pulang malam ini?" tanya Suzy.Bella yang menerima telepon itu sedang makan malam bersama Michelle. Dia berniat tidur di rumah Michelle lagi. "Ada apa Bu?" tanya Bella."Ini hal penting. Pulanglah," kata Suzy."Ok, aku akan pulang malam ini."Setelah menutup ponselnya, Michelle bertanya, "Ada apa?""Ibuku bilang ada hal penting yang ingin dia bicarakan. Kurasa itu tidak terlalu penting," kata Bella sambil menggelengkan kepala. "Jangan-jangan dia hendak mengganggu hubunganmu dengan Michael?" tanya Michelle dengan penasaran. Dia mendengar keluhan Bella soal ibunya. Hal ini membuatnya penasaran. Sebelumnya, saat Michael masih dianggap pecundang, Suzy selalu membuat masalah dengannya. Sekarang, bukankah Michael sudah memberikan segalanya pada Keluarga Su?Jika bukan karena Michael, bagaimana dia bisa tinggal di villa lereng gunung? Bella menggelengkan kepala. Dia tidak paham mengapa Suzy melakukan hal itu, sementara Suzy menikmati kemewahan yang sudah diberi
"Bella, kamu tidak akan membiarkan hal ini terjadi, kan? Apa kamu membutuhkan bantuanku untuk menegurnya?" kata Suzy dengan nada tinggi. Suzy tidak mengerti mengapa Bella masih membela Michael. Tidakkah Bella paham dengan penderitaan yang dibawa oleh Michael ke dalam Keluarga Su?Sekarang sudah ada bukti bahwa dia berselingkuh. Tidakkah ini menjadi bukti untuk Bella benar-benar berpisah dengan Michael?"Perempuan itu adalah Evie. Evie adalah teman baikku. Dia tidak mungkin menjalin hubungan dengan Michael," kata Bella.Suzy terkejut saat mengetahui hal itu. Dia pernah bertemu dengan Evie. Mana mungkin dia salah mengira? "Sejak kapan penglihatanmu berkurang? Perempuan di foto itu sangat menawan. Itu tidak mungkin Evie," kata Suzy.Evie yang memakai kaca mata adalah pemandangan yang sering Bella lihat. Namun dia tahu seperti apa wajah Evie setelah kacamatanya dilepas. Tidak mungkin Bella salah mengira. "Bu, dia benar-benar Evie. Mungkin mereka hanya sekedar makan bersama," kata B
Bagaimana mungkin?Laki-laki tidak berguna itu tidak mungkin berani bercerai. Jika hal itu terjadi, dia akan miskin. Suzy terjaga hingga jam dua pagi. Robert tetap tidak muncul. Suzy pikir Robert akan datang meminta maaf, tapi sampai sekarang dia belum juga muncul. "Kamu ingin menakut-nakutiku, Robert? Dasar pecundang." Setelah mengatakan hal itu, Suzy tertidur. Dia yakin jika dia bangun nanti Robert akan datang meminta maaf sambil membawakan sarapan. Di kamar yang lain, hati Robert tidak tergoyahkan. Robert tidak takut untuk bercerai, dia malah merasa lega. Sepertinya setelah dia bercerai, dia akan menemukan hidupnya lagi. Meskipun dia miskin, dia masih memiliki harga diri sebagai laki-laki. Kali ini Robert bertindak seperti seorang laki-laki!Keesokan pagi, saat terbangun Suzy tidak melihat Robert lalu menuju ruang makan untuk sarapan dengan hati gusar. Saat dia melihat ke meja makan, ada Robert yang sedang sarapan sendirian. Lalu dia memarahi Robert, "Robert, kenapa ka
Sikap Robert sungguh berbeda dibanding biasanya. Namun Suzy masih menganggapnya main-main. Sampai saat ini, dia tidak memikirkan Robert punya keberanian untuk menceraikannya. Selama dua puluh tahun ini, sikap Robert selalu lemah dan tidak berdaya. Bagaimana mungkin dia berani untuk meminta cerai? "Robert, walaupun kamu memohon-mohon, aku tidak akan memaafkanmu," kata Suzy. Setelah sarapan, Robert sudah menunggu Suzy di depan pintu. Suzy yang sudah berganti pakaian berkata marah padanya, "Kamu pikir aku akan takut padamu?"Robert mengendarai mobil ke kantor catatan sipil. Selama di perjalanan Suzy tetap memarahi Robert karena dia masih berpikir sikap Robert tidak serius. Pasti Robert akan berubah pikiran, meskipun mereka sudah sampai di sana. Setelah tiba dia kantor catatan sipil, sudah tampak antrian panjang. Ternyata banyak pasangan yang ingin bercerai dibanding yang ingin menikah. "Sepertinya perceraian menjadi hal yang tidak memalukan. Aku tidak menyangka bakal banyak o
Robert mengusir Suzy dari rumah. Saat itu Robert merasa dia benar-benar menjadi seorang pria. "Robert, aku akan membuatmu menyesal sudah memperlakukanku seperti ini. Aku ingin kamu mati, sama seperti Michael!" teriak Suzy dari luar villa. Robert tidak merasa takut dengan ancaman Suzy. Dia tahu sikap Suzy seperti itu. Jika dia tetap tinggal bersama dengan Suzy, lama kelamaan dia sendiri akan mati. "Berta, bawakan aku segelas air," kata Robert. Berta berpura-pura tidak mendengar. Dia pun berpura-pura tidak melihat aksi dramatis antara Robert dan Suzy. Menurut Berta, Suzy akan mendapat karma, cepat atau lambat. Berta tidak terkejut melihat Suzy diusir seperti itu. Memang sudah sepantasnya dia mendapat hukuman seperti itu."Apa kamu akan memberi tahu Bella?" tanya Berta setelah dia membawakan air untuk Robert. "Aku sendiri yang akan menemuinya di kantor. Berjaga-jaga kalau Suzy juga datang ke kantor," kata Robert.Berta mengangguk. Robert pun pergi ke kantor perusahaan Keluar
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua