"Wuzz!"Sissy melihat reaksi para penduduk desa. Sebelum Michael mengetahuinya, Sissy mengeluarkan pedang. Begitu juga anggota kelompok Michael lainnya. Baik Sissy dan penduduk desa sama-sama memasang kuda-kuda. Situasi menjadi semakin tegang. "Hentikan. Masukkan senjata kalian," Michael memberikan perintah dengan nada dingin. Sissy dan yang lainnya bingung, tapi mereka mematuhi Michael begitu melihat sikap Michael yang tidak bisa dibantah. Michael menatap kepala desa dan berkata, "Kepala Desa, kenapa reaksimu seperti itu? Siapa orang yang ada di dalam peti mati sehingga membuatmu begitu waspada?""Pahlawan Muda, jangan main-main denganku! Jika kamu dan anggota kelompokmu bukan salah satu dari mereka, bagaimana kamu bisa tahu ada orang hidup di dalam peti mati itu? Aku tidak percaya denganmu. Pasti kamu anggota kelompok mereka! Tangkap mereka," kepala desa segera memberikan perintah pada warga desa. Tanpa buang waktu, mereka segera menerjang Michael dan yang lainnya.Situasi m
"Kepala Desa, katakan saja permasalahanmu. Dengan begitu salah paham ini bisa hilang. Mungkin kami bisa membantumu.""Kepala Desa, kamu sudah lihat kan kemampuan Michael?"Mark dan yang lainnya berusaha membujuk kepala desa.Kepala desa itu menatap orang-orang di belakangnya. Mereka mengangguk. Ucapan Mark berhasil meyakinkan kepala desa. “Baiklah,” kepala desa menghela napas berat dan menatap Michael, “Orang di dalam peti mati yang kamu lihat adalah Yanti!”"Yanti adalah menantu perempuanku. Dia berusia dua puluh tahun!"“Menantu perempuan?” Semua orang, termasuk Michael langsung tercengang. Mereka jadi semakin bingung. Bukannya mayat itu adalah menantu perempuan kepala desa? Michael dan lainnya mengira seperti itu. Apalagi mereka melihat sendiri bagaimana anak muda itu menggendong mayat pengantin perempuan.Sekarang orang yang ada di peti mati menantu perempuan juga? Bagaimana informasi ini tidak bikin bingung?!Sissy segera mengutarakan kebingungannya, "Maksudmu, putramu
"Masalah ini ... dimulai tujuh tahun yang lalu."Pada awalnya, desa ini adalah satu-satunya desa yang berada di antara padang pasir dan hutan. Tanahnya sedikit keras, tapi desa ini dialiri air yang cukup untuk mereka bertahan hidup. Penduduk desa bisa mengambil hasil alam yang ada di pinggir hutan. Meskipun desa ini bukan desa yang makmur tapi setidaknya para penduduk desa bisa hidup dengan aman. Lima belas tahun yang lalu terjadi banjir yang mengganggu ketenangan desa."Banjir itu tidak pernah terjadi dalam seratus tahun. Kamu bisa lihat hutan di depan desa kami bisa menyerap banjir. Begitu juga dengan padang pasir. Namun, banjir itu tetap melanda desa kami!” Kepala desa bercerita sambil menghela napas.Lucky mengangguk, "Hutan desa kami tidak bisa menampung banjir. Kalaupun kami bikin bendungan, banjir itu tetap datang."“Tinggi banjir bisa mencapai puluhan meter. Bendungan tidak bisa menghentikannya. Begitu bendungan itu jebol, desa kami akan hancur. Hewan ternak kami akan ma
"Hari itu, seperti biasa, cuaca mendung selama beberapa hari sebelum banjir melanda. Entah kenapa hari itu suasana lebih menyesakkan."Dewa Agung Huangsha mengumpulkan semua orang di pintu masuk desa.“Dewa berkata awan masih tetap mendung. Hujan akan terus mengguyur desa. Meskipun ada gunung-gunung yang melindungi desa kami, tapi hal itu tidak bisa menahan banjir yang akan datang.”Dewa Agung Huangsha juga sudah lelah mengendalikan gunung. Sebentar lagi perlindungan gunung-gunung akan jebol. Banjir akan melanda desa sehingga ratusan mil.Ketika penduduk desa mendengar penjelasan Dewa Agung Huangsha, mereka menjadi panik dan putus asa.“Kalau mau banjir pergi selamanya, air harus ditekan ke bawah tanah!” ujar Lucky meniru permintaan Dewa Agung Huangsha hari itu.Michael mengerutkan dahi. Apakah ini penyebab terjadinya lumpur yang ada di dalam hutan?!“Demi kesejahteraan desa, kami setuju dengan usulan sang dewa,” kepala desa melihat pertanyaan di wajah Michael, “Lumpur di hut
“Yanti adalah perempuan cerdas dan berani!” Kepala desa memuji menantu perempuannya dengan tulus. "Ya. Kamu benar!" Michael langsung paham, "Kamu bisa memberi tahu Dewa Agung Huangsha bahwa desa ini sudah tidak memiliki perempuan-perempuan muda. Namun, dengan kemampuan sang dewa mungkin dia tahu upaya kalian menyembunyikan para perempuan.""Karena itu kalian ingin menunjukkan pada sang dewa jika ada pernikahan, tapi pasangan perempuannya sudah jadi mayat, maka dia akan tahu kondisi desa yang sudah tidak bisa memberikan yang dia inginkan," Michael membantu menguraikan penjelasan kepala desa.Kepala desa menjawab, "Benar!"“Perempuan cerdas. Dia tahu bagaimana menggunakan taktik diam sebagai bentuk protes,” Michael mengangguk, “Dia yang bersembunyi di peti mati, bukan?”"Sebelumnya aku bingung kenapa upacara pemakaman dan upacara pernikahan diadakan berbarengan. Ini strategi mumpuni," akhirnya Michael mengerti sekarang.Setuju. Sosok mayat yang menikah dan peti mati yang diangka
"Apa kalian mau ikut bersamaku mengejar Yanti?"Kepala desa dan penduduk desa tercengang mendengar ajakan Michael.Mereka tidak menyangka Michael akan berinisiatif mengejar Yanti."Tidak," Lucky menggelengkan kepala. Dia menatap kepala desa dengan raut wajah cemas, "Kepala Desa, Dewa Agung Huangsha itu sangat berbahaya. Bagaimana kita bisa membiarkan mereka mengejarnya? Mereka adalah tamu kita. Bagaimana kita bisa membiarkan mereka mengambil risiko besar?"“Betul. Lucky benar. Kepala Desa, ini urusan desa kita. Bagaimana kita bisa menyeret orang lain dalam masalah kita?”Bagi penduduk desa, Dewa Agung Huangsha sangat kuat. Dengan kamu mengejarnya, itu sama saja dengan cari mati.Michael bersedia membantu mereka, tapi mereka tidak bisa membiarkan orang baik mati sia-sia.Kepala desa itu mengangguk. Dia menatap Michael sambil berkata, "Pahlawan Muda, kamu memiliki hati yang begitu tulus. Kami sangat berterima kasih.""Namun, Dewa Agung Huangsha jauh dari yang kamu bayangkan.""A
"Kalau aku kalah, kamu bebas menyuruhku melakukan apa saja. Bahkan aku akan menjadi sapi atau kuda untuk desa ini. Kalau aku menang ...." Sissy tersenyum licik.“Kalau kamu menang? Bagaimana?” tanya kepala desa.“Nanti akan kuberitahu setelah menang,” Sissy tersenyum misterius."Pahlawan muda tidak ragu-ragu pergi untuk menyelamatkan desa kami. Niatnya baik, tapi dia terlalu terburu-buru. Bagaimana mungkin kita membuat taruhan dengan balasan nyawa mereka? Itu konyol," kepala desa menggelengkan kepalanya. Dia menolak mentah-mentah usulan Sissy."Michael adalah pemimpin kami. Bahkan dia adalah teman kami. Kami sangat peduli dengan keselamatannya. Aku akan sekali lagi bertanya, kamu mau bertaruh atau tidak?" tanya Sissy. Awalnya Danu ingin menghentikan Sissy, tapi dia merasa ada hal yang disembunyikan perempuan itu. Bulan juga ingin menghentikan Sissy. Namun, perlahan Sissy mendekati Bulan dan membisikkan sesuatu di telinganya. Bulan mengerutkan kening dan menatap Sissy dengan pa
Cahaya bulan menerangi di malam hari. Dari kejauhan tampak gunung-gunung yang sering dibicarakan oleh penduduk desa. Jaraknya sepuluh mil dari desa.Di antara gunung-gunung itu, ada satu gunung yang tampak aneh. Gunung-gunung itu berderet seperti karakter huruf gunung.Ketika sosok Michael terbang menembus kegelapan, tampak bayangan yang mengikutinya dari belakang. Bayangan itu adalah Pam.Michael sudah lama tahu Pam mengikutinya. Mereka jadi pergi bersama-sama. Apalagi yang bisa Michael katakan?Pam tidak perlu menjelaskan kenapa dirinya mengikuti Michael. Dengan tenang Pam melihat gunung di depannya. Dia mengerutkan dahi dan berkata, "Gunung itu tampak aneh."Michael merasakan hal yang sama. “Di antara tiga gunung, gunung itu bentuknya aneh,” ujar Pam. Michael memicingkan mata menatap tiga gunung di depannya seolah-olah dia bisa melihat apa yang ada di baliknya. “Awas!” teriak Michael tiba-tiba. Dia menggenggam tangan Pam dan terbang menjauh.Terdengar ledakan keras.