"Kalau aku kalah, kamu bebas menyuruhku melakukan apa saja. Bahkan aku akan menjadi sapi atau kuda untuk desa ini. Kalau aku menang ...." Sissy tersenyum licik.“Kalau kamu menang? Bagaimana?” tanya kepala desa.“Nanti akan kuberitahu setelah menang,” Sissy tersenyum misterius."Pahlawan muda tidak ragu-ragu pergi untuk menyelamatkan desa kami. Niatnya baik, tapi dia terlalu terburu-buru. Bagaimana mungkin kita membuat taruhan dengan balasan nyawa mereka? Itu konyol," kepala desa menggelengkan kepalanya. Dia menolak mentah-mentah usulan Sissy."Michael adalah pemimpin kami. Bahkan dia adalah teman kami. Kami sangat peduli dengan keselamatannya. Aku akan sekali lagi bertanya, kamu mau bertaruh atau tidak?" tanya Sissy. Awalnya Danu ingin menghentikan Sissy, tapi dia merasa ada hal yang disembunyikan perempuan itu. Bulan juga ingin menghentikan Sissy. Namun, perlahan Sissy mendekati Bulan dan membisikkan sesuatu di telinganya. Bulan mengerutkan kening dan menatap Sissy dengan pa
Cahaya bulan menerangi di malam hari. Dari kejauhan tampak gunung-gunung yang sering dibicarakan oleh penduduk desa. Jaraknya sepuluh mil dari desa.Di antara gunung-gunung itu, ada satu gunung yang tampak aneh. Gunung-gunung itu berderet seperti karakter huruf gunung.Ketika sosok Michael terbang menembus kegelapan, tampak bayangan yang mengikutinya dari belakang. Bayangan itu adalah Pam.Michael sudah lama tahu Pam mengikutinya. Mereka jadi pergi bersama-sama. Apalagi yang bisa Michael katakan?Pam tidak perlu menjelaskan kenapa dirinya mengikuti Michael. Dengan tenang Pam melihat gunung di depannya. Dia mengerutkan dahi dan berkata, "Gunung itu tampak aneh."Michael merasakan hal yang sama. “Di antara tiga gunung, gunung itu bentuknya aneh,” ujar Pam. Michael memicingkan mata menatap tiga gunung di depannya seolah-olah dia bisa melihat apa yang ada di baliknya. “Awas!” teriak Michael tiba-tiba. Dia menggenggam tangan Pam dan terbang menjauh.Terdengar ledakan keras.
Begitu menyadari ada kemungkinan mereka menghadapi sebuah ilusi, Michael dan Pam menutup mata mereka. Keduanya fokus pada tenaga dalam. Kemudian mereka membuka mata dan menggerakkan jari. "Rusak!"Dunia di sekitar mereka berubah. Tampaklah dunia abu-abu. Semua yang Michael dan Pam lihat berwarna abu-abu. Mereka tidak bisa melihat ujung dunia tersebut.Keduanya saling memunggungi sambil memegangi pedang masing-masing. Mereka melihat ke sekeliling."Michael, di mana ini?" bisik Pam. Michael menjawab, "Tanah!""Tanah?" Pam mengerutkan dahi. Mereka berada ada di dalam tanah? Kalau mereka ada di dalam tanah, mengapa ada dunia seperti ini?!“Maksudku kita sedang berada di dalam tiga gunung,” Michael menjelaskan pada Pam, “Aneh sekali. Seolah-olah ada yang membuat dimensi dunia ini dengan sengaja.”“Menarik!” Seketika terdengar suara perempuan yang merdu. Sesosok perempuan muncul keluar dari dalam kabut dan melayang di udara. Michael tidak bisa melihat penampilan perempuan itu
“Kamu ingin keturunan? Lahirkan saja sendiri,” teriak Michael. Detik berikutnya pedang giok mengeluarkan cahaya dingin."Bukan urusanmu apakah kita berdua punya anak atau tidak," Pam mendengus. Dia mengeluarkan energi dari Pedang Pembunuh Iblis dan mengarahkannya ke dahi perempuan itu. Wuzzz ....Kekuatan Michael bergabung dengan kekuatan Pam, tapi serangan mereka gagal. Mereka menembus udara kosong. Sebelumnya perempuan itu tampak berada di depan mata mereka. Sekarang sosok perempuan itu terbang tinggi. Dia menatap Michael dan Pam dan tertawa kencang."Merusak!"Perempuan itu menjentikkan tangannya di senar harpa. Michael dan Pam tidak bergerak mendengar suara melodi tersebut. Ketika mereka berdua hendak menyerang lagi, suara melodi itu menghadirkan suasana melankolis. Detik berikutnya melodi itu menimbulkan sensasi menggelitik di tubuh Pam dan Michael. Keduanya terpaku. Michael dan Pam mengerutkan dahi. Tubuh mereka terasa bergairah. Mereka menjatuhkan pedang masing-masin
Dalam upayanya yang terakhir, Michael mengumpulkan kendalinya yang terakhir dan menggenggam pedang giok. Tangannya mengepal erat. Dia bersiap-siap menusuk dirinya! "Brengsek, hentikan!" teriak Naga Iblis. Jika Michael membunuh dirinya, kesadarannya akan hilang. Bagi Naga Iblis tentu itu juga adalah kematian dirinya. Kalau Michael mati, dirinya nanti akan ikut siapa?!"Sialan, aku sudah hidup ratusan ribu tahun. Aku pernah melihat seseorang yang mengancam lawan jenisnya untuk berhubungan badan. Baru kali ini ada orang yang tidak ingin berhubungan badan. Malah dia mengancam akan bunuh diri. Michael, kamu sangat tidak normal!" teriak Naga Iblis dengan putus asa. "Kalau kamu tahu apa arti setia, kamu tidak akan menganggap sikapku ini tidak normal," ujar Michael. "Berhenti bicara omong kosong. Bantu aku. Kendalikan darahmu ini.""Brengsek, darahku adalah darah mulia. Kalau kamu bicarakan darahku ini sebagai sesuatu yang memalukan, berhati-hatilah! Aku akan membunuhmu."Namun seb
"Persetan!" Sosok itu terlihat marah. Tidak hanya sudah merusak tubuh barunya, Michael mempermalukan dirinya lagi. "Rasakan ini!" teriak si trenggiling. Detik berikutnya muncul gada di tangannya. Trenggiling itu mengayunkan gada. Bagaimana mungkin Michael membiarkannya bertindak sembrono? Dia menatap Pam. Pam sudah mulai bangun. Dia melihat Michael dan sosok yang aneh sedang bertarung. Ke mana sosok perempuan cantik sebelumnya? Pikiran Pam masih sedikit kabur. Michael menyambut serangan itu dengan pedang giok. Boooom!Michael diserang bertubi-tubi. Dia mundur beberapa langkah.Wajah trenggiling menjadi merah. Dia berusaha menstabilkan jalan napasnya. Trenggiling itu hampir mengerahkan seluruh kekuatannya melalui gada tersebut. Namun, dia tidak menyangka lawannya kali ini begitu kuat. Malahan trenggiling itu sendiri mulai tidak nyaman. Michael menatap sosok trenggiling tersebut. Memang sosok itu tidak terlalu besar, tapi kekuatannya setara dengan harimau!"Dari mana as
Delapan tiruan Michael menahan serangan gada trenggiling. Mereka mengangkat pedang giok masing-masing. Guntur menggelegar. “Curang!” teriak si trenggiling. Dia mengecilkan tubuhnya dan mengambil posisi bertahan seperti kura-kura. Tubuh trenggiling itu seperti baju zirah. Di punggungnya muncul duri-duri tajam!Booom!Delapan pedang giok menerjang maju. Kekuatan mereka tidak terbatas.Pedang giok itu mengenai baju zirah trenggiling. Debu-debu dan asap bertebaran mengelilingi udara!Michael cukup terkejut. Baju zirah trenggiling itu benar-benar luar biasa!Delapan pedang Michael gagal merusak baju zirah tersebut. "Hoek!"Lumpur keluar dari mulut trenggiling itu. Meskipun delapan pedang Michael tidak berhasil menembus punggungnya, tapi efek tekanannya cukup memberikan luka dalam pada tubuhnya. Tekanan itu membuat tubuh si trenggiling hingga terbenam beberapa senti ke dalam tanah. “Lumayan!” Michael tersenyum. Dia mengangkat pedang giok. "Brengsek!" teriak trenggiling itu lag
"Ada apa ini?""Gempa bumi? Semburan gunung meletus?""Apa jangan-jangan Dewa Agung Huangsha sedang marah dan ingin menghukum kita?"Penduduk desa saling menatap dengan cemas. Mereka tidak tahu harus berbuat apa."Sudah berakhir! Nasib kita sudah berakhir. Pahlawan muda itu pasti membuat marah Dewa Agung Huangsha. Gunung bakalan runtuh. Banjir bandang akan melanda desa kita lagi."Terdengar teriakan seseorang. Orang-orang jadi putus asa. Meskipun kejadian banjir itu sudah berlalu selama bertahun-tahun yang lalu, tapi bencana itu masih jelas teringat di ingatan mereka. “Habis sudah nasib si pahlawan muda. Kepergiannya sia-sia. Sekarang usaha kita sia-sia,” Lucky menggelengkan kepalanya dan menghela napas panjang.Lucky tidak takut mati, tapi dia merasa kasihan pada Michael. Dia mengutuk hidup yang tidak adil ini. Bulan dan Sissy memimpin yang lain untuk berkumpul. Wajah mereka cukup tenang menghadapi kejadian tidak terduga itu. Berbeda dengan reaksi penduduk desa yang lagi c