Michael melihat Spence berlari dengan tergesa-gesa. Dia masih bisa melihat kilatan cahaya biru. "Apa yang terjadi?""Sialan. Perempuan itu gila. Benar-benar gila," Spence menjawab pertanyaan Michael sambil mengatur napas. "Perempuan yang mana?""Perempuan yang kamu sembuhkan itu.""Zeba?" Michael mengerutkan dahi dan berkata, "Maksudmu cahaya yang kulihat barusan itu Zeba?"Spence berusaha mengatur napas. Dia mengangguk."Aku akan ke sana!" ujar Michael. Kemudian dia menyerahkan Hanna ke tangan Spence. Dia terbang dan mengejar Zeba. Booom!Bang! Bang! Bang!Terdengar ledakan di beberapa tempat!Cahaya biru menuju ke tepi laut. Detik berikutnya muncul gelombang laut setinggi puluhan meter.Sebelumnya Michael ingin melihat apa yang terjadi tapi ketika dia melihat lima anggota Tujuh Manusia Aneh mengikuti sumber keributan itu, Michael segera mundur dan bersembunyi di balik pohon persik.Dalam cahaya biru itu tampak sosok tubuhnya seperti daun. Ringan dan tipis. Tubuh itu
"Booom!"Ledakan muncul di dalam laut. Detik berikutnya tercipta gelombang besar setingginya lebih dari sepuluh meter!"Wuzz."Gelombang laut menyapu pantai hingga melewati batasnya!"Pemimpin?""Pemimpin?"Ternyata bayangan hitam yang menyerang Zeba adalah Michael. Mereka tercengang! "Boom!"Ledakan energi muncul di udara. Zeba terlempar beberapa meter. Michael ikut mundur. Dia menatap telapak tangannya dengan tatapan tidak percaya.Tangannya gemetaran. Michael cukup terkejut karena Zeba bisa melawannya seperti ini. Jagoan yang bisa membuat tangannya gemetar bisa dihitung dengan jari. Hanya jagoan yang memiliki level tinggi yang bisa melakukannya. Namun, Zeba bisa melakukannya. Padahal dia terhitung pendatang baru! Kalau Michael tidak mengalaminya langsung, dia sendiri tidak mempercayainya.Berbeda dengan Marcus yang pasti langsung iri, Michael tidak merasa seperti itu. Sebaliknya, dia tersenyum dan mendekati Zeba. Michael mengulurkan tangannya. “Kemampuanmu lumayan
Semua orang terguncang dengan gempa yang menimpa Pulau Xianling. Mereka susah berdiri. Ketika keadaan sudah reda, mereka terpana. “Ada apa ini?” Wajah Lilia pucat. Semua orang memikirkan hal yang sama. "Kalian, kembalilah ke paviliun," Michael memberikan perintah pada yang lain. Kemudian dia melesat pergi menuju sumber cahaya. "Aku ikut," teriak Zeba. Zeba mengikuti Michael. Tubuhnya bergerak secepat cahaya. Orang-orang yang tersisa saling menatap. Mereka cepat-cepat kembali ke paviliun dengan kecepatan tubuh masing-masing. Di paviliun, mereka yang sedang berlatih menghentikan aktivitasnya. Mereka juga bingung dengan guncangan yang menimpa Pulau Xianling. Semua orang menatap sumber cahaya. “Semuanya, hati-hati! Musuh mungkin datang!” Danu berteriak kencang. Dia memasang kuda-kuda. Michael tiba di lokasi sumber cahaya. Dia mencoba mengambil napas. Cahaya hijau yang dia lihat sudah tidak seterang sebelumnya. Ini ladang mayat! Michael menghembuskan napas lega, tapi dia j
Mark segera mendatangi Michael. Dia berkata, "Michael, ikut aku.""Ayah, pergilah. Hanna akan menjaga Bibi Pam untukmu," Hanna tersenyum pada Michael.Michael terkejut mendengar ucapan Hanna. Sesaat dia merasakan putrinya tumbuh jadi lebih dewasa.Michael merasa senang Hanna mendukung dirinya tapi dia juga merasa sedih. Seharusnya dia lebih sering berada bersama Hanna. Michael adalah ayahnya. Michael mengangguk. Dengan lembut, dia mengelus kepala Hanna dan berkata, "Hanna, Ayah akan segera kembali.""Iya, Ayah. Hanna hanya tidak ingin Ayah bekerja terlalu keras," Hanna tersenyum kecil. "Ayah mengerti," Michael membalas senyum Hanna. Kemudian dia menatap Spence, "Aku serahkan mereka di tanganmu."Spence mengangguk. Matanya sedikit basah melihat interaksi Michael dan Hanna. "Kita pergi," Michael mengangguk pada Mark. Mereka segera pergi. Orang-orang berkerumun memandang ke langit seolah-olah ada sesuatu di sana.Michael melihat kondisi langit yang lain dari biasanya. Saat i
Boom!!Tepat pada saat itu, gas hijau bergulung bergerak ke atas seolah-olah ada yang menghisap. Detik berikutnya, suasana menjadi hening. Kemudian terdengar suara keras yang berasal dari awan tersebut dan muncul bayangan hitam yang meluncur keluar. Bayangan hitam itu menuju ke arah Michael dan lainnya dengan kecepatan tinggi. “Semuanya, hati-hati!” Michael memperingatkan semua orang. Dia memasang kuda-kuda dan berkonsentrasi mengeluarkan Gas Kekacauan. Michael terbang menuju arah bayangan hitam. Whuzzz!Bayangan hitam itu menabrak energi pelindung yang dipasang Michael sebelumnya. Energi pelindung itu pecah!Braaak!Bayangan hitam itu terus meluncur seolah-olah dia tidak ada masalah dengan energi pelindung Michael. Dia langsung menghadapi bayangan hitam itu. Satu lawan satu!Dalam hitungan detik, Michael dan bayangan hitam itu saling berhadapan.Booom!Dari bayangan hitam itu muncul gas hijau yang langsung menyebar!Booom!Gas Kekacauan Michael seketika keluar bersama
Michael memejamkan mata. Dia berkonsentrasi mengumpulkan tenaga dalamnya!Boom!Sesuatu meledak di udara!Pasir dan batu kerikil beterbangan. Atap-atap paviliun terangkat ke udara. Pepohonan tumbang.Jika bukan karena Harry, Bulan dan yang lainnya bersama-sama membuat energi pelindung dengan gesit, sudah pasti banyak orang ikut terbang ke udara!Sementara itu, Michael menambahkan energinya langsung melesat ke atas!Whuzzz!Michael menembus gas hijau yang sangat tebal!Wow!Michael menembus langit!Semua orang menatap ke langit. Mereka melihat Michael terbang melintasi gas hijau hingga terbelah. Kemudian Michael masuk ke lubang besar. Setelah Michael masuk, gas hijau itu mulai menghilang secara pelan-pelan. Semua orang tertegun. Kemudian mereka mendengar raungan yang menggelegar kencang!"Hebat!"Mereka bersorak sorai saking bersemangatnya."Demi Dewa! Aku tahu pemimpin tidak akan pernah mengecewakan kita. Dia keren sekali.""Ya. Dia pujaan hatiku. Biarkan saja Dewa Se
Debu dan asap berkumpul di udara. Hal ini membuat orang-orang sulit melihat dengan jelas untuk melihat apa yang jatuh.Sebelumnya mereka melihat sosok bayangan hitam dari atas awan yang mengeluarkan gas hijau. Tentu saja mereka mengira sosok tersebut yang jatuh. Mereka ingin maju untuk melihat, tapi mereka tidak berani terlalu dekat.Lama kelamaan kerumunan orang-orang semakin banyak. Mereka penasaran dengan apa yang terjadi. Setelah menunggu beberapa menit, debu dan asap yang mengelilingi sosok itu perlahan-lahan turun ke tanah. Orang-orang bisa melihat dengan lebih jelas. "Sialan, tubuhku terasa sakit," orang-orang bisa mendengar suara yang berbicara itu merintih kesakitan. "Dasar brengsek kamu, Michael. Kalau kamu tahu ini aku, pasti kamu tidak akan sekeras ini menghajarku. Aduh, pantatku!"Sosok itu mengucapkan sumpah serapah lainnya. Debu dan asap sudah sepenuhnya menghilang. Orang-orang bisa melihat ada sosok seukuran labu berdiri. Sosok itu memiliki tangan. Tangan itu
Senyum percaya diri Buah Ginseng hilang begitu melihat Michael. Dia memalingkan muka sambil mendengus. "Pemimpin!""Michael!"Semua orang berlari mendekati Michael yang baru mendarat. Mereka memuji kemampuan Michael. Michael menerima pujian orang-orang itu. Saat melihat kejadian ini, Buah Ginseng tambah mendengus lagi. "Aku bisa mendengar dengusanmu, Buah Ginseng," Michael tersenyum. Tentu saja dia bisa mengenali Buah Ginseng dengan mudah. Kalau Buah Ginseng ingin melawannya, dengan senang hati Michael akan melayaninya. Pada akhirnya Michael cukup terkejut dengan level kekuatan yang ditunjukkan Buah Ginseng. "Michael, berhentilah berpura-pura baik di depanku. Kalau kamu tidak mengambil Batu Dewa Api milikku, kamu tidak akan merendahkan diriku," ujar Buah Ginseng dengan kesal. Michael tidak punya pilihan selain tersenyum masam, "Kalau kamu tidak mengambil kekuatan dari bibit-bibit yang aku tanam, apa kamu bisa berdiri seperti sekarang?""Brengsek, aku jadi tambah kesal