Terdengar suara hantaman!Michael menendang pintu belakang penginapan hingga terlepas. Semua orang mengikuti jejaknya. Mereka beradaptasi sebentar untuk menyesuaikan mata dengan cahaya luar. Di luar penginapan ada pasukan zombi yang menunggu dengan mata kelaparan. Namun, bagi orang-orang yang sedang bersemangat ini, adanya pasukan zombi itu tidak membuat mereka cemas. Di bawah arahan Michael, mereka mulai bergerak berjalan mendekati tembok kota. Tak lama kemudian Michael mengangkat tangannya. Semua orang segera berhenti dan berlindung sementara di tempat.Tembok kota ada di depan mereka. Begitu banyak pasukan zombi yang berkerumun. Mereka jelas tidak bisa bergerak sembarangan. “Pemimpin, bukankah itu sangat kejam?” Sheila menatap sosok pria yang tergantung di tembok kota. Dari atas tembok kota terlihat ada seutas tali panjang yang panjangnya sekitar empat meter. Di ujung tali diikat mayat seorang pria. Namun, mayat itu tidak memiliki kaki. Hanya ada tubuh yang berayun pelan
Energi yang dikeluarkan Rahel terlalu besar. Sebelumnya wanita itu berlutut sambil menangis. Setelah ditarik rahel, dia terbang dan mendarat di punggungnya. Rasa sakit yang diterima wanita itu membuatnya meringkuk seperti bola. Keadaannya ini membuat Michael bisa melihat penampilannya dengan jelas.Rambut perempuan itu sangat acak-acakan. Michael masih melihat wajahnya yang sangat cantik. Tubuhnya penuh dengan bekas luka, tapi itu tidak menyembunyikan kulitnya yang hampir seperti batu giok.Kalau dilihat dari penampilannya, wanita tampak muda tapi Michael merasa usianya lebih muda lagi. Michael mengerutkan kening. Dia tidak mengenalnya, tapi sepertinya Michael pernah melihatnya di suatu tempat.Seketika mata Michael melebar. Dia memandang Rahel dengan tatapan tidak percaya, "Mungkinkah mereka …."Rahel tersenyum, "Benar, orang tua jalang itu dan pengasuhnya."Michael tertegun. Orang tua dan pengasuh Grace. Berarti Rahel sudah tahu pengkhianatan Grace. Michael tidak memberi t
Dasar wanita gila!Rahel tersenyum tipis sementara Michael menatapnya dengan jengkel. Sepertinya hari ini kondisi hati Rahel sedang dalam suasana yang baik. Michael yang cemas tanpa membuat banyak waktu langsung menyusul ke bawah tembok. "Michael, inilah hukumanmu karena tidak menceritakan apa yang kamu tahu. Seperti yang tadi kukatakan, mereka yang setia padaku akan mendapat manfaat yang tak terhitung jumlahnya. Sebaliknya, apabila mereka mengkhianatiku, nasibnya tidak akan pernah berakhir dengan baik," Rahel mengejek Michael. Michael menggertakkan gigi dan menyusul ketiga zombi itu. Setelah ketiganya jatuh, mereka jadi sulit dibedakan. Berbeda halnya dengan kedua wanita yang jatuh sebelumnya. Ada kemungkinkan setelah jatuh, kondisi tubuh ketiga zombi jadi tambah buruk. Tubuh mereka akan hancur lebur!Michael berhasil memeluk zombi terdekat. Kemudian dia menambahkan kekuatan untuk menangkap zombi kedua. Seketika Michael mulai menyadari kalau ada yang tidak beres.Jika kea
Michael tahu di balik kecantikan Rahel tersimpan jiwa yang gelap. Tidak ada yang bisa menebak hal gila apa yang akan dilakukan Rahel. Namun, demi penduduk seluruh kota, demi menghindari risiko yang tidak Michael ketahui, dan demi Hanna yang masih ada di perkemahan, Michael tidak punya pilihan lain.Michael mengepalkan tangannya kemudian membalikkan badan. "Apakah kamu punya hobi khusus?" Rahel bertanya satu pertanyaan aneh. Michael mengerutkan kening. Apa yang sebetulnya ingin ditanyakan Rahel? Michael bertanya sambil melirik kedua zombi di tangannya, "Apa maksudmu mereka?""Itu benar. Aneh sekali ada orang yang berlarian dengan mayat di punggungnya dan memeluk kedua zombi."Rahel bertanya dengan nada lugas, tapi penuh sarkasme!Jika Rahel orang biasa, pasti dia dipukuli berkali-kali sampai mati. Namun karena ini Rahel, pertanyaan itu jadi pertanyaan normal.Michael menggertakkan giginya. Kemudian dia melepaskan kedua Tujuh Manusia Aneh dan menempatkan mereka di suatu temp
"Aku akan keluar sebentar," kata Michael singkat. Semua orang terkejut mendengarnya. Spence sebenarnya ingin bertanya lebih banyak, tapi Mark menghentikannya. Sebaiknya saat ini lebih baik tidak usah bertanya macam-macam. Lebih baik kamu mendukung sepenuhnya. “Apa kamu akan pergi ke Puncak Gunung Biru?” Danu berjalan mendekati Michael setelah mengambil peta. Michael mengangguk, "Rahel memintaku datang malam ini. Aku harus pergi.""Aku mengerti.""Aku sudah melihat petanya. Untuk sampai di Kota Kremasi, kita harus melewati Pulau Xianling. Setelah kamu pergi, kami akan berangkat dan menunggumu di Pulau Xianling," ujar Danu. Michael mengangguk. Mereka sudah melewati banyak peristiwa sehingga bisa mengerti tanpa dijelaskan. Michael menyerahkan urusan kelompok pada Danu. Michael meletakkan mayat Nolan di punggungnya dan membungkusnya dengan lapisan energi, "Perjalanan kita masih panjang. Berhati-hatilah kalian. Jika urusanku sudah beres, aku akan menyusul secepat mungkin." "
Setelah Rahel bertepuk tangan, tirai tenda dibuka dan tampaklah beberapa murid Paviliun Gunung Biru masuk sambil membawa sesuatu. Michael langsung berdiri. Perasaannya campur aduk. Sesuatu itu adalah dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Mereka tidak berpenampilan seperti zombi. Tubuh mereka kembali normal dengan wajah jelek sebelumnya. Michael langsung bersemangat. Kedua bersaudara itu juga semangat melihat Michael. "Pahlawan Han!"Michael dan kedua bersaudara segera mendekat. Wajah mereka tampak berbinar. “Pelayan, bawakan tempat duduk,” perintah Rahel. “Baik!” Pelayan di luar tenda menjawab panggilan Rahel. Tak lama kemudian, empat pelayan masuk sambil membawa dua kursi mewah. Mereka meletakkan kursi tersebut di seberang Rahel.Kedua bersaudara itu duduk di kursi tersebut. Michael kembali duduk di tempatnya. Rahel mengisi sebuah gelas dengan wine lalu berkata sambil tersenyum, "Kedua temanmu baik-baik saja. Sekarang kamu harus menghormati Felix dengan segelas wine ini
Pam!Sosok yang datang ini Pam!Bukan main senangnya Michael. Hal itu terlihat dari sorot matanya. Pam mengenakan gaun. Dia terlihat anggun dan menawan seperti sosok peri turun ke bumi. Wajahnya sangat cantik dan sempurna. Wajah yang sangat dikenali Michael. Tidak hanya Michael yang terkejut. Semua orang yang hadir terkesima melihat Pam. Jika dibandingkan dengan Rahel, kecantikan Pam memberikan warna sendiri. Rahel cantik dengan aura berkuasa. Sementara Pam cantik dengan aura mudah didekati. Kecantikan Rahel membuatnya sulit digapai, sedangkan kecantikan Pam seperti sosok yang bisa didekati kapanpun kamu mau. Gelas wine di tangan Felix miring setelah melihat Pam. Namun, Felix sendiri tampak tidak menyadari hal ini. Bagian tubuhnya menjadi gelisah. Sama seperti Felix, anggota kelompoknya juga merasakan hal yang sama. Mereka seperti sekawanan anjing yang bertemu dengan tulang paling enak sedunia. Air liur mereka menetes. Dari sorot mata mereka menunjukkan rasa lapar yang in
Michael menggerakkan sumpitnya. Satu sumpit itu ditujukan untuk Hanna. Wajar saja. Mereka adalah ayah dan anak. Kemudian satu sumpit ditujukan untuk kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Wajar. Lalu satu sumpit ditujukan untuk Pam. Pam makan dengan patuh. Pemandangan ini tampak seperti keluarga harmonis. Rahel mencengkram sumpit yang dia pegang dengan erat. "Krak!"Sumpit Rahel patah. Dia menatap Michael dengan pandangan marah. Semua orang menatap kejadian itu dengan terkejut. Namun, Michael tetap mengambilkan makanan untuk Hanna, kedua bersaudara Tujuh Manusia Aneh dan Pam. "Brak!"Rahel tidak tahan lagi. Dia memukul meja makan dengan keras. Seketika piring-piring dan alat makan lainnya jatuh ke lantai. Semua orang terkejut. Michael menaikkan alisnya dan mengangkat kepalanya. Dasar perempuan gila!Wajar saja Michael mengambil makanan buat putri dan teman-temannya. Putrinya. Kemudian ada dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Lalu Pam yang sudah dianggap seperti kakak s