“Kuil Tianyin,” Danu tersenyum sambil menatap Harry. Harry tertawa kemudian dia bertepuk tangan, "Benar-benar seperti reputasinya. Hanya dengan sekali melihat, kamu bisa tahu jenis mantra yang aku gunakan."“Kemampuanku memang tidak tinggi, tapi kata-kata Buddha di Kuil Tianyin tidak bisa dilupakan,” lanjut Danu. "Kuil Tianyin adalah tempat yang sangat penting. Di sana para biksu terkemuka berkumpul. Mereka tidak akan pernah bekerja sama dengan Iblis. Mereka memang dari Istana Tianji," ujar Danu kemudian. “Bisakah biksu terkemuka dari Kuil Tianyin kehilangan penglihatannya dan secara tidak sengaja memberikan jurus rahasia kepada seseorang?” Spence bertanya dengan ragu."Ada aturan dari Kuil Tianyin yang tidak mengizinkan mereka menyebarluaskan jurus itu, kecuali ...." Danu berkata dengan ragu.“Kecuali Istana Tianji juga merupakan bagian dari Kekuatan Langit Ganda!” ujar Michael. Danu mengangguk, "Benar, Kekuatan Langit Ganda memiliki satu jiwa dan satu tubuh. Pada awalnya s
Danu tersenyum lalu berkata, "Michael, mereka memang berasal dari Istana Tianji. Tuan Harry juga sepertinya tulus, begitu juga dengan para muridnya. Mereka ingin mendapatkan Bulu Emas Phoenix.""Ya, Michael. Mengapa kamu tidak setuju? Pertama, Bulu Emas itu adalah sumber kekuatan dan semangat mereka. Kalau kamu bisa memimpin mereka dengan baik, kita juga akan mendapat keuntungan," Mark membujuk Michael. Michael menatap Mark dan Danu. Lalu dia menatap Harry dan kelompoknya. Michael mengangguk, "Jika kesalahpahaman ini sudah beres, maka aku akan mendengarkanmu.""Bagus!"Para murid Istana Tianji langsung bergembira. Seperti Harry, mereka begitu ingin mendapatkan kembali Bulu Emas Phoenix yang ada di Kota Kremasi. Kemunculan Michael sudah membuat harapan mereka kembali bergejolak.Apalagi reputasi dan kemampuan Michael sudah terkenal. Api harapan mereka tambah besar. Wajar jika mereka sangat bersemangat.Diam-diam Sheila menuruni tangga. Tangga di lantai pertama memungkinkan oran
Terdengar suara hantaman!Michael menendang pintu belakang penginapan hingga terlepas. Semua orang mengikuti jejaknya. Mereka beradaptasi sebentar untuk menyesuaikan mata dengan cahaya luar. Di luar penginapan ada pasukan zombi yang menunggu dengan mata kelaparan. Namun, bagi orang-orang yang sedang bersemangat ini, adanya pasukan zombi itu tidak membuat mereka cemas. Di bawah arahan Michael, mereka mulai bergerak berjalan mendekati tembok kota. Tak lama kemudian Michael mengangkat tangannya. Semua orang segera berhenti dan berlindung sementara di tempat.Tembok kota ada di depan mereka. Begitu banyak pasukan zombi yang berkerumun. Mereka jelas tidak bisa bergerak sembarangan. “Pemimpin, bukankah itu sangat kejam?” Sheila menatap sosok pria yang tergantung di tembok kota. Dari atas tembok kota terlihat ada seutas tali panjang yang panjangnya sekitar empat meter. Di ujung tali diikat mayat seorang pria. Namun, mayat itu tidak memiliki kaki. Hanya ada tubuh yang berayun pelan
Energi yang dikeluarkan Rahel terlalu besar. Sebelumnya wanita itu berlutut sambil menangis. Setelah ditarik rahel, dia terbang dan mendarat di punggungnya. Rasa sakit yang diterima wanita itu membuatnya meringkuk seperti bola. Keadaannya ini membuat Michael bisa melihat penampilannya dengan jelas.Rambut perempuan itu sangat acak-acakan. Michael masih melihat wajahnya yang sangat cantik. Tubuhnya penuh dengan bekas luka, tapi itu tidak menyembunyikan kulitnya yang hampir seperti batu giok.Kalau dilihat dari penampilannya, wanita tampak muda tapi Michael merasa usianya lebih muda lagi. Michael mengerutkan kening. Dia tidak mengenalnya, tapi sepertinya Michael pernah melihatnya di suatu tempat.Seketika mata Michael melebar. Dia memandang Rahel dengan tatapan tidak percaya, "Mungkinkah mereka …."Rahel tersenyum, "Benar, orang tua jalang itu dan pengasuhnya."Michael tertegun. Orang tua dan pengasuh Grace. Berarti Rahel sudah tahu pengkhianatan Grace. Michael tidak memberi t
Dasar wanita gila!Rahel tersenyum tipis sementara Michael menatapnya dengan jengkel. Sepertinya hari ini kondisi hati Rahel sedang dalam suasana yang baik. Michael yang cemas tanpa membuat banyak waktu langsung menyusul ke bawah tembok. "Michael, inilah hukumanmu karena tidak menceritakan apa yang kamu tahu. Seperti yang tadi kukatakan, mereka yang setia padaku akan mendapat manfaat yang tak terhitung jumlahnya. Sebaliknya, apabila mereka mengkhianatiku, nasibnya tidak akan pernah berakhir dengan baik," Rahel mengejek Michael. Michael menggertakkan gigi dan menyusul ketiga zombi itu. Setelah ketiganya jatuh, mereka jadi sulit dibedakan. Berbeda halnya dengan kedua wanita yang jatuh sebelumnya. Ada kemungkinkan setelah jatuh, kondisi tubuh ketiga zombi jadi tambah buruk. Tubuh mereka akan hancur lebur!Michael berhasil memeluk zombi terdekat. Kemudian dia menambahkan kekuatan untuk menangkap zombi kedua. Seketika Michael mulai menyadari kalau ada yang tidak beres.Jika kea
Michael tahu di balik kecantikan Rahel tersimpan jiwa yang gelap. Tidak ada yang bisa menebak hal gila apa yang akan dilakukan Rahel. Namun, demi penduduk seluruh kota, demi menghindari risiko yang tidak Michael ketahui, dan demi Hanna yang masih ada di perkemahan, Michael tidak punya pilihan lain.Michael mengepalkan tangannya kemudian membalikkan badan. "Apakah kamu punya hobi khusus?" Rahel bertanya satu pertanyaan aneh. Michael mengerutkan kening. Apa yang sebetulnya ingin ditanyakan Rahel? Michael bertanya sambil melirik kedua zombi di tangannya, "Apa maksudmu mereka?""Itu benar. Aneh sekali ada orang yang berlarian dengan mayat di punggungnya dan memeluk kedua zombi."Rahel bertanya dengan nada lugas, tapi penuh sarkasme!Jika Rahel orang biasa, pasti dia dipukuli berkali-kali sampai mati. Namun karena ini Rahel, pertanyaan itu jadi pertanyaan normal.Michael menggertakkan giginya. Kemudian dia melepaskan kedua Tujuh Manusia Aneh dan menempatkan mereka di suatu temp
"Aku akan keluar sebentar," kata Michael singkat. Semua orang terkejut mendengarnya. Spence sebenarnya ingin bertanya lebih banyak, tapi Mark menghentikannya. Sebaiknya saat ini lebih baik tidak usah bertanya macam-macam. Lebih baik kamu mendukung sepenuhnya. “Apa kamu akan pergi ke Puncak Gunung Biru?” Danu berjalan mendekati Michael setelah mengambil peta. Michael mengangguk, "Rahel memintaku datang malam ini. Aku harus pergi.""Aku mengerti.""Aku sudah melihat petanya. Untuk sampai di Kota Kremasi, kita harus melewati Pulau Xianling. Setelah kamu pergi, kami akan berangkat dan menunggumu di Pulau Xianling," ujar Danu. Michael mengangguk. Mereka sudah melewati banyak peristiwa sehingga bisa mengerti tanpa dijelaskan. Michael menyerahkan urusan kelompok pada Danu. Michael meletakkan mayat Nolan di punggungnya dan membungkusnya dengan lapisan energi, "Perjalanan kita masih panjang. Berhati-hatilah kalian. Jika urusanku sudah beres, aku akan menyusul secepat mungkin." "
Setelah Rahel bertepuk tangan, tirai tenda dibuka dan tampaklah beberapa murid Paviliun Gunung Biru masuk sambil membawa sesuatu. Michael langsung berdiri. Perasaannya campur aduk. Sesuatu itu adalah dua bersaudara Tujuh Manusia Aneh. Mereka tidak berpenampilan seperti zombi. Tubuh mereka kembali normal dengan wajah jelek sebelumnya. Michael langsung bersemangat. Kedua bersaudara itu juga semangat melihat Michael. "Pahlawan Han!"Michael dan kedua bersaudara segera mendekat. Wajah mereka tampak berbinar. “Pelayan, bawakan tempat duduk,” perintah Rahel. “Baik!” Pelayan di luar tenda menjawab panggilan Rahel. Tak lama kemudian, empat pelayan masuk sambil membawa dua kursi mewah. Mereka meletakkan kursi tersebut di seberang Rahel.Kedua bersaudara itu duduk di kursi tersebut. Michael kembali duduk di tempatnya. Rahel mengisi sebuah gelas dengan wine lalu berkata sambil tersenyum, "Kedua temanmu baik-baik saja. Sekarang kamu harus menghormati Felix dengan segelas wine ini