Lado merasakan bulu kuduknya berdiri. Ini benar-benar gawat!Perasaan Lado campur aduk melihat Ansel diperdaya oleh Michael. Ada perasaan terkejut, senang, khawatir dan takut. Tentu saja Lado terkejut. Michael bisa melukai Ansel. Lado tentu khawatir dan juga cemas setelah melihat kejadian tersebut. Di lain kesempatan, Lado merasa beruntung karena Ansel yang dihajar oleh Michael. Kalau tidak, mungkin dirinya bisa menjadi korban Michael. Jika dilihat sekilas, sepertinya hal ini sepele, tapi ini bisa merusak reputasi Ansel sebagai seorang Dewa Sejati. Seorang Dewa Sejati bisa dihajar habis-habisan oleh seorang jagoan baru? Selain Lado dan Ansel bisa menderita luka parah, hal ini juga bisa melukai harga diri mereka. Lado menelan ludah. Sementara itu, orang-orang yang menyaksikan pertempuran antara Ansel dan Michael begitu terpana, sehingga membuat mulut mereka terbuka. Mereka tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi. Seorang Dewa Sejati, sosok yang ditakuti sem
Mendadak Arum muntah darah. Dia menangis dan sorot matanya menunjukkan rasa putus asa. Bagaimana mungkin dia mengalami hal menyedihan seperti ini? Di atas langit. Perasaan marah luar biasa menguasai Ansel. Dia tidak terima dipermalukan oleh Michael. Tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Ansel mencoba mengendalikan tubuhnya dan membalikan situasi yang sedang dia hadapi. Tapi begitu dia hendak melawan, Michael menyerangnya lagi dan lagi. Anak muda ini begitu tangguh. Sepanjang hidupnya, baru kali ini Ansel merasa sangat tidak berdaya. Setelah diputar-putar beberapa kali, kepalanya terasa pening, perutnya mual, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. "Pasti Ansel merasa putus asa sekarang," ujar Saodi sambil tersenyum. "Wajar saja. Dia pasti tidak pernah berpikir kalau Michael bisa mengunggulinya. Sebenarnya, Michael memang tidak bisa diremehkan begitu saja. Tubuhnya cukup kuat seperti seorang Dewa Sejati. Sebetulnya Ansel bisa saja terus menekan Michael, tapi sayangnya itu
Saodi menarik napas. Dia terdiam beberapa menit. Setelah itu dia berkata, "Aku belum memikirkannya sejauh itu.""Jadi kamu takut pada anak muda itu?" tanya Pria Tua Buku dari Langit. Dia tertawa begitu mendengar jawaban Saodi. Padahal dia sangat menanti-nanti jawaban itu, tapi ternyata jawaban Saodi tidak membuatnya puas. Saodi hanya tersenyum. Sementara itu ….Napas Michael tersengal-sengal. Dia mulai merasa capek. Kemudian dia menambah tenaganya, mengangkat Ansel dan melemparkannya sekuat tenaga. Wuuuzz!!Ansel dengan tubuh Dewa Sejatinya, terjatuh dari langit dengan Tombak Dewa Air. Meskipun Ansel ingin menggunakan kembali kekuatannya, tapi dia sedang jatuh dengan kecepatan tinggi. Boom!!!Terdengar suara keras. Debu-debu beterbangan. Tubuh Ansel menghantam tanah. Semua orang menatap kejatuhan Ansel. Mereka melihat genangan darah yang mengelilingi tubuh Ansel. Kemudian mereka menatap Michael, yang tampak seperti perpaduan dewa dan iblis. Mereka menelan ludah. Micha
"Tidak ... tidak!” Rahel bergumam dalam kepanikan sambil menggelengkan kepala. Tapi dalam keadaan seperti ini, mana mungkin Michael peduli? Dia langsung berbalik untuk mengejar bayangan Lado yang telah terbang jauh. "Apa? Anak itu!” Lado terkejut sekaligus marah melihat Michael tiba-tiba berbalik dan berusaha membunuhnya. Tapi yang membuat Lado semakin terkejut, Michael tidak mengikuti arah yang benar. Jelas sekali sebelumnya Michael menyerang cucunya. Mengapa Michael tiba-tiba menyerah mengejar Rahel kemudian beralih menyerang dirinya?! Lado sangat marah. Kapan gilirannya untuk menyerang?! Walaupun sama-sama seorang Dewa Sejati, tapi Lado berbeda dengan Ansel. Dia sudah lama terbiasa memegang kedudukan tinggi. "Michael, kamu tidak menganggapku serius. Hari ini aku akan memberimu pelajaran,” teriak Lado meskipun dia tidak berani bertanya. Pengalaman Ansel sudah sangat jelas di kepala Lado. Dia akan menderita dan malu jika dia melakukan sesuatu berlebihan. C
Suaranya begitu lembut dan manis. Jika dibayangkan, pasti sosoknya seorang wanita yang sangat cantik, manis dan penuh kasih sayang. Tapi .... Mengapa suaranya begitu akrab? Michael merasa pernah mendengar suara persis seperti ini di suatu tempat. Michael tanpa sadar mencari sumber suara. Tapi dia tidak menemukannya di mana pun. Siapa dia? Michael menatap ke tanah. Kakinya bahkan lebih terbuka. Kerumunan sudah bubar karena serangan sebelumnya. Lalu siapa yang bicara padanya? Dari mana datangnya suara itu?! "Kak Michael, jangan mencari ke mana-mana. Aku tidak ada di sebelahmu!” Mata Michael tiba-tiba memancarkan warna aneh lagi. "Peach kecil?” Suaranya sangat mirip dengan suara Peach. Michael tidak akan pernah lupa akan suara Peach meskipun dia sudah lama tidak bertemu dengannya. Michael tidak akan pernah melupakan semua teman baiknya yang bersama-sama melewati masa pahit dan juga membantunya. "Kak Michael, kamu baik-baik saja?” Dari suaranya terden
Dunia hitam ikut berputar bersama pusaran air saat pusaran air tersebut bergerak. Gas hitam yang tak terhitung banyaknya keluar dari peta pegunungan dan sungai kemudian menyebar ke samping. Namun pergerakannya masih perlahan mengikuti perputaran pusaran air. Michael yang sudah tak berdaya juga bergerak. Dia tertarik oleh pusaran air dan terbang perlahan ke arah peta pegunungan dan sungai. Ditelan! Pusaran air di peta pegunungan dan sungai terlihat jelas akan menelan dan menghisap Michael. Michael seharusnya berusaha keras untuk melepaskan diri dari tarikan pusaran air karena dampaknya tidak akan bisa dibayangkan jika dia sampai tertelan oleh pusaran air tersebut. Namun Michael tidak bergerak sama sekali. Alih-alih berjalan ke arah yang berlawanan, Michael malah terlihat membiarkan apa yang terjadi padanya. Dia tidak melawan sama sekali. Michael hanya menutup mata dan memasuki kondisi meditasi. Cahaya keemasan dan arwah iblis di tubuhnya juga melemah dengan cepat.
"Udara menyapu delapan kerugian sepanjang jalan. Menggunakan darahku untuk menghancurkan langit dan bumi. Dan menggunakan keinginanku untuk membangunkanmu. Senjata sakti bertarung berdasarkan perintah. Dan ribuan orang kembali menjadi satu,” Michael menyelesaikan kalimat terakhir mantra yang sangat aneh dengan dituntun oleh Peach. Cahaya yang terpancar di dada Michael yang awalnya lemah, perlahan menguat setelah Michael selesai membaca mantra. Cahaya biru yang terpancar semakin terang dan tebal. Dalam cahaya biru ini tidak terasa napas kehidupan apa pun. Yang terasa hanya napas kuno terpancar darinya. Seperti makhluk kuno yang terbangun. "Itu ....” Di darat, seseorang menyadari hal yang tidak biasa terjadi di dada Michael. Dia berteriak karena terkejut. "Apa kamu melihat cahaya biru di dada pria itu? Meskipun cahaya birunya tidak terlalu terang tapi ... aku bisa merasakan kekuatan super besar dari cahaya biru,” seru seseorang. Tetapi banyak orang yang tid
Michael sedih sekali menanyakan pertanyaan yang sepertinya tidak dipikirkan terlebih dahulu. Tapi Michael menunggu jawaban Peach. Meskipun pertanyaannya sangat aneh dan mendadak, tapi sejujurnya, pertanyaan itu menjadi pertanyaan yang paling masuk akal yang ada di kepala Michael. Ucapan Peach sebelumnya bisa jadi tidak berarti bagi orang lain. Tapi tidak bagi Michael karena dia sangat mengenal Peach. Walaupun Peach terlihat hangat dan lembut dari luar, tapi dia keras kepala dan temperamennya keras. Suara Peach kembali terdengar setelah hening cukup lama. "Kak Michael, hati-hati!” Mendengar suara Peach yang tiba-tiba terdengar sangat khawatir, Michael langsung tersadar dan memperhatikan sekitarnya. Ya Tuhan, Michael tidak menyadari tubuhnya hampir tersedot pusaran air hitam pegunungan dan sungai karena perhatiannya teralihkan. Namun sudah terlambat untuk melarikan diri karena dirinya sudah terlalu dekat dengan pusaran air. "Duaaar!” Michael tidak