Share

Bab 2816

"Hei sampah! Apa yang kamu tertawakan?” gertak Ansel dengan suara dingin. “Apa kamu yakin akan tertawa menjelang kematianmu?”

"Kematian sudah dekat?” Michael kembali tertawa. “Itu sebuah kiasan yang berasal dari bumi tempatku berasal. Apa kamu tahu artinya?”

Ansel terkesiap. Dia terdiam.

"Sangat biasa tapi kamu begitu percaya diri,” Michael tersenyum dingin.

"Kamu masih saja bicara liar meskipun di bawah tekanan hujan badai hitam di laut dalam area Laut Abadiku. Kamu terlalu sembrono. Itulah mengapa kepalamu memar,” ucap Ansel sambil kembali menyerang. Hujan badai hitam seperti pedang semakin lebat.

Michael terlihat kesakitan. Tubuhnya semakin tenggelam beberapa meter di bawah tekanan yang berat.

"Serangan yang kamu rasakan itu hanyalah sebesar tahi lalat anak buahku. Kamu tidak pantas bicara tidak sopan padaku. Oleh karena itu, aku ingin kamu mati,” gertak Ansel.

"Hujan badai hitam ini menarik sekali,” ucap Michael dengan keras kepala. Dia memaksa dirinya untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status